Anda di halaman 1dari 23

FISISORPSI

QUANTOCROMEFISISORPSI
LABORATORIUM STUDI ENERGI DAN
REKAYASA-LPPM ITS

Contents
Definisi Adsorpsi dan Penggolongannya
Persamaan Isoterm Adsorpsi
Kurva Isoterm Adsorpsi (IUPAC)
Penentuan Luas Permukaan

Definisi Adsorpsi
Adsorpsi secara umum diartikan sebagai akumulasi

sejumlah molekul, ion, atau atom yang terjadi pada batas dua
fasa. Fenomena permukaan ini dapat terjadi karena gaya-gaya
yang tidak seimbang pada batas antar fasa---perubahan
konsentrasi molekul (ion atau atom)

Adsorpsi juga merupakan proses pengikatan suatu molekul

dari gas atau larutan ke dalam suatu lapisan terkondensasi


dari suatu permukaan padatan atau cairan.

Penghilangan kembali molekul yang telah terikat disebut

desorpsi.

Molekul yang terkondensasi disebut adsorbat, sedangkan

substrat disebut adsorben.

Penggolongan Adsorpsi
Berdasarkan interaksi antara adsorben dan adsorbat,
adsorpsi dapat digolongkan menjadi
A.ADSORPSI FISIKA (FISISORPSI)
B.ADSORPSI KIMIA (KEMISORPSI)

ADSORPSI FISIKA (FISISORPSI)


reversibel sehingga substansi yang telah teradsorp

relatif mudah dilepaskan kembali dengan cara


menurunkan konsentrasi zat terlarut.
terjadi pada temperatur rendah
Energi yang menyertai fisisorpsi kurang dari 42
kJ/mol
Proses adsorpsi melibatkan gaya Van Der Waals
(ikatannya lemah) dan ikatan hidrogen
Adsorpsinya multilayer dan monolayer

ADSORPSI KIMIA (KEMISORPSI)


irreversibel
Energi yang menyertai fisisorpsi kurang dari 20,92

kJ/mol
Proses adsorpsi melibatkan ikatan kovalen dan

elektrostatik
Adsorpsinya monolayer.

PERSAMAAN ISOTERM ADSORPSI

Terdapat dua jenis persamaan Isoterm Adsorpi yang

umum digunakan,yaitu
I. Persamaan Isoterm Adsorpsi Langmuir
II. Persamaan Isoterm Adsorpsi Freundlich

ISOTERM ADSORPSI LANGMUIR


Isoterm adsorpsi Langmuir didasarkan atas beberapa asumsi, yaitu
a) adsorpsi hanya terjadi pada lapisan tunggal (monolayer)
b) panas adsorpsi tidak tergantung pada penutupan permukaan
c) semua situs dan permukaannya bersifat homogen

Persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:

C : konsentrasi adsorbat dalam larutan


x/m : konsentrasi adsorbat yang terjerap per gram adsorben
k : konstanta yang berhubungan dengan afinitas adsorpsi
(x/m)mak : kapasitas adsorpsi maksimum dari adsorben.

ISOTERM ADSORPSI LANGMUIR


Kurva isoterm adsorpsi Langmuir disajikan pada

Gambar 1.

Gambar 1 Kurva isoterm adsorpsi Langmuir

ISOTERM ADSORPSI FREUNDLICH


Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich didasarkan

atas terbentuknya lapisan monolayer dari molekulmolekul adsorbat pada permukaan adsorben.
Namun pada adsorpsi Freundlich situs-situs aktif
pada permukaan adsorben bersifat heterogen.
Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dapat
dituliskan sebagai berikut.
Log (x/m) = log k + 1/n log c

ISOTERM ADSORPSI FREUNDLICH


kurva isoterm adsorpsinya disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2 Kurva isoterm adsorpsi Freundlich

KURVA ISOTERM ADSORPSI


kurva isoterm adsorpsi berdasarkan IUPAC

disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Enam tipe isoterm adsorpsi sesuai

dengan IUPAC

Kurva isoterm adsorpsi


Tipe I berbentuk konkaf terhadap aksis

P/P0, merupakan tipe Langmuir, dengan


ciri-ciri pembatasan adsorpsi pada
monolayer. Tipe ini diamati pada
adsorpsi kimia (kemisorpsi), pada
tekanan jauh dibawah P0.
Sedangkan pada adsorpsi fisika
(fisisorpsi) mengindikasikan material
mikropori. Pengisian mikropori ini
dilakukan pada tekanan relatif yang
rendah karena kecilnya ukuran pori dan
tingginya potensi adsorpsi.

