Anda di halaman 1dari 7

RESUME KULIAH KERJA LAPANGAN DAY 3

PT. Hevea MK I Palembang

Oleh :

Nama : Antika Sari


NIM : 03031281924067

Dosen Pengampuh :
1. Bazlina Dawami Afrah, S.T., M.T., M.Eng
2. Budi Santoso, S.T., M.T.
3. Muhammad Rendana, B. Sc. M. Sc., Ph.D
4. Rahmatullah, S.T., M.T.

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
PT. HEVEA MK I PALEMBANG

Tipe bisnis PT Hevea MK I Palembang adalah Crumb Rubber Processing &


Exportir. Perusahaan ini menghasilkan produk namanya SIR degan bentuk balok dan dikemas
dengan pallet kayu atau pallet besi, bisa juga pallet plastik. Terdapat perlakuan khusus untuk
produk SIR. Produk SIR CV ini termasuk produk yang premium. Produk CV termasuk
premium karena nilai viscocity nya tidak akan berubah oleh waktu. Biasanya dipakai untuk
ban-ban berat, se Indonesia mungkin cuman 5 yang memproduksi SIR CV.

Produk-produk yang dihasilkan berupa SIR 10, SIR 10CV, SIR 20, SIR 20CV, dan
Mixtures Rubber dengan kapasitas 65.000MT/year. Perbedaan SIR 10 dan SIR 10 CV, untuk
yang ada memliki kode nama CV berarti Constant Viscosity yang dimana viskositas yang
dimiliki produk olahan karet tersebut harus konstant. Kode SIR 20,10 ini bergantung dari
kandungan kotoran yang terdapat diproduk.Customer yang membeli produk dari PT Hevea
MK I yaitu BridgeStone, Good Year, Coopertires, dan lain-lain. PT Hevea MK I Palembang
juga sudah sertifikasi SNI ISO 9001:2015, SNI ISO 14001:2015, TUV, dan Industri hijau.
Customernya seperti bridgestone 48%, goodyear17%, coopertires30%, continental, apollo
tyres ltd, ceat, yokohama dll. 5%.
1) Proses Raw Material

Raw material adalah proses perlakuan awal dalam produksi karet dimana karet akan
dipilih untuk masuk ke tahap wet proses. Bahan bakunya dari pohon karet warnanya putih
bila lama disimpan warnanya akan menghitam. karet yang disimpan petani rata-rata masih
banyak inert pengotor karet. Intinya pabrik karet itu sederhana mengolah karet untuk proses
penting.
- Receiving inspection saat penerimaan
- Pembersihan karet dari kotoran-kotoran
- Weighting sorting/grading
- Contamination picking
- Storage
2) Wet Process

Terdapat proses inti di pabrik karet, ini ada proses basah. Pertama karet alam alami
tadi bongkah ke mesin pertama RB1 atau rubber breaker. Di RB karet di cacah jadi 20cm
untuk memudahkan melihat kotoran yang ada di karet. Setelah dari rubber breaker masuk ke
vibrating screen. Vibrating screen itu filter yang sambil getar supaya kotoran nya turun
kebawah sedangkan karetnya terus melaju kedepan. Lalu dicuci dan masuk ke bak lagi
sampai 4 kali.
3) Hanging Room
Setelah karet di cacah-cacah karet karet tadi dibuat seperti ini di jemur namanya
blanket lalu di masukkan ke stripper. Karet dijemur seperti blanket di proses di creeper lalu
dicacah lagi menjadi 4 mm untuk mengeluarkan kotoran yang ada di dalam karat kemudian di
gabung di creeper menjadi blanket setelah itu jemur selama 15 hari. Setelah dijemur 15 hari
masuk ke dry process.
4) Dry Proses

Blanket tersebut mulai kuning atau hitam dicacah lagi di hammer mil sebesar 10 cm
lalu masuk ke dryer untuk dikeringkan. Setelah karet kering di cacah lagi ke hammer mill
untuk mencacah karet lalu di cuci lagi di wash tank kemudian masuk ke dryer yang fungsinya
seperti oven. Dalam dryer ada 7 stage blower pemanas. Kemudian dimasak kembali selama
40 menit. Proses stabilizer adalah proses homogenisasi karet. Proses extruder adalah prosess
CV atau constant viscocity yaitu tempat penambah bahan kimia, kemudian cooling.
5) CV Process
Pada proses ini produk masuk ke HNS Stabilizer preparation, lalu di uji ke HNS
stabilizer testing. Kemudian karet masuk ke apron dryer with hns dosing dan di masukkan ke
extruder supaya karetnya homogen. Dri dryer ke apron dryer saat keluar dari dyer akan di
tambah hns dibuat di luar line lalu dites ph dan volume & setiap karet keluar disiram lalu
dihomogonesisa lalu di homogenisasi di extruder/palletizer lalu cooling. Setelah cooling
panel liquid-liquid di press yang sebesar 35 kg setelah di press di visual inspection untuk di
lait seperti overcook.
Kontaminasi lalu dipotong tengah untuk diliat dan dicek lalu di labolatory sampling
per sembilan karet untuk pengujian dengan pengambilan diagonal lebih kuran 300-400 g. lalu
masuk pengemasan dengan menggunakan plastik khusus lalu dilaului metal detector dgn min.
2 mm sehingga produk bebas kontaminasi dan metal. Kemudian insepksi terakhir lalu di
packing di palletizing.

Syarat Mutu Produk Karet

Syarat mutu produk PT Hevea MK I untuk kadar kotoran SIR 10 maksimal 0,01% dan SIR
20 maksimal 0,20%, kadar abu SIR 10 maksimal 0,75% dan SIR 1%, dan setereusnya. Untuk
uji konstant viskositas tidak dilampirkan karena hanya untuk SIR CV yang dilakukan uji
konstant viskositas. Karet dari perusahaan memiliki standar mutu dengan SNI 06-1603-2000.
PRI adalah ketahanan karet terhadap kadar suhu tinggi dan oksidasi karet.
Question & Answer :
1. Selalu berusaha mengembangkan produk karet dll. Atau mencari produk baru atau
tidak dikembangkan?
Untuk produk udah standar, dan juga terdapat pengembangan produk untuk
saat ini belum ada pengembangan lagi. Untuk pengembangan proses selalu
dikembangkan dll seperti dlu menggunakan batubara namun skrg menggunakan solar
lalu kelapa sawit.
2. Pengembangan produk berdasarkan apa?
Tergantung standar SNI dll, jika ingin pengembangan lalu dilakukan trial
terlebih dahulu, ketika diminta maka akan dicoba terlebih dahulu sampai diterima
biasanya satu tahun bahkan sampai bertahun-tahun. Pengembangan produk
berdasarkan permintaan. Dan diuji banding di singapura lalu dibeli.
3. Proses pemanasan agar karet kering, suhuya berapa?
Terdapat 7 burner memiliki suhu yang berbeda dimulai dari 100 (1-3), 4-7
(maksimal 230) dgn waktu 40 menit. Dryer pjgnya 50 menit. Tekstur karet dipengaruhi
jga saat pemanasan sehingga dipilih orang kompeten karena di dyer tidak diketahui
produk yang diolah bagaimana.
4. Overcook atau dll dikemanakan?
Diolah lagi selama parameter masih masuk. Digiling ulang dicampur ulang
jika overcook yg lain hingga diperlakukan khusus sehingga diproses ulang dari awal.
5. Salah satu bagian terpenting, manajemen supply material dari petani karet atau
instansi?
Ada yg dari petani, atau tokeh bisa juga koperasi. Ada jg yg punya kebun
sendiri karena di pengaruhi pembelian dari sumber yg berbeda.
6. Kebanyakan dari linggau sama lampung. Pengolahan limbah, limbah tersebut dari
mana? Lalu diolah atau gimana terus limbah padat dihasilkan?
Limbah cair dari hasil pencucian karet, air dari sungai kemudian dialihkan di
IPAL dgn metodelumpur aktif lalu dikeluarkan lagi kesungai. Dihitung jg dari standar
ke lingkungan hidup sesuai air yg diamnil Limbah padat -> kotoran karet dan abu dari
abu pembakaran cangkang sehingga digunakan kembali yang dimana punya kebun
sendiri karena akan digunakan sebagai pupuk limbah tersebut.
LAMPIRAN PLAGIARISME

Anda mungkin juga menyukai