1. Abortus spontan
2. Abortus buatan
Abortus inkompletus didiagnosis apabila sebagian Abortus tertunda adalah keadaan dimana janin
dari hasil konsepsi telah lahir atau teraba pada sudah mati, tetapi berada dalam rahim dan
tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
vagina, tetapi sebagian tertinggal (biasanya jaringan
Pada abortus tertunda akan dijumpai amenorea,
plasenta). Perdarahan biasanya terus berlangsung. yaitu perdarahan sedikit-sedikit yang berulang
Banyak dan membahayakan ibu. Sering serviks pada permulaannya, serta selama observasi
fundus tidak bertambah tinggi, malah tambah
tetap terbuka karena masih ada benda didalam
rendah. Pada pemeriksaan dalam, serviks
rahim yang dianggap sebagai benda asing. Oleh tertutup dan ada darah sedikit (Mochter, 1998)
karna itu, uterus akan berusaha mengeluarkan
dengan mengadakan kontraksi sehingga ibu
merasakan nyeri, namun tidak sehebat pada abortus
insipiens. (Sastrawinata et al.,2010)
Abortus Habitualis Abortus septik
Anomali kromosom parental, gangguan trombofilik Abortus ini adalah keguguran disertai infeksi berat
pada ibu hamil, dan kelainan struktural uterus dengan penyebaran kuman atau toksinnya ke dalam
merupakan penyebab langsung pada abortus habitualis peredaran darah atau peritoneum. Hal ini serig
BMR dan kadar iodium darah diukur • Pada abortus septik : kelihatan sakit berat, panas
tinggi, menggigil, nadi kecil dan cepat, tekanan
untuk mengetahui apakah ada atau tidak
darah turun sampai syok.
gangguan glandula thyroidea
Penatalaksanaan Abortus
Menurut mochtar (2012) penatalaksanaan abortus sebagai berikut:
2. Abortus kompletus
3. Abortus tertunda
Obat diberi dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan
desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil, dilatasi dan
kuretase dilakukan.