1. Mulai
2. Menentukan nilai siswa
3. Jika nilai siswa ≤ 60
4. Siswa dinyatakan Gagal
5. Selesai
PSEUDOCODE
Var :
nilai_siswa : integer
Pseudocode :
Read ( nilai siswa )
IF nilai siswa ≤ 60 THEN
write ( Siswa dinyatakan gagal )
FLOWCHART
Algoritama percabangan
2. ALGORITMA PERCABANGAN 2 KONDISI
Algoritma percabangan dengan 2 kondisi memiliki format dasar seperti berikut :
IF <kondisi>
THEN <pernyataan 1>
ELSE <pernyataan 2>
Pada format di atas, Jika <kondisi> bernilai benar maka pernyataan 1 dikerjakan. Sedangkan jika
tidak (<kondisi>bernilai salah), maka pernyataan yang dikerjakan adalah pernyataan 2. Berbeda
dengan percabangan 1 kondisi, pada percabangan dua kondisi ada dua pernyataan untuk kedua
kondisi,yaitu untuk <kondisi> yang bernilai benar dan <kondisi> yang bernilai salah.
Contoh Kasus : Penggolongan nilai
1. Mulai
2. Menentukan nilai siswa
3. Jika nilai siswa ( 0 – 100 ) > 75 Tergolong Baik
4. Jika nilai siswa ( 0 – 100 ) ≤ 75 Tergolong Cukup
5. Tampilkan hasil
6. Selesai
PSEUDOCODE
Var :
nilai_siswa : integer
Pseudocode
read (nilai siswa )
IF nilai siswa > 75 THEN
write ( tergolong baik )
ELSE
write ( tergolong cukup )
FLOWCHART
Algoritama percabangan
3. Percabangan Tiga Kondisi Atau Lebih
Percabangan dengan tiga kondisi atau lebih adalah bentuk pengembangan dari dua bentuk
percabangan percabangan yang telah kita bahas sebelumnya. Akan ada banyak sekali variasinya
tetapi secara umum ekspresi percabangannya dapat kita tuliskan sebagai berikut.
If <kondisi1> then
Pernyataan1
else if <kondisi2> then
Pernyataan2
...
else if <kondisi(n-1)> then
Pernyataan(n)
else
Pernyataan(n)
Mula-mula <kondisi1> dicek nilai kebenarannya. Jika benar, maka dikerjakan pernyataan1.
Jika salah, maka dicek nilai kebenaran <kondisi2>. Jika <kondisi2> benar, maka dikerjakan
pernyataan2. Jika tidak algoritma akan mengecek ke kondisi berikutnya dengan cara yang sama
dengan yang sebelumnya. Terakhir, jika semua kondisi bernilai salah, maka pernyataan yang
dikerjakan adalah Pernyataan(n+1). Bentuk flowchartnya dapat dilihat di bawah ini.
y
<kondisi1>? aksi1
y
<kondisi2> aksi2
aksi(n+1)<--0
Algoritama percabangan
Pada algoritma di atas pernyataan1 akan dikerjakan jika <kondisi1> bernilai benar, jika tidak
pemeriksan dilanjutkan ke <kondisi2>. Jika <kondisi2> bernilai benar maka pernyataan2
dikerjakan. Jika tidak, pemeriksaan dilanjutkan pada kondisi-kondisi berikutnya. Pemeriksaan ini
terus terhadap semua kondisi yang ada. Jika tidak ada kondisi yang benar maka pernyataan yang
dikerjakan adalah pernyataan(n+1).
Contoh soal
Sebuah toko buku memberikan diskon pembelian buku dengan jumlah tertentu. Pembeli yang
membeli 100 atau lebih mendapat diskon 40%, sedangkan pembelian sebanyak 50 hingga 99
diberi diskon 25%. Buat algoritma menghitung total transaksi dengan input harga satuan buku
dan jumlah pembelian.
Algoritma pembelian
Deklarasi
Hrg,Disk,Ttr : real
Jum : integer
Deskripsi
Read(hrg,jum)
if jum >= 100 then
Disk0.4
else if jum>=50 then
Algoritama percabangan
Disk0.25
else
Disk0
Ttrhrg*(1-disk)
Write(Ttr)
4. Percabangan Tersarang
Percabangan tersarang adalah percabangan di dalam percabangan. Banyak sekali bentuknya, namun
salah satu contohnya adalah sebagai berikut.
If <kondisi1> then
if <kondisi2> then
Pernyataan1
else
Pernyataan2
else
If <kondisi3>
Pernyataan3
else
Pernyataan4
Misalnya, buatlah algoritma untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan kelipatan 2
saja, atau kelipatan 5 saja, atau kelipatan 2 dan 5, atau bukan kelipatan 2 dan 5. Bilangan yang dimaksud
merupakan input algorritma.
Algoritama percabangan
t y
Kondisi
1
Kondisi Kondisi
3 2
t y t y
Deklarasi
Bil : integer
Ket : string
Deskripsi
read (bil)
else
else
else
Write(Ket)