Anda di halaman 1dari 20

MORAL

 Alfina Amelda  Mutia Shella Sevita

 Assyifa Khoerrunisa  Nerry Febri Dwi HS

 Aulia Nur Lathifah  Nurul Anggraini

 Dhea Annisyah Zannah  Riska Kurniawati

 Dian Putri Andani  Shella Aprilia

 Dita Kusumaningsih  Siti Masitoh Hasana

 Evi Laurita Sari

 Indah Permata Sari


Moralitas

• Moral adalah hal-hal yang sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan
manusia, mana yang baik dan mana yang buruk.
• Moral juga bisa disebut dengan tindakan yang bernilai positif di mata manusia lain.
• Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya tidak bermoral dan tidak
memiliki nilai positif di mata orang lain. Sehingga moral mutlak yang harus dimiliki oleh
setiap manusia.
• Moral merupakan perbuatan, tingkah laku, ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia lain, apabila yang dilakukan seseorang itu sudah sesuai dengan nilai dan rasa yang
berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan di lingkungan
masyarakatnya, maka orang tersebut dapat di nilai mempunyai moral yang baik.
Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan
Moral
• Memudarnya kualitas keimanan
Ketika tingkat keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini
sangat berbahaya bagi moral, Jika dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin
kronis dan merusak citra individu dan institusi. Contohya saja jika para pejabat
negeri ini memiliki landasan agama yang baik,maka apa berani dia memakan uang
rakyat(Korupsi)
• Pengaruh lingkungan
Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering
mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya.
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja.
Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti
itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi
Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan
Moral
• Hilangnya kejujuran
• Hilangnya Rasa Tanggung Jawab 
Contoh kasusnya adalah rusaknya beberapa ruas rel kereta api yang diakibatkan besi
baja rel kereta diambil oleh oknum. Berita-berita tersebut merupakan cermin bahwa
telah terjadi penurunan moral tanggung jawab di masyarakat yang dapat berakibat
fatal bagi keselamatan masyarakat. 
• Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner)
Eksploitasi alam adalah salah satu bentuk dari produk berpikir jangka pendek. Akibat
dari berbagai eksploitasi alam telah menimbulkan berbagai bencana. Dalam kurun
waktu 2006-2007 bencana ekologis (banjir, longsor, gagal panen, gagal tanam,
kebakaran hutan) tercatat 840 kejadian bencana. 
Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan
Moral
• Rendahnya Disiplin
Contoh kasusnya adalah ribuan pegawai negeri sipil (PNS) dari berbagai daerah
nekat tidak masuk kerja alias mangkir pada hari kejepit atau pascalibur (cuti)
nasional. Disebutkan bahwa meski ada aturan yang menyatakan bahwa ada tiga
tingkatan pemberian sanksi kepada PNS dari mulai hukuman disiplin ringan, sedang,
dan berat, namun budaya mangkir ini masih kental di kalangan pegawai negeri  
• Krisis Keadilan
Partnership for Governance Reform pada 2002 menempatkan lembaga peradilan di
Indonesia menempati peringkat lembaga terkorup menurut persepsi masyarakat.
Hal tersebut diperkuat dengan laporan Komisi Ombudsman Nasional (KON) tahun
2002, bahwa berdasarkan pengaduan masyarakat menyebutkan penyimpangan di
lembaga peradilan menempati urutan tertinggi. 
Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan
Moral
• Krisis Kepedulian
Media massa beberapa waktu yang lalu melaporkan adanya beberapa warga
masyarakat yang meninggal akibat kelaparan. Berita ini menunjukan bahwa
kepedulian juga telah menipis dalam kehidupan masyarakat. Jika kita melihat potret
kehidupan bangsa saat ini, maka jelas terlihat bahwa masalah moral sesungguhnya
merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding masalah ekonomi. Jika hal itu
dibiarkan, akan mengancam masa depan bangsa. Namun sayang, masalah moral ini
kerap terpinggirkan dari agenda dan rencana para calon pemimpin bangsa. 
Pentingnya Moral Dan Hukum

Pada dasarnya nilai, moral, dan hukum mempunyai fungsi yaitu:


• untuk mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama
sebagai bagian dari masyarakat
• menarik perhatian pada permaslahan-permasalahan moral yang kurang ditanggapi
manusia
• menjadi penarik perhatian manusia kepada gejala “Pembiasaan emosional”
Selain itu, pentingnya sistem hukum ialah sebagai perlindungan bagi kepentingan-
kepentingan yang telah dilindungi agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan karena
belum cukup kuat untuk melindungi dan menjamin mengingat terdapat kepentingan-
kepentingan yang tidak teratur
Nilai Moral Sebagai Sumber
Budaya Dan Kebudayaan
 Nilai dan Sistem Budaya
Nilai-nilai, norma, dan moral berfungsi memberi motivasi dan arahan bagi seluruh
anggota masyarakat dalam bersikap, berbuat, dan bertingkah laku.

