Di bagian bawah
terdapat fluida
untuk
meregenarasi
absorben, sebab
semakin ke bawah
absorben semakin
jenuh sehingga
penyerapan lanjut
tidak sempurna
Beds : karena terdapat papan untuk
meletakkan granular adsorben
Beds terdapat di atas & di bawah kolom
adsorber.
Beds di bawah untuk membuang adsorben
yang tidak bisa diregenerasi lagi.
Tinggi adsorber 45 feet & diameternya 8–10
feet.
Kekurangan :
Dimana :
x = massa adsorbat
m = massa adsorben
P = tekanan setelah tercapai kesetimbangan
adsorpsi
k = konstanta adsorpsi
n = konstanta empiris
ISOTERM BET
Luas permukaan suatu adsorben dapat
diketahui dg alat pengukur luas permukaan
yg menggunakan prinsip BET.
Menggunakan N2 sebagai adsorbat.
Didasarkan pada data isotermis nitrogen pada
suhu 77 K.
Merupakan jenis isotermis fisis.
Persamaan isoterm BET :
P 1 (C 1) P
V ( P P ) Vm.C Vm.C P
Dimana :
P = tekanan uap
P° = tekanan uap jenuh
Vm = kapasitas volume monolayer
C = konstanta
GRAFIK ISOTERM ADSORPSI