Anda di halaman 1dari 7

Nomor : PND/KRY I/ UKP / /2017

Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

Panduan

Gawat Darurat

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANGANYAR I
Jalan Raya Demak-Kudus Km. 19 Demak Kode Pos 59582
Telepon. (0291) 432542 email :puskesmaskaranganyar1@yahoo.com
BAB I
DEFINISI

Upaya penanganan kegawatdaruratan adalah pelayanan medik dasar yang


ditujukan untuk membantu pasien mengatasi kegawatan jalan nafas, pernafasan,
peredaran darah dan kesadaran. Puskesmas non perawatan dapat memberikan
pelayanan gawat pelayanan gawat darurat kepada darurat kepada masyarakat yang
masyarakat yang menderita penyakit menderita penyakit akut dan mengalami
kecelakaan. Tujuan penanganan kegawatdaruratan adalah mencegah kecacatan
dan kelemahan. Kriteria :
1. Unit GawatDarurat (UGD) harus dipimpin oleh dokter terlatih PPGD
dokter/GELS sebagai kepala UGD yang bertanggungjawab atas pelayanan di
UGD dibantu tenaga medis keperawatan dan tenaga lainnya yang telah
mendapat pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) dengan
kemampuan melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
2. Dokter melaksanakan Dokter melaksanakan proses triase untuk proses triase
untuk memprioritaskapasien ntuk memprioritaskapasien dengan kebutuhan
emergensi.
3. Ada jadwal Ada jadwal jaga harian bagi jaga harian bagi dokter, perawat
dokter, perawat dan petugas non dan petugas non medis yang medis yang
bertugas di UGD.
4. TenagadiPuskesmas TenagadiPuskesmas mampu melakukan melakukan
teknik pertolongan pertolongan kegawatdaruratan mengenali tanda-tanda
mengancam nyawa serta menyadari kapan harus merujuk penderita.
5. Puskesmas memberi Puskesmas memberi pelayanan pasien pelayanan
pasien gawat darurat gawat darurat sesuai kompetensi sesuai kompetensi
dan sarana yang ada.
6. Pasien dengan Pasien dengan kegawatdaruratan harus kegawatdaruratan
harus selalu diobservasi selalu diobservasi dan dipantau dan dipantau oleh
tenaga terampil dan mampu.
7. Ada ketentuan tertulis Ada ketentuan tertulis indikasi tentang pasi indikasi
tentang pasien yang dirujuk en yang dirujuk ke rumah saki ke rumah sakit
lain.Apabila petugas, peralatan dan sarana serta kondisi pasien diluar
kemampuan Pukesmas maka pasien dapat dirujuk ke rumah sakit.
8. Ada ketentuan tertulis tentang indikasi rujukan pendamping pasien
ditransportasi
9. Pasien yang Pasien yang dipulangkan harus dipulangkan harus mendapat
petunjuk mendapat petunjuk dan penerangan y dan penerangan yang jelas
mengenai penyakit jelas mengenai penyakit dan pengobatan selanjutnya dan
pengobatan selanjutnya. Dilarang Dilarang mencopi mencopi dan
mengggandakan mengggandakan dokumen dokumen ini tanpa persetujuan
persetujuan kepala puskesmas puskesmas I Sleman Page 2
10. Pelayanan evakuasi medik dapat dilakukan pada kejadian sehari-hari dan
pada saat terjadi bencana dengan memperhatikan Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
11. Pelayanan evakua Pelayanan evakuasi medik saat si medik saat
bencana/evakuasi korban bencana/evakuasi korban massal harus massal
harus berdasarkan hasil triase (seleksi korban berdasarkan tingkat
kegawatdaruratannya untuk memberikan prioritas pelayanan), dimana: a)
Korban label merah, dievakuasi ke rumah sakit kelas A/B b) Korban label
kuning, dievakuasi ke rumah sakit kelas B/C c) Korban label hijau, dievakuasi
ke Puskesmas d) Korban label hita Korban label hitam, perlu dii m, perlu
diidentifikasi, dievakuasi dentifikasi, dievakuasi ke rumah sakit ke rumah sakit
A/B yang memiliki bagian forensik (sesuai dengan ketentuan Keputusan
Bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SKB/IX/2001dan Nomor Pol.KEP/40/IX/2004 tentang
Pedoman Penatalaksanaan Identifikasi Korban Mati pada Bencana Massal
12. Pelayanan evakuasi medik untuk korban gawat darurat harus selalu disertai
petugas pendamping yang terampil ( dokter/tenaga keperawatan).
BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan Kegawatdaruratan dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :


