Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi
43 minggu (Kuswanti, 2014). Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal
kehamilan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi
status kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah
lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat
dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu
pada masa kehamilan (Johnson, 2016).
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan
normal juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis (Walyani, 2015).
Patologi pada kehamilan merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit
yang menyertai ibu saat kondisi hamil (Sukarni & Wahyu, 2013) Risiko
tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan,
waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partus bahkan setelah
persalinan (Manuaba, 2013). Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau
masalah kesehatan akan dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga
kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar
(Robson and Waugh, 2012).
Keluhan produksi air liur berlebih dapat dialami oleh sebagian ibu
hamil pada trimester pertama. Hal ini berkaitan dengan rasa mual saat
kehamilan yang membuat ibu hamil lebih jarang menelan, sehingga air liur
menumpuk di mulut.Selain itu, air liur berlebih saat hamil juga bisa
disebabkan oleh perubahan hormon, refluks asam lambung, serta infeksi atau
radang pada gigi, gusi, dan mulut.
Hipersalivasi adalah kondisi saat air liur diproduksi secara
berlebihan. Istilah hipersalivasi berasal dari kata hyper yang artinya

1
berlebihan, serta saliva yang artinya air liur. Hal ini bisa terjadi pada siapa
saja, namun ibu hamil adalah yang paling rentan mengalaminya sebab
perubahan hormon yang drastis. Pada ibu hamil, hipersalivasi juga disebut
dengan pytalism gravidarum.
Hipersalivasi tidak membahayakan kehamilan, namun hal ini tentu
akan mengganggu kenyamanan Mama khususnya dalam menjaga
kebersihan serta kesehatan mulut. Hal terpenting yang wajib Mama
perhatikan adalah kondisi ini dapat menurunkan nafsu makan akibat rasa
mulut yang tidak nyaman, serta morning sickness yang terjadi khususnya
setelah bangun tidur di pagi hari. Selain itu, hipersalivasi juga dapat
menyebabkan kondisi bau mulut, dehidrasi, serta bibir yang kering.
Peningkatan hormon yang drastis umumnya sangat terasa pada trimester
pertama. Namun, tak jarang juga ibu hamil yang mengalami kondisi ini
lebih lama hingga memasuki trimester kedua.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan menggunakan pola pikir
manajemen kebidanan serta mendokumentasikan hasil asuhannya.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa Melakukan pengkajian pada Ny. R umur 27 tahun dengan
kehamilan anak kedua di BPM Herma Nelis, Amd. Keb
b. Mahasiswa dapat melakukan interpretasi data kebidanan berdasarkan
data subyektif dan data obyektif pada Ny. R umur 27 tahun dengan
kehamilan anak kedua di BPM Herma Nelis, Amd. Keb
c. Mahasiswa dapat menentukan diagnosa potensial yang mungkin terjadi
pada Ny. R umur 27 tahun dengan kehamilan anak kedua di BPM
Herma Nelis, Amd. Keb
d. Mahasiswa dapat menentukan tindakan segera pada Ny. R umur 27
tahun dengan kehamilan anak kedua di BPM Herma Nelis, Amd. Keb

2
e. Menyusun rencana tindakan pada Ny. R umur 27 tahun dengan
kehamilan anak kedua di BPM Herma Nelis, Amd. Keb
f. Melakukan Implementasi pada Ny. R umur 27 tahun dengan kehamilan
anak kedua di BPM Herma Nelis, Amd. Keb
g. Mengevaluasi tindakan pada Ny. R umur 27 tahun dengan kehamilan
anak kedua di BPM Herma Nelis, Amd. Keb
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan
pelayananan kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan ibu hamil
yang berkaitan dengan kehamilan.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam
menerapkan asuhan kebidanan fisiologi kehamilan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan
asuhan kebidanan fisiologi kehamilan yang sesuai dengan teori yang
telah diberikan.
b. Bagi pasien
Setelah memberi asuhan pada klien selama masa kehamilan
diharapkan dapat memberikan saran dan pengetahuan klien tentang
kehamilan dan persalinan.
c. Bagi institusi
1) BPM
Dapat memberikan masukan pada BPM dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan antenatal care.

