Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM INDIKATOR ASAM BASA

KELAS XI IPA 2
SMAN 11 SURABAYA
TH. PELAJARAN 2020/2021
1. Judul
Mengukur Ph Asam Basa Menggunakan Indikator

2. Dasar Teori
2.1 Teori dasar pH
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH
normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat
tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH < 7 menunjukkan keasaman.
pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan
derajat kebasaan tertinggi. Umumnya indikator sederhana yang digunakan
adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi
dan biru bila keasamannya rendah.
Selain menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur
dengan pH meter yang berkerja berdasarkan prinsip elektrolit / konduktivitas
suatu larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda
pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi.
Istilah pH berdasarkan dari “p”, lambing metematika dari negatif logaritma,
dan “H”, lambang kimia dari unsur Hidrogen.
2.2 Dasar Pengukuran Derajat Keasaman

Asam dan basa adalah besarang yang sering digunakan untuk


pengolahan sesuatu zat, baik di industry maupun kehidupan sehari-hari, pada
industry kimia, keasaman merupakan variabel yang menentukan mulai dari
pengolahan bahan
baku, menentukan kualitas produksi yang diharapkan sampai pengendalian
limbah
industry agar dapat mencegah pencemaran pada lingkungan. Pada bidang
pertanian, keasaman pada waktu mengelola tanah pertanian perlu diketahui.
Untuk
mengetahui dasar pengukuran derajat keasaman akan diuraikan dahulu
pengertian
derajat keasaman itu sendiri.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada
potensial elektro
kimia yang terjadi antaar larutan yang terdapat didalam elektroda gelas
(membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar
elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang ukurannya
relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektro kimia dari ion hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik
dibutuhkan elektroda pembanding. Sebagai catatan alat tersebut tidak
mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.

3. Alat dan Bahan

Alat: - Sendok / pengaduk


- Gelas plastic - Pinset

Bahan: - Deterjen

- Cuka - Pemutih

- Lemon peras - Air garam

- Coca cola - Air suling


- Bubuk kunyit

- Sabun cair - Buah naga


- Wortel
4. Cara Kerja
a. Percobaan menggunakan kertas lakmus
 Pertama siapkan wadah terpisah untuk menampung setiap larutan.
 Tuangkan larutan ke wadah, dan berikan identitas larutan di wadah
agar tidak tertukar.
 Ambil pinset dan kertas lakmus yang akan digunakan.
 Capit kertas lakmus menggunakan pinset dan celupkan kertas
lakmus kedalam wadah yang berisi larutan.
 Setelah dicelupkan kertas lakmus akan berubah sesuai larutan
dengan larutannya.
b. Percobaan menggunakan indikator alami
1. Menyiapkan indikator alami
- Indikator dari ekstrak wortel:
 Siapkan wortel lalu cuci bersih.
 Parut/blender wortel hingga mengeluarkan air.
 Saring wortel yang telah di parut/blender.
 Gunakan hasil saringan wortel menjadi indikator alami.

-Indikator dari ekstrak buah naga:

 Siapkan buah naga, belah menjadi 2 dan potong-potong.


 Blender buah naga hingga halus
 Saring hasil blender buah naga
 Gunakan hasil saringan buah naga menjadi indikator
alami

-Indikator dari ekstrak kunyit:

 Tuang 2 sendok teh bubuk kunyit kedalam wadah


 Tambahkan 4 sendok makan air untuk melarutkan
 Aduk hingga tercampur rata
 Siap menjadi indikator alami
2. Tuangkan larutan yang akan dijadikan percobaan, setiap larutan
harus sama ukurannya.
3. Ketika indikator telah siap semua, masukkan satu sendok the setiap
masing-masing indikator ke setiap larutan
4. Aduk larutan dan tunggu sebentar agar mendapat perubahan dari
larutan.
5. Amati perubahan di setiap larutan.
c. Percobaan menggunakan indikator universal
 Tuangkan larutan yang akan diukur menggunakan indikator
universal.
 Kemudian masukkan indikator universal
 Amati perubahan warna pada indikator universal
 Tentukan pH larutan melalui warna pada indikator universal.

5. Hasil Pengamatan
Larutan asam

Indikator Perubahan larutan/Indikator


Larutan Cuka Larutan Lemon Larutan Karbonasi
Indikator-1 Lakmus tetap berwarna Lakmus tetap Lakmus tetap berwarna
(Lakmus Merah) merah berwarna merah merah
Indikator Perubahan larutan/Indikator
Larutan Cuka Larutan Lemon Larutan Karbonasi
Indikator-2 Lakmus berubah menjadi Lakmus berubah Lakmus berubah menjadi
(Lakmus Biru) warna merah menjadi warna merah warna merah
Indikator-3 Didapatkan larutan Tidak dilakukan Tidak dilakukan percobaan
(Indikator memiliki pH 2 percobaan
universal)
Indikator-4 Berwarna oranye pekat Berwarna oranye Berwarna oranye
(Ekstrak wortel) terang
Indikator-5 Berwarna kuning pekat Berwarna kuning Berwarna kuning pekat
(Ekstrak kunyit) pekat
Indikator-6 Berwarna ungu terang Berwarna ungu terang Berwarna ungu terang
(Ekstrak buah
naga)

