Anda di halaman 1dari 11

SELAMAT BERJUMPA DALAM MATA DIKLAT

RENCANA TINDAK LANJUT


(RTL)

Oleh :H.Yasir Arafat,M.Pd


BALAI DIKLAT KEAGAMAAN
BANJARMASIN
INDIKATOR PENCAPAIAN
 Setelah Pembelajaran selesai peserta dapat :
 Menyamakan persepsi tentang mata diklat yang perlu
Rencana Tindak Lanjut ( RTL)
 Menyamakan persepsi tentang aspek materi yang perlu
Tindak Lanjut (TL)
 Menyamakan persepsi tentang bentuk kegiatan Tindak
lanjut (TL)
 Menyamakan persepsi tentang blangko-blangko RTL
 Menyamakan persepsi tentang cara mengisi blangko RTL
 Menyusun contoh RTL sebagai “master” untuk bahan
pembelajaran di Balai Diklat.
LANGKAH PEMBELAJARAN
 Apersepsi
 Tanya jawab tentang mata diklat yang perlu RTL
 Tanya jawab tentang aspek Materi yang perlu
RTL
 Tanya jawab tentang bentuk kegiatan RTL
KONDISI ALUMNI PELATIHAN
1. Pelatihan sebagai kegiatan yang sistematis.
Meskipun begitu, tidak sedikit yang tidak
memperoleh bekal apa-apa karena
motivasi peserta pelatihan bervariasi (Yusuf
K.:2008)
 2. Penyelenggaraan pelatihan yang tidak
profesional menyebabkan peserta pelatihan
sepulangnya akan kembali
 seperti semula dan tidak banyak
 perubahan (Wahyu:2000)
LANJUTAN
 3. Memberikan Tugas bagi peserta workshop
dan sejenisnya adalah jalan alternatif untuk
mengurangi tingkat ketidakefektifan
kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya
(Yoga:2001)
 4. Melakukan tindak lanjut bagi alumni diklat
sepertinya merupakan alternatif;
 5. PENYUSUNAN RTL
MATA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PENYULUH AGAMA NON PNS

 WAWAWAS KEBANGSAAN
 TUGAS DAN FUNGSI PENYULUH AGAMA
NON PNS
 KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
 REVOLUSI MENTAL
 KOMUNIKASI PENYULUH AGAMA
 WAWASAN AL QUR’AN DAN HADITS
URGENSI DAN KOMPONEN RTL
 Supaya kegiatan “Diklat” dapat menghasilkan
produk, maka Rencana Tindak lanjut menjadi
wajib dikembangkan dalam setiap kegiatannya.
 “RTL” memiliki dua unsur penting, yaitu (1)
unsur rencana dan (2) unsur tindak lanjut.
Artinya, rencana yang disusun dalam kegiatan
diklat harus relevan dengan kondisi dan
memungkinkan untuk ditindaklanjuti.
SISTEM KERJA PENYUSUNAN RTL
 Dalam penyusunan RTL diperlukan alur pikir yang tepat,
proses kerja yang cermat, dan produk yang terukur.
 Alur pikir dimaksudkan untuk memudahkan peserta
memahami langkah-langkah berpikir yang perlu
dikembangkan ketika membuat rencana.
 Alur kerja dimaksudkan untuk memudahkan peserta
diklat melakukan proses kerja secara bertahap dalam
menyusun Rencana.
 Produk dimaksudkan untuk menunjukkan hasil akhir yang
akan diwujudkan dalam kegiatan RTL.
ALUR PIKIR
 Bagaimana kondisi di lapangan?
 Pengetahuan dan keterampilan apa saja yang diperlukan?
 Satuan materi diklat mana saja yang perlu ditindak lanjuti?
 Mengapa materi tersebut perlu ditindaklanjuti? Apa alasan teoretis dan
praktisnya?
 Apakah faktor penghambat yang mungkin muncul?
 Bagaimana antisipasi solusinya?
 Apa sarana dan prasarana yang diperlukan?
 Berapa biaya yang diperlukan?
 Kapan menindak lanjutinya?
 Bagaimana tahapan kerjanya?
 Di mana tindak lanjutnya?
 Kepada siapa berkoordinasi?
PROSES KERJA
 Mengidentifikasi kondisi dilapangan.
 Mengidentikasi kebutuhan Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan di lapangan.
 Mengidentifikasi satuan materi diklat yang perlu ditindak lanjuti.
 Menyusun alasan teoretis dan praktis atas rumusan materi yang akan ditindaklanjuti.
 Mengidentifikasi faktor penghambat yang mungkin muncul.
 Menyusun alternatif solusinya.
 Menyusun prosedur kerja tindak lanjut.
 Menentukan sarana dan prasarana untuk tindak lanjut.
 Menyusun keperluan pembiayaan.
 Menentukan waktu tindak lanjut.
 Menentukan tempat tindak lanjut.
 Menyusun jadwal kerja tindaklanjut.
 Menyusun sistem koordinasi.
 Menyusun pokok-pokok pikiran untuk proposal kegiatan.
PRODUK
 Produk dari kegiatan RTL adalah rumusan
rencana-rencana yang dituangkan dalam blangko
daftar isian sebagai berikut:
 Blangko Daftar isian RTL
 Blangko Daftar isian waktu dan tahapan kegiatan
 Blangko daftar isian sarana dan prasarana
 Blangko daftar isian rencana anggaran

Anda mungkin juga menyukai