3
2) Institusi Pendidikan
Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi
pendidikan, terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan
fisiologi kehamilan.

4
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis mengambil simpulan dari penatalaksanaan
asuhan kebidanan pada R umur 27 tahun G2P1A0 uk 20 minggu dengan
hipersalivasi di PMB Herma Nelis, Amd, Keb yaitu sebagai berikut :
1. Asuhan kebidanan pada Ny. R dilakukan berdasarkan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Asuhan kebidanan pada Ny. R dapat diidentifikasi diagnosa kebidanan
yaitu Ny. R umur 27 tahun G2P1A0, usia kehamilan 20 minggu dengan
hipresaliva keadaan umum baik.
3. Pada kasus ini, perencanaan yang diberikan sesuai dengan keadaan Ny. R
yang meliputi Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu ,
penjelasan pada klien tentang keadaannya. Memberitahu ibu cara
mengatasi hipersaliva. Menganjurkan Ny. R untuk tidur dan beristirahat.
Menjelaskan tentang tanda bahaya yang terjadi selama kehamilan.
Memberikan ibu vitamin kalk 1x sehari dan tablet fe 1xsehari dan
jelaskan tentang jadwal kunjungan ulang
4. Asuhan Pelaksanaan yang dapat penulis lakukan adalah sesuai dengan
perencanaan
5. Evaluasi dilakukan selama 1 hari untuk mengetahui perkembangan
program kehamilan yang dilakukan oleh klien.
B. Saran
1. Teoritis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh selama pendidikan.

5
2. Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih memperdalam ilmu dan teori
tentang edukasi kehamilan dengan memberikan penyuluhan kepada
seluruh PUS.
b. Bagi pasien
1) Diharapkan mampu menjelaskan tentang kehamilan.
2) Diharapkan dapat memberikan konseling tentang kehamilan.
Makan makanan bergizi dan seimbang.
c. Bagi Bidan
Diharapkan lebih mengutamakan upaya promotif dalam kasus
kehamilan, misalnya hipersalivasi dan emesis gravidarum tentang
perencanaan kehamilan sehat, pemberian pendidikan kesehatan
tentang kesehatan reproduksi dan kehamilan sehingga klien
berperilaku hidup sehat dan memahami tentang kehamilan.
d. Bagi institusi
1) BPM
Pelayanan yang diberikan oleh BPM sudah baik
diharapakkan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dalam
pengelolaan asuhan kebidanan dengan kehamilan.
2) Pendidikan
Referensi bacaan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi
masih kurang lengkap, diharapakan karya tulis ilmiah ini bisa
menjadi referensi yang baik untuk bahan bacaan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.https://www.haibunda.com/kehamilan/20181230162809-49-
30144/10-cara-mengatasi-hipersalivasi-saat-hamil. Diakses
22/09/2022
Anonim. https://www.popmama.com/pregnancy/first-trimester/sarrah-
ulfah/hipersalivasi-air-liur-berlebih-saat-hamil-muda-apakah-
normal/3. Di akses 22/09/2022
Indrayani. 2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta: Trans Info
Media
Kemenkes RI. Survei Kesehatan Dasar Indonesia. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2012.
Mandriwati Gusti, NI wayan Ariani, DKK, 2016, AsuahanKebidanan
Kehamilan Berbasis Kompetensi Edisi 3,Jakarta, Egc.
Saifuddin, A. B., dkk. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Safitri Elya. Upaya Mengatasi Emesis Gravidarum Dengan Minuman
Jahe Dan Daun Mint Pada Ibu Hamil Trimester I Di Pmb Jilly
Punnica, A.Md.,Keb. Tanjung Karang : POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNG KARANG
Nugroho, T. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).
Yogyakarta : Nuha Medika
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai