Anda di halaman 1dari 8

KONFERENSI DAN TIMBANG

TERIMA KEPERAWATAN

• Innama septiana sari • Sonia Elis


• Leli hayati • Yasmin
• Nurfeni • Pedly Pairuz
• Meri siti • Rizal Insani
Pengertian
Timbang terima merupakan teknik atau cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus dilakukan se efektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dan yang belum dilakukan, serta perkembangan pasien saat itu.
Informasi yang akurat membuat asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang
terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab)
dinas pagi, sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan antara shift satu dan shift yang lainnya
(shift yang bertugas kepada shift berikutnya). (Asmuji. 2012).
Menurut Sain (2010), konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi
dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas pagi, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas
perawatan.
• Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan
pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim.
• Post conference
Post Conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan
sebelum operan kepada shift berikut.
Tujuan Konferensi, Pre dan Post Konferensi

• Tujuan conference secara umum adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara kritis
dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah dan mendapatkan gambaran dari berbagai
situasi lapangan sehingga bisa menjadi bahan masukan untuk menyusun rencana sehingga
dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan.
• Tujuan Pre Conference Modul MPKP (2006) yaitu :
a. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien merencanakan asuhan dan
merencanakan evaluasi hasil.
b. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan.
c. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien.
• Tujuan post conference menurut Modul MPKP (2006) yaitu :
a. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah.
b. Membandingkan masalah yang dijumpai.
c. Mendiskusikan askep atau tindakan yang belum dilaksanakan
Manfaat Timbang Terima
• Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat..
b. Menjalin suatu hubungan kerja sama dan tangung jawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.

• Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.

• Bagi rumah sakit


Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
Syarat Pre dan Post Konference menurut Modul MPKP (2006) yaitu :

• Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan


post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan .
• Waktu efektif yang diperlukan 10-15 menit .
• Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan dan data-data yang perlu ditambahkan .
• Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim.
Mekanisme Timbang Terima

•Pra Timbang Terima (Di Ruang Perawat)


a.Kedua kelompok dinas sudah siap.
b.Masalah keperawatan dan intervensi keperawatan semua pasien telah dilaksanakan dan didokumentasikan oleh perawat pada dinas sebelumnya dan
siap untuk ditimbang terimakan.
c.Hal-hal yang khusus dicatat, untuk diserah terimakan kepada perawat (PP dan PA) yang berdinas berikutnya.
•Timbang Terima (Di Ruang Perawat)
a.Karu atau penanggung jawab membuka acara timbang terima.
b.PP (Perawat Primer) menyampaikan timbang terima :
Identitas pasien dan diagnosa medis.
Masalah keperawatan yang muncul.
Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
Tindakan keperawatan yang belum dilakukan.
Rencana dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, konsultasi atau prosedur tidak rutin)
• Timbang terima (Di Ruang Pasien)
a. PP (Perawat Primer) dan PA (Perawat Asosiat) penerima timbang terima melakukan
klarifikasi, tanya jawab atau melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan.
b. Sedapatnya mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.
c. Lamanya timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali dalam kondisi
khusus dan memerlukan keterangan yang lebih rinci.

• Paska timbang terima (Di Ruang Perawat)


a. Diskusi untuk membahas permasalahan bila ada (dipimpin Karu atau penanggung jawab).
b. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format laporan ruangan.
c. Penandatanganan oleh Karu dan PP masing-masing kelompok dinas.
d. Acara timbang terima ditutup oleh Karu atau penanggung jawab.
Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Timbang Terima

• Dilaksanakan tepat pada waktu pergantian shif.


• Dipimpin oleh kepala ruangan dan penanggungjawab primer (PP).
• Diikuti oleh semua perawat yang akan dan telah dinas.
• Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sitematis, dan menggambarkan
kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.
• Timbang terimaharus berorientasi pada permasalahan pasien.

Anda mungkin juga menyukai