8
Mana yang
lebih baik?
9
Mana yang
lebih baik?
1
0
BUANG SAMPAH
JANGAN OIII…. ANTRI DO
SEMBARANGAN …!!!!
Tujuan Pembelajaran :
Peraturan perundang-
undangan tumpang
tindih
Korupsi dan
Kewenangan tumpang
penyalahgunaan tindih
wewenang
JOKO WIDODO
Revolusi Mental memperkokoh kedaulatan, meningkatkan daya
saing dan mempererat persatuan bangsa, kita perlu melakukan
Revolusi Mental. (orientasinya revolusi jiwa bangsa )
Mengapa Indonesia Memerlukan
Revolusi Mental?
1. Kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-
praktik dalam berbangsa dan bernegara
dilakukan dengan cara-cara tidak jujur, tidak
memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab,
tidak dapat diandalkan, dan tidak bisa dipercaya.
Dengan kata lain sebagai bangsa kita kehilangan nilai-
nilai Integritas.
2. Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh dari
negara-negara lain, karena kita kehilangan etos kerja
keras, daya juang, daya saing, semangat mandiri,
kreatifitas dan semangat inovatif.
3. Sebagai bangsa kita krisis Identitas. Karakter kuat bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat
Gotong royong, saling bekerja-sama demi Kemajuan
9 AGENDA
PRIORITAS (NAWA CITA)
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2. Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangu tata kelola Pemerintahan
yang bersih, efektif, demokrasi dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dalam
rangka negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor sektor strategi
ekonomi domestik
8. Melakukan Revolusi karakter Bangsa
9. Memperteguh ke-bhineka-an & memperkuat restorasi sosial Indonesia
Sasaran Gerakan Revolusi Mental
I. Penyelenggara Negara
• Eksekutif
• Yudikatif
• Legislatif
II. Masyarakat
• Keluarga
• Masyarakat Pendidikan
• Masyarakat Dunia Usaha
• Masyarakat Media
• Kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
CONTOH-CONTOH GERAKAN
REVOLUSI MENTAL
• SEKTOR PEMERINTAH:
1.Reformasi Birokrasi,
2.Pelayanan satu atap
3.Transparansi anggaran
4.Pembuatan SOP pelayanan Publik seluruh Indonesia,
5.Program Monitoring: perencanaan, implementasi dan laporan
program di kementrian/lembaga
6.Membuat Portal pengaduan masyarakat atas pelayanan publik
7.Gerakan disiplin waktu kerja
8.Pendidikan karakter di sekolah-sekolah
• SEKTOR SWASTA/BISNIS:
3. •Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul
menerapkan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat gotong royong.
TIGA NILAI DASAR REVOLUSI
MENTAL
• Jujur
• Dipercaya
INTEGRITAS • Berkarakter
• Tanggung jawab
• Kompetitif
• Optimis
ETOS KERJA • Inovatif
• Produktif
• Kerjasama
GOTONG • Solidaritas
ROYONG • Komunal
• Berorinetasi kemasahatan
TIGA NILAI DASAR REVOLUSI
MENTAL
• Integritas
Integritas adalah kesesuaian antara apa yang
dikatakan dengan apa yang diperbuat, berkata
dan berlaku jujur, dapat dipercaya, berpegang
teguh dengan prinsip-prinsip kebenaran. Selain
itu, memiliki pemikiran dan ide kreatif dalam
menciptakan tata kelola pemerintahan baik
serta memberikan pelayanan dengan baik.
• Etos Kerja
Sikap yang berorientasi pada hasil yang baik, semangat yang
tinggi, optimis dan mencari cara-cara yang produktif dan
inovatif sehingga mencapai visi dan misi lembaga.
• Gotong Royong
Sikap melakukan kegiatan secara bersama-sama dan bersifat
sukarela agar kegiatan berjalan secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain, usaha bersama dengan cara saling bahu
membahu demi kepentingan bersama yang melibatkan setiap
lapisan masyarakat yang dimulai dari diri sendiri hingga level
pemerintahan dan bangsa Indonesia.
PROGRAM STRATEGIS PENYULUH AGAMA
DALAM GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
JALUR KELOMPOK MASYARAKAT
BIROKR PENDIDI
ASI KAN
MASYAR
SWASTA
AKAT
1. JALUR BIROKRASI
INTERNALISASI 3 NILAI REVPLUSI MENTAL PADA
KEMENTERIAN /LEMBAGA MELALUI :
PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS DAN PIC TERSUSUNNYA
PROGRAM, KEGIATAN NYATA, DAAN INDIKATOR K/L,
BERBASIS NILAI-NILAI REVOLUSI MENTAL.
