Anda di halaman 1dari 4

ADSORPSI

Adsorpsi adalah merupakan suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas)
terikat pada padatan dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis pada permukaan tersebut.
Contohnya: pembersihan air dengan karbon aktif, dll (Robert, 1981)

Peristiwa adsorpsi disebabkan oleh gaya tarik molekul-molekul dipermukaan adsorbens.

Adsorpsi berbeda dengan absorpsi, karena pada absorpsi zat yang diserap masuk kedalam

absorbens, misalnya absorpsi air oleh sponge atau uap air oleh CaCl2 anhidrous. Pada adsorpsi

zat terlarut oleh zat padat, arang merupakan absorbens yang paling banyak digunakan untuk

menyerap zat-zat dalam larutan. Zat ini banyak dipakai di pabrik untuk menghasilkan zat-zat

warna dalam larutan. Penyerapan zat dalam larutan, mirip dengan penyerapan gas oleh zat padat.

Penyerapan bersifat selektif, yang diserap hanya zat terlarut bukan pelarut. Bila dalam larutan

ada dua zat atau lebih, zat yang satu akan diserap lebih kuat dari zat yang lain. Zat-zat yang dapat

menurunkan tegangan muka antara, lebih kuat diserap. Makin kompleks zat yang terlarut, makin

kuat diserap oleh adsorbens (Sukardjo, 1984).

Telah diketahui bahwa beberapa jenis arang dapat menyerap sejumlah tertentu gas atau menyerap

zat-zat warna dari larutan. Peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain semacam ini

disebut adsorpsi. Zat yang diserap disebut fase terserap sedang zat yang menyerap disebut

adsorbens. Adsorben dapat berupa zat padat maupun zat cair, oleh karena itu adsorpsi dapat

terjadi antara zat padat dan zat cair, zat padat dan gas atau gas dengan zat cair (Sukardjo, 1984).

Adsorpsi menggunakan istilah adsorban dan adsorben, dimana adsorben adalah

merupakan suatu penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon, sedangkan adsorban

adalah merupakan suatu media yang diserap. Pada air buangan proses adsorbsi adalah

merupakan gabungan antara adsorbsi secara fisika dan kimia yang sulit dibedakan, namun tidak

akan mempengaruhi analisa pada proses adsorbsi. Absorpsi adalah proses adhesi yang terjadi
pada permukaan suatu zat padat atau cair yang berkontak dengan media lainnya, sehingga

menghasilkan akumulasi atau bertambahnya konsentrasi molekul molekul (Anonim, 2008).

Ada empat tipe persamaan yang digunakan untuk menguraikan penjerapan isoterm yaitu:

1 Persamaan Langmuir

2 Persamaan Freundlich

3 Persamaan BET (Brunauer, Emmet dan Teller)

4 Persamaan Gibbs

Namun perhitungan penjerapan dari larutan digunakan persamaan Langmuir dan Freundlich

karena persamaan BET dan Gibbs berlaku untuk proses penjerapan terhadap gas (Anonim,

1999).

Persamaan Langmuir berlaku untuk penjerapan lapisan tunggal (monolayer) pada permukaan zat

homogen. Persamaan ini menganggap terjadinya suatu kesetimbangan antara molekul yang

dijerap dengan molekul yang masih bebas. Persamaan Langmuir dapat dituliskan sebagai

berikut:

Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorf dan berpori yang mengandung 85-95%

karbon yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon (batubara, kulit kelapa dan

sebagainya) atau dari karbon yang diperlakukan dengan cara khusus baik aktivasi kimia maupun

fisika untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan

senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau

volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif sangat besar, yaitu 25- 1000%

terhadap berat karbon aktif. Karena hal tersebut maka karbon aktif banyak digunakan oleh

kalangan industri. Dalam satu gram karbon aktif, pada umumnya memiliki luas permukaan
seluas 500-1500 m2, sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat

halus berukuran 0.01-0.0000001 mm. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa

saja yang kontak dengan karbon tersebut. Dalam waktu 60 jam biasanya karbon aktif tersebut

manjadi jenuh dan tidak aktif lagi. Oleh karena itu biasanya karbon aktif dikemas dalam

kemasan yang kedap udara (Admin, 2008).

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan

fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu

dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.

Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut

ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber

spektrum tampak yang kontinu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau

blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan

absorpsi antara sampel ataupun pembanding (Khopkar, 1990).

Isoterm Langmuir: Langmuir (Langmuir 1918) mengusulkan teori untuk menjelaskan adsorpsi

molekul gas ke permukaan logam. Model adsorpsi Langmuir tergantung pada asumsi bahwa

gaya antarmolekul menurun

cepat dengan jarak, akibatnya menimbulkan adanya cakupan adsorbansi monolayer pada luar

permukaan adsorben. Monolayer jenuh (seperti Ct) kapasitas dapat ditentukan dengan

persamaan:

qe = KL.Ce
1+aL.Ce

dimana qe merupakan konsentrasi sorbat fase padat pada kesetimbangan (mmol / g), Ce adalah

fase konsentrasi sorbat air pada kesetimbangan (mmol/L), KL adalah konstanta isoterm Langmuir

(L/g), aL Langmuir isoterm konstan (L/mmol) dan K L /AL memberikan saturasi kapasitas
monolayer teoritis, Q0. Persamaan Langmuir berlaku untuk penyerapan homogen di mana

serapan dari masing-masing molekul sorbat ke permukaan memiliki penyerapan energi aktivasi

yang sama (Chan, dkk., 2010).

Anda mungkin juga menyukai