Dosen pembimbing :
Ns. Abdur Rahman S.Kep.,M.Kep
Disusun Oleh
KELOMPOK 1
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penyusun, sehingga dengan limpahan
rahmat dan karunia- nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul
“Laporan Analisis Manajemen Layanan Puskesman”. Laporan ini dibuat berdasarkan
bermacam sumber buku–buku refrensi, media elektronik, dan dari hasil pemikiran
penyusun sendiri.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
A. Definisi Puskesmas.........................................................................................................4
B. Kedudukan Puskesmas....................................................................................................5
C. Fungsi Puskesmas...........................................................................................................6
D. Visi Puskesmas................................................................................................................7
E. Misi Puskesmas...............................................................................................................7
F. Strategi Puskesmas..........................................................................................................8
G. Kegiatan Pokok Puskesmas.............................................................................................8
H. Peran Puskesmas...........................................................................................................10
I. Wilayah Kerja Puskesmas.............................................................................................10
J. Fasilitas Penunjang........................................................................................................10
K. Kedudukan Puskesmas..................................................................................................11
L. Struktur Organisasi........................................................................................................12
M. Tata Kerja Puskesmas...................................................................................................12
BAB 3 PROFIL PUSKESMAS.............................................................................................13
A. Gambaran Umum..........................................................................................................13
B. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas “AJ”..................................................33
C. Identifikasi Masalah......................................................................................................35
D. Analisa SWOT..............................................................................................................45
BAB 4 PEMBAHASAN.........................................................................................................47
A. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH.....................................................................47
B. AKAR PENYEBAB MASALAH.................................................................................49
C. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................50
D. PEMECAHAN MASALAH.........................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam memberikan pelayanan
kesehatan setiap petugas kesehatan disesuaikan dengan standar pelayanan kesehatan
dengan memperhatikan hak-hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan
keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan diri tenaga
kesehatan dalam bekerja (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, memiliki derajat kesehatan
yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Alamsyah,2018).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu berperan sebagai koordinator layanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat edukator bagi sasaran pelayanan dengan menggunakan media
atau sasaran yang tepat, edukator yang membela kepentingan masyarakat sesuai
kebutuhan dan pemberi layanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi upaya kesehatan Puskesmas, penilaian pencapainan kinerja dan
evaluasi program kerja Puskesmas.
b. Menganalisa masalah yang ditemukan dengan metode USG ()
c. Mengkatagorikan masalah yang ditemukan
d. Menyusun rencanan strategi kegiatan guna mengangulangi masalah atau kendala
yang dihadpi Puskesmas.
C. Manfaat
Pada praktek keperawatan puskesmas di Puskesmas “AJ” dengan tahapan yang
dicapai adalah mengintifikasi masalah program kerja puskesma dan melakukan
identifikasi masalah kesehatan komunitas. Diharapkan mahasiswa mampu
mengidentifikasi program puskesmas tersebut dalam hal target dan sasaran, strategi
kegiatan, peran serta masyarakat, lintas program dan lintas sektoral, melihat faktor
pendukung dan penghambat dan mengidentifikasi kesenjangan antara program yang
dilaksanakan dengan program kesehtan nasional dan strategi intervensinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Puskesmas
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja (Effendi, 2009).
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan
tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi,
2009).
B. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan
Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah
(Kep.Menkes No : 128/Menkes/SK/I/2014) :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di
wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
5. Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata
pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter,
praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama
ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk
upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu,
polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai
sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai
pembina.
6. Sebagai Pembinaan pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat.
C. Fungsi Puskesmas
Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector termasuk
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab puskesmas adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan
penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan
program puskesmas (Mubarak, 2014).
D. Visi Puskesmas
Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat”
menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator utama “Kecamatan Sehat” (Mubarak, 2014)
adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan
E. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah
(Mubarak, 2014) :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-
tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dlan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
F. Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan (Mubarak, 2014) antara
lain :
1. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health care service).
2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic
approach).
H. Peran Puskesmas
Menurut mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas
mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas
dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta
menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis,
tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang
akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait
upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu.
