Anda di halaman 1dari 5

PERAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.

0
DEMI TERCIPTANYA TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP

Karya ini disusun sebagai syarat dalam salah satu tahapan open recruitment

PERISAI UMI 2019

“Peran Pemuda Islam Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”

Disusun oleh :

Juwindah Jufri

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Program Studi Ilmu Kelautan

Angkatan 2018

Kota Makassar

2019
Pemuda terutama mahasiswa memiliki peranan yang sangat penting dan
besar bagi kemajuan dan perkembangan era saat ini. Persaingan juga semakin
besar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, pemuda saat ini
utamanya mahasiswa lebih memilih mencari peluang di negeri sendiri sehingga
saling bersaing dan meningkatkan angka pengangguran yang ada di Indonesia.
Indonesia pun telah memasuki Era Industri 4.0. Dimana pada revolusi ini
terjadi loncatan besar sektor industri yaitu sistem informasi dan komunikasi
dimanfaatkan sepenuhnya. Kita harus mengantisipasi dampak negatif dari Era
Industri 4.0. Pada saat pemerintah memutuskan untuk beradaptasi dengan sistem
Industri 4.0, maka kita harus berpikir bagaimana cara menyikapi industri digital
dan keberlangsungannya dengan bijak serta hati-hati agar tidak membebani dan
hasilnya bisa lebih optimal.
Hal ini bisa menjadi ancaman bagi Indonesia sebagai negara yang
memiliki angkatan kerja dan angka pengangguran yang cukup tinggi. Untuk itu
pemerintah perlu menyikapi perubahan ini dengan tepat melalui penyusunan
strategi yang mampu meningkatkan daya saing industri nasional sekaligus
menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Hal ini diharapkan, Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara yang
telah menerapkan industri 4.0 ini. Meski harus mengejar ketertinggalan dari
Jepang yang memasuki era 5.0, Indonesia dinilai masih perlu waktu. Dikarenakan,
masih banyak kebutuhan masyarakat Indonesia yang perlu di perbaiki. Contohnya,
sumber daya manusia, infrastruktur, dan transportasi. Di kawasan ASEAN, hanya
Singapura yang telah siap mengadapi Era Industri baru ini.
Oleh karena itu, persaingan setelah mahasiswa lulus dari universitas akan
semakin berat karena menipisnya kesempatan kerja bagi lulusan-lulusan baru,
apabila kita tidak dapat memanfaatkan teknologi yang berkembang pada saat ini.
Pada Era Industri 4.0, juga terdapat kecerdasan buatan seperti robot dan
mesin yang saat ini sudah sangat banyak digunakan oleh industri demi mencapai
tujuan produksi dengan mengurangi biaya tenaga kerja. Dapat dikatakan begitu,
karena tentu saja kecerdasan buatan di bidang industri dapat lebih meningkatkan
kualitas produksi yang stabil dan memperbanyak produksi yang dihasilkan. Tidak
menutup kemungkinan, hal ini menjadi peluang yang besar demi meningkatkan
ekonomi.
Maka dari itu, segala hal yang berkaitan dengan perkembangan teknologi
pada Era Industri 4.0 ini harus bisa diikuti ataupun dimanfaatkan oleh mahasiswa
yang masih menempuh perkuliahan. Mahasiswa juga harus lebih serius dalam
mengimbangi perubahan teknologi yang sangat pesat ini agar dapat bersaing
nantinya di dalam dunia kerja. Sebagaimana di dalam Al-Qur’an surah Al-‘Alaq
ayat 1-5, Allah SWT telah mengisyaratkan agar manusia mau belajar mengenai
ilmu pengetahuan.
Ciri utama kemajuan Era Industri 4.0 ini adalah interaksi antara mesin dan
mesin, yang menyebabkan berkurangnya volume peran tenaga manusia dan
meningkatkan peran tenaga manusia yang memiliki kompetensi tinggi. Ini
merupakan tantangan di era informasi global yang menuntut dunia pendidikan
tinggi khususnya dalam bidang ilmu kelautan agar mempersiapkan sumber daya
manusia yang handal dan berkualitas serta mampu bersaing dalam menghadapi
tantangan.
Menurut Nikijuluw (2001) dalam katalog Statistik Sumber Daya Laut dan
Pesisir 2017, menyatakan bahwa salah satu dari sasaran pemberdayaan
masyarakat pesisir, khususnya nelayan dan pembudidaya ikan yang tinggal di
kawasan pesisir yaitu menggunakan teknologi maju tepat guna yang berasal dari
proses pengkajian dan penelitian (scientific-based).
Hal itu dapat berupa pengembangan teknologi FiNe-Tech yang dapat
memberikan kemudahan para nelayan kelurahan Untia pada saat proses
penangkapan ikan di laut dimana teknologi ini dapat menarik perhatian ikan
sehingga mendekat ke jaring serta dapat mengetahui posisi jaring yang berada di
laut melalui smartphone sehingga pengkapan dapat mengefesiensikan waktu dan
menambahnya jumlah tangkapan ikan (Ardiansyah dkk, 2018).
Dari sinilah, perlu adanya gagasan dan kajian Islami yang kuat tentang
ilmu pengetahuan sebagai langkah untuk mencari solusi dari persoalan-persoalan
yang dihadapinya. Serta, perlu adanya pengembangan pola pikir yang kritis,
kompeten, dan inovatif yang dapat mengajak masyarakat pesisir demi kemajuan
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam negeri.
Sebagai mahasiswa perikanan dan ilmu kelautan, kita dapat mengambil
tindakan dan tempat sebagai penggerak untuk menyikapi perkembangan era saat
ini khususnya di bidang teknologi perikanan. Pertama, kita tidak boleh terjebak
oleh pengaruh negatif atau yang biasa dikenal dengan sebutan hoax. Hal ini
berarti, dengan adanya berbagai macam informasi kita perlu selektif dalam
menyikapinya dengan cara menfilter informasi yang kita terima.
Kedua, mahasiswa perikanan dan ilmu kelautan mampu menggunakan
teknologi sebaik-baiknya dan tidak hanya sebagai pengguna, mahasiswa juga
harus bisa dan ikut serta dalam pengembangan teknologi seperti melakukan
pemetaan sebaik mungkin hingga mengerti sistem dan seluk-beluk teknologi itu
sendiri. Kemudian, mahasiswa juga di harapkan dapat berpikir secara global
dengan mengikutsertakan kearifan lokal bahari sebagai warisan budaya dan ciri
khas Indonesia yang tidak boleh terlupakan.
Selanjutnya, yang paling penting adalah mahasiswa yang memiliki
aspirasi, ide atau gagasan, sebaiknya dapat menjalankan langkah nyatanya agar
setiap perencanaan tidak hanya sekedar rencana yang tak terlaksanakan alias
wacana, namun setidaknya bisa dijadikan batu loncatan untuk awal yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA

www.bps.go.id. 2017. STATISTIK SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR.


(Diakses pada tanggal 25 Maret 2019)

https://media.neliti.com. 2018. KOLABORASI FISH-NET DAN TECHNOLOGY


UNTUK OPTIMALISASI ALAT TANGKAP IKAN. Makassar. (Diakses
pada tanggal 25 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai