Anda di halaman 1dari 11

IMUN PADA KEHAMILAN

EDAH
MACHFUDZOH
KEHAMILAN
Kehamilan merupakan sebuah proses
alamiah pada manusia.
Kehamilan dimulai ketika spermatozoa
bertemu dengan ovum di dalam inang
(ovarium) wanita lalu terjadilah
pembuahan, implantasi, pertumbuhan
embrio, pertumbuhan janin dan berakhir
pada kelahiran bayi.
Masa kehamilan dibagi menjadi 3 fase
atau trimester
PENGERTIAN DASAR DASAR
IMUNOLOGI
Menurut Ananty 2011 tubuh manusia sudah
dilengkapi dengan mekanisme faali
imunitas
Bila system imun terpapar zat yang
dianggap asing, maka tubuh akan
memberikan suatu respon
Sistem limfosit B dan T melakukan
tugasnya secara terpisah, namun mereka
saling melengkapi
PERISTIWA IMUNOLOGI
PADA MASA KEHAMILAN
Spermatozoa mengandung berbagai
macam antigen.
Antibodi antisperma terdapat di serum dan
di cairan traktus reproduksi, terutama
dibawakan oleh kelas Ig G.
Janin merupakan benda asing yang
tumbuh dirahim ibu selama 9 bulan.
Dengan adanya suatu mekanisme
immune depression pada tubuh ibu
IMUNITAS MATERNAL
Menurut Pearson tahun 2012 Imunisasi
pasif pada janin dapat terjadi melalui
transfer Antibody atau sel imun dari ibu
kepada janin melalui 2 tahap :
TAHAP PERKEMBANGAN SISTEM
IMUN PADA KEHAMILAN
Minggu ke 12-14
Imunitas Alami: Terbentuknya
Minggu Ke 5-6 makrofag pada limfonodus dan
Imunitas Alamiah: Janin membentuk Minggu ke 9-10: Antigen Presenting Cells (APC) dan
makrofag di hatidan darah Imunitas Alamiah : Dimulainya Major Histicompatibility Complex
sintesis komplemen (MHC)
Imunitas Humoral: Terbentuknya
prekursor sel T di hati Imunitas Humoral: terbentuknya Imunitas Humoral: Prekursor Sel B
precursor sel B dihati dilengkapi dengan IgD, IgG dan IgA
Imunitas Seluler: Terbentuk
prekursor sel T di hati Imunitas Seluler: Terbentuknya Sel Imunitas Seluler: Terbentuk sel T
T di timus CD4+ dan CD8+ di hati dan limpa

Minggu Ke 16-17 Minggu Ke 20-30


Imunitas Alami: Makrofag di hati telah dewasa Imunitas Alami: Sel B mulai mensekresikan
dan neutrophil beredar keseluruh tubuh antibody

Imunitas Humoral: Sel B terbentuk dalam jumlah Imunitas Humoral: Peningkatan secara gradual
yang banyak di daerah Limpa, darah, dan limfosit sel T yang memproduksi Limfokin
sumsum tulang Imunitas Seluler: Peningkatan secara gradual
transportasi IgG
Imunitas Seluler: Terbentuk sel T di dalam darah
dan jaringan limfoid, penyusunan kembali Imunitas Pasif: Peningkatan secara gradual
reseptor sel T transportas IgG
IMUNITAS KEHAMILAN

Sel T merupakan salah satu dari sitem imun spesifik atau adaktif yang bertugas sebagai
pertahanan tubuh paling depan. Sel T di produksi di organ thymus. Sel T juga
merupakan salah satu yang terpenting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Sel T
mampu melawan infeksi intraseluler, seperti infeksi virus, jamur, protozoa, maupun
bakteri. Sebagian besa sel T memiliki memory, sel memori terbentuk untuk mengenali
Sel T suatu antigen yang spesifik dan akan menyerang lebih kuat lagi jika antigen tersebut
datang kembali. (Umapraja et al 2009)

Zinc merupakan salah satu dari berbagai acam mineral mikro yang memiliki manfaat dai
keguaan yang sangat penting bagi tubuh. Zinc sangat dibutuhkan bagi seluruh bagian
dan organ tubuh, seperti kulit, mukosa saluran cerna, dan hamper disemua sel
membutuhkan zinc. Jika kekurangan mineral zinc dapat menyebabkan penurunan nafsu
ZInc makan hingga terganggunya sistem pertahanan tubuh. (Umapraja et al 2009)

HLA memiliki peranan yang sangat penting dalam hal aktivasi respon iun, bai yang
bersifat spesifik maupun yang bersifat nonspesifik. HLA memiliki fungsi intuk
mendekteksi zat dalam tubuh yang telah terinfeksi dengan yang belum
HLA-G terinfeksi.(Loanda et al 2011)
RESPON IMUN PADA KEHAMILAN

Selama kehamilan kadar serum IgA dan IgM akan meningkat karena
adanya peningkatan resiko infeksi. Respon imun pada perempuan
dipengaruhi oleh kehamilan, jumlah sel darah putih terutama
neutrofil meningkat dan sel lebih cepat merespon terhadap
tantangan. (Pearson 2012)

HCG merangsang produksi dan respon neutrofil. Kadar estrogen


dan progesteron yang tinggi menurunkan jumlah sel T helper dan
meningkatkan jumlah sel penekan. Infeksi ragi meningkat pada
kehamilan karena efek estrogen pada saluran reproduksi. kontraksi
kortikosteroid di sekitar janin dan plasenta menekan aktifitas
fisiologis terutama dalam respon terhadap bakteri. (Baratawidjaja
2010).
ADAPTASI IMUN IBU PADA JANIN
Penolakan imun ibu terhadap janin dapat terhindar karena timbul
mekanisme immune depresi. Timbul juga mekanisme blocking factor
yang disebabkan oleh suatu faktor. Dengan adanya suatu
mekanisme immune depression pada tubuh ibu, yaitu suatu
mekanisme tubuh yang menekan sistem imun atau menahan
repons imun yang telah bangkit dan juga karena adanya mekanisme
blocking factor yang disebabkan oleh suatu faktor plasma maka
antigen paternal pada plasenta dan janin akan di blok, sehingga
kehamilan masih dapat berlangsung. Walaupun ibu terpajan oleh
banyak antigen janin dan plasenta hal ini tidak memungkinkan
terjadinya alergi atau bila ada respons yang timbul tidak sampai
mengakibatkan kerusakan pada plasenta. (Wiknjosastro 2010)
Menurut Anantyo 2011, tahap peristiwa adaptasi imunobiologi
selama masa kehamilan atau adaptasi imun yang mengatur respons
imun maternal terhadap janin yaitu
Fase generasi (Sentral)
1. Blocking antibodies
Respon yang ditimbulkan oleh sel dapat dihalangi oleh antibodi
yang mengikat limfosit dari ibu atau antigen yang menstimuli.
Produksi antibodi semacam ini tergantung pengenalan antigen
janin.

2.Serum kehamilan dapat menghalangi respons yang


Blokade respon pada fase aferen disebabkan oleh sel dengan cara yang nonspesifik
3. Human Leukocyte Antigen (HLA)
Kegagalan pengenalan imunologis
ibu terhadap plasenta dapat terjadi HLA sering disebut pula Major Histocompatibility Complex
melalui 2 cara, yaitu: (MHC). HLA memegang peran penting sebagai respon imun baik
yang bersifat innate maupun adaptive
1. Plasenta tidak mengekspresikan
antigen yang dapat menstimuli 4. T Regulator
responimun Jumlah sel T reg pada wanita hamil menurun sering dengan
maturnya usia kehamilan.
2. Sistem imun ibu tidak dapat
menekan secara spesifik 5. Peranan Uterus
3. Faktor supresi (plasenta, serum, Uterus merupakan organ yang mampu menghasilkan
imunoglobulin seperti SpIgA,SpIgM, dan SpIgG namun sangat
desidua). peka terhadap infeksi

Blokade eferen (efektor)


1. Tidak ada antigen target pada trofoblas
2. Blocking antibodies mask fetal antigens
3. Faktor supresi nonspesifik (plasenta,serum,desidua)
4. Antibodi sitotoksik anti-fetal diserap oleh plasenta
5. Faktor supresor janin
A. Fase respon pada fase aferen
Kegagalan pengenalan imunologis ibu terhadap plasenta
dapat terjadi melalui 2 cara, yaitu:

1. Plasenta tidak mengekspresikan antigen yang dapat


menstimuli respon imun

2. Sistem imun ibu tidak dapat menekan secara


spesifik
B. Fase generasi (Sentral)

1. Blocking antibodies
Respon yang ditimbulkan oleh sel dapat dihalangi oleh antibodi yang
mengikat limfosit dari ibu atau antigen yang menstimuli. Produksi
antibodi semacam ini tergantung pengenalan antigen janin. C. Fase eferen (efektor)

2.Serum kehamilan dapat menghalangi respons yang disebabkan oleh 1. Tidak ada antigen target pada trofoblas
sel dengan cara yang nonspesifik
3. Human Leukocyte Antigen (HLA) 2. Blocking antibodies mask fetal
antigens
HLA sering disebut pula Major Histocompatibility Complex (MHC). HLA
memegang peran penting sebagai respon imun baik yang bersifat innate 3. Faktor supresi nonspesifik
maupun adaptive (plasenta,serum,desidua)

4. T Regulator 4. Antibodi sitotoksik anti-fetal diserap


Jumlah sel T reg pada wanita hamil menurun sering dengan maturnya oleh plasenta
usia kehamilan.
5. Faktor supresor janin
5. Peranan Uterus
Uterus merupakan organ yang mampu menghasilkan imunoglobulin
seperti SpIgA,SpIgM, dan SpIgG namun sangat peka terhadap infeksi

Anda mungkin juga menyukai