J. Fasilitas Penunjang
Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan,
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana, antara
lain sebagai berikut (Mubarak, 2014) :
1. Puskesmas pemabantu
Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan adalah unit
pelayanan kesehatan sederhana yang berfungsi menunjang dan membantu
pelaksanaan kegiatan – kegiatan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih
kecil
2. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor, peralatan kesehatan,
peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
3. Bidan desa
Disetiap desa yng belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa ditetapkan untuk
tinggal didesa tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan.bidan desa
bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas.wilayah kerja bidan desa
adalah suatu desa dengan jumlah penduduk rata – rata 3.000 jiwa.
K. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya antara lain :
1. Sistem kesehatan nasional
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem kesehatan kabupaten/kota
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota adalah sebagai unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di
wilayah kerjanya.
3. Sistem pemerintahan daerah
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah sebagai unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural
pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata
pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, seperti praktek dokter,
praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
Kedudukan puskesmas di antara berbagal sarana pelayanan kesehatan strata pertama
ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk
upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti posyandu, polindes,
pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana
pelayanan kesehatan, berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah sebagai
pembina (Mubarak, 2014).
L. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota
dillakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan
dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi
puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan di tingakta
kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin dan mengawasi
kegiatan puskesmas
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan pelaporan
3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta perbaikan gizi
4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
5. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja,
serta kesehatan usia lanjut
6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah, olahraga, dll.
7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan penyuluhan kepada
masyarakat
8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian
M. Tata Kerja Puskesmas
1. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib mengkoordinasi, integrasi dan
sinkronisasi yankes baik didalam maupun diluar gedung puskesmas.
2. Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bimbingan teknis yang ditetapkan oleh
dinkes.
3. Ka PKM bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dalam
lingkungan PKM
4. Setiap unsur di PKM wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung
jawab kepada PKM (Syafrudin, dkk, 2009).
BAB III
PROFIL PUSKESMAS
A. Gambaran Umum
1. Keadaan Geografis
Puskesmas “AJ” merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan
Samarinda Ulu. Berikut adalah data wilayah UPTD Puskesmas “AJ” yang disajikan
dalam bentuk table, sebagai berikut :
2. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk yang ada diwilayah Puskesmas “AJ” dari tahun ke tahun
mengalami pertambahan, di tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 terjadi
pertambahan penduduk , yaitu dari 17.213 jiwa, menjadi 21.698 jiwa. Jumlah
penduduk tersebut seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
d. Data UKBM
g. Sarana Kesehatan
Tabel 3.9. Sarana dan Prasarana tahun 2019
No Parameter Penilaian Keterangan
I. LOKASI
1 Geografis
2 Aksesibilitas untuk jalur transpotasi Mudah
3 Fasilitas parkir Ada Sempit
4 Fasilitas keamanan Tidak ada
5 Tidak didirikan di sekitar SUTT dan SUTET Ya
II. BANGUNAN
6 Bangunan permanen Ya
3) Kefarmasian
Ketersediaan obat - obatan di Puskesmas selama ini dipenuhi oleh Gudang
Farmasi Dinas Kesehatan, sekalipun pada prakteknya tidak semua obat yang di
minta terpenuhi. Apabila dirata - ratakan sebagian besarnya sudah terpenuhi,
hanya ada beberapa item obat yang stoknya terbatas. Mengatasi permasalahan
tersebut Puskesmas selalu berkoordinasi dengan pemegang program terkait di
Dinkes,serta mengadakan pembelian obat melalui BHP medis, kemudian
meningkatkan promosi, dan bagi pasien yang mampu dianjurkan untuk membeli
obat diapotik yang difasilitasi oleh Puskesmas.
4) Posyandu dan Posbindu PTM
Mempermudah dan memperluas akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan merupakan misi dari Puskesmas “AJ”, oleh
sebab itu kemudahan akses terhadap layanan kesehatan terus
diupayakan sampai saat ini. Upaya yang dilakukan untuk perluasan
akses adalah dibentuknya tim yang terdiri dari dokter, perawat, bidan,
tenaga laboratorium, dan petugas pemegang program untuk datang ke
lokasi - lokasi yang selama ini masyarakatnya memiliki
5. Pembiayaan
6. Kesehatan Keluarga
2 KM 9 5 55,6 4 44,4 9
3 BM 2 0 0,0 2 100,0 2
4 TB 3 2 66,7 1 33,3 3
5 BR 0 0 0,0 0 0,0 0
6 BA 1 1 100,0 0 0,0 1
L P
1 SM 84 0 84 1 0
2 KM 0 1 77 1 0
3 BM 0 0 50 0 0
4 TB 0 0 4 0 0
5 BR 0 0 40 2 0
6 BA 0 0 2 0 0
Jumlah 85 1 258 4 0
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019
Tabel. 3.27. Pelayanan Usia Produktif
Pelayanan Screening Penduduk Usia
Jumlah Sasaran
No Desa 15 – 49 tahun
L P L+P L P L+P %
1 SM 2039 2016 4055 1153 1282 2435 60
2 KM 2183 1925 4108 1073 1184 2257 54,9
3 BM 1705 1462 3167 573 702 1275 40,3
4 TB 493 474 967 196 249 445 46
5 BR 582 540 1122 226 258 484 43,1
6 BA 547 505 1052 319 338 657 62,5
Jumlah 7549 6922 14471 3540 4013 7553 52,2
Sumber: Data Puskesmas “AJ” Tahun 2019
b. Jamban Sehat
Tabel 3.31. Jamban Sehat
No Fasilitas Sanitasi Yang Layak Jumlah Sarana Jumlah KK Pengguna
1 Shering/Komunal 56 280
2 Jamban sehat semi permanen 0 0
3 Jamban Sehat Permanen 1.558 6.138
4. Keluarga dengan akses terhadap 6.418 94,8
fasillitas sanitasi yang layak
(jamban Sehat )
Sumber : Data Puskesmas “AJ” 2019
1 Jasa Boga 0 0 0
2 Rumah makan/restoran 52 52 100
3 Depo air minum (DAM) 33 33 100
4 Makanan jajanan/ kantin/ 0 0 0
sentra makanan jajanan
Total 85 85 100
Sumber; Data Puskesmas “AJ” 2019
B. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas “AJ”
C. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah meliputi program pokok Puskesmas, yaitu :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Cakupan pelayanan
Cakupan pelayanan dalam program KIA (kesehatan ibu dan anak) berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan no 4 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas meliputi komponen kegiatan sebagai berikut:
NO KOMPONEN KEGIATAN TARGET CAPAIAN KESENJANGAN (%)
1 Kesehatan ibu 100% 98,61 1,39
2 Kesehatan bayi 100% 85,42 14.58
3 Kesehataan anak 100% 82,70 17,3
4 Upaya kesehatan balita dan pra 100% 76,99 23,01
sekolah
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019
b. Pengendalian Mutu
Pengawas program puskesmas “AJ” menggunakan Alur pelaporan kegiatan
dibantu oleh kader ke bidan desa, dari bidan desa melaporkan ke bidan
koordinator program, didapatkan data kejadian kematian neonatal sebanyak 6
orang disebabkan. Kejadian kematian bayi 1 kasus dan balita 1 kasus. Kejadian
kematian ibu hamil dan ibu bersalin tidak ada.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Penanggung jawab program KIA adalah seorang bidan dengan jenjang
pendidikan DIII kebidanan. Jumlah bidan 6 dengan status PNS dan 8 dengan
status TKNPSN serta dibantu oleh kader 230. Pemegang program masih
kurang mendapatkan pelatihan, SDM yang masih belum memadai/kurang.
2) M2 (Money)
Sumber pendanaan puskesmas “AJ” berasal dari dana APBD II, dan BOK,
namun terkadang ada dana CSR dari sponsor, dan dana yang bersumber dari
kegiatan luncuran APBN.
