Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA PELAYANAN RAWAT INAP

VISI :
Terwujudnya pelayanan keperawatan yang paripurna
dan sepenuh hati, bermutu , aman dan nyaman dengan
berlandaskan pada pemberian asuhan keperawatan yang
holistic.

MISI :
1. Menyelenggarakan asuhan keperawatan yang
professional, manusiawi, dan berbudaya.
2. Meningkatkan komunikasi terapeutik dalam
pemberian asuhan keperawatan
3. Mengutamakan kepentingan pasien

MOTO :
” Empati, Privasi, dan Aktualisasi”

4. Latar Belakang
Sebagai salah satu bagian dari rumah sakit, maka Unit Rawat inap dirumah sakit juga
perlu diperhatikan dalam bidang pelayanan terhadap pasien.

Dengan disusun buku panduan rawat inap ini maka diharapkan dapat membantu
meningkatkan mutu pelayanan di seluruh aspek rumah sakit terutama di ruang rawat
inap untuk mencapa kepuasan bagi pasien dan keluarga yang mendapatkan pelayanan.

PENGERTIAN

Rawat Inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu
ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat.
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang
menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi,
rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes RI, 1997 yang dikutip dari
Suryanti (2002)).

Tujuan
1. Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari- hari sehubungan dengan
penyembuhan penyakitnya.
2. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik antar unit maupun
antar profesi.
3. Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk meningkatkan
keterampilannya dalam hal keperawatan.

TATALAKSANA PANDUAN RAWAT INAP


1. Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas sesuai indikasi medis akan
mendapatkan surat perintah rawat inap dari dokter spesialis atau dari UGD.
2. Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian
pendaftaran untuk konfirmasi ruangan sesuai hak peserta dengan membawa KTP
asli dan fotocopy sehingga peserta bisa langsung dirawat.
3. Bila ruang perawatan sesuai hak peserta penuh, maka ybs berhak dirawat 1 (satu)
kelas diatas/dibawah haknya. Selanjutnya peserta dapat pindah menempati kamar
sesuai haknya dan bila terdapat selisih biaya yang timbul maka peserta membayar
selisih biaya perawatan.
4. Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan atau
tindakan medis, maka yang bersangkutan harus menandatangani Surat Bukti
Pemeriksaan dan Tindakan setiap kali dilakukan.
5. Setiap selesai rawat inap, peserta/orangtua peserta bersangkutan harus
menandatangani Surat Bukti Rawat Inap dan pasien akan mendapatkan perintah
untuk kontrol kembali ke spesialis yang bersangkutan.
6. Pasien akan membawa surat perintah kontrol kembali dari dokter spesialis ke dokter
PPK I untuk mendapatkan Surat Rujukan  PPK I ke dokter spesialis di RS yang
ditunjuk.
7. Selanjutnya berlaku prosedur rawat jalan dokter spesialis di RS.
8. Jawaban rujukan dari dokter spesialis dapat diberikan kembali kepada dokter
keluarga di PPK I

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN DI RUANGAN 

DOKUMENTASI
Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
Hal-hal yang didokumenasikan antara lain:

1. Mulai dengan nama pasien dan berikan latar belakang pasien sebagai informasi
dasar kemudian berikan gambaran umum yang sesuai.
2. Pencatatan laporan secara sistematik menurut hasil kegiatan dan urutan kronologi
3. Semua tindakan medik atau prosedur kesehatan yang istimewa, misal  ketuban yang
dipecahkan dengan sengaja ataupun spontan dengan jam,dan jumlahnya di
dokumentasikan dengan benar dan hati-hati.
4. Kegiatan akhir dari pendokumetasian adalah pelaporan, variasi laporan menurut
tingkat kebutuhan, misalnya :
A. Laporan shift atau giliran jaga
B. Laporan ini biasanya dibuat dan disampaikan pada setiap pergantian gilir jaga.
Laporan ini terutama mengenai kondisi dan perkembangan pasien. Selain itu
laporan gilir jaga juga dapat berupa serah terima obat-obatan. Dapat juga
pelaporan mengenai peralatan yang sudah terpakai atau dalam persediaan.
C. Laporan harian, biasa berupa jumlah pasien masuk, pasien keluar, pasien
meninggal, pasien tanggungan perusahaan, pasien BPJS dan pasien umum.
D. Laporan bulanan, triwulan atau tahunan.

Anda mungkin juga menyukai