FETO MATERNAL
PRODI PEBDIDIKAN PROFESI BIDAN SEMARANG
Sistem immune pada maternal
Peranan utama dari sistem imun adalah untuk melindungi tubuh dari invasi organisme asing
dan produk toksinnya.
Hal ini membutuhkan kemampuan untuk mendiskriminasikan antara self antigen dan
nonself antigen, sehingga sistem imun dapat merusak organisme yang menyerang dan
bukan jaringan normal.
Organ dari sistem imun mencakup sumsum tulang, timus, limpa, dan limfe nodus.
Limfe nodus merupakan bagian dari sistem limfatik tubuh dan berfungsi sebagai penyaring
antigen (benda asing) yang berada dalam cairan limfe sebelum mengembalikannya ke
sirkulasi.
Ketika sistem imun berfungsi baik, tubuh tidak mudah sakit. Akan tetapi, jika sistem imun
tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan mudah terkena penyakit.
Sistem imun mengacu pada kemampuan tubuh menahan atau mengeliminasi benda asing
atau sel abnormal yang potensial berbahaya.
Adaptasi imun pada kehamilan bertujuan untuk kelangsungan hidup janin sambil
mempertahankan kemampuan ibu untuk melawan infeksi.
Pd kehamilan, janin yang merupakan antigen asing tumbuh dalam uterus dan tidak
terancam oleh sistem imun ibu.
Implantasi fetoplasenta pd permukaan myometrium membutuhkan toleransi imunologi
antara fetoplasental dan maternal.
Selama kehamilan akan berkembang system imun yang melakukan adaptasi thd
antigen fetus dengan maternal dgn melalui 2 cara :
a.Sistem imun humoral bekerja diluar sel terinfeksi ( cairan dan darah),
digerakkan oleh limfosit B
b.Cell mediated immunity bekerja internal sel terinfeksi, digerakkan oleh
limfosit T
Komponen fetoplasental secara imunologi akan menimbulkan dampak adaptasi atau
maladaptasi pada proses kehamilan
Penyimpangan adaptasi pada system imunitas akan menyebabkan maladaptasi dr
system imun maternal yang secara klinis akan menyebabkan preeklampsia
Aktifitas yang berkaitan dengan sistem pertahanan imun, yang berperan penting dalam mengenali
dan menghancurkan atau menetralisasi benda-benda di dalam tubuh yang dianggap asing oleh
“tubuh normal”.
1. Pertahanan thd patogen penginvasi (mikroorganisme penghasil penyakit misalnya; virus dan bakteri).
2. Pengeluaran sel-sel yang “aus” (misalnya sel darah merah yang tua) dan debris jaringan (misalnya
jaringan yang rusak oleh trauma atau penyakit).
3. Identifikasi dan destruksi sel abnormal atau mutan yang berasal dari tubuh sendiri. Fungsi ini,
yang diberi nama surveilans imun, adalah mekanisme pertahanan internal utama terhadap
kanker.
4. Respon imun yang tidak sesuai yang menimbulkan alergi, yaitu tubuh bereaksi terhadap zat kimia
dari lingkungan yang tidak berbahaya, atau penyakit autoimun, yaitu saat sistem pertahanan
secara salah menghasilkan antibodi terhadap tubuh sendiri, sehingga terjadi kerusakan sel jenis
tertentu dalam tubuh. Penolakan sel-sel jaringan asing, yang menjadi kendala utama dalam
transplantasi organ.
Pada proses persalinan terjadi pelepasan hormone oksitocin dan prostaglandin sehingga
uterus dan cervik meregang dan Interleukin I akan berperan dalam proses perusakan
lingkungan sel jaringan myometrium.
sistem imun maternal tidak bereaksi terhadap janin yang bersifat
semi-alogenik, didukung beberapa hipotesis :
1. Hipotesis ttg pemisahan secara anatomis antara maternal dan janin;
2. Hipotesis ttg imunogenisitas dari janin yang rendah karena masih
bersifat imatur;
3. Hipotesis ttg kelambanan atau kemalasan sistem imun maternal
untuk bereaksi terhadap antigen-antigen dari janin.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian selanjutnya, ternyata dapat
disimpulkan bahwa sistem imun maternal menunjukkan toleransi
terhadap antigen-antigen yang terdapat pada jaringan janin.
Jaringan plasenta dan membran janin sajalah yang langsung
mengadakan kontak dengan sirkulasi maternal serta terjadi
perubahan pada sistem imun maternal selama kehamilan sehingga
akan memicu reaksi toleransi terhadap jaringan janin.
KLASIFIKASI SISTEM IMUN
1. Imunitas bawaan (Imunitas non-spesifik)
Epitel permukaan tubuh merupakan pertahanan pertama terhadap infeksi.
Pertahanan epitel mekanis terhadap infeksi mencakup pergerakan siliar pada
mucus dan ikatan sel epitel yang ketat yang mencegah mikroorganisme untuk
masuk ke dalam ruang interseluler dengan mudah.
Mekanisme pertahanan secara kimiawi mencakup enzim (misal, lisosim dalam
saliva, pepsin), pH yang rendah didalam usus, dan peptide antibakterial yang
membunuh bakteri.
Mekanisme mikrobiologi juga ada untuk mencegah infeksi bakteri. Misalnya,
flora normal pada intestinal dan vagina bersaing untuk zat gizi dan
perlekatan epitel dengan bakteri yang lain dan dapat menghasilkan senyawa
antibakteri.
Setelah memasuki jaringan, banyak bakteri patogen yang dikenali, dicerna,
dan dibunuh oleh fagosit, sebuah proses yang di mediasi oleh makrofag dan
neutrofil.
2. Imunitas adaptif (imunitas spesifik)
Selain kekebalan bawaan, tubuh manusia juga mempunyai kemampuan
membentuk kekebalan spesifik yang sangat kuat terhadap setiap agen
penginvasi seperti bakteri yang mematikan, virus, toksin, dan jaringan
asing dari hewan lain.
Kekebalan ini dinamakan kekebalan dapatan atau kekebalan adaptif.
Fungsi dari sistem imun adaptif atau didapat adalah untuk mengeliminasi
infeksi sebagai lini kedua dari sistem imunitas dan meningkatkan
perlindungan terhadap re-infeksi melalui memori imunologi.
Terdapat 2 jenis imunitas dapatan yaitu :
1. Sistem imun humoral imunitas yang diperantarai oleh antibodi yang
melibatkan pembentukan antibodi oleh turunan limfosit B yang dikenal
sebagai sel plasma
2. Cell mediated immunity imunitas yang diperantarai oleh sel atau
imunitas seluler yang melibatkan pembentukan limfosit T aktif yang
secara langsung menyerang sel-sel yang tidak diinginkan
Konsep dasar
• Deformasi sering terjadi pd sistem kerangka otot & bisa pulih setelah lahir.
3. Sindrom
Sindrom adalah sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan,
mempunyai etiologi yang spesifik dan sama.
Misalnya : heart defects (cacat jantung), anomali genital dan telinga,
retarded growth (keterlambatan pertumbuhan), atresia choanal (atresia
coona), anomali, vertebrat, anus, cardiac trakeoesofagus, renal dan limb
Masa yang paling sensitif untuk menimbulkan cacat lahir pada manusia
adalah masa kehamilan minggu ketiga hingga kedelapan.
Manifestasi perkembangan abnormal adalah kematian, malformasi,
keterlambatan perkembangan, dan gangguan fungsi
• Faktor teratogen yg menyebabkan teratogenic :
a. Faktor Genetik
1. Mutasi
Mutasi menimbulkan alel cacat yang mungkin
dominan atau resefif.
• Pada manusia jenis cacat yang disebabkan oleh
mutasi gen tunggal diperkirakan mendekati 8%
dari seluruh malformasi.
• Contohnya cacat karena mutasi adalah
polydactily, hemophylia, musculor dystrophy,
albino dll.