3) M3 (Methode)
No Layanan Kesehatan Komponen Kegiatan
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Kesehatan ibu, pendekatan kepada tokoh
masyarakat untuk program ibu hamil dan
bersalin hanya kepada bidan bukan dukun :
edukasi ibu hamil secara langsung
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin Promkes ASI ekslusif, pelayanan KB
3 Pelayanan kesehatan bayi baru Kesehatan bayi
lahir
4 Pelayanan kesehatan balita Upaya kesehatan balita dan pra sekolah
5 Pelayanan kesehatan pada usia Kesehatan anak
pendidikan dasar
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019
4) M4 (Material)
Tersedia ruang KIA berjumlah 1 dengan kondisi baik, terdapat ruang
MTBS/MTBM berjumlah 1 dengan kondisi kurang baik, ruang imunisasi
bergabung dengan kebidanan, dan KB berjumlah 1 dengan kondisi kurang
baik, ruang kandungan berjumlah 1, ruangan anak berjumlah 1, telum ada
ruangan gizi. Belum berlakunya peraturan BPJS mengenai persalinan dan
pemeriksaan ibu hamil. Tidak tersedia set partus, tidak tersedia set deteksi dini
untuk balita dan anak pra sekolah.Tidak sampainya distribusi makanan
tambahan pada sasaran di desa terpencil.
5) M5 (Market)
Pasangan Usia Subur di wilayah Puskesmas “AJ” sebanyak 2673 orang,
jumlah peserta KB aktif 2229 orang, jumlah ibu hamil 505 dan ibu nifas 490.
Jumlah balita 1822 orang, jumlah bayi 378 , jumlah .
2. Pelayanan Gizi
a. Cakupan pelayanan
No Status Gizi Jumlah Cakupan Balita
1 Balita Gizi Lebih 0
2 Balita Gizi Baik
1822 jiwa
3 Balita Gizi Kurang 71
4 Balita Gizi buruk
b. Pengendalian Mutu
Pengawas program puskesmas “AJ” mengenai mutu Gizi masyarakat
menggunakan Alur pelaporan kegiatan dibantu oleh ahli Gizi berjumlah 1 orang
dan dibantu oleh beberapa kader yang ditunjuk.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Koordinator program 1 orang dengan latar belakang pendidikan S1 Gizi.
2) M2 (Money)
Tidak ada dana untuk menjangkau tempat-tempat terpencil.
3) M3 (Methode)
4) M4 (Material)
Belum tersedia ruangan untuk digunakan sebagai poli gizi.
5) M5 (Market)
Ibu nifas 490, Jumlah balita 1822 jiwa dan jumlah bayi 378.
4) M4 (Material)
Belum tersedia ruangan untuk digunakan sebagai ruangan TB, serta kegiatan
promkes yang belum optimal,ketersediaan oralit dan zinc serta
penggunaannya, kurangnya penggunaan instrument untuk membedakan
pneumonia dan bukan pneumonia, belum adanya ruang pemeriksaan anak
sakit, tidak ada kesling kit,tidak ada transportasi untuk menjangkau desa
terpencil, ketersediaan imunisasi dan perlengkapannya
5) M5 (Market)
Pasien dengan penyakit TB berjumlah 23 orang, Pasien dengan penyakit kusta
berjumlah 1 orang, Pasien dengan penyakit HIV/AIDS berjumlah 7 orang,
Pasien dengan penyakit diare berjumlah 296 orang, Pasien dengan penyakit
ISPA berjumlah 1822 orang, Pasien dengan penyakit DBD berjumlah 58
orang, Pasien dengan penyakit Malaria berjumlah 4 orang, Pasien dengan
penyakit Hipertensi berjumlah 6878 orang, Pasien dengan penyakit diabetes
meilitus berjumlah 457 orang.
b. Pengendalian Mutu
Pengawas program puskesmas “AJ” mengenai saranan dan prasaranan
menggunakan Alur pelaporan kegiatan sesuai dengan SOP.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Koordinator pemegang program sarana prasaranan yaitu KTU (kepala tata
usaha) dan Ketua Tim Mutu.
2) M2 (Money)
Tidak ada dana untuk pengadaan ruang TB, poli lansia, dan ruang khusus
kebidanan untuk ibu hamil, persalinan dan masa nifas.
3) M3 (Methode)
Mengalihfungsikan ruangan yang berlebih untuk digunakan sebagai ruangan
poli TB yang memenuhi aturan PPI, belum ada Poli Lansia yang memenuhi
syarat untuk lansia, ruang kebidanan, beberapa ruangan belum optimal
digunakan .
