Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN ANALISIS MANAJEMEN LAYANAN PUSKESMAS “AJ”

STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dosen pembimbing :
Ns. Abdur Rahman S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh
KELOMPOK 1

1. Achmad Hidayatulah 10. Ika Fransiska


2. Adolfina Patiung 11. Khairul Rahman
3. Agustina 12. Norlia
4. Azhar Aziz 13. Nurlia
5. Deby okta fitri 14. Maria Kristina
6. Desy Haslinda 15. Sulistiawati
7. Eka Fitri 16. Rida Yuliana
8. Fegi Tamaran 17. Widya Ashariana I
9. Hayatunisa 18. Zahra Ratnasari

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTUTI TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARNDA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penyusun, sehingga dengan limpahan
rahmat dan karunia- nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul
“Laporan Analisis Manajemen Layanan Puskesman”. Laporan ini dibuat berdasarkan
bermacam sumber buku–buku refrensi, media elektronik, dan dari hasil pemikiran
penyusun sendiri.

Selama penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan masukan dan


bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu berbagai penyusunan mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Ns. Siti Mukaromah, S.Kep., M.Kep Sp.Kom Selaku dosen koordinator


keperawatan komunitas & keluarga di ITKES Wiyata Husada Samarinda
2. Ns. Abdul Rahman, S.Kep., M.Kep Selaku dosen pembimbing keperawatan
komunitas & keluarga di ITKES Wiyata Husada Samarinda
3. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada
penyusun baik bersifat moril maupun material.
4. Dan semua yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan laporan ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembacanya dan dapat
dijadikan acuan terhadap penyusunan laporan berikut berikutnya.

Samarinda, 22 September 2020

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
A. Definisi Puskesmas.........................................................................................................4
B. Kedudukan Puskesmas....................................................................................................5
C. Fungsi Puskesmas...........................................................................................................6
D. Visi Puskesmas................................................................................................................7
E. Misi Puskesmas...............................................................................................................7
F. Strategi Puskesmas..........................................................................................................8
G. Kegiatan Pokok Puskesmas.............................................................................................8
H. Peran Puskesmas...........................................................................................................10
I. Wilayah Kerja Puskesmas.............................................................................................10
J. Fasilitas Penunjang........................................................................................................10
K. Kedudukan Puskesmas..................................................................................................11
L. Struktur Organisasi........................................................................................................12
M. Tata Kerja Puskesmas...................................................................................................12
BAB 3 PROFIL PUSKESMAS.............................................................................................13
A. Gambaran Umum..........................................................................................................13
B. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas “AJ”..................................................33
C. Identifikasi Masalah......................................................................................................35
D. Analisa SWOT..............................................................................................................45
BAB 4 PEMBAHASAN.........................................................................................................47
A. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH.....................................................................47
B. AKAR PENYEBAB MASALAH.................................................................................49
C. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................50
D. PEMECAHAN MASALAH.........................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam memberikan pelayanan
kesehatan setiap petugas kesehatan disesuaikan dengan standar pelayanan kesehatan
dengan memperhatikan hak-hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan
keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan diri tenaga
kesehatan dalam bekerja (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, memiliki derajat kesehatan
yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Alamsyah,2018).

Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia Sehat” diantaranya dilaksanakan


melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini pemerintah
telah membangun peskesmas dan jaringanya di seluruh Indonesia rata-rata setiap
kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu.
Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil nyata, status kesehatan masyarakat
makin meningkat. Ditandai dengan makin menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin
meningkatnya status gizi masyarakat dan umur harapan hidup (Kepmeskes, 2017).
Puskesmas adalah untuk pelayanan teknis Dinas Kesahatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian
wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama
meliputi pelayanan kesehatan perorang dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan
yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta
masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang
sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu berperan sebagai koordinator layanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat edukator bagi sasaran pelayanan dengan menggunakan media
atau sasaran yang tepat, edukator yang membela kepentingan masyarakat sesuai
kebutuhan dan pemberi layanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi upaya kesehatan Puskesmas, penilaian pencapainan kinerja dan
evaluasi program kerja Puskesmas.
b. Menganalisa masalah yang ditemukan dengan metode USG ()
c. Mengkatagorikan masalah yang ditemukan
d. Menyusun rencanan strategi kegiatan guna mengangulangi masalah atau kendala
yang dihadpi Puskesmas.

C. Manfaat
Pada praktek keperawatan puskesmas di Puskesmas “AJ” dengan tahapan yang
dicapai adalah mengintifikasi masalah program kerja puskesma dan melakukan
identifikasi masalah kesehatan komunitas. Diharapkan mahasiswa mampu
mengidentifikasi program puskesmas tersebut dalam hal target dan sasaran, strategi
kegiatan, peran serta masyarakat, lintas program dan lintas sektoral, melihat faktor
pendukung dan penghambat dan mengidentifikasi kesenjangan antara program yang
dilaksanakan dengan program kesehtan nasional dan strategi intervensinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Puskesmas
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja (Effendi, 2009).
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan
tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi,
2009).

B. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan
Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah
(Kep.Menkes No : 128/Menkes/SK/I/2014) :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di
wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit 
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
5. Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata
pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter,
praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama
ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk
upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu,
polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai
sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai
pembina.
6. Sebagai Pembinaan pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat.

C. Fungsi Puskesmas
Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector termasuk
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab puskesmas adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan
penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan
program puskesmas (Mubarak, 2014).

D. Visi Puskesmas
Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat”
menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator utama “Kecamatan Sehat” (Mubarak, 2014)
adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan

E. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah
(Mubarak, 2014) :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-
tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dlan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.

F. Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan (Mubarak, 2014) antara
lain :
1. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health care service).
2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic
approach).

G. Kegiatan Pokok Puskesmas


Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru, terdapat 20 usaha pokok
kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Namun, pelaksanaannya sangat
bergntung pada faktor tenaga, sarana dan prasarana, biaya tersedia, serta kemampuan
manajemen dari tiap – tiap puskesmas. Kegiatan pokok puskesmas (Mubarak, 2014)
antara lain sebagai berikut:
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita, dan anak prasekolah
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna mencegah gizi buruk
c. Imunisasi
d. Pemberian pendidikan kesehata tentang perkembangan anak dan cara
menstimulasinya
2. Upaya Keluarga berencana (KB)
a. Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA
b. Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang akan bekerja
sebagai penggerak calon peserta Keluarga Berencana
c. Memberikaj pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan IUD, cara –cara
penggunaan pil, kondom, dan alat – alat kontrasepsi lainnya
3. Upaya Perbaikan Gizi
a. Mengenali penderita – penderita kekeurangan gizi.
b. Mengenalkan program perbaikan gizi
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
4. Upaya Kesehatan lingkungan
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan limbah
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Penyehatan makanan dan minuman
g. Pelaksanaan peraturan perundangan
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk
d. Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran penyakit menular
e. Menyembuhkan penderita, sehingga tidak lagi menjadi sumber infeksi
f. Memberi imunisasi
g. Pemberantasan vektor
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui : pengumpualan informasi
riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan membuat
diagnosis
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan
7. Upaya pengobatan
a. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik, rumah , dan
kelompok – kelompok masyarakat
b. Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di tingkat
kabupaten terdapat tenaga – tenaga koordinator penyuluhan kesehatan
8. Kesehatan olahraga
9. Kesehatan masyarakat
10. Kesehatan kerja
11. Kesehatan gigi dan mulut
12. Kesehatan mata
13. Kesehatan jiwa
14. Laboratorium sederhana
15. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan
16. Kesehatan usia lanjut
17. Pembinaan pengobatan tradisional
18. Kesehatan remaja
19. Dana sehat

H. Peran Puskesmas
Menurut mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas
mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas
dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta
menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis,
tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang
akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait
upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu.

I. Wilayah Kerja Puskesmas


Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis, dan keadaan infrastuktur
lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian
wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran tekhnis dari
kantor wilayah departemen kesehatan provinsi (Mubarak, 2014).

J. Fasilitas Penunjang
Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan,
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana, antara
lain sebagai berikut (Mubarak, 2014) :
1. Puskesmas pemabantu
Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan adalah unit
pelayanan kesehatan sederhana yang berfungsi menunjang dan membantu
pelaksanaan kegiatan – kegiatan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih
kecil
2. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor, peralatan kesehatan,
peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
3. Bidan desa
Disetiap desa yng belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa ditetapkan untuk
tinggal didesa tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan.bidan desa
bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas.wilayah kerja bidan desa
adalah suatu desa dengan jumlah penduduk rata – rata 3.000 jiwa.

K. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya antara lain :
1. Sistem kesehatan nasional
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem kesehatan kabupaten/kota
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota adalah sebagai unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di
wilayah kerjanya.
3. Sistem pemerintahan daerah
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah sebagai unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural
pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata
pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, seperti praktek dokter,
praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
Kedudukan puskesmas di antara berbagal sarana pelayanan kesehatan strata pertama
ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk
upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti posyandu, polindes,
pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana
pelayanan kesehatan, berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah sebagai
pembina (Mubarak, 2014).

L. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota
dillakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan
dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi
puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan di tingakta
kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin dan mengawasi
kegiatan puskesmas
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan pelaporan
3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta perbaikan gizi
4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
5. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja,
serta kesehatan usia lanjut
6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah, olahraga, dll.
7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan penyuluhan kepada
masyarakat
8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian
M. Tata Kerja Puskesmas
1. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib mengkoordinasi, integrasi dan
sinkronisasi yankes baik didalam maupun diluar gedung puskesmas.
2. Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bimbingan teknis yang ditetapkan oleh
dinkes.
3. Ka PKM bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dalam
lingkungan PKM
4. Setiap unsur di PKM wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung
jawab kepada PKM (Syafrudin, dkk, 2009).
BAB III
PROFIL PUSKESMAS
A. Gambaran Umum
1. Keadaan Geografis
Puskesmas “AJ” merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan
Samarinda Ulu. Berikut adalah data wilayah UPTD Puskesmas “AJ” yang disajikan
dalam bentuk table, sebagai berikut :

Table 3.1 keadaan Geografis wilayah UPTD Puskesmas “AJ”


No Jenis Data Keterangan
1. Luas Wilayah 368,4 km².
2. Tanggung Jawab Wilayah 3 Kelurahan dan 3 Desa
Kerja
3. Akses Jalan Dapat dijangkau melalui jalan darat dengan kondisi
jalannya sebagian telah beraspal, semenisasi, dan
tanah, dengan kondisi wilayah sebagian besar berbukit
bukit
4. Penyebaran Penduduk Penyebaran penduduk yang tersebar dengan
kepadatan 45,77 per km² hingga 143,73 per km².
5. Jarak Puskesmas “AJ” dari:
 ibu kota kecamatan Berkisar 17 km
 ibu kota kabupaten Berjarak 110 km

 jarak dari kantor 1 km dan terjauh 24 km


desa/kelurahan
6. Saranan Transportasi Kendaraan umum roda empat dan roda dua, namun
ada sebagian wilayah yang hanya dapat ditempuh
dengan jalan kaki untuk keluar dan masuk ke jalan
poros

2. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk yang ada diwilayah Puskesmas “AJ” dari tahun ke tahun
mengalami pertambahan, di tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 terjadi
pertambahan penduduk , yaitu dari 17.213 jiwa, menjadi 21.698 jiwa. Jumlah
penduduk tersebut seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 2. Jumlah Penduduk


NO DESA/KEL JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. SM 3.106 2.828 5.934
2. BM 2.277 1.989 4.266
3. KM 3.294 2.767 6.061
4. TB 843 750 1.593
5. BR 1008 883 1.891
6. BA 1004 949 1.953
JUMLAH 11.532 10.166 21.698
Sumber: data dari masing-masing desa/kelurahan bln Desember 2019.

Tabel 3.3. Umur dan Jenis Kelamin


NO KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK
UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
(TAHUN)
1 0-4 1294 1152 2,446
2 5-9 1119 1079 2,198
3 10-14 1098 990 2,088
4 15-19 968 811 1,779
5 20-24 926 803 1,729
6 25-29 1029 891 1,920
7 30-34 1075 733 1,808
8 35-39 924 787 1,711
9 40-44 830 687 1,517
10 45-49 681 592 1,273
11 50-54 586 493 1,079
12 55-59 462 336 798
13 60-64 309 218 527
14 65-69 193 145 338
15 70-74 109 105 214
16 75+ 132 141 273
JUMLAH 11,735 9,963 21,698
Sumber : Data Proyeksi dari Dinkes”AJ” tahun 2019

3. Data Sarana Prasaranan


a. Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 3.4 . Jumlah dan jarak sarana kesehatan
NO DESA / KELURAHAN SARANA KESEHATAN JARAK KE
PUSKESMAS INDUK
1 SM 1 PKM Induk 1 Km
2 BM 1 Pustu 9 KM
3 KM 1 Pustu 11 KM
4 TB 1 Pustu 1 Polindes 13 KM
5 BR 1 Pustu 17 KM
6 BA 1Pustu 14
Sumber : Data Kelurahan “AJ” Tahun 2019

b. Saranan Tempat Pelayanan


Tabel 3.5. Sarana Tempat Pelayanan
NO NAMA RUANGAN JUMLAH KONDISI KEBUTUHAN
1 Ruang Pimpus 1 Baik 1
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik 1
4 Ruang Apotik 1 Baik 1
5 Ruang KIA 1 Baik 1
6 Ruang Laboratorium 1 Baik 1
7 Ruang Pemeriksaan Umum 1 Baik 1
8 Ruang Tindakan 1 Baik 1
9 Ruang Gigi 1 Kurang Baik 1
10 Ruang MTBS/MTBM 1 Kurang Baik 1
11 Ruang Imunisasi 1 Kurang Baik 1
12 Ruang Klinik Kesling 0 - 1
13 Ruang TB / DOTs 0 - 1
14 Ruang Klinik Gizi 0 - 1
15 Ruang Klinik Remaja 0 1 1
16 Ruang Lansia 0 - 1
17 Ruang Gudang Obat 1 Kurang Baik 1
18 Ruang Gudang Umum 1 Kurang Baik 1
19 Toilet 2 Baik 4
20 Garasi 1 Baik 2
21 Ruang rekam Medis 1 Kecil 1

Sumber : Data Kelurahan “AJ” Tahun 2019


c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel 3.6. Sarana dan Prasarana


NO JENIS SARANA/ JLH KONDISI KEBUTUHAN
PRASARANAN
RUSAK RUSAK RUSAK
RINGAN SEDANG BERAT
Sarana Kesehatan
1 Puskesmas Pembantu 5 0 0 1 1
2 Polindes/Poskesdes 2 0 0 0 0
3 Rumah Dinas Dokter 0 0 0 0 2
4 Rumah Dinas Pimpinan 0 0 0 0 1
5 Rumah Dinas Perawat 0 0 0 0 2
6 Rumah Dinas Bidan 0 0 0 0 1
7 Mobil Ambulance 2 0 0 1 1
8 Mobil Operasional 1 0 0 0 0
9 Sepeda motor 10 0 3 1 0
Sarana Penunjang
1 Komputer 15 0 0 1 6
2 Laptop 14 0 2 7 6
4 Layar 1 0 0 0 1
5 Mesin tik 2 0 0 0 2
6 Printer 8 0 0 4 6
7 Telepon 0 0 0 0 1
8 Mesin Lampu 1 0 0 0 1
9 Komputer 15 0 0 1 6
Sumber : Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

d. Data UKBM

Tabel 3.7 . Pelayanan UKBM


No Jenis PSM Jumlah
1 Posyandu Balita 23
2 Posyandu Lansia 7
3 Kader 230
4 POSBINDU 6
5 Pondok Pesantren 3
6 Panti Asuhan 2
7 Forum Masyarakat peduli Kesehatan 6
8 UKS 17
9 Dokter Kecil 65
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

e. Data Jumlah Sekolah, per Kelurahan/Desa


Tabel 3.8. Jumlah Sekolah
NO Kelurahan/Desa TK/KB SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
1 SM 4 3 2 3
2 BM 6 3 3 -
3 KM 3 3 1 -
4 TB 1 1 1 -
5 BR 4 1 - -
6 BA 3 2 1 -
JUMLAH 21 13 8 3
Sumber : Data Kelurahan “AJ” Tahun 2019

f. Tingkat Pendidikan dan Sosial Budaya Masyarakat

Rata-rata pendidikan masyarakat yang ada di Puskesmas “AJ” secara


berurutan sebagai berikut SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.
Bervariasinya tingkat pendidikan masyarakat, mulai dari yang tidak tamat
sekolah dasar sampai dengan masih besarnya jumlah masyarakat
berpendidikan sekolah tingkat pertama, maka hal ini menjadi sebagian dari
permasalahan kesehatan yang ada dalam peningkatan dan perubahan prilaku,
serta kemampuan daya pikir dimasyarakat menuju prilaku hidup bersih dan
sehat.

Sosial budaya masyarakat sebagian besar sudah mengenal dan


memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia, namun sebagian kecil
masih ada masyarakat yang memanfaatkan jasa para dukun guna
mendapatkan pelayanan kesehatan terutama terkait dengan persalinan. Untuk
mengatasi keadaan tersebut telah dilakukan upaya pendekatan melalui
partnership kepada para dukun, penyuluhan ke masyarakat, home visit, dan
kerja sama lintas sektor, dalam rangka mengurangi pelayanan kesehatan oleh
tenaga yang bukan kompetensinya.

g. Sarana Kesehatan
Tabel 3.9. Sarana dan Prasarana tahun 2019
No Parameter Penilaian Keterangan
I. LOKASI
1 Geografis
2 Aksesibilitas untuk jalur transpotasi Mudah
3 Fasilitas parkir Ada Sempit
4 Fasilitas keamanan Tidak ada
5 Tidak didirikan di sekitar SUTT dan SUTET Ya
II. BANGUNAN
6 Bangunan permanen Ya

7 Posisi bangunan terpisah dari bangunan lain Tidak


8 Rumah dinas tenaga kesehatan Tidak ada
9 Lambang Puskesmas Ada
10 Ketersediaan papan nama Ada
11 Ruangan administrasi kantor 1
12 Ruangan Kepala Puskesmas 1
13 Ruangan Tata Usaha 1
14 Ruangan rapat 1
15 Ruangan Program 1
16 Ruangan Bendahara 1
17 Ruangan Mushola 1
18 Ruangan pendaftaran dan rekam medik 1
19 Ruangan tunggu 1 Sempit
20 Ruangan pemeriksaan umum 1 Sempit
21 Ruangan Kesehatan gigi dan mulut 1 Belum di fungsikan
22 Ruangan Kebidanan, KB, Imunisasi 1 Digabung jadi satu
23 Ruangan Kandungan 1
24 Ruangan Lansia Tidak ada
25 Klinik Sanitasi Tidak ada
26 Ruangan TB Tidak ada
27 Laboratorium 1
28 Apotek 1
29 Ruang Tindakan 1
30 Ruangan Anak 1
23 Ruangan Kandungan 1
32 Klinik Remaja Tidak ada
33 Pojok Laktasi 1
34 Ruangan Bersalin Tidak ada
35 Ruangan Pasca Salin Tidak ada
36 Gudang Obat 1
37 Ruangan Inventaris 1
38 Dapur 1
39 WC/ Toilet pengunjung 4
III. PRASARANA
40 Ventilasi ruangan Ada Untuk ruangan ber-11.00Ac
41 Sumber air bersih Ada PDAM
42 Sistem pembuangan limbah 1
43 Sumber daya listrik 11.000
44 Sistem komunikasi Ada Telpon, internet
45 Sistem proteksi petir 0
46 Alat pemadam kebakaran 6 APAR 2 lt atas, 4 lt bawah
47 Kendaraan Oprasional 1
48 Kendaraan Ambulans 1
49 Mobil Jenazah 0
IV. PERALATAN
50 Set pemeriksaan umum Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pemeriksaan umum tersedia
b. Tersedia peralatan:
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• stetoskop Ya
• timbangan dewasa Ya
• Timbangan anak Ya
• senter Ya
• thermometer Ya
51 Terdapat set tindakan medis Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
tindakan medis tersedia
b. Tersedia peralatan:
• set alat bedah minor Ya
• sumber oksigen siap pakai Ya
52 Terdapat set pemeriksaan kesehatan ibu Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop janin (laennec doppler) Ya
• stetoskop dewasa Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• thermometer Ya
• palu reflex Ya
• timbangan dewasa Ya
53 Set pemeriksaan kesehatan anak Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• timbangan anak Ya
• alat pengukur panjang bayi Ya
• stetoskop Ya
• thermometer Ya
54 Set pelayanan KB Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pelayanan KB tersedia
b. Tersedia peralatan:
• implant kit Ya
• IUD kit siap pakai Ya
55 Set pelayanan imunisasi Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
pelayanan imunisasi tersedia
b. Tersedia peralatan:
coldchain / Vaccine Carrier Ya
56 Set obstetri dan ginekologi 0
57 Set insersi dan ekstraksi AKDR Ada
58 Set resusitasi bayi
59 Set perawatan pasca persalinan
a. Minimal 80% jenis peralatan set
perawatan pasca persalinan tersedia
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
60 Set kesehatan gigi dan mulut Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
kesehatan gigi dan mulut tersedia
b. Tersedia peralatan:
• sonde lengkung Ya
• kaca mulut Ya
• tangkai kaca mulut Ya
• pinset gigi Ya
• ekskavator Ya
• set pencabutan gigi dewasa Ya
• set pencabutan gigi anak Ya
• bein lurus kecil Ya
61 Set promosi kesehatan 0
62 Set ASI 0
63 Set laboratorium 1
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• mikroskop binokuler Ya
• sentrifuse Ya
64 Set farmasi Ya
65 Set sterilisasi
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• autoclave Ya
• korentang Ya
66 Set Puskesmas Keliling 0
67 Kit Keperawatan kesehatan masyarakat 0
68 Kit imunisasi Ada
69 Kit UKS Ada
70 Kit UKGS 0
71 Kit bidan Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan set
b. Tersedia peralatan:
• stetoskop janin (laennec doppler) Ya
• stetoskop dewasa Ya
• sphygmomanometer/tensimeter Ya
• thermometer Ya
• palu reflex Ya
72 Kit Posyandu Ada
a. Minimal 80% jenis peralatan kit
b. Tersedia peralatan:
• thermometer Ya
• timbangan dacin Ya
73 Kit kesehatan lingkungan 0
VI. PERIZINAN DAN REGISTRASI
83 Izin penyelenggaraan yang masih berlaku Ada Berakhir thn 2018
84 Nomor registrasi Puskesmas Ada
VII. PENYELENGGARAAN
85 Kepala Puskesmas Ada
86 Memiliki struktur organisasi Ya
87 Melaksanakan pelayanan promosi kesehatan Ya
88 Melaksanakan pelayanan kesehatan Ya
89 Melaksanakan pelayanan KIA dan KB Ya
90 Melaksanakan pelayanan gizi Ya
91 Melaksanakan pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit Ya
92 Melaksanakan UKM Pengembangan Ya
93 Melaksanakan UKP Ya
94 Melaksanakan manajemen Puskesmas Ya
95 Melaksanakan pelayanan kefarmasian Ya
96 Melaksanakan pelayanan keperawatan
97 Melaksanakan pelayanan laboratorium Ya

H. Sarana bangunan untuk pelayanan kesehatan yang tersedia meliputi :

5 Puskesmas Pembantu dan 2 Polindes yang tersebar di 3 desa dan 3


kelurahan, sarana tranportasi Puskesmas 1 unit ambulance, 1 unit mobil
operasional dan 7 unit kendaraan roda dua yang penggunaannya terdistribusi
sampai ke Puskesmas pembantu. Sarana bangunan yang tersedia 1 buah
bangunan puskesmas induk berukuran 14 m².x 20 m². yang terdiri dari 11
ruangan ditambah dengan sisa bangunan bekas Puskesmas Pembantu
berukuran 14 m².x 6 m². yang terdiri dari 6 ruangan. Sarana peralatan
kesehatan yang tersedia IUD kit, partus kit, bedah minor kit, laboratorium kit,
dan dental unit kit. Sarana penunjang lainnya berupa laptop, computer, lemari
alat, lemari inventaris, lemari arsip, dan lemari obat.
Puskesmas berusaha melaksanakan semua program - program yang
telah di rencanakan. Keterbatasan ruangan menyebabkan sebagian pelayanan
tidak dapat terlaksana, seperti pelayanan konsultasi, imunisasi, santun lansia,
dan pelayanan penyakit tidak menular, termasuk juga keleluasaan bagi
pemegang program untuk melaksanakan tugas - tugasnya. Keterbatasan
sarana Transportasi menyebabkan pelayanan kasus - kasus kegawat daruratan
juga tidak maksimal, sehingga seringkali sistem rujukan pun memerlukan
waktu yang lama. Keterbatasan sarana penunjang juga menambah
kelengkapan dari kurang optimalnya pemberian pelayanan yang bermutu
kepada masyarakat.

Adapun sarana kesehatan yang ada di Puskesmas “AJ”, sebagai berikut :


1) Sarana Kesehatan Puskesmas (rawat inap dan non rawat inap)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas “AJ” adalah Puskesmas
Non Rawat Inap atau Rawat Jalan, meliputi :
a) Ruangan Pendaftaran / kartu,
b) Ruangan tindakan,
c) Ruangan Pelayanan Umum,
d) Ruangan Kesehatan Ibu,
e) Ruangan Anak,
f) Ruangan Kesehatan Lingkungan,
g) Ruangan Gizi dan Imunisasi,
h) Ruangan Laboratorium,
i) Ruangan Apotik,
j) Ruangan Tata Usaha.
Terbatasnya ruangan menjadikan hambatan yang sampai saat ini masih belum
dapat teratasi. Pelayanan seperti ruang konsultasi, pelayanan khusus penyakit tidak
menular, pelayanan imunisasi dan ruang pemegang program, belum dapat diberikan
secara maksimal. Pelayanan diruang poli gigi hingga saat ini belum bisa diberikan
sekalipun peralatannya telah tersedia.

2) Puskesmas Pembantu dan Polindes


Tabel. 3.10. Jumlah Puskesmas Pebantu dan Polindes di Kelurahan/Desa
No Nama Kelurahan/ Desa Pusban Polindes
1 TB 1 1
2 BR 1
3 KM 1
4 BM 1 1
5 BA 1

3) Kefarmasian
Ketersediaan obat - obatan di Puskesmas selama ini dipenuhi oleh Gudang
Farmasi Dinas Kesehatan, sekalipun pada prakteknya tidak semua obat yang di
minta terpenuhi. Apabila dirata - ratakan sebagian besarnya sudah terpenuhi,
hanya ada beberapa item obat yang stoknya terbatas. Mengatasi permasalahan
tersebut Puskesmas selalu berkoordinasi dengan pemegang program terkait di
Dinkes,serta mengadakan pembelian obat melalui BHP medis, kemudian
meningkatkan promosi, dan bagi pasien yang mampu dianjurkan untuk membeli
obat diapotik yang difasilitasi oleh Puskesmas.
4) Posyandu dan Posbindu PTM
Mempermudah dan memperluas akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan merupakan misi dari Puskesmas “AJ”, oleh
sebab itu kemudahan akses terhadap layanan kesehatan terus
diupayakan sampai saat ini. Upaya yang dilakukan untuk perluasan
akses adalah dibentuknya tim yang terdiri dari dokter, perawat, bidan,
tenaga laboratorium, dan petugas pemegang program untuk datang ke
lokasi - lokasi yang selama ini masyarakatnya memiliki

keterbatasan untuk mendapatkan layanan kesehatan. Adapun


pelayanan yang diberikan dalam bentuk puskesmas keliling dan
laboratorium keliling.
Untuk akses pelayanan balita dan kesehatan keluarga lainnya
telah disediakan 23 posyandu, yang di laksanakan oleh 2 orang bidan
dan satu orang perawat. Pelayanan pada lansia juga telah disediakan 6
posyandu lansia. Perluasan akses berikutnya adalah dibentuknya
masing - masing daerah binaan yang setiap daerah berada dibawah
tanggung jawab bidan, dengan tujuan tidak ada lagi permasalahan
yang menyangkut pelayanan bagi kesehatan dan keselamatan ibu dan
anak.
Walaupun telah dilakukan berbagai upaya tersebut angka
kematian bayi masih terjadi, maka sebagai tindak lanjutnya diadakan
audit dan evaluasi terus menerus untuk perbaikan pelayanan. Bagi
remaja Puskesmas juga telah membuka klinik konsultasi remaja baik
secara on line maupun langsung berkunjung ke Puskesmas dan juga
telah membentuk kader kesehatan remaja di 10 sekolah yang tersebar
di 6 desa/kelurahan. Keterpaduan UKBM dan peran lintas sektor terus
ditingkatkan melalui program Sayang Balita, Program Sayang Remaja
dan Program Layanan Terpadu Pranikah (LADUNI).
Perhatian terhadap perbaikan mutu pelayanan kepada
masyarakat juga menjadi agenda dari kegiatan di Puskesmas “AJ”.
Bentuknya adalah berupa penyediaan kotak keluhan dan survey
kepuasan yang selalui dievaluasi dan ditindaklanjuti melalui mini
lokakarya Puskesmas, dan dari hasil survey terakhir menunjukkan 80
% sampai dengan 90 % masyarakat merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan.
Namun bukan berarti sudah bagus, karena masih ada juga
kebutuhan masyarakat yang belum semuanya terpenuhi karena
keterbatasan SDM dan sarana prasarana Puskesmas. Mengatasi
permasalahan tersebut diadakan pertemuan secara berkala untuk
mengevaluasi dan mengupayakan solusinya. Pengembangan sumber
daya manusia yang ada juga menjadi perhatian, yang solusinya,
mengikutkan ke seminar- seminar kesehatan, Peningkatan
Kompetensi Teknis melalui pelatihan dan sharing sesama petugas
serta konsultasi dengan dokter ahli terutama tentang SOP
penatalaksanaan terbaru.
5) Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas “AJ” selama ini
berjalan cukup optimal, bagi masyarakat yang memerlukan rujukan
setiap saat semua jaringan pelayanan kesehatan yang tersedia siap
melayani rujukan. Keterbatasan yang dimiliki Puskesmas adalah
masalah sarana transportasi yang tersedia, banyak kasus yang
dijumpai terlambat dalam proses rujukan dikarenakan mobil
ambulance yang dipakai untuk melayani semua kegiatan Puskesmas
dalam kondisi kurang baik. Berbagai upaya telah diusahakan
termasuk bekerja sama dengan instansi lain yang memiliki mobil
ambulance atau dengan mobil pribadi yang dimiliki masyarakat.
Upaya pengadaan mobil oleh masing - masing desa/kelurahan selama
ini berusaha untuk terus disuarakan terutama melalui kegiatan
program Desa Sehat Mandiri. Di akhir tahun, dari 6 desa / kelurahan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas “AJ”, 3 kelurahan sudah
memiliki mobil ambulance yang dikelola oleh masyarakat masing –
masing kelurahan.

