ISOTERM ADSORBSI
(Isna, 2011).
Cara kinerja terbentuknya adsorben
Data adsorbsi menjelaskan kinerja adsorben dan isoterm adsorbsi serta distribusi
kesetimbangan zat terlarut antara adsorben dan larutan yang akan memberikan kemampuan
untuk memperkirakan efisiensi dan biaya adsorben. Model isoterm Freundlich dipilih untuk
memperkirakan intensitas adsorbsi dari adsorbat dari permukaan adsorben yang dituliskan
dalam bentuk rumus linear berikut
(Theivarasu, 2011).
7.7. Grafik
Grafik 7.1 Perbandingan N HCl dengan t (menit)
Gambar 7.9 Hasil titrasi karbon Gambar 7.10 Hasil titrasi karbon
aktif pengadukan 10 aktif pengadukan 5
menit menit
7.9. Pembahasan
A. Aktivasi Karbon
- Aktivasi karbon, dengan cara mengayak karbon aktif sampai berat karbon
aktif kurang lebih 15 gram, kemudian diletakkan dalam cawan kecil dan
massukan dalam oven pada suhu 250 oC selama 3 jam.
- Aktivasi karbon bertujuan untuk memaksimalkan hasil penyerapan
permukaan oleh karbon aktif (proses adsorpsi) dan membuka pori-pori (ruang)
permukaan karbon aktif.
- Masukkan karbon yang telah keluar dari oven kedalam desikator untuk
mendinginkan karbon yang masih bersuhu tinggi, tunggu kira-kira 20-30 menit
lalu ambil karbon aktif didalam desikator.
B. Preparasi Larutan
- Pertama buat terlebih dahulu larutan asam klorida 0,2 N sebanyak 500 mL
yang berfungsi sebagai bahan yang akan diadsorbsi menggunakan karbon aktif,
dengan cara pipet asam klorida sebanyak 9,8 mL kemudian memasukan dalam
labu ukur 500 mL dan menambahkan Aquadest hingga tanda batas setelah itu
pindahkan dalam Beakerglass 600 mL, kedua membuat larutan natrium
hidroksida 0,1 N sebanyak 500 mL berfungsi sebagai penitran dalam titrasi HCl
setelah diadsorbsi, dengan cara menimbang 2 gram natrium hidroksida kemudian
larutkan dengan Aquadest dalam labu ukur 500 mL hingga tanda batas, yang
ketiga membuat larutan asam oksalat 0,1 N sebanyak 50 mL berfungsi sebagai
penstandar larutan natrium hidroksida dengan cara menimbang asam oksalat
sebanyak 0,315 gram kemudian dilarutkan dengan Aquadest hingga tanda batas.
C. Standarisasi larutan natrium hidroksida dengan larutan standar asam oksalat
- Standarisasi larutan natrium hidroksida dengan larutan standard asam
oksalat, berfungsi untuk mengetahui konsentrasi larutan. Kemudian memipet 10
mL larutan asam oksalat dan memasukan ke dalam Erlenmeyer dan
menambahkan indikator phenolphthlaein sebanyak 3 tetes, indikator ini berfungsi
untuk mengetahui kapan reakti tersebut akan mengalami titik akhir atau titik
ekivalen, kemudian standarisasi dengan larutan NaOH sampai berubah warna
menjadi merah jambu, dan diulangi sampai 3 kali.
- Berdasarkan hasil praktikum, konsentrasi NaOH yang didapat sebesar
0,0420 N berbeda dengan hasil secara teoritis yaitu 0,1 N.
D. Pengerjaan Contoh
- Pengerjaan contoh dengan cara menimbang 1 gram karbon aktif, karbon
aktif digunakan sebagai adsorben. Arang aktif digunakan karena arang aktif
mempunyai daya serap yang sangat besar, kemudian memasukkan dalam
Erlenmeyer dilakukan sebanyak 6 kali kemudian menambahkan 50 mL larutan
asam klorida, asam klorida (HCl) digunakan sebagai adsorbat, pada masing-
masing Erlenmeyer yang telah berisi karbon aktif dan menutupnya dengan
plastik kemudian di kocok selama 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit setelah itu
saring larutan tersebut dengan kertas saring, kemudian pipet 10 mL dari larutan
yang telah di saring dan menambahkan 3-5 tetes indikator phenolphthlaein
kemudian di titrasi dengan larutan NaOH.
- Pada saat praktikum terdapat beberapa kesulitan untuk mencapai titik akhir
titrasi (warna tidak berubah) hal ini disebabkan karena adanya kesalahan
prosedur dalam menentukan volume HCl (50 mL) dimana volume tersebut belum
dapat merubah warna pada saat titrasi.
7.10. Kesimpulan
Semakin lama waktu pengocokan maka semakin banyak HCl yang diserap pada
proses adsorbsi, sehingga konsentrasi HCl akan semakin kecil dan berdasarkan hasil
kerja praktikum yang terdapat pada prosedur kerja (pengocokan selama 5 dan 10
menit) telah sesuai dengan teori yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIKS
NNaOH =
W NaOH 1000
×
BE NaOH V
0,1 =
W NaOH 1000
×
40 500
WNaOH = 2 gram
Jadi, untuk membuat larutan NaOH 0,1 N sebanyak 500 mL adalah dengan
menimbang 2 gram NaOH dan melarutkannya dalam labu ukur dengan Aquadest
sampai 500 mL.
= 0,31 gram
WH C O .2H2 O
2 2 4
= -0,1097
H. Menghitung nilai k
1
x
Dari persamaan: = kC n , maka nilai k pada t = 5 adalah:
m
k = x
1 0,3405
m. C n k= 1/6
0,0134
k = 0,6789
No. m (g) T N akhir (C) x (g) n k
3,8634
∑ k = 3,8634 = 0, 6439
6 6