Larutan Basa
Indikator Perubahan larutan/Indikator
Larutan Air Sabun Larutan Deterjen Larutan Pemutih
Cuci Piring
Indikator-1 Tetap berwarna merah Berubah menjadi warna Berubah menjadi warna
(Lakmus Merah) biru biru
Indikator-2 Tetap berwarna biru Tetap berwarna biru Tetap berwarna biru
(Lakmus Biru
Indikator-3 Tidak dilakukan Didapatkan larutan Tidak dilakukan
(Indikator percobaan memiliki Ph 11 percobaan
universal)
Indikator-4 Berubah menjadi Berubah menjadi warna Tidak ada perubahan
(Ekstrak wortel) warna hijau oranye terang warna
Indikator-5 Berubah menjadi Berubah menjadi wana Berubah menjadi warna
(Ekstrak kunyit) warna hijau kuning kecoklatan kuning pudar
Indikator-6 Berubah menjadi Berubah menjadi warna Tidak terjadi perubahan
(Ekstrak buah naga) warna ungu ungu muda warna
kemerahan

Larutan Netral
Indikator Perubahan larutan/Indikator
Larutan Air Garam Larutan Air Suling
Indikator-1 Tetap berwarna merah Tetap berwarna merah
Indikator Perubahan larutan/Indikator
Larutan Air Garam Larutan Air Suling
(Lakmus Merah)
Indikator-2 Tetap berwarna biru Tetap berwarna biru
(Lakmus Biru)
Indikator-3 Didapatkan larutan memiliki pH 7 Tidak dilakukan percobaan
(Indikator
Universal)
Indikator-4 Warna berubah seperti ekstrak Warna berubah seperti ekstrak
(Ekstrak wortel) indikator alami indikator alami
Indikator-5 Warna berubah seperti ekstrak Warna berubah seperti ekstrak
(Ekstrak kunyit) indikator alami indikator alami
Indikator-6 Warna berubah seperti ekstrak Warna berubah seperti ekstrak
(Ekstrak buah naga) indikator alami indikator alami

6. Simpulan
1. Pada larutan asam (pH < 7) apabila kertas lakmus merah dicelupkan ke
larutan asam, maka kertas lakmus tidak akan berubah warna.
2. Pada larutan asam (pH < 7) apabila kertas lakmus biru dicelupkan ke
larutan asam, maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah.
3. Pada larutan basa (pH >7) apabila kertas lakmus merah dicelupkan ke
larutan basa, maka kertas lakmus akan berubah warna menjadi warna
biru.
4. Pada larutan basa (pH >7) apabila kertas lakmus biru dicelupkan ke
larutan basa, maka kertas lakmus tidak akan berubah.
5. Pada larutan netral (Ph =7) kertas lakmus merah dan biru tidak akan
berubah warna.
6. Pengukuran pH suatu larutan dapat menggunakan kertas lakmus,
indikator alami dan indikator universal.
7. Nilai pH berkaitan dengan tingkat keasaman atau kebebasan suatu larutan
dimana semakin kecil nilai pH maka semakin besar tingkat keasaman
suatu larutan dan ditandai juga dengan semakin banyaknya konsentrasi
H ⁺.
8. Indikator alami hanya dapat digunakan pada larutan asam basa yang
bersifat kuat, sehingga akan menghasilkan perubahan warna yang
signifikan.

7. Lampiran
a. Larutan asam

a.1 Larutan cuka, lemon, a.2 Pencelupan lakmus


sprite. merah ke dalam larutan cuka.

a.3 Pencelupan lakmus biru a.4 Pencelupan lakmus


ke dalam larutan lemon. biru ke dalam larutan sprite
a.5 Pencelupan lakmus biru a.6 Pencelupan lakmus biru
ke dalam larutan cuka. ke dalam larutan lemon

a.7 Pencelupan lakmus biru a.8 Pencelupan indikator


ke dalam larutan sprite universal ke dalam larutan cuka

a.9 Hasil pencelupan lakmus dan a.10 Hasil penambahan indikator


indikator universal alami ekstrak kunyit
a.11 Hasil penambahan indikator a.12 Hasil penambahan indikator
alami ekstrak buah naga alami ekstrak wortel
b. Larutan Basa

b.1 Larutan sabun, deterjen, pemutih b.2 pencelupan lakmus merah ke


dalam larutan sabun

b.3 Pencelupan lakmus merah ke b.4 Pencelupan lakmus merah ke


dalam larutan deterjen dalam larutan pemutih
b.5 Pencelupan indikator universal b.6 Hasil penambahan indikator
ke dalam larutan deterjen alami ekstrak kunyit

b.7 Hasil penambahan indikator b.8 Hasil penambahan indikator


alami ekstrak wortel alami ekstrak buah naga

c. Larutan Netral

c.1 Hasil pengukuran menggunakan c.2 Hasil penambahan indikator


lakmus dan indikator universal alami ekstrak buah naga
Nama kelompok:
1. Adine Aulia Wijaya (01)
2. Aditya Arwan F. (02)
3. Ahmad Irfan A. (03)
4. Aisyah Cahaya P. A. (04)

Anda mungkin juga menyukai