4. Sumber Daya Manusia Kesehatan


Tabel 3.11. Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas “AJ”

NO SDM PNS TKNPSN THL BLUD BOK JUMLAH


1 Dokter Umum 1 1 2
2 Dokter Gigi 0
3 Ners 1 1
4 S 1 Keperawatan 1 1
5 SKM 3 3
6 S.1 Gizi 1 1
7 Apoteker 0
8 Perawat 3 7 10
9 DIII Ksehatan Gigi 0
10 Bidan 6 8 1 15
11 DIII Farmasi 2 2
12 Kesling 1 1
13 Analis Kesehatan 1 1 2
14 DIII Akuntansi 1 1
15 Pekarya Kesehatan 1 1
16 SLTA 1 1 4 6
Total 44

Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

5. Pembiayaan

Pembiayaan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan di


Puskesmas “AJ” berasal dari dana APBD II, dan BOK, namun terkadang
ada dana CSR dari sponsor, dan dana yang bersumber dari kegiatan luncuran
APBN. Jumlah dana yang dikelola Puskesmas setiap tahunnya mengalami
peningkatan pembiayaan. Pemanfaatan pembiayaan tersebut sebagian, besar
prosentasenya digunakan untuk kegiatan program dan untuk pencapaian
SPM.

6. Kesehatan Keluarga

Tabel 3.12. Pencapaian K1 dan K4


No Nama Kelurahan Sasara Ibu Hamil
n Ibu K1 K4
Hamil Jumlah % Jumlah %
1 SM 143 136 95.1 135 94.4
2 KM 141 145 102.8 143 101.4
3 BM 109 109 100 103 94.5
4 TB 34 34 100 33 97.1
5 BR 40 38 95 38 95
6 BA 38 40 105.3 36 94.7
Jumlah 505 502 99.4 488 96.6
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Tabel. 3.13. Pelayanan Nifas


No Nama Sasaran Ibu Bersalin/Nifas
Kelurahan Ibu KF1 KF2 KF3
Hamil Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 SM 143 143 100 143 100 140 97,9
2 KM 135 135 100 135 100 128 94.8
3 BM 103 103 100 103 100 100 97.1
4 TB 33 33 100 33 100 29 87.9
5 BR 37 37 100 36 97.3 36 97.3
6 BA 39 39 100 38 97.4 33 84.6
Jumlah 490 490 100 488 99.6 466 95.1
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

7. Kesehatan Bayi dan Balita

Tabel 3.14. Pelayanan Kesehatan Bayi

No Desa/Kelurahan Jumlah Bayi Pelayanan Kesehatan Bayi


L P L+P L P L+P
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 SM 55 48 103 55 100 48 100 103 100
2 KM 58 48 106 58 100 48 100 106 100
3 BM 40 34 74 40 100 34 100 74 100
4 TB 15 13 28 15 100 13 100 28 100
5 BR 18 15 33 18 100 15 100 33 100
6 BA 18 16 34 18 100 16 100 34 100
Jumlah 204 17 378 20 100 17 100 378 100
4 4 4
Sumber data puskesms AJ 2019
Tabel 3.15 Pelayanan Kesehatan Balita
No Desa/Kelurahan Jumlah Balita Pelayanan Kesehatan Balita
L P L+P L P L+P
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 SM 269 229 498 133 49.4 112 48.9 245 49.2
2 KM 285 224 509 99 34.7 105 46.9 204 40.1
3 BM 197 161 358 57 28.9 73 45.3 130 36.3
4 TB 73 61 134 28 38.4 20 32.8 48 35.8
5 BR 87 72 159 45 51.7 44 61.1 89 56
6 BA 87 77 164 25 28.7 17 22.1 42 25.6
Jumlah 998 824 1822 204 38.8 371 45 758 41.6
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

Tabel 3.16. Kejadian kematian ibu, bayi dan balita


No Kejadian Kematian Ibu, bayi dan balita Jumlah
1 Angka Kematian Bayi 1
2 Angka Kematian Neonatus 6
3 Angka Kematian Balita 1
4 Angka Kematian Ibu 0
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

8. Pelayanan Keluarga Berencana

Tabel. 3.17. Pelayanan Keluarga Berencana (Peserta KB Aktif)


No Desa/ Kelurahan Jumlah PUS Peserta KB Aktif
Jumlah %
1 SM 761 631 82,9
2 KM 740 609 82,3
3 BM 582 501 86,1
4 TB 182 158 86,8
5 BR 210 166 79,0
6 BA 198 164 82,8
Jumlah 2673 2229 83,4
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019
9. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

Tabel.3.18. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia


No Desa
/ Jumlah Sasaran Pelayanan Kesehehatan Lanjut Usia (60 thn +)
Kelurahan L P L+P
L P L+P Jlh % Jlh % Jlh %
1 SM 389 278 667 88 22,6 96 34,5 184 27,6
2 KM 378 267 645 66 17,5 145 54,3 211 32,7
3 BM 233 199 432 66 28,3 39 19,6 105 24,3
4 TB 112 87 199 199 177,7 89 102,3 288 144,7
5 BR 182 116 298 116 63,7 66 56,9 182 61,1
6 BA 124 90 214 90 72,6 43 47,8 133 62,1
Jumlah 1418 1037 2455 625 44,1 478 46,1 1103 44,9
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

10. Status Gizi.

Tabel 3.19. Status Gizi


No Status Gizi Jumlah
1 Balita Gizi Lebih 0
2 Balita Gizi Baik
3 Balita Gizi Kurang 71
4 Balita Gizi buruk

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

11. Pengendalian Penyakit

Tabel. 3.20. Data Jumlah Terduga Tuberkolosis, Jumlah Kasus


Tuberkolosis
NO PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS
TERDUGA
TUBERKULOSIS
YANG LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
MENDAPATKAN PEREMPUAN
PELAYANAN JUMLAH % JUMLAH %
SESUAI STANDAR
1 SM 8 5 62,5 3 37,5 8

2 KM 9 5 55,6 4 44,4 9

3 BM 2 0 0,0 2 100,0 2

4 TB 3 2 66,7 1 33,3 3

5 BR 0 0 0,0 0 0,0 0

6 BA 1 1 100,0 0 0,0 1

JUMLAH 23 13 56,5 10 43,5 23


(KAB/KOTA)

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019


Tabel. 3.21. Pemberantasan Penyakit kusta
NO PUSKESMAS DESA KASUS BARU

Pausi Basiler (PB)/ Multi Basiler (MB)/ PB + MB


Kusta kering Kusta Basah
L P L+P L P L+P L P L+P
1 AJ SM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 BM 0 0 0 1 0 1 1 0 1
4 TB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 BA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1

Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel. 3.22. Pemberantasan Penyakit HIV dan AIDS


NO KELOMPOK UMUR HIV
L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,0
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,0
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,0
4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0,0
5 25 - 49 TAHUN 2 5 7 100,0
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 5 7
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel. 3.23. Pemberatasan Penyakit Diare


No Desa Dilayani Oralait Zinc
Semua Balita Semua Balita Balita
Umur Umur
1 SM 67 20 23 12 2
2 KM 121 34 24 15 15
3 BM 42 18 42 13 4
4 TB 29 5 17 3 2
5 BR 23 5 17 1 3
6 BA 14 3 35 1 1
Jumlah 296 85 158 45 27
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019
Tabel. 3.24. Kasus Pneumonia
No Desa Jumlah Balita batuk Pneumonia
Balita Balita
Jumlah Diberikan L P
Kunjungan tatalaksana
Standar
1 SM 498 356 356 9 0
2 KM 509 363 363 5 4
3 BM 358 187 187 0 0
4 TB 134 59 59 0 0
5 BR 159 33 33 0 0
6 BA 164 34 34 0 0
Jumlah 1822 1032 1032 14 4
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel 3.25. Jumlah Kasus DBD


No Desa DBD
Jumalah Kasus Jumlah Meninggal
L P L P
1 SM 10 5 0 0
2 KM 5 2 0 0
3 BM 13 12 0 0
4 TB 3 2 0 0
5 BR 3 2 0 0
6 BA 0 1 0 1
Jumlah 34 24 0 1
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel. 3.26. Jumlah Kasus Malaria


No Desa Malaria
Suspek Mikroskopis RDT Positif

L P
1 SM 84 0 84 1 0
2 KM 0 1 77 1 0
3 BM 0 0 50 0 0
4 TB 0 0 4 0 0
5 BR 0 0 40 2 0
6 BA 0 0 2 0 0
Jumlah 85 1 258 4 0
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019
Tabel. 3.27. Pelayanan Usia Produktif
Pelayanan Screening Penduduk Usia
Jumlah Sasaran
No Desa 15 – 49 tahun
L P L+P L P L+P %
1 SM 2039 2016 4055 1153 1282 2435 60
2 KM 2183 1925 4108 1073 1184 2257 54,9
3 BM 1705 1462 3167 573 702 1275 40,3
4 TB 493 474 967 196 249 445 46
5 BR 582 540 1122 226 258 484 43,1
6 BA 547 505 1052 319 338 657 62,5
Jumlah 7549 6922 14471 3540 4013 7553 52,2
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel. 3.28. Pelayanan Pada Penderita Hipertensi