PENINGKATAN PELATIHAN REVOLUSI MENTAL DI
BADAAN DIKLAT/PUSDIKLAT/BALAI DIKLAT MENJADI
CONTOH TAULADAN (ROLE MODEL)
2. JALUR PENDIDIKAN
MEMPERKUAT KURIKULUM PENDIDIKAN KEWARGAAN
SEMUA JENJANG, JENIS DAN JALUR PENDIDIKAN,
UNTUK MEMBANGUN INTEGRITAS, MEMBENTUK ETOS
KERJA KERAS DAN SEMANGAT GONTONG ROYONG
EXTRA KURIKULER REVOLUSI MENTAL DI SEKOLAH
MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA
PENDIIDIKAN YANG MERATA
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM
MENDUKUNG REVOLUSI MENTAL
3. JALUR SWASTA/PENGUSAHA
1. Memperkuat kemitraan antara pengusaha kecil dengan pengusaha
besar.
2. Insentif pengurangan pajak bagi pengusaha Indonesia yang
mengembangkan produk lokal inovatif
3. Instruksi Presiden kepada pengusaha media untuk berkolaborasi
mempromosikan revolusi mental ( pemasangan iklan, iklan produk,
in-line text)
4. Mendukung inisiatif usaha kecil menengah menbuka pasar/sentra
yang menjual produk lokal yang inovatif, kreatif dan harga
terjangkau.
5. Pengembangan lembaga keuangan mikro di desa.
4. JALUR KELOMPOK MASYARAKAT
Pembudayaan 3 nilai Revolusi Mental melalui kelompok
masyarakat seperti: Lembaga Sosial, Komunitas Seni Budaya,
Komunitas Kreatif, Karang Taruna, BKB (Bina Keluarga Balita),
Kelompok Tani, PKK, Remaja Mesjid, Posyandu, Komunitas, dll.
Internalisasi nilai RM melalui paket pertemuan kelompok
(modul), dengan berbagai media dan metoda seperti; diskusi
kelompok, ceramah, kasus, games, bermain peran, online (sesuai
buku pedoman yang akan disiapkan bagi fasilitator)
Membangun Role Model.
Apresiasi terhadap Kelompok Masyarakat
Keteladanan oleh tokoh maupun masyarakat lainnya
PERAN PENYULUH DALAM UPAYA
DERADIKALISASI
Informatif
Konsultatif
Edukatif
Advokatif Preventif
Fungsi Informatif dan Edukatif ;
yakni sebagi juru dakwah yang berkewajiban mendakwahkan
ajaran agamanya, meyampaikan penerangan agama dan mendidik
masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai ajaran agamanya
Fungsi Konsultatif,
yaitu ikut aktif dan berpartisifasi memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi masyaarakat, baik persoalan pribadi ,
keluarga, lingkunga, dan masyarakat umum dengan bimbingan
dan solusi ajaran agama
Fungsi Advokatif ;
yakni memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk
melakukan kegiatan pembelaan terhadap umat binaan atas
berbagai ancaman,gangguan, hambatan dan tantanganyang
merugikan akidah, ibadah, dan akhlak masyarakat
Peran Penyuluh Berdasarkan Keputusan Menteri Agama
(KMA) Nomor 79 tahun 1985
• Peran sebagai pembimbing masyarakat
Dalam melaksanakan tugasnya, penyuluh agama Islam tidak semata-mata
melaksanakan penyuluhan agama saja dalam artian memberikan bimbingan
pada pengajian akan tetapi keseluruhan kegiatan penerangan baik bimbingan
dan penerangan tentang berbagai program pembangunan, keluarga sakinah,
kerajinan dan keterampilan, serta gaya hidup yang baik. Hal ini berarti
penyuluh agama Islam berperan sebagai pembimbing umat yang bertanggung
jawab demi kesejahteraan masyarakat.
Posisi penyuluh agama Islam ini sangat strategis untuk menyampaikan
masalah keagamaan di masyarakat dan program-program di masyarakat.
Kekurangtahuan pengetahuan masyarakat tentang tata cara sholat yang
sebenarnya, merupakan salah satu contoh masalah keagaamaan di masyarakat.
Selain itu, contoh program pembangunan masyarakat, peningkatan fasilitas
dan pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat melalui sector pertanian,
pembangunan desa, pelatihan budidaya pertanian, peternakan dan perkebunan.
Peran sebagai Panutan dan Motivator
• Dalam pelaksanaannya, penyuluh agama Islam dapat menjadi
tauladan dalam kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat
termotivasi untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Seperti
contoh, seorang penyuluh agama Islam memberikan
penyuluhan tentang cara berpakaian syar’I bagi wanita muslim.
Masyarakat akan memberikan kritikan apabila penyuluh agama
Islam wanita tidak mengenakan pakaian syar’I juga. Oleh sebab itu,
penyuluh agama Islam dapat dijadikan tauladan dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat
.
• Citra Diri
Citra diri adalah penampilan seseorang, kemampuan, peranan dan status sosialnya. Citra diri muncul
dari penilaian orang lain yang menggambarkan tentang diri kita.
• Harga Diri
Harga diri adalah rasa menghargai diri sendiri dan kemampuan mengendalikan emosi dalam menghadapi
masalah. Harga diri bisa tinggi dan rendah tergantung bagaimana menjalankan kehidupan sehari-hari.
Semakin tinggi penghargaan seseorang terhadap dirinya berarti dia dapat mengendalikan emosinya.