1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
Meliputi : Pelayanan di Ruang Tindakan
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas
Meliputi : disesuaikan dengan pedoman
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

1. Kegiatan di dalam gedung Kegiatan di dalam gedung :


a. Petugas menerima menerima pasien di UGD,
b. Petugas melakukan melakukan triase
c. Petugas melakukan melakukan anamnesa anamnesa ,
d. Petugas melakukan melakukan pemeriksaan pemeriksaan
Tanda – Tanda Vital
e. Petugas mencatat mencatat hasil pemeriksaan dan pemeriksaan dan
anamnesa anamnesa pada rekam medik,
f. Petugas melaporkan dokter jaga untuk pemeriksaan pemeriksaan lebih
lanjut ( jika tidak ada dokter jaga yang melaksanakan pemeriksaan fisik
lebih lanjut adalah perawat PNS yang menjadi ketua tim jaga dan sudah
diberi SK pelimpahan wewenang) Dilarang mencopi dan mengggandakan
dokumen ini tanpa persetujuan kepala puskesmas
g. Petugas/dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan ke
pemeriksaan ke dalam rekam medis,
h. Dokter menuliskan terapi yang akan diberikan pada akan diberikan
pada pasien pada pasien pada lember resep dan status,
i. Perawat melakukan melakukan tindakan tindakan sesuai dengan advis
dokter, dokter,
j. Jika tidak ada dokter petugas mengkonsultasikan hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik pada dokter memalui telepon untuk mendapatkan terapi
pasien,
k. Jika terjadi kejadian sulit dihubungi atau tidak dapat dihubungi maka
petugas memberikan obat simtomatik sementara pada pasien sesuai
dengan SK pendelegasian wewenang,
l. Setelah Setelah pasien mendapatkan mendapatkan tindakan medis
sesuai dengan kebutuhan pasien, petugas melakukan melakukan
evaluasi dari evaluasi dari tindakan yang sudah tindakan yang sudah
dilakukan,
m. Petugas melakukan Petugas melakukan penilaian apakah penilaian
apakah pasien harus di pasien harus di rawat inap rawat inap atau tidak
n. Jika tidak di rawat inap, maka diberikan resep untuk Puskesmas,
o. Jika pasien ada indikasi mondok, maka petugas UGD melaporkan pada
petugas rawat inap untuk menyiapkan bed di rawat inap.
p. Pada pasien yang gawat darurat petugas langsung memberikan
tindakan life saving pada pasien dan melaporkan pada dokter jaga
sehingga sehingga diperbolehkan melakukan tindakan life saving /
bantuan hidup dasar pada pasien tanpa konsultasi pada dokter terlebih
dahulu (pada saat dokter tidak di tempat).

2. Kegiatan di luar gedung :


a. Membantu pasien mengatasi kegawatan sirkulasi pembuluh darah dan
kesadaran, pernafasan serta jalan nafas.
b. Melaksanakan simulasi evakuasi evakuasi bencana
c. Pelayanan Pelayanan gawat darurat pada situasi situasi bencana
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Kegiatan di Dalam Gedung :


Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- Ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam i-health Puskesmas melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
Kegiatan di Luar Gedung :
- BukuTugas Luar

Anda mungkin juga menyukai