Puskesmas
Bojong
I. Pengertian Penanganan bayi yang dilahirkan dari Ibu dengan hepatitis B reaktif
II. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah Tata Laksana Bayi dari Ibu
dengan HbsAg Reaktif di puskesmas
III. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bojong No. 002/SK/PKM-
BJG/TENTANG TATA LAKSANA BAYI DARI IBU DENGAN
HBSAG REAKTIF/I/2019
IV. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 53 Tahun
2015 Tentang Penanggulangan Hepatitis Virus
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 52 Tahun
2017 Tentang Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus,
Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak
V. Prosedur 1. Berikan dosis awal vaksin imunogobin Hepatitis B segera setelah
lahir dalam 12 jam sesudah lahir
2. Berikan dosis kedua vaksin hepatitis B dalam kurun waktu 24 jam
sesudah lahir
3. Yakinkan ibu untuk tetap menyusui dengan ASI, apabila vaksin
diatas sudah diberikan.
4. Petugas melakukan kunjungan sampai dengan KN3
5. Bayi diperiksa ulang pada usia 9 bulan agar mengetahui keefektifan
imunisasi HBIg, jika hasil negatif berarti bayi bayi bebas dari
hepatitis tapi jika hasil positif maka bayi dirujuk ke dokter Spesialis
Anak.
I. Prosedur 6. Petugas mencatat pada rekam medik.
7. Petugas mencatat di buku pelaporan
Langkah-langkah
1. Petugas memberitahu Dokter mengenai keadaan Bayi
I. Langkah- Langkah-langkah
langkah 1. Petugas memberitahu Dokter mengenai keadaan Bayi
2. Petugas sudah memakai APD Lengkap
3. Petugas memberitahu tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga
4. Bayi Baru Lahir (BBL) dari ibu dengan HbsAg reaktif, petugas
memberikan :
1) Vitamin K injeksi
2) Vaksinasi HBIG < 12 jam
3) Vaksinasi HB0 < 24 jam
Petugas melakukan
deteksi saat bayi 6-12 Jika di dapat hasil reaktif maka
bln menggunakan RDT rujuk lebih lanjut
HBSAG
• Saran
Dengan adanya perubahan dari SOP lama ke SOP baru diharapkan puskesmas
maupun bidan lebih meningkatkan lagi pelayanan kepada masyarakat dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP untuk menjaga keselamatan pasien.
TERIMA KASIH
Babaii….