Mendapatkan Pelayanan Kesehatan HT
Jumlah Sasaran
No Desa Sesuai Standar
L P L+P L P L+P %
1 SM 1.041 881 1.922 167 194 361 18,8
2 KM 1.091 850 1.941 153 161 314 16,2
3 BM 805 674 1.479 97 108 205 13,9
4 TB 245 221 466 48 56 104 22,3
5 BR 305 256 561 49 63 112 20,0
6 BA 275 234 509 51 67 118 23,2
Jumlah 3.762 3.116 6.878 565 649 1214 17,7
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

Tabel.3.29. Pelayanan Pada penderita Diabetes Melitus


Mendapatkan Pelayanan
Jumlah Penderita DM
No Desa Kesehatan DM Sesuai Standar
Jumlah %
1 SM 128 124 96,9
2 KM 129 125 96,9
3 BM 98 94 95,9
4 TB 31 29 93,5
5 BR 37 35 94,6
6 BA 34 32 94,1
Jumlah 457 439 96,1
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019

12. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan meliputi tentang akses air minum, akses


sanitasi, dan tempat-tempat umum serta tempat pengelolaan makanan yang
memenuhi syarat kesehatan.
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (Ikl)
Tabel 3.30. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKN)
NO DESA / JUMLAH INFEKSI KESEHATAN PEMERIKSAAN
KELURAH SARANA LINGKUNGAN
AN AIR JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
MINUM SARANA SARANA SARANA SARANA AIR
AIR AIR AIR MINUM
MINUM MINUM MINUM MEMENUHI
DI IKL DGN DIAMBIL SYARAT
RESIKO SAMPEL
RENDAH
+
SEDANG
1 SM 11 11 100.0 11 100.0 6 54.5 5 83.3
2 KM 8 8 100.0 8 100.0 3 37.5 3 100.0
3 BM 12 12 100.0 12 100.0 4 33.3 4 100.0
4 TB 7 7 100.0 7 100.0 2 28.6 2 100.0
5 BR 2 2 100.0 2 100.0 1 50.0 1 100.0
6 BA 1 1 100.0 1 100.0 0 0.0 0 0.0
41 41 100.0 41 100.0 16 39.02 15 36.59

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

b. Jamban Sehat
Tabel 3.31. Jamban Sehat
No Fasilitas Sanitasi Yang Layak Jumlah Sarana Jumlah KK Pengguna
1 Shering/Komunal 56 280
2 Jamban sehat semi permanen 0 0
3 Jamban Sehat Permanen 1.558 6.138
4. Keluarga dengan akses terhadap 6.418 94,8
fasillitas sanitasi yang layak
(jamban Sehat )
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

c. Desa Dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


Tabel 3.32. STBM
NO DESA JUMLAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA/ DESA DESA STOP BABS DESA STBM
KELURAHA MELAKSANAKAN (SBS)
N STBM
JUMLA % JUMLAH % JUMLAH %
H
1 SM 1 0 0 0 0 0 0
2 KM 1 0 0 0 0 0 0
3 BM 1 0 0 0 0 0 0
4 TB 1 1 100 0 0 0 0
5 BR 1 0 0 0 0 0 0
6 BA 1 0 0 0 0 0 0
6 1 16.7 0 0.0 0 0.0

Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

d. TTU Memenuhi Syarat Kesehatan


Tabel. 3.33. TTU
No Nama Saran Sarana Yang Jumlah Sarana Yang Total (%)
Ada TTU Yang Memenuhi
ada Syarat
Sarana SD/MI 12 11 91,7
pendidikan SMP/MT 3 2 66,7
SMA 3 1 33,3
Sarana Puskesmas 8 8 100
Kesehatan Rumah Sakit 0 0 0
Tempat Ibadah 46 43 93,5
Pasar 2 1 50
Jumlah 74 66 89,2
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019

e. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)


Tabel. 3.34. Tempat Pengelolaan Makanan
No Sarana Jumlah Sarana Sarana Yang Total (%)
Yang Ada Memenuhi Syarat

1 Jasa Boga 0 0 0
2 Rumah makan/restoran 52 52 100
3 Depo air minum (DAM) 33 33 100
4 Makanan jajanan/ kantin/ 0 0 0
sentra makanan jajanan
Total 85 85 100
Sumber; Data Puskesmas “AJ” 2019
B. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas “AJ”

Tabel 3.35. SPM 2019

INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)


PUSKESMAS SEI MERDEKA TAHUN 2019
NO STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESEMBER
INDIKATOR CAPAIAN SASARAN % Analisa
CAK
2019 2019 2019 % THN
Pelayanan kesehatan Dasar
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 488 505 96,6 100 2019
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 487 483 100,8 100 2019
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 481 491 98,0 100 2019
4 Pelayanan kesehatan balita 1221 1570 77,8 100 2019
5 Pelayanan kesehatan pada usia 1065 1065 100,0 100 2019
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia 8105 14471 56,0 100 2019
produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 1111 2465 34,2 100 2019
8 Pelayanan kesehatan penderita 1555 6878 22,6 100 2019
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita 418 456 91,7 100 2019
Diabetes Melitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 28 28 100 100 2019
gangguan jiwa (ODGJ)
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 251 330 76 100 2019
12 Pelayanan kesehatan orang dengan 454 728 62,4 100 2019
risiko terinfeksi HIV
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

Tabel 3.36. Cakupan Komponen Kegiatan


NO KOMPONEN KEGIATAN CAKUPAN (%)

I Upaya Promosi Kesehatan 83,40


1. Penyuluhan PHBS 100
2. Bayi mendapat ASI Eksklusif 67.67
3. Mendorong terbentuknya UKBM 65,15
4. Penyuluhan NAPZA 100
II Upaya Kesehatan Lingkungan 90,20
1. Penyehatan Air 100
2. Higiene dan sanitasi Makan minum 100
3. Penyehatan Tempat pembuangan sampah dan limbah 73,62
4. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga 85,43
5. Pengawasan sanitasi TTU 96,27
6. Pengamanan tempat pengelolaan pestisida 100
7. Pengendalian Vektor 100
III Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana 80,90
1. Kesehatan Ibu 98,61
2. Kesehatan Bayi 85,42
3. Kesehatan Anak 82,70
4. Upaya kesehatan Balita dan Pra sekolah 76,99
5. Upaya kesehatan Anak usia sekolah dan Remaja 67,12
6. Pelayanan KB 48,33
7. Kesehatan Lansia 79,97
IV Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 88,85
V Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 83,35
1. TB Paru 57
2. Malaria 100
3. Kusta 100
4. Pelayanan Imunisasi 79
5. Diare 36,40
6. ISPA 64,75
7. DBD 69,85
8. Pencegahan dan Penanggulangan PMS, HIV-AIDS 85,99
9. Pencegahan dan penanggulangan Rabies 92.86
10. Pencegahan dan penanggulangan Filariasis, Schiztosomiasis -
11. Surveilans 100
12. Pencegahan dan Pengendalian PTM 71,30
VI Upaya Pengobatan 89
1. Pengobatan 95
2. Laboratorium 79
VII Upaya Kesehatan Pengembangan 100
1. Upaya Kesehatan Lanjut Usia 100
2. Upaya Kesehatan Mata -
3. Upaya Kesehatan Telinga -
4. Kesehatan Jiwa 100
5. Kesehatan Olahraga -
6. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi 100
7. Perawatan Kesehatan Masyarakat -
8. Bina pengobatan Tradisional -
9. Bina Kesehatan Kerja -
Rata – Rata 83,17

Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

Tabel 3.37. Data Cakupan PIS – PK secara Umum tahun


2018/2019
No Uraian Indikator Cakupan (%)
1 Mengikuti Program KB 40,4
2 Ibu Bersalin Di faskes 100
3 Bayi Mendapatkan Imunisasi dasar lengkap 0
4 Bayi Mendapatkan ASI Ekslusif 0
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 83,3
6 Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai 12,5
standar
7 Penderita HT melakukan pengobatan secara teratur 13,8
8 Penderita ODGJ meendapatkan pengobatan dan tidak di 50,0
telantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 54,3
10 Keluarga menjadi anggota JKN 78,3
11 Keluarga mempunyai akses SAB 93,6
12 Keluarga mempunyai akses/ menggunakan jamban sehat 96,6
Sumber : Data PIS-PK Puskesmas “AJ” tahun 2019

C. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah meliputi program pokok Puskesmas, yaitu :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Cakupan pelayanan
Cakupan pelayanan dalam program KIA (kesehatan ibu dan anak) berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan no 4 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas meliputi komponen kegiatan sebagai berikut:
NO KOMPONEN KEGIATAN TARGET CAPAIAN KESENJANGAN (%)
1 Kesehatan ibu 100% 98,61 1,39
2 Kesehatan bayi 100% 85,42 14.58
3 Kesehataan anak 100% 82,70 17,3
4 Upaya kesehatan balita dan pra 100% 76,99 23,01
sekolah
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

b. Pengendalian Mutu
Pengawas program puskesmas “AJ” menggunakan Alur pelaporan kegiatan
dibantu oleh kader ke bidan desa, dari bidan desa melaporkan ke bidan
koordinator program, didapatkan data kejadian kematian neonatal sebanyak 6
orang disebabkan. Kejadian kematian bayi 1 kasus dan balita 1 kasus. Kejadian
kematian ibu hamil dan ibu bersalin tidak ada.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Penanggung jawab program KIA adalah seorang bidan dengan jenjang
pendidikan DIII kebidanan. Jumlah bidan 6 dengan status PNS dan 8 dengan
status TKNPSN serta dibantu oleh kader 230. Pemegang program masih
kurang mendapatkan pelatihan, SDM yang masih belum memadai/kurang.
2) M2 (Money)
Sumber pendanaan puskesmas “AJ” berasal dari dana APBD II, dan BOK,
namun terkadang ada dana CSR dari sponsor, dan dana yang bersumber dari
kegiatan luncuran APBN.
3) M3 (Methode)
No Layanan Kesehatan Komponen Kegiatan
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Kesehatan ibu, pendekatan kepada tokoh
masyarakat untuk program ibu hamil dan
bersalin hanya kepada bidan bukan dukun :
edukasi ibu hamil secara langsung
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin Promkes ASI ekslusif, pelayanan KB
3 Pelayanan kesehatan bayi baru Kesehatan bayi
lahir
4 Pelayanan kesehatan balita Upaya kesehatan balita dan pra sekolah
5 Pelayanan kesehatan pada usia Kesehatan anak
pendidikan dasar
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

4) M4 (Material)
Tersedia ruang KIA berjumlah 1 dengan kondisi baik, terdapat ruang
MTBS/MTBM berjumlah 1 dengan kondisi kurang baik, ruang imunisasi
bergabung dengan kebidanan, dan KB berjumlah 1 dengan kondisi kurang
baik, ruang kandungan berjumlah 1, ruangan anak berjumlah 1, telum ada
ruangan gizi. Belum berlakunya peraturan BPJS mengenai persalinan dan
pemeriksaan ibu hamil. Tidak tersedia set partus, tidak tersedia set deteksi dini
untuk balita dan anak pra sekolah.Tidak sampainya distribusi makanan
tambahan pada sasaran di desa terpencil.
5) M5 (Market)
Pasangan Usia Subur di wilayah Puskesmas “AJ” sebanyak 2673 orang,
jumlah peserta KB aktif 2229 orang, jumlah ibu hamil 505 dan ibu nifas 490.
Jumlah balita 1822 orang, jumlah bayi 378 , jumlah .

2. Pelayanan Gizi
a. Cakupan pelayanan
No Status Gizi Jumlah Cakupan Balita
1 Balita Gizi Lebih 0
2 Balita Gizi Baik
1822 jiwa
3 Balita Gizi Kurang 71
4 Balita Gizi buruk

Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

b. Pengendalian Mutu
Pengawas program puskesmas “AJ” mengenai mutu Gizi masyarakat
menggunakan Alur pelaporan kegiatan dibantu oleh ahli Gizi berjumlah 1 orang
dan dibantu oleh beberapa kader yang ditunjuk.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Koordinator program 1 orang dengan latar belakang pendidikan S1 Gizi.
2) M2 (Money)
Tidak ada dana untuk menjangkau tempat-tempat terpencil.
3) M3 (Methode)

No Layanan Kesehatan Komponen Kegiatan


1 Upaya perbaikan gizi Promkes ASI ekslusif, , Higiene dan
sanitasi Makan minum, pengadaan
makanan tambahan pada balita.
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

4) M4 (Material)
Belum tersedia ruangan untuk digunakan sebagai poli gizi.
5) M5 (Market)
Ibu nifas 490, Jumlah balita 1822 jiwa dan jumlah bayi 378.

3. Pengendalian pemberantasan penyakit


a. Cakupan Pelayanan
Program penanggulangan dan pemberantasan penyakit meliputi beberapa
komponen kegiatan dengan cakupan sebagai berikut :
NO KOMPONEN KEGIATAN TARGET CAPAIAN KESENJANGAN (%)
1 TB Paru 100% 57 % 43
2 Malaria 100% 100 % 0
3 Kusta 100 % 100 % 0
4 Pelayanan Imunisasi 100% 79 % 21
5 Diare 100 % 36,40 % 63,3
6 ISPA 100 % 64,75 % 35,25
7 DBD 100 % 69,85 % 30,15
8 Pencegahan dan 100 % 85, 99 % 14,01
penanggulangan PMS, HIV-
AIDS
9 Pencegahan dan 100 % 92, 86 % 7,14
penanggulangan rabies
10 Pencegahan dan - - 0
penanggulangan Filariasis,
Schiztosomiasis
11 Surveilans 100 % 100 % 0
12 Pencegahan dan Pengendalian 100 % 71,30 % 28,7
PTM
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019
b. Pengendalian Mutu
Pengawas program puskesmas “AJ” mengenai mutu Upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menggunakan SPO pelaporan, monitoring evaluasi
dilakukan setiap bulan
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
 Pembentuk pelayanan TB terbatas, belum adanya kader TB, kurang
pelatihan dan monitoring evaluasi untuk pemegang program TB
 Kader jumantuk (juru pantau jentik) tidak aktif
 Kurangnya monitoring evaluasi pada pelaksanaan program diare
 Belum adanya pelatihan penanganan pneumonia/ISPA
 Kurangnya pelatihan tata laksana PTM, kurangnya SDM pelaksana PTM
 Kurangnya pemberi layanan imunisasi, kurangnya pengetahuan dan motivasi
kader
2) M2 (Money)
 Tidak ada dana untuk kegiatan PTM (pengadaan kelas senam, dana
transportasi)
 Tidak adanya uang jasa untuk kader imunisasi
3) M3 (Methode)
No Layanan Kesehatan Komponen Kegiatan
1 Upaya pencegahan dan Penemuan suspect baru TB,
pemberantasan penyakit menular pengadaan paket obat TB belum
TB optimal, edukasi pengobatan dan
pendampingan minum obat.
2. Upaya pencegahan dan Pencapaian penjaringan suspect
pemberantasan penyakit menular
malaria
2. Upaya pencegahan dan Pelayanan pasien kusta
pemberantasan penyakit menular
kusta
4. Upaya pencegahan dan Penemuan penyakit diare,
pemberantasan penyakit menular penanganan dengan oralit, edukasi
diare
5. Upaya pencegahan dan Penemuan dan penanganan
pemberantasan penyakit menular penderita HIV/AIDS
HIV/AIDS
6. Pencegahan dan penanggulangan Penemuan dan penanganan rabies
rabies
7. Pencegahan dan penanggulangan Penanganna kasus dan edukasi
Filariasis, Schiztosomiasis lingkungan
8. Pencegahan dan Pengendalian Promkes, pemberian obat secara
PTM berkala, pemeriksaan laboratorium
secara berkala
9. Upaya pencegahan dan Kader jumantik, promkes 3M
pemberantasan penyakit menular
DBD
10. Upaya pencegahan dan Penanganan ISPA
pemberantasan penyakit menular
ISPA
11 Pelayanan Imunisasi Layanan imunisasi di ruangan dan
di luar ruangan (sekolah)
12 Surveilans Mengumpulkan dan mengolah data
di masyarakat
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

4) M4 (Material)
Belum tersedia ruangan untuk digunakan sebagai ruangan TB, serta kegiatan
promkes yang belum optimal,ketersediaan oralit dan zinc serta
penggunaannya, kurangnya penggunaan instrument untuk membedakan
pneumonia dan bukan pneumonia, belum adanya ruang pemeriksaan anak
sakit, tidak ada kesling kit,tidak ada transportasi untuk menjangkau desa
terpencil, ketersediaan imunisasi dan perlengkapannya
5) M5 (Market)
Pasien dengan penyakit TB berjumlah 23 orang, Pasien dengan penyakit kusta
berjumlah 1 orang, Pasien dengan penyakit HIV/AIDS berjumlah 7 orang,
Pasien dengan penyakit diare berjumlah 296 orang, Pasien dengan penyakit
ISPA berjumlah 1822 orang, Pasien dengan penyakit DBD berjumlah 58
orang, Pasien dengan penyakit Malaria berjumlah 4 orang, Pasien dengan
penyakit Hipertensi berjumlah 6878 orang, Pasien dengan penyakit diabetes
meilitus berjumlah 457 orang.

4. Layanan Sarana dan prasarana


a. Cakupan Sarana Prasaranan
No Sarana dan Prasarana Penilaian Keterangan
1. Ruangan kepala puskesmas 1
2. Ruang tata usaha 1
3. Ruang rapat 1
4. Ruang program 1
5. Ruang bendahara 1
6. Ruang kebidanan, KB, Imunisasi 1 Digabung jadi 1
7. Ruang lansia Tidak ada
8. Ruang TB Tidak ada
9. Ruang bersalin Tidak ada
10. Ruang pasca bersalin Tidak ada
11. Set obstetri dan ginekologi 0
12. Set perawatan pasca persalinan 0
13. Set promosi kesehatan 0
14. Set ASI 0
15. Set Puskesmas Keliling 0
16. Izin penyelenggaraan yang masih berlaku Ada Berlaku Tahun 2018
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

b. Pengendalian Mutu
Pengawas program puskesmas “AJ” mengenai saranan dan prasaranan
menggunakan Alur pelaporan kegiatan sesuai dengan SOP.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Koordinator pemegang program sarana prasaranan yaitu KTU (kepala tata
usaha) dan Ketua Tim Mutu.
2) M2 (Money)
Tidak ada dana untuk pengadaan ruang TB, poli lansia, dan ruang khusus
kebidanan untuk ibu hamil, persalinan dan masa nifas.
3) M3 (Methode)
Mengalihfungsikan ruangan yang berlebih untuk digunakan sebagai ruangan
poli TB yang memenuhi aturan PPI, belum ada Poli Lansia yang memenuhi
syarat untuk lansia, ruang kebidanan, beberapa ruangan belum optimal
digunakan .
4) M4 (Material)
Pengadaan sarana dan prasaranan yang belum optimal
5) M5 (Market)
Instansi terkait

5. Kesehatan Lingkungan
a. Cakupan pelayanan
Kesehatan lingkungan meliputi beberapa komponen kegiatan dengan cakupan
sebagai berikut :
NO KOMPONEN KEGIATAN TARGET CAPAIAN KESENJANGAN (%)
1 Penyehatan Air 100% 100% 0
2 Higiene dan sanitasi makan 100% 67,67 % 32,33
minum
3 Penyehatan tempat 100 % 73,62 % 26,38
pembuangan sampah dan
limbah
4 Penyehatan lingkungan 100% 85,43 % 14,57
pemukiman dan jamban
keluarga
5. Pengawasan sanitasi TTU 100 % 96,27 % 3,73
Pengamanan dan tempat 100 % 100 % 0
6. pengelolaan pestisida
7. Pengendalian vektor 100 % 100 % 0
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019

b. Pengendalian Mutu
Pengawas program dilakukan oleh UKM, ada SPO alur pelaporan program,
sistem monitoring evaluasi dilakukan setiap bulan.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Kurangnya motivasi kader untuk memperdayakan masyarakat.
2) M2 (Money)
Tidak ada dana untuk pengadaan media promkes
3) M3 (Methode)
No Layanan Kesehatan Komponen Kegiatan
1. Penyuluhan PHBS Promkes PHBS