Sesuatu dikatakan bernilai , artinya sesuatu itu mempunyai hal yang berharga,
berguna, indah yang memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat
dan martabatnya. Nilai-nilai atau sistem nilai yag telah menjadi milk bersama
masyarakat akan dapat berfungsi sebagai perekat bagi masyarakat, bahkan
dijadikan pedoman bagi seluruh anggota masyarakat. 
Nilai Moral Sebagai Sumber
Budaya Dan Kebudayaan
 Membangun Kebudayaan Nasional, Nilai-nilai Budaya Positif dan Nilai-nilai
Budaya Negatif.
Nilai- nilai tradisional yang dapat mendorong pembangunan nasional antara lain :
• Berorientasi vertikal kearah atasan (Pimpinan, tokoh masyarakat), aspek positif dari
nilai budaya ini ialah dapat memudahkan taktik untuk mengajak rakyat
berpartisipasi dalam usaha pembangunan dengan cara memberi contoh tauladan,
misalanya hidup hemat dan sederhana, mentaati hukum, serta disiplin.
• Nilai budaya sifat tahan menderita dan keuletan.
• Nilai budaya bahwa manusia wajib terus berikhtiyar atau berusaha dan berjuang.
• Nilai budaya sikap toleran terhadap pendirian atau keyakinan yang lain. 
• Nilai budaya yang berupa semangat dan jiwa gotong-royong serta rasa solidaritas.
Nilai Moral Sebagai Sumber
Budaya Dan Kebudayaan
Sikap mental negatif yang dapat menghambat pembangunan nasional antara lain :
• Sifat mentalitas yang meremehkan mutu.
• Sifat mentalitas yang suka menerabas
• Sifat tak percaya diri sendiri.
• Sifat tak berdisiplin murni.
• Sifat mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh.
Nilai Moral Sebagai Sumber
Budaya Dan Kebudayaan
Sifat mental yang tidak disiplin masih merupakan aspek negatif dari kepribadian
bangsa Indonesia yang harus segera diberantas karena dapat menghambat segala
usaha pembangunan serta merusak citra bangsa.
Cara yang dapat ditempuh antara lain:
• Mulai dari masa anak-anak dibiasakan hidup tertip, mematuhi peraturan.
• Para pemimpin harus memberi contoh untuk bersikap desiplin.
• Hukum benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu.
• Menghilangkan sikap disiplin semu (berpura-pura) dikalangan masyarakat.
Nilai Moral Sebagai Sumber
Budaya Dan Kebudayaan
Sifat tidak bertanggung jawab dikalangan masyarakat bangsa Indonesia masih cukup
tinggi. Hal ini dapat kita lihat gejalanya antara lain:
• Kebiasaan suka melempar kesalahan diri dari pihak lain (mencari kambing hitam)
• Suka mengingkari janji/ tidak menepati janji yang ditetapkan atau disanggupi.
• Suka mengentengkan masalah, meskipun menyangkut perasalahan yang penting.
• Sifat buruk masyarakat ini harus diberantas dan dicegah jangn sampai berkembang
khususnya dikalangan anak-anak dan remaja/ pemuda. Dan sudah barang tentu
lewat proses pendidikan
Nilai Moral Sebagai Sumber
Budaya Dan Kebudayaan
 Aspek Subyektif dan Obyektif Kebudayaan
• Aspek Subyektif kebudayaan ialah pribadi-pribadi manusia sebagai pencipta
kebudayaan, taraf perkembangan budaya para anggota masyarakat.
• Aspek Obyektif kebudayaan meliputi segala hasil cipta karsa, rasa, dan karsa
manusia baik kebudayaan yang bersifat maeri maupun kebudayaan yag bersifat non
materi, hasil perkembangan budaya manusia (Djojodiegoeno, 1961,26)
• Baik buruknya kebudayaan tergantung pada faktor manusia (subjek) yang
menciptakan kebudayaan dan sekaligus sebagai pengembang serta pendukung
kebudayaan. Agar dapat dihasilkan kebudayaan haruslah merupakan sumber daya
manusia yang berkualitas serta memiliki nilai-nilai moral yang tinggi. 
Peranan Agama sebagai Sumber
Moral
• Mendidik manusia sehingga tentram, damai, tabah, tawakal, ulet, dan percaya
pada diri sendiri
• Membentuk manusia menjadi berani berjuang menegakan kebenaran dan
keadilan dengan kesiapan mengabdi dan berkorban
• Mencetak manusia menjadi sabar, enggan dan takut untuk melakukan
pelanggaran yang menjurus kepada dosa
• Memberi sugesti agar manusia dalam jiwanya tumbuh sifat mulia, terpuji,
penyantun, toleran dan manusiawi.
Dampak Modernisasi dan
Globalisasi terhadap Moral Remaja
• Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat
• Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi
• Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu
lembaga atau badan tertentu
• Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan
cara penggunaan alat-alat komunikasi massa
• Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak
berarti pengurangan kemerdekaan
• Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
Dampak Modernisasi dan
Globalisasi terhadap Moral Remaja
Modernisasi dan globalisasi dapat mempengaruhi sikap masyarakat dalam bentuk
positif maupun negatif. Yang penjelasannya adalah sebagai berikut :
• Sikap positif
o Pemerimaan secara terbuka (open minded); lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-
hal lama yang bersikap kolot.
o Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif kepekaan (antisipatif) dalam
menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi
Dampak Modernisasi dan
Globalisasi terhadap Moral Remaja
• Sikap negatif
o Tertutup dan was-was (apatis)
o Masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat
yang ada
o Acuh tak acuh
o Masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan
globalisasi
o Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi
o Dengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya selektif/filter
Solusi Mengatasi Kerusakan Moral 

• Untuk menghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat.
Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak. Karena
kepribadian manusia akan terpengaruhi dari pergaulan itu sendiri.
• Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam
mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena
pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada
sikap anak.
• Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh
buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Orang-orang menganggap bahwa merokok
meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan,
merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif.
Solusi Mengatasi Kerusakan Moral 

• Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal
sholeh. Dengan kita mendektkan diri kepada Allah,rajin beribadah,beramal
shaleh,tentu akan membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di
jalan Allah.
• Adanya mata kuliah Pendidikan moral dan Pengembangan karakter salah satunya
Pendidikan Kewarganegaraan yang didikuti mahasiswa untuk menanamkan pada diri
masing-masing akan pentingnya pendidikan karakter untuk memperbaiki moral
bangsa.
• Mampu memanfaatkan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik-
baiknya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai