Oleh :
NIM : 0432950319044
BEKASI
2020
A. KELAINAN KONGENITAL
Kelainan kongenital (kelainan bawaan) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi
maupun metabolisme tubuh yang telah ada sejak lahir dan dapat ditemukan segera setelah
bayi dilahirkan maupun dalam proses perkembangan dan pertumbuhan awal kehidupannya.
Gambaran Umum
Anomali kongenital adalah abnormalitas bawaan yang ditemui saat lahir.
Terdapat berbagai jenis malformasi dalam struktur, posisi atau fungsi dari suatu organ
atau sistem.
Anomali kongenital merupakan penyebab umum mortalitas dan disabilitas pada awal
kehidupan.
Penyebabnya berkisar dari kelainan genetik yang diturunkan hingga gangguan
teratogenik terhadap fetus yang sedang berkembang.
Etiologi
60% kasus kelainan bawaan penyebabnya tidak diketahui, sisanya disebabkan oleh
faktor lingkungan atau genetik / kombinasi dari keduanya.
Kelainan struktur atau kelainan metabolisme terjadi akibat:
- Hilangnya bagian tubuh tertentu
- Kelainan pembentukan bagian tubuh tertentu
- Kelainan bawaan pada kimia tubuh.
A. FAKTOR PREDISPOSISI
Tekanan mekanik pada janin intrauterin menyebabkan kelainan bentuk organ tubuh
dan menyebabkan deformitas organ. Misal : talipes varus, talipes valgus, talipes equinus dan
talipes equinovarus (clubfoot).
3. Faktor infeksi
Infeksi virus Rubella pada ibu hamil trimester I (bayi dengan kelainan kongenital
katarak, tuli dan kelainan jantung bawaan), infeksi sitomegalovirus, infeksi toksoplasmosis
(gangguan pertumbuhan pada sistem saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau
mikroftalmia).
4. Teratogenik
5. Umur Ibu
MongoIisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
mendekati masa menopause.
6. Hormonal
7. Gizi
Kekurangan asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau kelainan
tabung saraf lainnya.
8. Faktor Lain
Faktor janinnya sendiri dan faktor lingkungan hidup janin diduga dapat menjadi
faktor penyebabnya. Masalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga dapat
menjadi faktor penyebabnya
3. SPINA BIFIDA
Meningokel : meningens yg menonjol melalui vertebrat yg tidak utuh dan teraba sebagai
suatu benjolan berisi cairan dibawah kulit.
a. PJB Sianotik
Transpotition of the great artery : tertukarnya posisi aorta (pembuluh darah yang
kerjanya memompa dan mengalirkan darah bersih ke seluruh tubuh) dengan pembuluh darah
ke paru (arteri pulmonalis) yang tugasnya memompa darah kotor untuk dibersihkan di paru.
Jenis CP :
Spastik (tipe kaku-kaku) ,
Athetoid (tidak bisa mengontrol gerak ototnya, biasanya punya gerakan atau posisi
tubuh yang tidak biasa),
Kombinasi (campuran spastic dan athetoid)
Hipotonis (otot sangat lemah sehingga seluruh tubuh selalu terkulai)
Dislokasi pada panggul karena acetabulum dan caput femur tidak berada pada tempat
seharusnya. Kelainan bentuk pada persendian pinggul yang ditemukan pada bayi baru lahir
atau pada awal masa kanak-kanak.
a. Esophageal atresia is a rare congenital disorder in which the esophagus does not develop
properly. kerongkongan menyempit / buntu, tidak tersambung dg lambung sebagaimana
mestinya.
b. Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang
hanya dilapisi oleh peritoneum
8. HIPOTIROIDISME KONGENITAL
Penyakit bawaan akibat kekurangan hormon tiroid yg dihasilkan kelenjar tiroid yg
mempunyai peran penting dalam pertumbuhan, metabolisme, dan pengaturan cairan tubuh.
Dapat menyebabkan retardasi mental dan kegagalan pertumbuhan.
10. FENILKETONURIA
Gejala :
Keterbelakangan mental, namun retardasi yang terjadi, sudah dibawa sejak lahir
(diturunkan secara genetik) dan bukan akibat sakit panas yg diderita saat kecil
Lemas, pusing dan keringat dingin bila menkonsumsi fenilalanin (seperti Permen
Karet Doublemint, Kacang Atom Garuda)
Kulit menjadi pucat, pigmentasi rambut dan mata berkurang, otot pegal dan sakit.
B. PERTUMBUHAN DAN DIFERENSIASI SEL
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil yang mampu menjalankan proses-
proses kehidupan.
1. PERTUMBUHAN SEL
a. Multiplikatif : Penambahan jumlah sel oleh pembelahan sel melalui proses mitosis.
b. Auksetik : Peningkatan ukuran setiap sel,seperti pada otot skeletal yang tumbuh.
c. Accretionary : Peningkatan pada komponen jaringan intraselular diantara sel-
sel,seperti pada tulang dan kartilago.
d. Pola campuran : seperti yang terlihat pada perkembangan embriologi.
2. DIFERENSIASI SEL
Adalah proses dimana sel kurang khusus berkembang menjadi sel dengan
morfologi(fungsi) khusus,dimana gen secara selektif dipaparkan dan hasil gennya berperan
untuk memproduksi sel yang mempunyai fungsi khusus.
3. MORFOGENESIS
Adalah proses yang kompleks dari perkembangan embriologik (sel tunggal menjadi
sel multiselular). Morfogenesis bertanggung jawab untuk pembentukan dan organisasi tubuh.
Serta program kematian sel (apopiosis) membuang bentuk yang tidak diinginkan.
Regenerasi
Ialah proses dimana sel atau jaringan yang mengalami kerusakan karena ruda paksa
atau sakit dan digantikan oleh sel yang sama fungsinya. Kemampuan sel untuk membelah dan
poliferasi menunjukan kemampuan regenerasinya.
1. Sel labil : mempunyai kemampuan regenerasi dan kecepatan pengembalian yang tinggi
(misalnya,epitel usus)
2. Sel stabil : mempunyai kemampuan regenerasi yang baik tetapi kecepatan pengembalian
yang rendah (misalnya,hepatosit)
Apoptosis
Adalah cara biokimia dari kematian sel yang ditandai dengan pengaktifan non-
lisosomal endogenous endonuklease,yang mencerna DNA menjadi fragmen DNA yang lebih
kecil. Secara morfologi,apoptosis dikenal sebagai sebaran sel yang telah mati. Sel-sel ini
sering dimakan fagosit dan dirusak oleh sel disekitarnya. Apoptosis morfogenik dalam
perubahan bentuk jaringan, misalnya : pemisahan jari-jari tangan oleh kematian sel
interdigital.
Indikasi terjelas dari pertumbuhan seseorang adalah naiknya tinggi badan yang
merupakan fungsi dari pertumbuhan longitudinal kerangka tubuh. Pada bayi dan anak-anak,
terdapat perbedaan pada tinggi badan antara individu yang mempunyai jenis kelamin sama,
tetapi perbedaan normal terpenting adalah perbedaaan tinggi badan antara 2 individu yang
berlainan jenis kelamin. Pertumbuhan dikontrol oleh dan rentan terhadap berbagai hal:
Hambatan pertumbuhan
Berkurangnya produksi GH karena hipopituitarisme (atau dari sebab patologis
apapun), pada masa anak-anak menyebabkan terjadinya bentuk kerdil yang dapat di perbaiki
dengan suntikan GH secara teratur.
Meningkatkan pertumbuhan
a. Hipertrofi otot pada olahragawan, baik pada otot kaki maupun pada ventrikel kiri
jantung.
b. Hiperplasia sel sumsum tulang yang memeproduksi sel darah merah pada seseorang
yang hidup di tempat tinggi.
c. Hiperplasia jaringan mamma pada pubertas, dalam kehamilan menyusui.
d. Hipertropi dan hiperplasia otot polos uterus pada pubertas dan kehamilan yang di
rangsang oleh estrogen.
e. Hiperplasia tiroid sebagai konsekuensi meningkatnya permintaan kebutuhan
metaboisme saat pubertas dan kehamilan.
1. Atrofi Fisiologi : Atrofi yang bersifat normal atau alami. Beberapa organ tubuh dapat
mengecil atau menghilang sama sekali. misalnya proses penuaan ( aging proses ).
2. Atrofi Patologis : Dapat disebabkan oleh jaringan atau saraf otot-otot mengecil ,misalnya
pada kelumpuhan kaki akibat hilangnya persarafan,berkurangnya pasokan darah atau
oksigen.
Displasia dapat disebabkan oleh radang atau iritasi dalam jangka waktu yang panjang.
Displasia dapat terjadi pada bagian yang sudah mengalami metaplasia
(misalnya,displasia yang terjadi pada metaplasia skuamosa brokus perokok).
Displasia dapat bertahan selama bertahun-tahun sebelum menjadi metaplasia ganas.
Jenis-jenis neoplasma :
1. Neoplasma Jinak : adalah lipoma,yaitu benjolan lemak yang berada dibawah kulit.
Biasanya terdapat dibagian leher,lengan atau punggung.
2. Neoplasma Pra-ganas : adalah neoplasma yang akan berpotensi menjadi ganas sehingga
sering disebut cancer tahap awal.
1. Gibson, J.M. 1995. Mikrobiolohi dan Patologi Modern – untuk Perawat. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC.
3. Underwood, J.C.E. (1999). Patologi umum dan sistematik Edisi 2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.