2. Penyehatan air Melakukan pemeriksaan kualitas air


minum dengan parameter fisika, kimia
dan biologi
3. Hygine dan sanitasi Pemeriksaan TPM (tempat pengolahan
makan minum makanan) secara berkala
4. Penyehatan tempat Kerjasama lintas sektor untuk
pembuangan sampah dan melaksanakan STBN (sanitasi total
limbah berbasis masyarakat)
5. Penyehatan lingkungan Pelaksanakan PIS/PK ( program
pemukiman dan jamban indonesia sehat dengan pendekatan
keluarga keluarga)
6. Pengawasan sanitasi TTU Pemeriksaan secara berkala

7. Pengamanan dan tempat -


pengelolaan pestisida
8. Pengendalian vektor Pengaktivan kader Jumantik (juru
pemantau jentik)
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019
4) M4 (Material)
Kerjasama untuk lintas sector, masyarakat kurang motivasi
5) M5 (Market)
Masyarakat, rumah tangga, tempat umum

6. Program Kesehatan Jiwa Masyarakat


a. Cakupan pelayanan
Jumlah pasien dengan gangguan jiwa adalah 28 pasien, cakupan pasien ODGJ
yang mendapatkan pengobatan dan tidak terlantar hanya 50% .

b. Pengendalian Mutu
Pengawas program dilakukan oleh UKM, ada SPO alur pelaporan program,
sistem monitoring evaluasi dilakukan setiap bulan.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Pemegang program belum mendapat pelatihan, monitoring evaluasi belum
maksimal, belum ada kader
2) M2 (Money)
Tidak ada dana khusus untuk kader
3) M3 (Methode)
Belum ada pelayanan keluarga dengan ODGJ (home visit), belum ada desa
siaga sehat jiwa.
4) M4 (Material)
Belum ada instrument khusus pelayanan jiwa serta obat-obatan jiwa.
5) M5 (Market)
Keluarga dengan gangguan jiwa

7. Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Cakupan pelayanan
Sumber daya manusia untuk pelayanan dokter gigi, perawat gigi , UKGS (usaha
kesehatan gigi sekolah), dan apoteker
b. Pengendalian Mutu
Pengawas program dilakukan dengan SPO alur pelaporan program, sistem
monitoring evaluasi.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Belum ada SDM
2) M2 (Money)
Sumber pendanaan puskesmas “AJ” berasal dari dana APBD II, dan BOK,
namun terkadang ada dana CSR dari sponsor, dan dana yang bersumber dari
kegiatan luncuran APBN.
3) M3 (Methode)
Pengajuan pengadaan SDM

4) M4 (Material)
Adanya sarana kesehatan gigi dan farmasi tetapi SDM yang menjalankan
program belum ada, belum ada proposal permintaan SDM dan analisa beban
kerja.
5) M5 (Market)
Instansi terkait
ANALISA SWOT
Variabel Penilaian Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Program pelayanan  Adanya dukungan  Ruang konsultasi untuk TB, Gizi  Bantuan dana dari pusat  Jarak fasilitas antara
puskesmas “AJ” pimpinan beluam ada dapat dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan
1. Pelayanan  Kemampuan tenaga  Pemegang program rangkap tugas menambah jumlah tenaga yang jauh dan sulit
kesahatan ibu kesehatan yang  Pencatatan data dan laporan tidak kesehatan tertentu dijangkau
dan anak kompeten lengkap sehingga belum dapat  Program sesuai Permenkes  Keterbatasan dalam
2. Pengendalian  Sarana dan prasarana digunakan untuk mendukung No 4 tahun 2019 mengoptimalkan
pemberantasan yang memadai evaluasi program  Membuat workshop pelayanan kesehatan
penyakit  Sumber pendanaan  Tidak adanya kader jejaring maupun pelatihan khusus yang ada
3. Layanan puskesmas “AJ” berasal  Pemegang program ada yang belum untuk bidan maupun  Angka kejadian penyakit
sarana dari dana APBD II, dan pelatihan perawat yang ada menular dan tidak
prasarana BOK, namun terkadang  Membuat pelatihan kader- menular meningkat
 Upaya promkes belum optimal baik
4. Kesehatan ada dana CSR dari kader terkait TB, Imunisasi,  Kesadaran masyarakat
media maupun petugas
lingkungan sponsor, dan dana yang serta motivasi masyarakat mengenai PHBS masih
 Mahalnya biaya bahan dan alat
5. Program bersumber dari kegiatan mengenai PHBS kurang
pemeriksaan
kesehatan jiwa luncuran APBN.  Bantuan dana CSR dari  Penurunan cakupan
 Masih adanya kematian ibu,bayi
masyarakat  Adanya pengendalian sponsor dapat di gunakan pelayanan puskesmas
dan balita
6. Sumber daya mutu sebagai dana untuk  Angka kesakitan dan
 Kurangnya Penjaringan
manusia  Kerjasama dengn lintas mewujudkan kegiatan kematian masih tinggi
 Poli gigi belum di gunakan karena
sektor dapat membantu tertentu
belum tersedia SDM
pengembangan dan  Dukungan lintas sektor
 Tidak adanya set partus serta ruang
pelaksanaan program
bersalin dan pasca persalinan
 Tidak ada set untuk puskesmas
keliling
 Tidak ada kit untuk pemeriksaan
dasar balita dan anak pra sekolah
BAB IV
ANALISIS MASALAH

A. INDENTIFIKASI MASALAH

REKAPITULASI DATA PROFIL KESEHATAN KELUARGA DARI PUSKESMAS AJ


NO INDIKATOR DESA DESA DESA DESA DESA DESA KLG TOTAL PUSK
SM KM BM TB BR BA BERNILAI KLG AJ
1
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 94.4% 101.4 94.5% 97.1% 95% 94.7% 488 505 96,6%
%
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 97.9% 94.8% 97.1% 87,9% 97.3% 84.6% 466 490 95,1%
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100% 100% 100% 100% 100% 100% 378 378 100%
4 Pelayanan kesehatan balita 49.2% 40.1% 36.3% 35.8% 56% 25.6% 758 1822 41,6%
5 Pelayanan kesehatan pada usia 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1065 1065 100%
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia 60% 54,9% 40.3% 46% 43.1% 62.5% 7553 14471 52,1%
produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia 27.6% 32.7% 24.3% 144.7 61.1% 62.1% 1103 2455 44,9%
lanjut %
8 Pelayanan kesehatan pada penderita 18.8% 16.2% 13.9% 22.3% 20.0% 23.2% 1214 6878 17,65%
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan pada penderita 96.9% 96.9% 95.9% 93.5% 94.6% 94.1% 439 457 96,0%
Diabetes mellitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 28 28 100%
gangguan jiwa (ODGJ)
11 Pelayanan kesehatan orang dengan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2323 2323 100%
TB
12 Pelayanan kesehatan resiko infeksi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 7 7 100%
HIV
indeks keluarga sehat (IKS) /5934 /4266 /6061 /1563 /1891 /1953 /21.698
1. Cakupan Masing-Masing Indicator Keluarga Sehat Adalah Sebagai
Berikut :
a. Pelayanan kesehatan Ibu hamil 96,6%
b. Pelayanan kesehatan Ibu bersalin 95,1%
c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100%
d. Pelayanan kesehatan balita 41,6%
e. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 100%
f. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 52,1%
g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 44,9%
h. Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi 17,65%
i. Pelayanan kesehatan pada penderita diabetes mellitus 96,0%
j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) 100%
k. Pelayanan kesehatan dengan orang dengan TB 100%
l. Pelayanan kesehatan resiko infeksi HIV 100%

2. Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Dan Potensi Pencegahan


Masalah-masalah kesehatan prioritas yang dihadapi oleh masing-masing desa
dan kelurahan diwilayah kerja puskesmas “AJ” yang memerlukan perhatian
khusus dengan mencari indicator-indikator yang cakupannya rendah. Pada data
diatas dapat diidentifikasi masalah-masalah kesehatan dimasing-masing desa
dan kelurahan sebagai berikut :
a. Desa/kel SM
1) Balita yang tidak mendapat pelayanan kesehatan 50,8%
2) Lanjut usia yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 72,4%
3) Penderita hipertensi yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 81,2%
b. Desa/kel KM
1) Balita yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 59,9%
2) Lanjut usia yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 67,3%
3) Penderita hipertensi yang tidak mendapatkan pelayanan 83,8%
c. Desa/kel BM
1) Balita yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 63,7%
2) Usia produktif yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 59,7%
3) Lanjut usia yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 75,7%
4) Penderita hipertensi yang tidak mendapatkan pelayanan 86,1%
d. Desa/kel TB
1) Balita yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 64,2%
2) Usia produktif yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 64%
3) Penderita hipertensi yang tidak mendapatkan pelayanan 77,7%
e. Desa/kel BR
1) Usia produktif yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 56,9%
2) Penderita hipertensi yang tidak mendapatkan pelayanan 80%
f. Desa/kel BA
1) Balita yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan 74,4%
2) Penderita hipertensi yang tidak mendapatkan pelayanan 76,8%