4) M4 (Material)
Pengadaan sarana dan prasaranan yang belum optimal
5) M5 (Market)
Instansi terkait
5. Kesehatan Lingkungan
a. Cakupan pelayanan
Kesehatan lingkungan meliputi beberapa komponen kegiatan dengan cakupan
sebagai berikut :
NO KOMPONEN KEGIATAN TARGET CAPAIAN KESENJANGAN (%)
1 Penyehatan Air 100% 100% 0
2 Higiene dan sanitasi makan 100% 67,67 % 32,33
minum
3 Penyehatan tempat 100 % 73,62 % 26,38
pembuangan sampah dan
limbah
4 Penyehatan lingkungan 100% 85,43 % 14,57
pemukiman dan jamban
keluarga
5. Pengawasan sanitasi TTU 100 % 96,27 % 3,73
Pengamanan dan tempat 100 % 100 % 0
6. pengelolaan pestisida
7. Pengendalian vektor 100 % 100 % 0
Sumber : Data Puskesmas “AJ” tahun 2019
b. Pengendalian Mutu
Pengawas program dilakukan oleh UKM, ada SPO alur pelaporan program,
sistem monitoring evaluasi dilakukan setiap bulan.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Kurangnya motivasi kader untuk memperdayakan masyarakat.
2) M2 (Money)
Tidak ada dana untuk pengadaan media promkes
3) M3 (Methode)
No Layanan Kesehatan Komponen Kegiatan
1. Penyuluhan PHBS Promkes PHBS
b. Pengendalian Mutu
Pengawas program dilakukan oleh UKM, ada SPO alur pelaporan program,
sistem monitoring evaluasi dilakukan setiap bulan.
c. Sumber daya M1-M5
1) M1 (Man)
Pemegang program belum mendapat pelatihan, monitoring evaluasi belum
maksimal, belum ada kader
2) M2 (Money)
Tidak ada dana khusus untuk kader
3) M3 (Methode)
Belum ada pelayanan keluarga dengan ODGJ (home visit), belum ada desa
siaga sehat jiwa.
4) M4 (Material)
Belum ada instrument khusus pelayanan jiwa serta obat-obatan jiwa.
5) M5 (Market)
Keluarga dengan gangguan jiwa
4) M4 (Material)
Adanya sarana kesehatan gigi dan farmasi tetapi SDM yang menjalankan
program belum ada, belum ada proposal permintaan SDM dan analisa beban
kerja.
5) M5 (Market)
Instansi terkait
ANALISA SWOT
Variabel Penilaian Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Program pelayanan Adanya dukungan Ruang konsultasi untuk TB, Gizi Bantuan dana dari pusat Jarak fasilitas antara
puskesmas “AJ” pimpinan beluam ada dapat dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan
1. Pelayanan Kemampuan tenaga Pemegang program rangkap tugas menambah jumlah tenaga yang jauh dan sulit
kesahatan ibu kesehatan yang Pencatatan data dan laporan tidak kesehatan tertentu dijangkau
dan anak kompeten lengkap sehingga belum dapat Program sesuai Permenkes Keterbatasan dalam
2. Pengendalian Sarana dan prasarana digunakan untuk mendukung No 4 tahun 2019 mengoptimalkan
pemberantasan yang memadai evaluasi program Membuat workshop pelayanan kesehatan
penyakit Sumber pendanaan Tidak adanya kader jejaring maupun pelatihan khusus yang ada
3. Layanan puskesmas “AJ” berasal Pemegang program ada yang belum untuk bidan maupun Angka kejadian penyakit
sarana dari dana APBD II, dan pelatihan perawat yang ada menular dan tidak
prasarana BOK, namun terkadang Membuat pelatihan kader- menular meningkat
Upaya promkes belum optimal baik
4. Kesehatan ada dana CSR dari kader terkait TB, Imunisasi, Kesadaran masyarakat
media maupun petugas
lingkungan sponsor, dan dana yang serta motivasi masyarakat mengenai PHBS masih
Mahalnya biaya bahan dan alat
5. Program bersumber dari kegiatan mengenai PHBS kurang
pemeriksaan
kesehatan jiwa luncuran APBN. Bantuan dana CSR dari Penurunan cakupan
