Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud dari
pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian penulis
sebagai mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar melaksanakan KKN
sebagai pengabdian kepada masyarakat. Melalui KKN mahasiswa diberikan
kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan serta mengembangkan
kemampuan yang didapat di bangku kuliah baik secara akademik maupun non-
akademik yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang ditekuni.

Disamping itu, dalam KKN ini mahasiswa dituntut untuk menyusun


program kerja berdasarkan beberapa bidang yaitu produksi, sarana dan prasarana,
kesehatan dan kebersihan, pendidikan sosial budaya dan spiritual, serta bidang
administrasi dan pemerintahan. Khusunya di bidang pendidikan sosial budaya dan
spiritual, mahasiswa dituntut untuk ikut berperan dalam program kerja mengingat
program KKN dialokasikan pada sekolah. Dengan keikutsertaan tersebut
mahasiswa diharapkan untuk dapat mendekatkan diri dengan lingkungan tempat
mereka melaksanakan KKN. Disini mahasiswa diharapkan untuk dapat
mengetahui sejauh mana perkembangan pembangunan yang telah terjadi serta hal-
hal yang dapat dikembangkan sesuai dengan lingkungan dan disiplin ilmu yang
ditekuni.

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
sebagai mahasiswa KKN mengangkat pemberian pelajaran tambahan matematika
kepada siswa kelas VI di SDN 1 Tibubiu sebagai salah satu program kerja serta
dipergunakan sebagai acuan data laporan individu dengan judul “Pengajaran
Jarimatika Perkalian 6 sampai 10 siswa kelas VI SDN 1 Tibubiu”.

Menurut observasi penulis, selama mengajar siswa/i yang mengikuti


kegiatan belajar-mengajar matematika sebanyak … orang. Dalam proses belajar-
mengajar, penulis berharap adanya kebersamaan dan keterpaduan dalam hal
pengembangan belajar-mengajar siswa. Di akhir, penulis memberikan tes akhir

1
untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa dalam materi pecahan tentang
merubah pecahan biasa ke pecahan campuran dan sebaliknya merubah pecahan
campuran ke pecahan biasa, pertambahan dalam bentuk pecahan dan pengurangan
dalam bentuk pecahan.

B. Perumusan Masalah
Dari analisis di atas maka yang menjadi pokok permasalahan adalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa - siswi pada pelajaran
pecahan kelas VI di SDN 2 Tibubiu?

2
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang dicapai oleh mahasiswa dalam memberikan
pengajaran di kelas VI khususnya mata pelajaran matematika diantaranya:
1. Untuk memenuhi persyaratan akademis yang merupakan salah satu
kewajiban bagi mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Mahasaraswati.
2. Untuk dapat menerapkan dan mengimplemetasikan teori-teori
pembelajaran yang didapat di bangku kuliah.
3. Untuk melaksanakan tugas profesionalisme guru dimana selain
menjadi tenaga pengajar mata pelajaran tertentu juga sebagai
tenaga pendidik bagi mata pelajaran yang diajarkan.

B. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dengan adanya pengajaran Matematika
khususnya kelas VI di SDN 2 Tibubiu adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Melalui program pemberian pelajaran tambahan matematika di
kelas VI SDN 2 Tibubiu, penulis dapat menerapkan ilmu
pengetahuan yang didapat di bangku kuliah serta mendapat
pengalaman langsung tentang proses belajar mengajar di kelas demi
wawasan di dunia pendidikan.
2. Manfaat bagi Sekolah Lokasi KKN
Dengan adanya mahasiswa KKN yang terjun langsung memberikan
pelajaran tambahan matematika, sekolah merasa senang, karena
dengan pelajaran tambahan siswa/i dapat lebih memahami dengan
baik pelajaran matematika khususnya materi pecahan serta
diharapkan mampu menambah wawasan, masukan, dan semangat
belajar baru dalam masa menuntut ilmu pengetahuan dasar bagi
siswa.

3
3. Manfaat bagi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Melengkapi data yang ada di perpustakaan dan memperkaya
pengetahuan tentang lokasi yang dipilih sebagai lokasi pengadaan
KKN dan dapat menjadi sarana informasi yang berguna sebagai
inspirasi laporan berikutnya.
4. Manfaat bagi siswa
Meningkatkan kreativitas dan meningkatkan nalar pada siswa agar
menjadi lebih aktif dalam mempelajari mata pelajaran Matematika.

4
BAB III

KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

Setelah program pengajaran bahasa inggris di kelas VI SDN 2 Tibubiu ini


mendapat persetujuan, langkah-langkah yang diambil dalam pendidikan adalah
sebagai berikut:

1. Menentukan lokasi dan target pembelajaran


2. Melakukan pengumpulan data melalui observasi ke lokasi pengajaran
matematika.
3. Merumuskan masalah yang dihadapi oleh siswa khususnya siswa
kelas VI dalam Bidang Studi Matematika.
4. Meyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan kemampuan
siswa
5. Memberikan pengajaran Matematika sesuai jadwal yang telah tersedia
6. Melakukan evaluasi, baik secara lisan maupun tulisan
7. Kesimpulan.

5
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Realisasi Penyelesaian Masalah


Sebelum melaksanakan program pengajaran di kelas khususnya kelas
VI, para mahasiswa KKN perlu mengadakan penyusunan program kerja yang
tepat. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesiapan para mahasiswa KKN agar
mampu melaksanakan program pemberian pelajaran tambahan matematika
dengan baik. Berikut adalah susunan program kerja yang dilaksanakan dalam
pemberian pelajaran tambahan matematika di SDN 2 Tibubiu:
1. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Sekolah dan guru kelas untuk
dapat mengetahui jadwal pelajaran.
2. Merencanakan materi dan metode pembelajaran yang digunakan
dalam proses pengajaran matematika.
3. Melaksanakan pemberian pelajaran tambahan matematika sesuai
jadwal atau waktu yang telah disepakati.
4. Mengadakan konfirmasi pelaksanaan kegiatan pemberian pelajaran
tambahan matematika kepada Kepala Sekolah dan guru di SDN 2
Tibubiu setelah melakukan penyusunan program kerja dan setelah
dilaksakannya pertemuan mengajar selama 7 kali pertemuan.

Sehubungan dengan pemecahan masalah, penyusunan dan pengajaran


dapat tercapai dengan baik. Secara umum, siswa kelas VI di SDN 2 Tibubiu
mulai tertarik untuk belajar matematika. Adapun peningkatan yang diperoleh
siswa kelas VI SDN 2 Tibubiu adalah sebagai berikut:

1. Siswa menjadi tertarik dan aktif dalam mengikuti pelajaran


matematika di kelas.
2. Siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan matematika
mereka.
3. Melalui analisis data nilai tes akhir, dapat dikatakan bahwa siswa
mendapatkan nilai cukup bagus dan keterampilan matematika siswa
kelas VI meningkat.

6
B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran yang ditetapkan oleh penulis adalah SDN 2 Tibubiu
secara umum dan siswa kelas VI SDN 2 Tibubiu secara khusus. Dalam
menentukan khalayak sasaran ini, penulis mengharapkan agar siswa SDN 2
Tibubiu dapat meningkatkan prestasi belajar mereka, khusunya dalam pelajaran
Matematika.

C. Metode yang Digunakan


Dalam pengajaran matematika di kelas VI SDN 2 Tibubiu, setelah
melakukan pengamatan langsung di kelas terhadap proses belajar mengajar di
kelas VI SDN 2 Tibubiu maka dapat disimpulkan bahwa metode yang
digunakan oleh penulis adalah metode ceramah. Proses pengajaran ini
memakan waktu sebanyak 7 kali pertemuan terhitung sejak tanggal 19 Januari
2016, 21 Januari 2016, 26 Januari 2016, 28 Januari 2016, 2 Februari 2016, 4
Februari 2016, 16 Februari 2016 sesuai dengan rencana program kerja. Dalam
proses belajar dan mengajar di kelas diberikan alokasi waktu selama kurang
lebih 60 menit dan siswa juga dituntut untuk aktif dalam latihan soal – soal
mengenai pecahan dan sesekali memberikan kuis tentang perkalian untuk
menunjang mereka dalam memahami materi pecahan.
Selain itu, bahan ajar yang diajarkan sudah sesuai dengan buku pegangan
peserta didik dengan ditambahkan beberapa pengetahuan umum sesuai materi
yang diajarkan. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa, penulis
menyusun pre-test dan post-test yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran .

7
BAB V

HASIL KEGIATAN

A. Evaluasi Hasil
Adapun hasil dari kegiatan pemberian pelajaran tambahan matematika di
kelas VI SDN 2 Tibubiu yang didapatkan penulis melalui hasil tes akhir adalah
adanya peningkatan belajar siswa kelas VI khususnya dalam pelajaran pecahan
dan sedikit demi sedikit para siswa hafal dengan perkalian 1 – 10.

B. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang didapatkan oleh penulis selama proses
pemberian pelajaran tambahan matematika di kelas khusunya di kelas VI SDN
2 Tibubiu adalah sebagai berikut:
1. Perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Kepala Sekolah SDN 2
Tibubiu.
2. Perhatian dan dukungan dari guru-guru kelas yang bersangkutan.
3. Dukungan antusias siswa/i dalam menerima pelajaran dan kerjasama
yang baik selama pengajaran matematika berlangsung.
4. Tersedianya media pembelajaran yang cukup memadai.
5. Dukungan dari dosen pembimbing yang memberikan bimbingan,
pengarahan, dan kesempatan kepada para mahasiswa KKN untuk
mengembangkan kemampuan dalam bidang pengajaran.
6. Serta dukungan dari rekan-rekan mahasiswa KKN yang memberi
semangat, bantuan dan kesempatan kepada penulis dalam mengajar
di bidang studi matematika.

C. Faktor Penghambat
Disamping faktor pendukung, terdapat pula beberapa faktor penghambat
yang didapatkan oleh penulis selama pengajaran matematika khususnya di kelas
VI SDN 2 Tibubiu. Adapun faktor penghambat yang dimaksud adalah sebagai
berikut:

8
1. Ada beberapa siswa yang masih kurang paham dan tanggap dalam
memahami materi yang diajarkan yang disebabkan oleh daya serap
para siswa yang berbeda – beda.
2. Dari segi waktu, dikarenakan jadwal pelajaran tambahan bersamaan
dengan liburan hari raya Galungan dan Kuningan selama 2 minggu,
antusias mereka menurun dikarenakan ada yang pulang kampung
sebelum hari raya Galungan dan Kuningan untuk merayakan hari
raya. Serta karena pelajaran tambahan dilaksanakan sore hari pukul
15.00 ada satu siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran tambahan
karena siswa tersebut sudah mengikuti les tambahan di bimbel.
3. Ada beberapa siswa yang pernah membolos mengikuti pelajaran
tambahan matematika karena mereka melihat berlangsungnya
kegiatan pembuatan ogoh – ogoh untuk hari raya Nyepi. Namun
akhirnya mereka mau belajar setelah mahasiswa KKN menemukan
mereka di sebuah banjar dan mereka tidak mengulanginya lagi.
4. Terbatasnya waktu KKN yang menyebabkan kurangnya kesempatan
bagi mahasiswa untuk mengenali karakter tiap-tiap siswa yang
dibina.

9
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas, cara meningkatkan minat belajar siswa –
siswi pada pelajaran pecahan kelas VI SDN 2 Tibubiu yaitu dengan
menggunakan metode ceramah, dan dengan mengadakan pre test sebelumnya
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Berdasarkan hasil pre test
diketahui para siswa tidak terlalu menguasai perkalian sehingga penulis selalu
memberikan latihan secara lisan di sela – sela memberikan penjelasan tentang
pecahan agar siswa – siswi tidak merasa bosan dan sesekali memanggil salah
satu ke depan untuk mengerjakan soal serta kuis untuk mereka agar suasana
kelas menjadi menyenangkan dan antusias siswa terhadap pelajaran semakin
meningkat. Sehingga saat mengadakan post test nilai siswa – siswi kelas VI di
SDN 2 Tibubiu semakin meningkat dengan hasil cukup baik.

B. Saran
Setelah menyelesaikan program pembelajaran matematika di kelas VI
SDN 2 Tibubiu dalam hal ini penulis memberikan saran agar dapat dijadikan
pedoman dalam peningkatan pelaksanaan kegiatan dalam bidang pendidikan.
Penulis berharap untuk selanjutnya agar siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika agar pembelajaran
yang telah diberikan dapat di interpretasikan kembali pada pembelajaran
selanjutnya dengan baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengelola KKN Reguler. 2015. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata.
Universitas Mahasraswati Denpasar .

11
LAMPIRAN

12
DOKUMENTASI

PERKENALAN
DENGAN SISWA –
SISWI SDN 2 TIBUBIU

PROSES
PENGAJARAN

SETELAH
MENGADAKAN
POST TEST

13
HASIL PRE TEST SISWA – SISWI SDN 2 TIBUBIU

14
HASIL POST TEST SISWA – SISWI SDN 2 TIBUBIU

15
16

Anda mungkin juga menyukai