Proses aktivasi merupakan hal yang paling penting diperhatikan disamping bahan
baku yang digunakan. Aktivasi merupakan suatu perlakuan terhadap ADSORBEN yang bertujuan
untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan HIDROKARBON atau
mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga mengalami perubahan sifat,
baik fisik maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh
terhadap daya adsorpsi.
1. AKTIVASI FISIKA
Metode aktivasi
secara fisika antara lain dengan menggunakan uap air, gas karbon dioksida,
oksigen, dan nitrogen.
1. Isoterm Langmuir
2. Isoterm Freundlich
A(g) + S AS
dimana :
A adalah molekul gas
S adalah permukaan adsorpsi.
………..1.2
LINIERITAS DARI PERSAMAAN (1.2) DINYATAKAN SEBAGAI PERSAMAAN
2. Isoterm Freundlich
Untuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair, isoterm
adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang dikemukakan
oleh Freundlich. Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben
mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai
potensi penyerapan yang berbeda-beda.
Persamaan ini merupakan persamaan yang paling banyak digunakan saat ini.
Persamaannya adalah
x/m = kC1/n
Hal-hal yang dapat dilihat dari kurva isoterm adalah sebagai berikut:
1. Kurva isoterm yang cenderung datar artinya, isoterm yang digunakan menyerap
pada kapasitas konstan melebihi daerah kesetimbangan.
2. Kurva isoterm yang curam artinya kapasitas adsorpsi meningkat seiring dengan
meningkatnya konsentrasi kesetimbangan.
3. ISOTERM BRUNAUER, EMMET DAN TELLER (BET)
Isoterm Langmuir biasanya lebih baik apabila diterapkan untuk adsorpsi kimia, sedangkan
isoterm BET akan lebih baik daripada isotherm Langmuir bila diterapkan untuk adsoprsi fisik.
Brunauer, Emmet dan Teller telah membuat model untuk adsorpsi multilayer. Mereka
Mereka berasumsi bahwa langkah pertama di dalam adsorpsi adalah :
Bila tidak adahal lain terjadi, persamaan ini akan menjadi isotherm langmuir.
Mereka menginterpretasikan prosesnya seperti reaksi kimia berturutan, masing-masing
dengan konstanta kesetimbangan yang berkaitan :
A3S di indikator suatu tempat permukaan yang memiliki tumpukan 3 molekul yang
ditimbun diatasnya.
Ɵi adalah fraksi tempat diatas yang menumpuk molekul A adalah lapisan dalam i.
Interaksi antara molekul A pertama dan tempat permukaan adalah khusus, mengandalkan
pada sifat partikel molekul A dan permukaan.
Jika molekul A kedua menduduki molekul A pertama, interaksi tidak dapat terjadi sangat
berbeda dari interaksi dari dua molekul A di dalam cairan , tetapi sama jika yang ketiga
menduduki tempat yang kedua.
Semua proses kecuali yang pertama dapat dianggap seperti pokoknya sama dengan
kepencarian, dan juga mereka seharusnya memiliki kesetimbangan konstan yang
sama, K.
Brauner, Emmet, dan Teller (BET) pada
tahun 1938 mengembangkan Langmuir
untuk pendekatan adsorpsi berlapis-lapis
(multilayer adsorption). Persamaan mereka
disebut persamaan BET. Asumsi dasar
yang digunakan adalah tiap-tiap molekul
yang terjerap pada lapisan pertama
merupakan tempat untuk terjadinya
adsorpsi lapisan kedua dan seterusnya.
Bentuk persamaan BET adalah sebagai
berikut :