Masih adanya kematian ibu,bayi
masyarakat Adanya pengendalian sponsor dapat di gunakan pelayanan puskesmas
dan balita
6. Sumber daya mutu sebagai dana untuk Angka kesakitan dan
Kurangnya Penjaringan
manusia Kerjasama dengn lintas mewujudkan kegiatan kematian masih tinggi
Poli gigi belum di gunakan karena
sektor dapat membantu tertentu
belum tersedia SDM
pengembangan dan Dukungan lintas sektor
Tidak adanya set partus serta ruang
pelaksanaan program
bersalin dan pasca persalinan
Tidak ada set untuk puskesmas
keliling
Tidak ada kit untuk pemeriksaan
dasar balita dan anak pra sekolah
BAB IV
ANALISIS MASALAH
A. INDENTIFIKASI MASALAH
Puskesmas dapat menentukan prioritas masalah kesehatan, baik yang dihadapi oleh
masing-masing keluarga, desa/kelurahan, maupun kecamatan dengan
memperhatikan masalah-masalah kesehatan yang telah diidentifikasi. Penentuan
prioritas masalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
Penentuan prioritas masalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor
berikut:
1. Tingkat urgensinya (U), yakni apakah masalah tersebut penting untuk segera
diatasi
2. Keseriusannya (S), yakni apakah masalah tersebut cukup parah
3. Potensi perkembangannya (G), yakni apakah masalah tersebut akan segera
menjadi besar dan/atau menjalar
4. Kemudahan mengatasinya (F), yakni apakah masalah tersebut mudah diatasi
mengacu kepada kemampuankeluarga/RT/RW/Kelurahan/Desa/Kecamatan/
Puskesmas. Masing-masing faktor diberi nilai 1–5 berdasarkan skala likert
(5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil), dan nilai total tiap
masalah kesehatan diperoleh dari rumus: T = U + S + G + F Nilai total (T)
digunakan untuk mengurutkan masalah kesehatan berdasar prioritasnya,
sehingga diperoleh:
1. Masalah kesehatan prioritas untuk masing-masing keluarga
2. Masalah kesehatan prioritas untuk masing-masing desa/kelurahan
3. Masalah kesehatan prioritas untuk kecamatan
Nilai total tertinggi akan menjadi masalah utama dalam pemberian intervensi.
No Indikator % Cakupan Nilai U Nilai S Nilai G Nilai F Nilai Total Prioritas
A. Desa/kel SM
1) Penderita hipertensi yang tidak 81,2% 5 5 4 4 18 1
mendapatkan pelayanan keseatan
B. Desa/kel KM
1) Penderita hipertensi yang tidak 83,8% 5 5 4 4 18 1
mendapatkan pelayanan
67,3% 4 4 4 4 16 2
2) Lanjut usia yang tidak
mendapatkan pelayanan kesehatan
59,9% 3 3 3 3 12 3
3) Balita yang tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan
C. Desa/kel BM
1) Penderita hipertensi yang tidak 86,1% 5 5 4 4 18 1
mendapatkan pelayanan
D. Desa/kel TB
1) Penderita hipertensi yang tidak 77,7% 4 4 4 4 16 1
mendapatkan pelayanan
E. Desa/kel BR
1) Penderita hipertensi yang tidak 80% 4 4 4 4 16 1
mendapatkan pelayanan
F. Desa/kel BA
1) Penderita hipertensi yang tidak 76,8% 4 4 4 4 16 1
mendapatkan pelayanan
C. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan dalam pelayanan kesehatan di puskesmas AJ ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apa faktor-faktor yang menghambat program pelayanan kesehatan sehingga angka
kejadian hipertensi di puskesmas AJ meningkat?
2. Siapa yang bertanggung jawab dengan tidak terpenuhinya pelayanan kesehatan pada
penderita hipertensi puskesmas AJ?
3. Kapan akan dilaksanakannya program pelayanan kesehatan yang dapat mengatasi
meningkatnya penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas AJ?
