Anda di halaman 1dari 22

ALUR DAN PROSEDUR

PASIEN
KELOMPOK 4
Latar Belakang
Alur dan prosedur pasien merupakan suatu tata cara atau sistematis dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, yang meliputi mulai dari
pendaftaran pasien hingga pasien selesai menjalani perawatan dan pulang. Tujuan
dari alur dan prosedur pasien adalah untuk memastikan bahwa pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif, dan efisien, serta
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pengertian Alur Dan
Prosedur Pasien
Alur dan prosedur pasien adalah

Alur dan prosedur pasien adalah serangkaian langkah yang harus diikuti
dalam proses pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Alur
dan prosedur pasien meliputi pendaftaran, pemeriksaan, pengobatan,
dan tindak lanjut. Tujuan dari alur dan prosedur pasien adalah untuk
memastikan pasien mendapatkan pelayanan yang terbaik, aman, dan
efektif.
Langkah-Langkah Alur Dan
Prosedur Pasien
Berikut adalah beberapa langkah-langkah dalam alur dan prosedur pasien di
fasilitas kesehatan:

1. Pendaftaran

Pasien akan diminta untuk mendaftar dan mengisi formulir pendaftaran. Informasi
seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi asuransi kesehatan mungkin
diperlukan.

2. Pemeriksaan

Setelah pendaftaran, pasien akan dipanggil untuk melakukan pemeriksaan oleh tenaga
medis seperti perawat atau dokter. Pemeriksaan akan meliputi pengukuran suhu tubuh,
tekanan darah, dan berbagai tes fisik lainnya.
3. Diagnosa

Setelah pemeriksaan, dokter akan mengevaluasi hasil pemeriksaan dan membuat diagnosa.
Pasien akan diberitahu tentang hasil diagnosa dan penanganan yang dibutuhkan.

4. Perawatan

Pasien akan diberikan perawatan sesuai dengan diagnosa dan kondisi kesehatannya. Perawatan
dapat meliputi pemberian obat-obatan, prosedur medis, atau tindakan operasi jika diperlukan.
5. Pemulihan

Setelah perawatan, pasien akan dipantau untuk memastikan kondisinya membaik. Jika diperlukan, pasien akan
direkomendasikan untuk menjalani terapi atau mengikuti program pemulihan.

6. Tindak lanjut

Setelah pemulihan, pasien akan diminta untuk menjalani tindak lanjut untuk memastikan kondisinya tetap stabil
dan tidak kambuh lagi. Ini mungkin meliputi pengambilan obat-obatan, menjalani tes lanjutan, atau menjalani
terapi.

7. Pembayaran

Setelah selesai menjalani perawatan, pasien akan diminta untuk membayar biaya perawatan yang telah diberikan.
Biaya perawatan bisa langsung dibayarkan di kasir atau melalui asuransi kesehatan jika pasien memiliki asuransi
yang sesuai.
Cara Memastikan Keselamatan Pasien Dalam Prosedur
Pasien
1. Menerapkan Protokol Keamanan Pasien
Protokol keamanan pasien adalah serangkaian prosedur yang dirancang untuk memastikan
keselamatan pasien selama perawatan medis.

2. Pelatihan dan Pendidikan


Tenaga medis harus dilatih dan diberi pendidikan yang cukup tentang protokol keamanan
pasien, teknik pengobatan, penggunaan alat-alat medis, dan praktik medis lainnya yang dapat
membantu mencegah kesalahan dan kecelakaan.
3. Peralatan dan Alat Medis yang Aman
Pastikan bahwa alat-alat medis dan peralatan yang digunakan aman dan
dijaga dengan baik. Peralatan yang kurang terawat dapat menyebabkan
kegagalan dan cedera pada pasien.
4. Sterilisasi
Pastikan bahwa peralatan dan ruangan steril untuk mencegah infeksi.
Lakukan sterilisasi yang ketat terhadap alat-alat yang digunakan, termasuk
jarum, pisau bedah, dan peralatan medis lainnya.
LAINNYA

5. Pengawasan dan Pemantauan Pasien


6. Komunikasi yang Efektif
7. Pengelolaan obat yang aman
8. Konsistensi
9. Perawatan purna jual
10. Monitoring dan audit
Jenis Pasien

Pasien dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan (pasien poliklinik


dan pasien gawat darurat) dan pasien rawat inap.

