Anda di halaman 1dari 11

Kelainan Perkembangan Embrio Dan

Faktor-Faktor Perkembangan Embrio

KELOMPOK 9
1. Eka Ayu Ningtyas (1710801002)
2. Meini Fitriani (1720801007)
3. Rosa Damayanti (1720801009)
4. Yuliyana (17308010
A. Kelainan Perkembangan Embrio
Kelainan perkembangan atau kelainan bawaan atau
malformasi congenital merupakan suatu kelainan structural,
perilaku, faal dan metabolik yang terjadi pada waktu lahir. Kelainan
congenital juga merupakan kelainan (abnormalitas) yang terjadi pada
janin selama masa perkembangan janin sebelum kelahiran. Yang
umumnya dapat dideteksi sebelum atau sesudah kelahiran bayi, yang
dapat disebabkan oleh factor genetic maupun non genetic.
B. Jenis-jenis Kelainan Perkembangan Embrio
1. Malformasi
Malformasi adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh kegagalan atau
ketidaksempurnaan dari satu atau lebih proses embryogenesis.
2. Deformasi
Deformasi adalah kerusakan yang disebabkan oleh kekuatan mekanik abnormal
dalam jangka waktu yang lama, yang menyebabkan penyimpangan struktur normal.
Misalnya kaki bengkok atau mikrognatia (mandibula yang kecil).
3. Disrupsi
Disrupsi disebabkan oleh adanya proses-proses yang merusak, seperti kecelakaan
pada pembuluh darah yang menyebabkan atresis usus dan cacat yang ditimbulkan pada
pita amnion.
4. Dislapsia
Dislapsia diartikan sebagai kerusakan atau kelainan struktur akibat fungsi atau
organisasi sel abnormal, mengenai satu macam jaringan diseluruh tubuh.
5. Sindrom
Sindrom berasal dari istilah syndrome berasal dari bahasa yunani yang berarti
berjalan bersama. Sindrom merupakan sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan,
memiliki etiologi yang spesifik dan sama.
C. Penyakit Akibat Kelainan
Kongenital
1. Anensafali atau anensafalus 2. Spina Bifida
Anensafali merupakan suatu keadaan Merupakan kelainan bawaan yang terjadi
dimana sebagian besar tulang tengkorak dan pada tulang belakang akibat gangguan
otak tidak terbentuk. Anensafali juga perkembangan tabung saraf selama
merupakan suatu kelainan congenital akibat kehamilan. Pada penderita spina bifida ini
kegagalan embrio dalam membentuk tabung sumsum tulang belakang dan selaput
saraf (neural tube) sehingga menyebabkan durameter tidak terlindungi oleh tulang
bayi tidak memiliki lobus frontalis dari otak belakang.
besar (serebrum) dan tulang tengkorak.
3. Labiopalatoskis (Celah bibir dan langit-langit)
Labiopalatoskis merupakan kelainan
congenital pada bibir-bibir dan langit-langit yang
dapat terjadi secara terpisah atau bersamaan
yang disebabkan oleh kegagalan atau penyatuan
struktur fasial embrionik yang tidak lengkap.
Terjadi akibat factor genetic. Selama masa 4. Kelainan Jantung Bawaan
pembentukan bibir-bibir dan langit-langit mulut, Merupakan kelainan yang paling
kedua organ tersebut berkembang dari kedua umum terjadi pada bayi. Kelainan jantung
pinggiran, kemudian menyatu ditengah-tengah bawaan terjadi ketika bayi terlahir dengan
dan membentuk berbegai fitur pada wajah. struktur jantung yang abnormal. Pada
periode organogenesis, factor eksogen sangat
besar pengaruhnya terhadap diferensiasi
jantung karena diferensiasi lengkap susunan
jantung terjadi sekitar kehamilan bulan
kedua.
5. Hidrosefalus
Merupakan kelainan patologis otak
yang mengakibatkan bertambah nya cairan
serebrospional dengan atau pernah dengan
tekanan intracranial yang meninggi sehingga
terdapat pelebaran ventrikel. Hidrosefalus
congenital dapat terlihat sebagai pembesaran
kepala segera setelah bayi lahir, atau terlihat
sebagai ukuran kepala normal tetapi tumbuh
cepat sekali pada bulan pertama setelah lahir.
Diakibatkan oleh gangguan reabsorpsi LCS
(hidrisefalus komunikans).
6. Mikrosefali
Merupakan kelainan pada kepala
bayi yang berukuran lebih kecil dari
ukuran kepala normal, memiliki volume
otak yang lebih kecil dari normal dan
cenderung mengalami keterlamabatan
perkembangan saraf.
7. Omfalokel
Merupakan kelainan yang berupa
protusi isi rongga perut ke luar dinding perut
sekitar umbilicus, benjolan tersebut
terbungkus dalam suatu kantong. Omfalokel
terjadi akibat hambatan kembalinya usus ke
rongga perut dari posisi ekstra abdominal
didaerah umbilicus yang terjadi dalam
minggu keenam sampai kesepuluh kehidupan
janin.
8. Anoftalmia dan Mikroftalmia
Merupakan kelainan congenital
pada mata bayi dimaana bayi tidak
memiliki satu atau kedua buah mata.
Disebabkan oleh terhambatnya
perkembangan mata bayi, sehingga
ukurannya lebih kecil dari mata bayi
normal.
9. Anosia dan Mikrosia
Merupakan kelainan congenital
pada telinga bayi. Anosia terjadi jika bayi
tidak memiliki satu atau kedua daun
telinga. Sedangkan mikrosia terjadi jika
daun telinga bayi berukuran lebih kecil
dari ukuran daun telinga normal.
Faktor-Faktor Penyebab Kelainan
Perkembangan Embrio
1. Internal
• Genetik, terjadi karena mutasi dan aberasi kromosom
• Faktor Ibu, contohnya mongolisme
• Faktor Hormonal

2. Eksternal
• Infeksi, misalnya infeksi virus cacar, virus Rubella yang
menyebabkan buta mata, kelainan jantung, tuli waktu lahir
• Obat, yaitu pengaruh obat yang dikonsumsi oleh si ibu misalnya
Aminopterin, Thalidomide, Anticonvulsant
• Radiasi, misalnya radiasi sinar-X yang menyebabkan bayi cacat
otak
• Defisiensi
• Emosi juga dapat mengganggu sistem hormon si ibu
Penyebab Terjadinya Kelainan
Perkembangan Embrio
Cacat terjadi karena beberapa hal, diantaranya
yaitu:
1. Gangguan Pertumbuhan kuncup suatu organ
2. Terhentinya pertumbuhan di tengah jalan
3. Kelebihan pertumbuhan
4. Salah arah diferensiasi

Anda mungkin juga menyukai