Cacat karna mutasi seperti: polydactily, hemophylia,
musculor dystrophy, albino
• 2. Aberasi
Agen-agen kimiawi
1. Merkuri organik dan timah hitam
Pengaruh bahan kimia dihirup melaui pernafasan dpt memicu timbulnya
teratogenik. Merkuri (Methylmercury), racunnya secara akut dapat menyebabkan
pharyngitis, gastroentritis, vomiting, nephritis, hepatitus dan kolaps, sedangkan
secara kronis dapat menyebabkan kerusakan hepar, neural dan teratogenesis.
2. Bahan makanan dan minuman
Minuman berkadar alkohol tinggi menyebabkan sindrom alkohol janin, fisura
palpebrae pendek, hiploplasia rahang atas, cacat jantung, keterbelakangan jiwa.
Nikotin pd rokok selama hamil menyebabkan kelainan berupa keterlambatan
pertumbuhan, mikrocephali, kelainan perilaku dan gastroskisis.
Hormon
1. Agen-agen androgenik
Progestin sintetik sering digunakan selama proses kehamilan untuk mencegah abortus.
Progestin etisteron dan non etisteron mempunyai kegiatan androgenik yang besar dan banyak
menyebabkan kasus maskulinisasi alat kelamin pada mudigah wanita.
Kelainan yang ditimbulkan yaitu pembesaran klitoris yang berhubungan dengan penyatuan
lipatan labioskrotal.
2. Dietilstilbestrol
Estrogen sintetik yang sering digunakan untuk mencegah abortus.
Obat ini digunakan untuk kontraindikasi, ketika ditemukan banyak wanita muda yang terkena
karsinoma vagina dan serviks akibat adanya obat ini dalam uterusnya,
Kelainan kongenital yang timbul pada embrio wanita yaitu pada tuba uteri, uterus dan vagina
bagian atas.
Pada mudigah pria dari induk yang terpapar obat ini adalah kelainan pada testis dan analisis
sperma abnormal.
c. Ketidakcocokan jenis darah
Jenis darah ditentukan berdasarkan
perbedaan struktur permukaan sel-sel
darah merah.
Jenis pertama dari perbedaan di Dosis
permukaan sel-sel merah menghasilkan
kelompok-kelompok darah yang umum
(A, B,O, dan AB). Kerentan Waktu
Jenis kedua dari perbedaan ini an paparan
menghasilkan darah Rh-positif dan genetik
darah Rh-negatif.
Obat-obatan dengan resep yang Obat-obatan nonresep yang
dapat befungsi sebagai teratogen berpotensi membahayakan
• Defisiensi Nutrisi
Terutama akibat kekurangan vitamin A (isotretionin) dapat menyebabakan
hiplopasia mandibula, celah langit-langit, cacat jantung. Defisiensi asam
valproat akan menyebabkan kelainan jantung dan cacat tubaneuralis.
f. Usia Ibu
• Usia ibu juga berkaitan dengan risiko bahwa bayi yang dilahirkan akan
mengalami sindrom Down. Ibu berusia 16 hingga 34 tahun jarang
melahirkan bayi dengan sindrom Down.
• Namun ibu yang melahirkan di usia 40 tahun ke atas memiliki
kemungkinan sedikit di atas 1:100 dan ibu berusia 50 tahun ke atas
memiliki kemungkinan hampir 1:10 melahirkan bayi DS
a. Agen-Agen Infektif
1. Rubella (Campak Jerman)
Virus rubella mengakibatkan malformasi pada
mata (katarak dan microflalmia), telinga bagian
dalam (tuli kongenital), jangkung (duktus
arteriosus persisten) cacat otak, keterbelakangan
mental, keterlambatan pertumbuhan pada rahim,
kerusakan miokardium dan cacat-cacat vascular.
Jenis cacat ditentukan oleh tingkat perkembangan
mudigah pada saat terjadinya infeksi.
3. Virus Herpes Simpleks
Infeksi ini ditularkan pada
2. Sitomegalo virus saat kelahiran, dengan
gejala utama microsefali,
microftalmus, displasia
Menyebabkan malformasi dan infeksi retina, hepatomegali,
janin kronis yang berlangsung sampai splenomegali dan
keterbelakangan jiwa. Ciri-
lahir dengan gejala utama infeksi virus ciri penyakit virus ini adalah
ini adalah mikrocephalus, perkapuran reaksi-reaksi keradangan.