4. Dimana saja dapat dilaksanakannya program pelayanan kesehatan untuk
menurunkan angka penderita hipertensi ?
5. Mengapa pelaksanaan program pelayanan kesehatan terutama penyakit hipertensi
dimasyarakat belum berjalan sepenuhnya?
6. Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam mengatasi banyaknya
penderita hipertensi di wilayah puskesmas AJ?
D. AKAR PENYEBAB MASALAH
Method
Machine
Man
Letak Geografis
Money Environment
Material
E. POHON MASALAH (PROBLEM TREE)
Sumber
dana
minim
Transporta Alat Audio Pola hidup Tidak ada upaya
si petugas Proyektor (Microphone yang kurang pengembahan
Pengetahuan dan Kurang aktivitas
kurang hanya 1 /wireless sehat kesehatan dengan
kesadaran fisik
memadai buah tidak masyarakat (-) olah raga
tersedia)
Kebudayaan
Deteksi dini & tatalaksana Letak geografis
hipertensi kurang optimal
Tingkat
pendidikan Materi penyuluhan
Kurangnya publikasi Metode penyuluhan tidak update
tentang penyakit kurang menarik
SDM kesehatan
hipertensi
terbatas/minim
Kurangnya inovasi
F. LANGKAH PENETAPAN MASALAH
B. Metode
1. Berikan saran untuk melakukan update
publikasi terkait penyakit hipertensi berupa
seminar, workshop
2. Berikan saran untuk meningkatkan metode
penyuluhan agar pasien atau masyarakant tidak
bosan dengan materi yang di sampaikan (mis:
saat diskusi atau tanya jawab di selingi dengan
games), inovasi media penyampaian pesan pada
masyarakat dengan menggunakan media
audiovisual.
C. Money
1. Berikan saran untuk membuat proposal
permintaan dana pada dinas terkaituntuk
penambahan program di puskesmas
D. Man
1. Berikan saran untuk melakukan penyuluhan
secara konsisten dengan waktu yang sudah
ditetapkan agar pengetahuan dan kesadaran
masyarakan lebih meningkat
2. Berikan saran untuk meningkatkan SDM
dengan mengikuti pelatihan, workshop
kesehatan pada petugas
E. Material
1. Berikan saran untuk meningkatkan sarana
penyuluhan (pembuatan poster, penggunaan
vidio atau film pendek bekerja sama dengan
dinas terkait)
2. Berikan saran untuk selalu update materi
penyuluhan agar masyarakan tertarik
mendengarkan materi yang disampaikan
F. Environment
1. Berikan saran untuk melakukan pola hidup
bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai
penyakit
2. Berikan saran untuk melakukan pengembangan
kesehatan kegiatan olahraga rutin disemua
wilayah kerja puskesmas AJ.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisa masalah yang telah diuraikan pada BAB IV, maka diperoleh
simpulan temuan hasil laporan kelompok observasi lokal pada Puskesmas AJ, yaitu :
Masalah utama adalah Capaian pelayanan kesehatan pada penderita Hipertensi di
puskesmas AJ belum optimal, baik pada aspek mechine, methode, man, money, material
maupun pada aspek environment.
B. Saran
Demi tercapainya 100% sasaran 12 Standar Pelayanan Minimal diharapkan Puskesmas
dapat menambahkan tim penjaring disetiap program yang membutuhkan tenaga kerja
dan juga melengkapi sarana pendukung yang dibutuhkan, penambahan dana, berinovasi
dalam media penyampaian informasi juga upgrade sumber daya manusia yang ada
dengan informasi dan keilmuan yang terbaru.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Kristiani, 2006. Pemanfaatan Pelayanan Bidan di Desa Kabupaten Muaro Jambi,
Tesis KMPK-UGM
Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi 2. (Jakarta : PT. Binapura
Aksara,1980).
Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi.
Yogyakarta: Sigma Alpha.
Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi
DepKes R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Depkes RI. 1987. Peran Serta Masyarakat. Jakrta : Depkes RI, Pusat Pembinaan dan
Pelatihan Masyarakat.
Depkes RI. 1991. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Direktorat Rumah
Sakit. Khusus dan Swasta, Dit.Jen.Yanmedik.