B. MENENTUKAN PERIORITAS MASALAH KESEHATAN

Puskesmas dapat menentukan prioritas masalah kesehatan, baik yang dihadapi oleh
masing-masing keluarga, desa/kelurahan, maupun kecamatan dengan
memperhatikan masalah-masalah kesehatan yang telah diidentifikasi. Penentuan
prioritas masalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
Penentuan prioritas masalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor
berikut:
1. Tingkat urgensinya (U), yakni apakah masalah tersebut penting untuk segera
diatasi
2. Keseriusannya (S), yakni apakah masalah tersebut cukup parah
3. Potensi perkembangannya (G), yakni apakah masalah tersebut akan segera
menjadi besar dan/atau menjalar
4. Kemudahan mengatasinya (F), yakni apakah masalah tersebut mudah diatasi
mengacu kepada kemampuankeluarga/RT/RW/Kelurahan/Desa/Kecamatan/
Puskesmas. Masing-masing faktor diberi nilai 1–5 berdasarkan skala likert
(5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil), dan nilai total tiap
masalah kesehatan diperoleh dari rumus: T = U + S + G + F Nilai total (T)
digunakan untuk mengurutkan masalah kesehatan berdasar prioritasnya,
sehingga diperoleh:
1. Masalah kesehatan prioritas untuk masing-masing keluarga
2. Masalah kesehatan prioritas untuk masing-masing desa/kelurahan
3. Masalah kesehatan prioritas untuk kecamatan

Nilai total tertinggi akan menjadi masalah utama dalam pemberian intervensi.
No Indikator % Cakupan Nilai U Nilai S Nilai G Nilai F Nilai Total Prioritas
A. Desa/kel SM
1) Penderita hipertensi yang tidak 81,2% 5 5 4 4 18 1
mendapatkan pelayanan keseatan

2) Lanjut usia yang tidak 72,4% 4 4 4 4 16 2


mendapatkan pelayanan kesehatan
50,8% 3 3 3 3 12 3
3) Balita yang tidak mendapat
pelayanan kesehatan

B. Desa/kel KM
1) Penderita hipertensi yang tidak 83,8% 5 5 4 4 18 1
mendapatkan pelayanan

67,3% 4 4 4 4 16 2
2) Lanjut usia yang tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan
59,9% 3 3 3 3 12 3
3) Balita yang tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan

C. Desa/kel BM
1) Penderita hipertensi yang tidak 86,1% 5 5 4 4 18 1
mendapatkan pelayanan

2) Balita yang tidak mendapatkan 63,7% 4 4 4 4 16 2


pelayanan kesehatan
75,7% 4 4 4 4 16 3
3) Lanjut usia yang tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan
4) Usia produktif yang tidak 59,7% 3 3 3 3 12 4
mendapatkan pelayanan kesehatan

D. Desa/kel TB
1) Penderita hipertensi yang tidak 77,7% 4 4 4 4 16 1
mendapatkan pelayanan

2) Balita yang tidak mendapatkan 64,2% 3 3 3 3 12 2


pelayanan kesehatan 64,2%
64% 3 3 3 3 12 3
3) Usia produktif yang tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan

E. Desa/kel BR
1) Penderita hipertensi yang tidak 80% 4 4 4 4 16 1
mendapatkan pelayanan

2) Usia produktif yang tidak 56,9% 3 3 3 3 12 2


mendapatkan pelayanan kesehatan

F. Desa/kel BA
1) Penderita hipertensi yang tidak 76,8% 4 4 4 4 16 1
mendapatkan pelayanan

2) Balita yang tidak mendapatkan 74,4% 4 4 4 4 16 2


pelayanan kesehatan
PRIORITAS MASALAH DI PUSKESMAS AJ
No Indikator % Nilai U Nilai S Nilai G Nilai F Total Prioritas
Cakupan
1 Penderita hipertensi yang 80,93% 5 5 4 4 18 1
tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan

2 Lanjut usia yang tidak 71,8% 4 4 4 4 16 2


mendapatkan pelayanan
kesehatan

3 Balita yang tidak mendapat 62,6% 3 3 3 3 12 3


pelayanan kesehatan

4 Usia produktif yang tidak 60,2% 3 3 3 3 12 4


mendapatkan pelayanan
kesehatan

C. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan dalam pelayanan kesehatan di puskesmas AJ ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apa faktor-faktor yang menghambat program pelayanan kesehatan sehingga angka
kejadian hipertensi di puskesmas AJ meningkat?
2. Siapa yang bertanggung jawab dengan tidak terpenuhinya pelayanan kesehatan pada
penderita hipertensi puskesmas AJ?
3. Kapan akan dilaksanakannya program pelayanan kesehatan yang dapat mengatasi
meningkatnya penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas AJ?
4. Dimana saja dapat dilaksanakannya program pelayanan kesehatan untuk
menurunkan angka penderita hipertensi ?
5. Mengapa pelaksanaan program pelayanan kesehatan terutama penyakit hipertensi
dimasyarakat belum berjalan sepenuhnya?
6. Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam mengatasi banyaknya
penderita hipertensi di wilayah puskesmas AJ?
D. AKAR PENYEBAB MASALAH

Method
Machine
Man

Pengetahuan dan Kurangnya publikasi Kurangnya


kesadaran tentang penyakit inovasi Transportasi petugas
masyarakat (-) hipertensi kurang memadai

Deteksi dini & Metode penyuluhan Alat proyektor


SDM kesehatan hanya 1 buah
tatalaksana hipertensi kurang
terbatas/minim
kurang optimal menarik/monoton
Audio
Kurang aktivitas (Microphone/wireless Capaian
fisik tidak tersedia/rusak) pelayanan
kesehatan
Hipertensi di
Pola hidup yang puskesmas
Sumbet dana kurang sehat AJbelum
terbatas/minim optimal
Materi penyuluhan Tidak ada upaya
tidak update pengembangan
Perencanaan anggaran kesehatan dengan
kurang tepat Kebudayaan
olah raga

Letak Geografis

Money Environment
Material
E. POHON MASALAH (PROBLEM TREE)

Capaian pelayanan kesehatan Hipertensi di


puskesmas AJbelum optimal

Machine Method Money Man Material Environment

Sumber
dana
minim
Transporta Alat Audio Pola hidup Tidak ada upaya
si petugas Proyektor (Microphone yang kurang pengembahan
Pengetahuan dan Kurang aktivitas
kurang hanya 1 /wireless sehat kesehatan dengan
kesadaran fisik
memadai buah tidak masyarakat (-) olah raga
tersedia)
Kebudayaan
Deteksi dini & tatalaksana Letak geografis
hipertensi kurang optimal

Tingkat
pendidikan Materi penyuluhan
Kurangnya publikasi Metode penyuluhan tidak update
tentang penyakit kurang menarik
SDM kesehatan
hipertensi
terbatas/minim

Kurangnya inovasi
F. LANGKAH PENETAPAN MASALAH

Setelah dilakukannya analisis situasi dengan menggunakan USG (Urgency Seriousness


Growth) maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu penderita hipertensi yang
tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan permasalahan yang didapatkan di
Puskesmas “AJ”, sesuai dengan pengkajian yang sudah dilakukan maka dibuat rencana
sebagai berikut :

Perencanaan Kegiatan di Puskesmas”AJ”


Masalah Rencana Waktu
Capaian pelayanan A. Machine 2020
kesehatan pada 1. Saran untuk pengadaan kendaraan (mobil pkm)
penderita
Hipertensi di sebagai transportasi petugas puskesmas
puskesmas AJ 2. Saran untuk pengadaan alat proyektor
belum optimal 3. Saran Pengadaan alat pengeras suara
(microphone/wireless)

B. Metode
1. Berikan saran untuk melakukan update
publikasi terkait penyakit hipertensi berupa
seminar, workshop
2. Berikan saran untuk meningkatkan metode
penyuluhan agar pasien atau masyarakant tidak
bosan dengan materi yang di sampaikan (mis:
saat diskusi atau tanya jawab di selingi dengan
games), inovasi media penyampaian pesan pada
masyarakat dengan menggunakan media
audiovisual.

C. Money
1. Berikan saran untuk membuat proposal
permintaan dana pada dinas terkaituntuk
penambahan program di puskesmas

D. Man
1. Berikan saran untuk melakukan penyuluhan
secara konsisten dengan waktu yang sudah
ditetapkan agar pengetahuan dan kesadaran
masyarakan lebih meningkat
2. Berikan saran untuk meningkatkan SDM
dengan mengikuti pelatihan, workshop
kesehatan pada petugas

E. Material
1. Berikan saran untuk meningkatkan sarana
penyuluhan (pembuatan poster, penggunaan
vidio atau film pendek bekerja sama dengan
dinas terkait)
2. Berikan saran untuk selalu update materi
penyuluhan agar masyarakan tertarik
mendengarkan materi yang disampaikan

F. Environment
1. Berikan saran untuk melakukan pola hidup
bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai
penyakit
2. Berikan saran untuk melakukan pengembangan
kesehatan kegiatan olahraga rutin disemua
wilayah kerja puskesmas AJ.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisa masalah yang telah diuraikan pada BAB IV, maka diperoleh
simpulan temuan hasil laporan kelompok observasi lokal pada Puskesmas AJ, yaitu :
Masalah utama adalah Capaian pelayanan kesehatan pada penderita Hipertensi di
puskesmas AJ belum optimal, baik pada aspek mechine, methode, man, money, material
maupun pada aspek environment.

B. Saran
Demi tercapainya 100% sasaran 12 Standar Pelayanan Minimal diharapkan Puskesmas
dapat menambahkan tim penjaring disetiap program yang membutuhkan tenaga kerja
dan juga melengkapi sarana pendukung yang dibutuhkan, penambahan dana, berinovasi
dalam media penyampaian informasi juga upgrade sumber daya manusia yang ada
dengan informasi dan keilmuan yang terbaru.
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Kristiani, 2006. Pemanfaatan Pelayanan Bidan di Desa Kabupaten Muaro Jambi,
Tesis KMPK-UGM
Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi 2. (Jakarta : PT. Binapura
Aksara,1980).
Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi.
Yogyakarta: Sigma Alpha.
Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi
DepKes R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Depkes RI. 1987. Peran Serta Masyarakat. Jakrta : Depkes RI, Pusat Pembinaan dan
Pelatihan Masyarakat.
Depkes RI. 1991. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Direktorat Rumah
Sakit. Khusus dan Swasta, Dit.Jen.Yanmedik.

Anda mungkin juga menyukai