7. Sifilis
Merupakan penyakit kelamin yang harus
diwaspadai dan pada janin menyebabkan kelainan
jiwa serta tuli.
Penyakit dan infeksi pada ibu dapat mengakibatkan
cacat pada keturunan karena penyakit atau infeksi itu
menembus batas ari-ari, atau juga dapat
mengakibatkan cacat ketika lahir.
rubell
a Diabetes
sifilis
AIDS
Herpes Diabetes
genital Gestasion
al
Nitrogen oksida/ Nitrid oksida
Nitrik oksida (NO) Nitrik oksida adalah suatu molekul gas, tak
berwarna, sangat reaktif dan berumur pendek yang mengatur
berbagai kondisi fisiologik maupun patofisiologik dalam tubuh
Nitrit oksida adalah molekul pembawa sinyal yang tersebar luas dan
berperan penting dalam setiap sel dan fungsi organ dalam tubuh.
Penurunan kadar NO dapat meningkatkan tekanan darah karena
kadar NO yang rendah menyebabkan respon sel endotel pembuluh
darah terhadap asetilkolin terjadi peningkatan resistensi pembuluh
vaskuler
Penurunan NO dapat terjadi akibat adanya penurunan aktivitas NOS
(nitric oxide synthase ). Penurunan aktivitas NOS menyebabkan
vasokonstriksi dan hipertensi
Nitrit oksida bersifat menguntungkan juga merugikan dalam tubuh manusia :
Keuntungan:
1. Nitrit oksida bekerja dengan merelaksasi otot halus untuk memperlebar pembuluh
darah, terutama pembuluh darah yang ada di paru-paru sehingga bayi yang baru
lahir bisa mendapat oksigen lebih banyak ( diberikan bersama alat bantu napas
untuk mengatasi gagal napas pada bayi baru lahir, terutama yang terlahir
premature).
2. Produksi NO penting dalam melindungi organ seperti hati dari kerusakan iskemik
dan membantu melindungi jaringan dari kerusakan akibat suplai darah yang
rendah
3. Sebagai neurotransmitter
4. sebagai obat anti anginal : Ini menyebabkan vasodilatasi , yang dapat membantu
nyeri iskemik, yang dikenal sebagai angina, dengan mengurangi beban kerja
jantung. Dengan melebarkan (memperluas) arteri, obat oksida nitrat menurunkan
tekanan arteri dan tekanan pengisian ventrikel kiri.
5. Membantu mengurangi SARS- Viral load CoV-2 dan gejala pneumonia COVID-19
dengan mempromosikan mekanisme pertahanan antivirus yang lebih efisien di
saluran pernapasan. Evidence based : mengganti pernapasan melalui mulut (yang
menghilangkan NO) dengan pernapasan hidung (yang meningkatkan NO) adalah
"perubahan gaya hidup
Merugikan:
Hasil produksi NO dalam tingkat berkelanjutan dapat memicu
toksisitas jaringan secara langsung dan memberikan kontribusi pada
gangguan vaskular yang berhubungan dengan syok septik,
sedangkan ekspresi kronis NO dikaitkan dengan berbagai kondisi
inflamasi dan karsinoma termasuk diabetes pada anak, multiple
sclerosis, arthritis dan kolitis ulserativa.
Efek Samping Nitrogen Oksida
Sama seperti obat-obat lain, nitrogen oksida juga
berisiko menyebabkan efek samping. Beberapa
efek samping yang dapat terjadi adalah:
• Keringat berlebih
• Lemas
• Warna bibir dan kulit kebiruan
• Tekanan darah turun
• Kencing berdarah
• Infeksi
Cara meningkatkan nitrid oksida
1. Makan Sayuran Tinggi Nitrat
Sayuran adalah sumber nitrat yg membantu membentuk oksida
nitrat dalam tubuh dan akan meningkatkankesehatan jantung dan
kinerja olahraga.
Beberapa sayuran yang bisa meningkatkan kesehatan secara alami:
seledri, selada, bayam, arugula