Anda di halaman 1dari 31

ADSORPSI PADAT

CAIR
MK:TEKNOLOGI BUANGAN INDUSTRI
selviepnl82@gmail.com
LATAR BELAKANG
PERKEMBANGAN INDUSTRI
DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF

PENCEMARAN LOGAM BERAT


MENSEJAHTERAKAN
(industry battry, industry cat dll)
MANUSIA
PENGOLAHAN LIMBAH

ELEKTROKIMIA MEMBRAN EVAPORASI


ADSORPSI

Tidak menimbulkan efek


saping, Murah, efisiensi tinggi
dan Dapat menggunakan Low
Cost Adsorben
ADSORPSI
 Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan cairan
pada permukaan zat penyerap (adsorbsi).
 Zat yang diserap disebut adsorbat
 Zat penyerap disebut adsorbent
 Adsorben umumnya adalah padatan,
sedangkan adsorbatnya adalah cairan atau
gas
 Desorbsi adalah kebalikan adsorbsi, yaitu
peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben.

 Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang


terjadi pada temperatur tetap.
ADSORPSI ≠ ABSORBSI

 Absorbsi – fase fluida ditransfer dari


satu medium ke medium lain (air
diabsorpsi oleh spon)
 Adsorpsi – komponen fase fluida
(cairan atau gas) tertentu ditransfer
dan dipertahankan pada bagian
permukaan padatan (partikel kecil
terikat pada karbon)
 Absorbsi
masuknya solut ke dalam bahan padat
(pada tingkat molekuler)

 Adsorpsi
proses dengan solut terakumulasi pada
antarmuka cair-padat atau gas-padat

Sorpsi = Adsorpsi + Absorbsi

7
Aplikasi adsorpsi dalam proses di
industri:

Dehumidifikasi
Penghilangan bau/warna/rasa
Penghilangan polutan gas (H2S)
Pelunakan dan deionisasi air
Fraksionasi hidrokarbon
• KONSEP DASAR
Melibatkan dua fase
1) Fluida yang mengandung solut produk dan
kontaminan

2) Padatan berpori (adsorben) yang secara


selektif mengikat solut atau kontaminan

Proses melibatkan transfer komponen dalam


fase cair ke permukaan padatan.
Melibatkan transfer massa dan
kesetimbangan pada antarmuka
padatan/fluida
 Adsorbat
Senyawa yang dihilangkan dari fase cair/gas
 Adsorben
Fase padat tempat akumulasi terjadi

 Contoh
Warna dapat dihilangkan dari air
menggunakan karbon aktif.
Warna adalah adsorbat dan karbon aktif
adalah adorben

11
ADSORBAT
 Rasa dan Bau
 Senyawa Organik Sintetik
- Solven aromatik (benzen, toluen)
 Pestisida , herbisida
 Humic substances
Senyawa organik alami, umumnya
pembentuk warna, dengan ukuran
molekul berkisar antara beberapa ratus
sampai ratusan ribu
Halometan dapat terbentuk jika air yang
mengandung humic substances diklorinasi.
Molekul metan dengan halogen (Cl, Br,...)
menggantikan H, beberapa bersifat karsinogen
12
ADSORBAT
 Logam
Arsen, perak, merkuri

 Virus

 Senyawa anorganik lainnya


Klorin, bromin

13
ADSORBEN
 Karbon Aktif
Mampu menghilangkan semua adsorbat
Adsorben paling populer

 Resin Sintetik

 Zeolit
Tanah pemucat dengan sifat Adsorpsi

 Silika gel

14
KARBON AKTIF
 Karbon yang telah dipirolisis
(dipanaskan dengan sedikit oksigen)

Membakar tar, menguapkan gas


Menghasilkan bahan dengan banyak
pori sehingga mempunyai luas
permukan besar (500 - 1000 m2/g)
Menghasilkan bagian Adsorpsi aktif

 Karbon bersifat non-polar, baik untuk


Adsorpsi senyawa non-polar
15
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADSORPSI

 Konsentrasi, semakin besar konsentrasi adsorbat


maka jumlah yang teradsorpsi makin banyak.
 Luas permukaan, semakin halus ukuran partikel
maka akan memperbesar luas permukaan kontak
sehingga jumlah yang teradsorpsi juga semakin
banyak.
 Temperatur, semakin besar temperatur proses,
akan memperkecil adsorbat yang teradsorpsi,
karena proses adsorpsi merupakan proses yang
isotermal.
 Sifat adsorben dan adsorbat.
 Ahli pengolahan air membagi adsorpsi
menjadi tiga langkah, yaitu :
1. Makrotransport : perpindahan zat
pencemar, disebut juga adsorbat (zat yang
diadsorpsi), di dalam air menuju permukaan
adsorban
2. Mikrotransport : perpindahan adsorbat
menuju pori-pori di dalam adsorban
3. Sorpsi : pelekatan zat adsorbat ke dinding
pori-pori atau jaringan pembuluh kapiler
mikroskopis.
PROSES ADSORPSI
 Proses adsorpsi kimia, yaitu proses yang disertai dengan reaksi
kimia. Pada adsorpsi ini terjadi pembentukan senyawa kimia dan
umumnya terjadi pada adsorpsi yang multi lapisan.
Contoh :
CO2 (g) + NaOH(p) Na2CO3 + H2O