Kurva isoterm
Tipe II adalah sangat umum

dalam kasus adsorpsi fisika dan


sesuai dengan pembentukan
multilayer dan adsorpsi pada
sampel bubuk.
Biasanya terjadi pada material
non-pori atau makropori. Titik
belok (titik B) menunjukkan
proses pada monolayer sudah
selesai dan adsorpsi multilayer
dimulai.

Kurva isoterm
Tipe III berbetuk konveks

terhadap aksis P/P0, relatif


jarang, sebagai contoh yaitu
adsorpsi nitrogen pada
polietilen, adsorpsi nitrogen
pada es dan dikarakterisasi
oleh panas adsorpsi yang
sama atau kurang dari panas
liquefaction adsorbat.

Tipe IV dan V sesuai untuk fenomena kondensasi

kapiler dan menunjukkan efek histeresis. Terjadi


pada padatan berpori.

KURVA ISOTERM ADSORPSI

Type VI yaitu Highly uniform surface, Layer by layer

adsorption, Stepped isotherm. Contohnya adsorpsi


molekul non pori sederhana pada permukaan yang
seragam (e.g. basal plane of graphite)

PENENTUAN LUAS PERMUKAAN


Metode Brunauer-Emmett-Teller (BET) merupakan prosedur

yang paling banyak digunakan untuk menentukan luas


permukaan material padatan. Persamaan BET yang
digunakan yaitu:

Dimana,

W = berat gas adsorbed pada tekanan relatif


P/P0 dan Wm = berat adsorbate pada permukaan monolayer
yang terlapisi
C = konstanta yang terkait dengan energi adsorpsi pada
lapisan pertama yang teradsorpsi

PENENTUAN LUAS PERMUKAAN


Terdapat dua metode BET dalam penentuan luas

permukaan, yaitu
i. METODE BET MULTIPOIN
ii. METODE BET SINGLE POIN

PENENTUAN LUAS PERMUKAAN


i.

METODE BET MULTIPOIN

Persamaan BET menghasilkan garis lurus antara 1/[W(P 0/P)1] vs. P/P0
dimana menggunakan nitrogen sebagai gas adsorbat

PENENTUAN LUAS PERMUKAAN


METODE BET MULTIPOIN
Prosedur BET Multipoin umumnya memerlukan
minimal tiga titik pada range tekanan relatif. Berat
adsorbat pada monolayer (Wm) dapat ditentukan
dari slope (s) dan intersep (i) pada kurva BET.
i.

Dengan menggabungkan kedua persamaan

tersebut, sehingga

PENENTUAN LUAS PERMUKAAN


i.

METODE BET MULTIPOIN


Persamaan total luas permukaan dapat ditulis sebagai
berikut

Dimana,
N = bilangan avogadro (6,022 x 10 23 molekul/mol)
M = berat molekul adsorbat
Luas permukaan spesifik dapat dihitung dari total luas
permukaan dibagi berat sampel yang diukur
S = St / w

PENENTUAN LUAS PERMUKAAN


ii. METODE BET SINGLE POIN

Untuk pengukuran area permukaan secara rutin, prosedur


sederhana yang sering digunakan yaitu metode Single Point
pada kurva adsorpsi isoterm BET.
Untuk nitrogen (sebagai gas adsobat), rentang nilai C yang
lebar dapat menjamin intersep pada persamaan BET sama
dengan nol. Sehingga persamaan BET menjadi

Wm=W (1 - P / P0)

Dengan mengukur jumlah nitrogen yang teradsorp pada satu


tekanan relatif (P/P0 =0.3) kapasitas monolayer Wm dapat
ditulis

Total luas permukaannya menjadi

Anda mungkin juga menyukai