Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

PERANCANGAN ARSITEKTUR 4

Resume Presentasi Universal Design

Disusun Oleh :

Ramadhan Ardhi Riyanto 21020118120022

Resthesia Hafidz Sedono 21020118140048

Salma Sabila Mumtaz 21020118120024

Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Budi Sudarwanto, M.T.

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2021
Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu pembangunan di Indonesia pun semakin lama menjadi semakin
massif. Pembangunan ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah Indonesia.
Dikarenakan seiring berjalannya pembangunan kondisi lingkungan juga semakin lama
perlahan semakin memburuk. Banyak isu isu lingkungan yang terjadi di karenakan
pembangunan yang semakin massif dari zaman ke zaman salah satunya ialah isu global
warming atau pemanasan global.
Pemanasan global telah menjadi salah satu isu penting yang disuarakan di sejumlah negara
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia
melalui efek rumah kaca. Konsentrasi CO2 di udara dari waktu ke waktu cenderung
mengalami peningkatan terlebih setelah terjadi revolusi industry (Salim,2010).
Berdasarkan data dari United Nations Environment Programme (UNEP, 2007), secara global,
hampir 40% dari seluruh energi dan sumber daya alam digunakan untuk kegiatan konstruksi
dan operasional bangunan, 40% dari emisi gas rumah kaca dihasilkan dari industri konstruksi,
dan lebih lagi, 40% dari total limbah yang dihasilkan merupakan hasil dari kegiatan
konstruksi dan demolisi bangunan. Dari data The First National Communication diketahui
bahwa pada tahun 1994, konsumsi energi di Indonesia yang terdiri dari pemakaian di rumah
tangga dan bangunan komersial, industri, transportasi, dan pembangkit listrik, menimbulkan
emisi CO2 sekitar 170,02 juta ton. Emisi dari konsumsi energi tersebut merupakan 25% dari
emisi keseluruhan Indonesia pada tahun 1994 yang sebesar 748,61 juta ton CO2 (RAN PI,
2007).
Pemanasan Global sendiri erat hubungannya dengan efek rumah kaca dimana efek rumah
kaca sendiri memiliki pengertian kondisi dimana suhu dari permukaan benda langit
mengalami peningkatan yang drastis dan hal ini bisa terjadi di semua planet dalam tata surya,
termasuk bumi. Bumi secara konstan menerima energi dari matahari dan sebagian diperoleh
dari perilaku bumi itu sendiri, yakni melalui energi yang dibebaskan dari proses radioaktif
(Holum, 1998). Hal ini dapat terjadi dikarenakan Pertumbuhan populasi manusia yang terus
berkembang sehingga ruangan yang dibutuhkan pun semakin banyak sehingga banyak ekosistem
spesies atau makhluk hidup lain yang akhirnya terganggu dan hancur. Bedasarkan IPBES hanya
seperempat wilayah daratan dan sepertiga lautan yang tidak terkena dampak dari aktivitas manusia.
Selain isu global warming, dalam majlah Sustainable Constuction dijelaskan penyebab penyebab
kerusakan lingkungan diantaranya terdapat :

 Pertambahan jumlah populasi manusia dimuka bumi


 Eksploitasi dan konsumsi sumber daya yang berlebihan
 Sumber daya yang tak terbaharukan
 Proses pengolahan dan transportasi
 Pemanasan Global
 Konstruksi
Green Architecture
Green Architecture merupakan sebuah metode perancangan bangunan yang memiliki
tujuan untuk mengurangi dampak dari kerusakan lingkunga. Green Architecture Sendiri
memiliki beberapa Prinsip didalamnya. Pada tahun 1994 U.S. Green building Council
mengeluarkan standar yang bernama Leadership in Energy and Enviromental Design,
dengan kualifikasi dasar sebagai berikut :
 Pembangunan yang berkelanjutan
 Pelestarian air
 Peningkatan efisiensi energy
 Bahan bangunan terbarukan
 Kualitas lingkungan dan ruangan
Sedangkan bedasarkan Brenda dan Robert Vale,1991 menyatakan bahwa green
architecture memiliki kriteria sebagai berikut :
 Conserving Energy (Hemat Energi)
 Working with Climate (Memanfaatkan kondisi dan sumber energi alami)
 Respect for Site (Menanggapi keadaan tapak pada bangunan)
 Respect for User (Memperhatikan pengguna bangunan)
 Limitting New Resources (Meminimalkan Sumber Daya Baru)
 Holistic
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (United
Nations), berjudul ‘Buildings and Climate Change’ menyatakan bahwa 30% sampai 40%
energi dipergunakan untuk bangunan. Konsep Bangunan Hijau (Green Building)
dirancang dengan mempertimbangkan lingkungan dan krisis energi yang sedang
berlangsung saat ini. Gedung-gedung dirancang, dibangun, dan dioperasikan sedemikian
rupa sehingga dampaknya terhadap lingkungan minimal dan sesuai dengan tujuan
penghematan energi. Bangunan Hijau dirancang supaya dapat mengefisiensikan
pemakaian energi alami, berkelanjutan dan terbarukan untuk gedung komersial maupun
gedung hunian serta meminimalisir kerusakan lingkungan sekitar. Bangunan Hijau ini
merupakan bagian dari program pembangunan lingkungan yang komprehensif menuju
pembangunan komunitas berkelanjutan beserta infrastuktur urban berkelanjutan.
Pelaksanaan Bangunan Hijau ini dapat menggalang momentum untuk mewujudkan
strategi korporasi yang menyatukan konsep ramah lingkungan pada strategi bisnis,
sasaran dasar dan corporate citizenship, serta meningkatkan kualitas udara dan
mengurangi biaya energi yang menghasilkan keuntungan signifikan untuk semua orang.
Daftar Pustaka
ANONIMOUS. (2013). GAS RUMAH KACA, DAMPAK, DAN SUMBERNYA. [ONLINE].
TERSEDIA:HTTP://BASOARIF10RIBU.BLOGSPOT.COM/2013/02/GAS-RUMAH-KACAADALAH-GAS-
GASYANG.HTML?M=1.

ABDUH, M., DAN FAUZI, R.T. (2012). KAJIAN SISTEM ASSESSMENT PROSES KONSTRUKSI
PADA GREENSHIP RATING TOOL. PROSIDING SEMINAR: “KONTEKS 6”. UNIVERSITAS TRISAKTI, 1-2
NOVEMBER 2012.

ERVIANTO, WULFRAM I. (2011). CARBON TRACING KOMPONEN STRUKTUR BANGUNAN


GEDUNG (STUDI KASUS GEDUNG ISIPOL UAJY)
FORUM HIJAU INDONESIA. (2012). EFEK RUMAH KACA [ONLINE]. TERSEDIA:
HTTP://FACEBOOK.COM/FORUMHIJAUINDONESIA/POSTS/262460983845006.

MOHAMMADJAVAD, M., ARASH, Z., AIRYA, N., SETAREH, G., NARJES, E. (2014, DESEMBER)
DILEMMA OF GREEN AND PSEUDO GREEN ARCHITECTURE BASED ON LEED NORMS IN CASE OF
DEVELOPING COUNTRIES. INTERNATIONAL JOURNAL OF SUSTAINABLE BUILT ENVIRONMENT,
VOL.3, 235–246. DOI: HTTPS://DOI.ORG/10.1016/J.IJSBE.2014.06.003

Pengertian Green Architecture, Prinsip dan Contohnya (arsitur.com)

SCHROPFER, THOMAS.2016. DENSE + GREEN INOVATION TYPES FOR SUSTAINABLE URBAN


ARCHITECTURE. BIRKHÄUSER VERLAG GMBH. BASEL.

THOMAS SCHRÖPFER. (2016). DENSE + GREEN INNOVATIVE BUILDING TYPES FOR


SUSTAINABLE URBAN ARCHITECTURE (ANDREAS MÜLLER (ED.)). GRAFISCHES CENTRUM CUNO
GMBH & CO. KG

Anda mungkin juga menyukai