Dari segi pelayanan, pasien yang datang dapat dibedakan menjadi :


1) Pasien yang dapat menunggu.
a) Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian.
b) Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat.
2) Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat).
Jenis Pasien

Menurut jenis kedatangan, dapat dibedakan menjadi :


1) Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke fasilitas
pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk
keperluan
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Jenis Pasien

Kedatangan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan, dapat disebabkan :


1) Dikirim oleh praktek dokter atau bidan diluar fasilitas pelayanan
kesehatan.
2) Dikirim oleh rumah sakit lain/ Puskesmas/ Rumah Bersalin/ jenis
pelayanan kesehatan lainnya.
3) Datang atas kemauan sendiri.
Alur dan Prosedur Pasien Pulang

1. Pasien pulang sembuh, yaitu pasien yang diperbolehkan pulang perawatan atas
persetujuan dokter penanggung jawab pasien.
2. Pasien dirujuk, yaitu pasien yang diberikan surat rujukan untuk pindah ke rumah sakit
dengan fasilitas atau sumber daya yang lebih lengkap dari tipe rumah sakit saat pasien
dirawat.
3. Pasien pindah rumah sakit karena alasan pribadi, yaitu pasien yang pulang karena
alasan atau permintaan khusus, misalnya memilih rumah sakit yang lokasinya dekat
dengan rumah pribadi, memilih rumah sakit yang terdapat dokter keluarga, dan
sebagainya.
4. Pasien pulang paksa, yaitu pasien yang pulang perawatan tanpa adanya persetujuan
dokter. Untuk menghindari resiko, maka setiap pasien pulang paksa harus membuat surat
pernyataan yang menyatakan pelayanan kesehatan tidak bertanggung jawab bila terjadi
sesuatu kepada pasien akibat perawatan yang tidak tuntas, dan resiko ditanggung
oleh keluarga.
Alur Rawat Jalan

1. Pasien melakukan pendaftaran.


2. Berkas medis pasien dikirimkan ke poliklinik
3. Petugas poliklinik mencatattanggal kunjungan, nama pasien, jenis tindakan yang diberikan, dsb.
4. Dokter memeriksa dan mencatat hasil pemeriksaan, diagnosis serta terapi yang dilakukan.
5. Petugas di poliklinik baik perawat maupun bidan membuat laporan harian pasien rawat jalan.
6. Petugas poliklinik mengirimkan seluruh rekam medis pasien rawat jalan ke bagian Instalasi.
7. Petugas instalasi tersebut memeriksa dan mengolah berkas medis yang sudah Iengkap lalu membuat
rekapitulasi setiap akhir bulan, untuk membuat Iaporan dan statistik rumah sakit.
Alur Rawat Inap
1. Pasien membawa surat permohonan rawat inap dari dokter poliklinik.
2. Instalasi gawat darurat kemudian menghubungi penerimaan pasien rawat inap.
3. Pasien rujukan dari layanan kesehatan lain akan diperiksa oleh dokter bersangkutan.
4. Petugas lalu menerima pasien dan melakukan pencatatan dalam buku register penerimaan pasien rawat inap
5. Petugas penerimaan pasien rawat inap mengirimkan rekam medis ke ruang rawat inap
6. Pasien serta rekam medis diterima oleh petugas ruang rawat inap dan dicatat pada buku register.
7. Dokter mencatat tentang riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, terapi serta semua tindakan yang diberikan kepada
pasien pada rekam medis pasien dan menanda tanganinya.
8. Perawat atau Bidan mencatat pengamatan dan pertolongan perawatan yang mereka berikan dalam catatan Perawat atau
Bidan dan membubuhkan tanda tangannya.
9. Petugas ruangan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas medis pasien, sebelum diserahkan ke Instalasi
Rekam Medis.
10. Setelah pasien keluar dari rumah sakit, rekam medis pasien segera dikembalikan ke Instalasi untuk diolah petugas
instalasi.
Bagaimana Dampak Dari Tidak
Mengikuti Alur Dan Prosedur Pasien
1. Kesalahan diagnosis
Jika alur dan prosedur yang telah ditetapkan tidak diikuti dengan benar, dokter atau petugas medis
dapat mengalami kesulitan dalam menentukan diagnosis yang akurat. Ini dapat mengarah pada
perawatan yang tidak tepat atau bahkan membahayakan pasien.
2. Perawatan yang tidak tepat
Jika petugas medis tidak mengikuti alur dan prosedur yang ditetapkan, pasien mungkin menerima
perawatan yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kondisi kesehatannya. Ini dapat memperburuk
kondisi pasien dan mengarah pada komplikasi atau bahkan kematian.
3. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien
Jika prosedur dan referensi tidak diikuti dengan benar, ini dapat mengarah pada penggunaan sumber
daya yang tidak efisien seperti memeriksa tes yang tidak diperlukan atau memberikan obat yang tidak
perlu. Ini dapat meningkatkan biaya perawatan dan membebani sistem kesehatan.
4. Tidak terjaminnya kualitas pelayanan kesehatan
Jika alur dan prosedur pasien serta referensi tidak diikuti dengan benar, pasien mungkin
kehilangan kepercayaan pada sistem kesehatan. Ini dapat menyebabkan ketidakpuasan
pasien dan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
5. Potensi tuntutan hukum
Jika pasien menderita akibat dari tidak mengikuti alur dan prosedur pasien serta referensi,
petugas medis atau lembaga kesehatan mungkin dapat dikenakan tuntutan hukum. Ini dapat
berdampak pada reputasi dan keuangan lembaga kesehatan
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai