Tenaga kerja Indonesia yang memiliki kualifikasi pendidikan tinggi berjumlah 7,2%. Yang
memiliki kualifikasi pendidikan menengah hanya 22,4%, sementara majoritas tenaga kerja
berkualifikasi pendidikan dasar.
APK Pendidikan Tinggi baru mencapai 30%, dengan jumlah mahasiswa 6,876,680 yang
menempuh studi di 22.621 program studi di 4.278 perguruan tinggi. [disparitas kualitas]
Peneliti Indonesia hanya 544 dari 1 juta penduduk. Padahal di Turkey = 1.730, Pr
China
= 1.285, Japan = 7.021, Malaysia 2.384, Singapura 7.199, dan Brazil
1.203
MAU BERUBAH NGGAK …!!!
Mana yang lebih baik?
8
Mana yang lebih baik?
9
Mana yang lebih baik?
10
INI yang lebih baik?
INI yang lebih baik?
INI yang lebih baik?
INI yang lebih
Agar Negara Agar Terus Hadir, Publik Berpartisipasi..
Agar Negara Agar Terus Hadir, Rakyat Berpartisipasi.
AYO REVOLUSI
MENTAL…!!!!!!
Mengapa Indonesia Memerlukan Revolusi
Mental?
1. Kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam
berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara-cara tidak jujur,
tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab, tidak
dapat diandalkan, dan tidak bisa dipercaya. Dengan kata lain
sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas.
2. Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari negara-negara
lain, karena kita kehilangan etos kerja keras, daya juang, daya saing,
semangat mandiri, kreatifitas dan semangat inovatif.
3. Sebagai bangsa kita krisis Identitas. Karakter kuat bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang mempunyai semangat Gotong royong, saling
bekerja-sama demi Kemajuan bangsa meluntur. Kita harus
mengembalikan karakter Bangsa Indonesia ke watak luhurnya, yaitu
Gotong Royong
Tiga Isu Strategis Bangsa
1. Krisis integritas dan pandemik korupsi. Akibatnya kejujuran dan integritas
menjadi barang mahal dalam kehidupan para penyelenggara negara dan
masyarakat. Kepercayaan antar penyelenggaran Negara rendah, aturan
dibuat untuk tidak untuk ditaati, perilaku tak amanah pada berbagai lapis
kepemimpinan.
2. Lemahnya etos kerja, daya saing dan kreativitas. Indonesia makin tertinggal
dari negeri lain, akibat orientasi materialisme namun berbudaya instan
untuk meraih tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas impor makin tinggi
pada berbagai produk barang dan jasa, padahal sumberdaya alam dan
manusia melimpah. Akibat etos kerja, produktivitas, kreativitas dan daya
saing relatif rendah.
3. Krisis identitas yang melunturkan kepribadian gotongroyong. Individu yang
baik terbatas di ruang privat, namun tidak termanifes dalam praktek
kewargaan dan semangat kebangsaan. Padahal, Republik didirikan dengan
semangat kegotong-royongan. Kewargaan sebagai modal sosial berbangsa.
Kerangka Pikir Revolusi Mental
SYARAT RM
RASIONAL
Manusia Unggul dengan
Mentalitas menentukan kemajuan pendidikan yang baik, memiliki
suatu bangsa keahlian dan keterampilan,
Revolusi Mental bermula di alam menguasai teknologi, pekerja keras,
pikiran, menuntun dalam mempunyai etos kemajuan.
meraih cita-cita dan
mencapai tujuan
bernegara. NILAI-NILAI ESENSIAL RM
Revolusi Mental membangkitkan PILAR
Integritas
kesadaran untuk berprestasi -Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter, REVOLUSI MENTAL HASIL AKHIR
tinggi, Bertanggungjawab
produktif menuju bangsa maju dan Etos Kerja
Kedaulatan Politik
modern. -Kerja keras, optimis, produktif, inovatif, dan Bangsa Indonesia
berdaya saing Kemandirian
Gotong Royong yang maju,
MAKNA REVOLUSI MENTAL Ekonomi
-Bekerjasama, Solidaritas Tinggi, Komunal,
Berorientasi pada Kemaslahatan, Kewargaan. Kepribadian
modern, makmur,
• Mengubah cara pandang, pikiran,
sikap, perilaku untuk berorientasi pada dalam sejahtera &
kemajuan dan kemodernan, Kebudayaan bermartabat
• Gerakan kolektif yang melibatkan
seluruh komponen bangsa dengan MODAL DASAR RM
memperkuat peran institusi Posisi geografis: strategis sebagai
pemerintahan dan pranata sosial- negara maritim
budaya di masyarakat.
• Internalisasi nilai-nilai esensial pada
Geo-ekonomi dan geo-politik: strategis Delapan Prinsip Gerakan Revolusi Mental
menjadi kekuatan ekonomi-politik tangguh
individu, keluarga, insititusi sosial, di kawasan
masyarakat dan lembaga negara. Jumlah Penduduk yang besar (254
juta jiwa)
Kekayaan Sumber Daya Alam
20
Apa itu Revolusi Mental?
1. Revolusi Mental adalah gerakan nasional untuk
mengubah cara pandang, pola pikir, sikap-
sikap, nilai-nilai, dan perilaku bangsa
Indonesia untuk mewujudkan indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
2. Revolusi Mental dengan kata lain dapat dikatakan
sebagai Gerakan Hidup Baru bangsa Indonesia.
3. Revolusi Mental bertumpu pada tiga nilai-nilai
dasar : Integritas, Etos kerja dan Gotong
Tujuan Revolusi
1 Mengubah cara Mental
pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja
yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga
Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
2 Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam
menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan
besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi
bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti.
3 Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri
secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui
pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul menerapkan
nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat gotong royong.
Tiga Rumpun Nilai
Strategis Revolusi
1. Integritas Mental
Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter, Bertanggungjawab
2. Etos Kerja
Kerja keras, optimis, produktif, inovatif, dan berdaya
saing
3. Gotong Royong
Bekerjasama, Solidaritas Tinggi, Komunal,
Berorientasi pada Kemaslahatan, Kewargaan.
Sasaran Gerakan Revolusi
Mental
I. Penyelenggara Negara
• Eksekutif
• Yudikatif
• Legislatif
II. Masyarakat
• Keluarga
• Masyarakat Pendidikan
• Masyarakat Dunia Usaha
• Masyarakat Media
• Kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
Contoh-contoh Kegiatan Gerakan Revolusi
Mental
• SEKTOR PEMERINTAH:
1. Reformasi Birokrasi,
2. Pelayanan satu atap
3. Transparansi anggaran
4. Pembuatan SOP pelayanan Publik seluruh Indonesia,
5. Program Monitoring: perencanaan, implementasi dan
laporan pogram di kementrian/lembaga
6. Membuat Portal pengaduan masyarakat atas
pelayanan publik
7. Gerakan disiplin waktu kerja
8. Pendidikan karakter di sekolah-sekolah
Contoh-contoh Kegiatan Gerakan Revolusi
Mental
• SEKTOR SWASTA/BISNIS:
Penyelenggara
Negara
Dunia Usaha
• Konsorsium GNRM
•Keteladanan
Penyelenggara Negara
• Partisipasi Masyarakat
Dunia
Masyarakat Pendidikan
Delapan Prinsip Gerakan Revolusi Mental
2. INDONESIA TERTIB
3. INDONESIA BERSIH
4. INDONESIA MANDIRI
5. INDONESIA KITA
INDONESIA
TERTIB
INDONESIA
BERSIH
INDONESIA
MANDIRI
INOVASI
INDONESIA
KITA
Q & A,
Diskusi