Anda di halaman 1dari 4

RESUME TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH :

IMROTUL SHOLIHAH (1810017)

PROGRAM STUDI PROGRAM DIPLOMA III


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
2020
PRE DAN POST CONFERENCE, HANDOVER, RONDE KEPERAWATAN, METODE PENUGASAAN

1. CONFERENCE
Merupakan diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi,
conference dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan pada pasien. Tujuan
umum conference adalah :
 Menganalisa masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif masalah
 Mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan untuk menyusun rencana
antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dan askep
 Membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan

Pedoman pelaksanaan conference


 Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
 Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
 Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan
memberi umpan balik
 Pimpinan harus merencanakan topik yang penting secara periodik
 Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta
 Ruang diskusi di atur sehingga dapat tatap muka saat diskusi
 Bisa menyimpulkan conference, ringkasan oleh pimpinan

Pre dan post conference


 Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik setelah operan dan sebelum
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Bertujuan untuk membantu
mengidentifikasimasalah pasien, merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi
hasil, mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan kerja,memberikan
kesempatan diskusi tentang keadaan pasien
 Post conference adalah tentang aspek klinik sebelum operan dan sesudah
melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan mendiskusikan penyesalan masalah dan membandingkan masalah yang
dijumpai

Pelaksanaan conference
 Dipimpin oleh ketua tim /PJ tim
 Isi conference (rencana tiap perawat, tambahan rencana dari PJ tim)
 Waktu: dilakukan setelah operan
 Tempat: dilakuan ditiap meja masing-masing tim
 Penanggung jawab: ketua tim, menanyakan rencana harian, memberi masukan
terkait dengan asuhan yang diberikan

2. HANDOVER / TIMBANG TERIMA


Handover adalah komunikasi oal dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh
perawat pada pergantian shift jaga
Timbang terima merupakan cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan
dengan keadaan klien (Nursalam, 2015)

Tujuan timbang terima


 Perawat dapat mengikuti perkembanganklien secara paripurna
 Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
 Terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar perawat
 Terlaksana asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan
 Menyampaikan kondisi secara umum klien
 Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya
 Tersusunnya rencana kerja untukdinas berikutnya

Langkah-langkah timbang terima


 Kedua kelompok dinas sudah siap
 Perawat mengkaji secara penuh terhadapmasalah, kebutuhan dan segenap tindakan
yang telah dilaksanakan serta hal-hal yang penting
 Memerlukan perincian matang sebaiknya dicatat khusus kemudian diserah terima
kepada petugas berikutnya
 Identitas klien dan diagnosa medis
 Masalah keperawatan yang masih muncul
 Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
 Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan
 Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan operatif,
pemeriksaan laboratorium
 Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporan
 Perawat yang melakukan timbangan terima dapat melakukan klarifikasi

Metode Timbang Terima


(Kasesan dan jagoo, 2005)
 Metode tradisional dilakukan hanya di meja perawat, komunikasi 1 arah, tidakada pengecekan
kepasien, hanya memastikan kondisi umum, tidak ada kontribusi
 Bedside handover dilakukan disamping tempat tidur pasien, pasien dan keluarga terlibat,
pasien dan keluarga mendapakan feedback

Meningkatakan keerlibatan pasien dalammengambilkeputusan terkait kondisi penyakit nya


secara up to date. B. meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien dengan
perawat. C. Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi pasien secara
khusus.

Metode pelaksanaan
 Tape recorder
 Komunikasi oral (diskusi)
 Komunikasi tertulis (medical record)
3. RONDE KEPERAWATAN
Suatu kegiatan yang betujuang untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapipada kasus tertentu harus dilaukan oleh
perawat primer atau konselor, kepala ruang,perawat assosciate yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim, yang bertujuan untuk:
 Menumbuhkan cara berpikir secara ritis.
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah
klien.
 Meningkatkanviliditas data klien
 Menilai kemampuan justifikasi.
 Meningkkatkan kemampuan dalammenilai hasil kerja.
 Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan
Pelaksanaan
 Penetapan kusus minimal 1hari sebelumwaktupelaksanaan ronde.
 Pemberian informconsent padaklien/keluarga.
 Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pasa masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksnakan
dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
 Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
 Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau perawat konselor /kepalaruang
tentang masalah klien serta tindakan yang dilakukan.
 Tindakan perawat pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
 Pasca ronde perawat mendiskusikan hasil temuanan tindaan pada klien tersebut
serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan (Nursalam, 2002)
4. METODE PENUGASAAN
 Suatu metode yang digunakan oleh manajer keperawatan untuk memutuskan
metode penugasan perawat didalam masing-masing unit keperawatan
 Metode system penugasaan merupakan dasar pertimbangan pemilihan model asuan
keperawatan system penugasaan sesuai visi dan misi institusi : the choice of an
organization model involvs staff skills, availability of resources,patient acuity,and
the natureof the work to be performed(Marquis&Huston,2015)

Jenis model system penugasaan

 Keperawatan tim
 kelompok perawat yang berkerja sebagai suatu tim dengan dipimpin oleh
ketua tim yang dipilih berdasarkan pengalaman kerja, kepemimpinan,
sinioritas
 Model primer
 Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan
selama24 jam, arihasilpengkajian kondisi pasiendan mengkoordinir askep
sehingga evaluasi kondisi pasien dan pengendalian mutu askep
 Menunjukan kemandirian perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai