Anda di halaman 1dari 3

Deteksi Dini Hepatitis B (DDHB) Pada Ibu Hamil

No. Dokumen : /SOP/PKM

SOP No. Revisi :0

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/3

Puskesmas

1. Pengertian Deteksi dini yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di setiap fasilitas
pelayanan kesehatan melalui pemeriksaan darah pada ibu hamil paling
sedikit 1 (satu) kali pada masa kehamilan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah Deteksi Dini Hepatitis B Pada
Ibu Hamil di puskesmas

3. Kebijakan /SK/PKM- TENTANG KEBIJAKAN LAYANAN


KLINIS

4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK 01.07/ 4.


MENKES / 322 / 2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Tata Laksana Hepatitis B
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 52 Tahun
2017 Tentang Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus,
Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 53 Tahun
2015 Tentang Penanggulangan Hepatitis Virus

5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan penetapan data sasaran diwilayah kerja 10.


Langkah – puskesmas.
langkah 2. Petugas melakukan pemeriksaan deteksi dini hepatitis B pada ibu
hamil menggunakan RDT HBsAg (Rapid Diagnostic Test Hepatitis
B surface Antigen)
3. Jika hasil non reaktif (NR) , petugas melakukan konseling kepada
ibu hamil tersebut. Konseling Kesehatan Untuk Ibu Hamil Non
Reaktif Hepatitis B :
a) Pesan mempertahankan hasil tetap negatif, pencegahan agar
tidak terinfeksi di kemudian hari.
b) Anjuran masuk kelas ibu hamil.
c) Ajakan agar pasangan juga diperiksa Hepatitis B
d) Jadwalkan untuk tes ulang bila ada IMS, atau termasuk
populasi kunci dari anamnesis.
e) Hindari perilaku berisiko.
4. Petugas dapat mengulang deteksi dini kepada ibu hamil dan
pasangan seksualnya minimal 3 bulan kemudian atau menjelang
persalinan, atau apabila ditemukan indikasi atau kecurigaan.
5. Jika hasilnya reaktif (R) , petugas melakukan penanganan kesehatan
dengan melakukan rujukan ke Dokter Spesialis Dalam untuk
mendapatkan tata laksana hepatitis B.
6. Petugas melakukan konseling untuk ibu hamil dengan hasil reaktif
Hepatitis B, konseling yang diberikan berupa:
a) Kepatuhan pengobatan
b) Pilihan cara persalinan.
c) Pilihan pemberian makanan bayi.
d) Penanganan pada bayi.
e) Penurunan faktor risiko penularan Hepatitis B.
f) Penanganan bagi pasangan seksualnya.
7. Petugas mencatat pada rekam medik.
8. Petugas melakukan pencatatan data ke dalam format pelaporan
Captor 3E puskesmas.
9. Petugas melakukan pelaporan Captor 3E puskesmas setiap bulannya
ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

6. Unit terkait 1. Kepala Puskesmas 8.


2. Dokter
3. Laboratorium puskesmas
4. Pengelola program Hepatitis
5. Pengelola program KIA
6. Bidan wilayah
7. Petugas diruang bersalin (VK)

Anda mungkin juga menyukai