H2O (l) + CaCl2 (p) Ca(OH)2

 Proses
adsorpsi fisika, yaitu proses adsorpsi yang tidak disertai
dengan reaksi kimia. Ikatan yang terjadi pada proses ini adalah
ikatan Van Der Waals yang relative lemah. Panas yang dilepaskan
juga relative lebih kecil dan umumnya terjadi pada pada lapisan
tunggal (monolayer)
Contoh : adsoprsi asam asetat dan asam oksalat oleh karbon aktif
KARBON AKTIF
 Karbon aktif adalah karbon yang diberi
perlakuan khusus sehingga mempunyai luas
permukaan pori yang sangat besar, berkisar
300 – 2000 m2/g.
 karbon aktif mempunyai bentuk amorf atau
mikrokristalin yang terdiri dari plat-plat
datar dimana atom - atom C-nya tersusun
dan terikat secara kovalen dalam bentuk
cincin 6 karbon.
KARBON AKTIF
 Pori-pori pada karbon aktif dapat
dikelompokkan menjadi 3 golongan :
1. Makropori (diameter > 50 nm)
2. Mesoproi (diameter 2 – 50 nm)
3. Mikropori (diameter < 2nm)
STANDAR KARBON AKTIF (SNI) 06– 3730-1995

Jenis Persyaratan Parameter


Kadar air Mak. 15 %
Kadar abu Mak. 10 %
Kadar zat menguap Mak. 25 %
Kadar karbon terikat Min. 65 %
Daya Serap Terhadap iodium Min. 750 mg/g
Daya Serap Terhadap Benzena Min. 25 %
ISOTHERM ADSORPSI
 Ketergantungan penutupan permukaan adsorben
oleh adsorbat pada tekanan dan temperatur
tertentu disebut isoterm adsorpsi.
 Jika suatu adsorben dibiarkan kontak dengan
larutan, maka jumlah zat yang teradsorpsi akan
bertambah naik secara bertahap sampai suatu
keadaan seimbang tercapai. Proses penyerapan
biasanya dinyatakan sebagai suatu isoterm
adsorpsi (Atkins, 1999 : 39).
 Beberapa persamaan matematis telah
dikembangkan untuk mempelajari
adsorpsi.
Model / Persamaan Isotherm

Gambar di halaman berikut menunjukkan 4 model


isotherm yang umum.
LANGMUIR
 Irving Langmuir (1918) menggunakan model
sederhana untuk mendeskripsikan jerapan molekul
pada permukaan padatan, dan menurunkan
persamaan untuk isoterm. Langmuir Menganggap
bahwa padatan mempunyai permukaan yang sama,
molekul yang di adsorpsi ditempatkan pada tempat
yang spesifik, energi permukaan tidak tergantung
pada ditempati atau tidaknya permukaan, dan
molekul yang diadsorpsi hanya membentuk satu
lapis (monolayer) (Ira. N. Levine, 2003:399-340).
 Dengan asumsi ini, maka sorbat maksimal yang
dapat dijerap oleh sorben dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan Langmuir berikut (Jaslin
et. al. 1999, Rengaraj et. al. 2003, Reddy 2006,
Sivaprakash et. al. 2009).
PERSMAAN LANGMUIR
 Untuk reaksi :
A + S (permukaan) AS
 Laju adsorpsi = KaC (1- )
 Laju desorpsi = Kd 
 Pada keadan setimbang, maka laju adsorpsi dan desorpsi
molekul-molekul pada permukaan adalah sama.
KaC (1- ) = Kd· 

dengan Ka
K aC b
  Kd
K d  K aC
 Maka:
( K a / K d )C bC
 
1  ( K a / K d )C 1  bC
 Dimana fraksi penutupan permukaan adsorbat oleh molekul pada
konsentrasi secara isoterm :

X

Xm
X mbC
X 
1  bC
 Transformasi ke persamaan linier menjadi :
C 1 C
 
X bX m X m
C 1 C
 
X bX m X m
Keterangan :
C = konsentrasi zat terlarut pada keadaan stimbang
 = fraksi penutupan permukaan oleh adsorbat
1-  = fraksi permukaan yang kosong
Ka = konstanta laju adsorpsi
Kd = konstanta laju desorpsi
b = konstanta langmuir
X = jumlah molekul adsorbat yang diserap per-m2
penyerap (mol.m-2)
Xm = jumlah molekul adsorbat yang dapat diserap
per-
m2 zat penyerap yang membentuk sebuah
lapisan
tunggal (mol.m-2 ).
C/X

Slope = 1/Xm

1/bXm

C
FREUNDLICH
 Isoterm Freundlich dapat diambil dengan mengubah anggapan Langmuir
untuk memperbolehkan beberapa macam tempat adsorpsi pada padatan.
Setiap tempat adsorpsi mempunyai panas adsorpsi yang berbeda (Ira. N.
Levine, 2003 : 401).

 Hubungan antara jumlah zat yang diadsorpsi dan konsentrasi dapat


dinyatakan sebagai berikut:
1
X
 log KC n
M
X/M = jumlah adsorbat yang diadsorpsi per m 2 sorben (mol/m2)
Ce = konsentrasi sorbat dalam larutan setelah diadsorpsi
K dan n = konstanta yang tergantung pada suhu
 Dinyatakan dlm Log
X 1
Log  LogKCe n
M
X 1
Log ( )  LogK  log C e
M n

X/M
tg =
1/n
------------
Log K

Anda mungkin juga menyukai