Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Makalah Kegawat
Daruratan Cedera Kepala".
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan gawat
darurat. Penyusunan makalah ini kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini baik berupa bimbingan, dorongan, doa, dan kerja
sama yang baik dari semua pihak.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca baik mahasiswa maupun masyarakan umum.
Penyusun
Page | 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3. Tujuan...............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN
Page | 3
2.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep teori cedera kepala ?
b. Bagaimana konsep teori kegawatan pada kepala ?
c. Bagaimana konsep asuhan keperawatan cedera kepala ?
2.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui Konsep teori kegawat darurat pada kepala
b. Untuk mengetahui bagaimana penanganan medis kegawat daruratan pada kepala
c. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan kegawat daruratan pada kepala
d. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan kegawatdaruratan kepala
BAB II
Page | 4
KONSEP CEDERA KEPALA
Page | 5
Pasien sadar, menuruti perintah tapi disorientasi.
Tidak ada kehilangan kesadaran.
Tidak ada intoksikasi alkohol atau obat terlarang.
Pasien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing.
Pasien dapat menderita laserasi, hematoma kulit kepala
b Cedera kepala sedang dengan nilai GCS 9 – 13
Pasien bisa atau tidak bisa menuruti perintah, namun tidak memberi respon
yang sesuai dengan pernyataan yang di berikan.
Amnesia paska trauma
Muntah
Tanda kemungkinan fraktur cranium (tanda Battle, mata rabun,
hemotimpanum, otoreaatau rinorea cairan serebro spinal).
Kejang.
c Cedera kepala berat dengan nilai GCS sama atau kurang dari 8.
Penurunan kesadaran sacara progresif.
Tanda neorologis fokal.
Cedera kepala penetrasi atau teraba fraktur depresi cranium (mansjoer, 2000).
Page | 6
difus yaitu kerusakan yang sifatnya berupa disfungsi menyeluruh dari otak dan
umumnya bersifat makroskopis.
b Cedera kepala sekunder terjadi akibat cedera kepala primer, misalnya akibat
hipoksemia, iskemia dan perdarahan.Perdarahan cerebral menimbulkan
hematoma, misalnya Epidoral Hematom yaitu adanya darah di ruang Epidural
diantara periosteum tengkorak dengan durameter,subdural hematoma akibat
berkumpulnya darah pada ruang antara durameterdengan sub arakhnoit dan intra
cerebal hematom adalah berkumpulnya darah didalam jaringan cerebral.
Page | 7
2.6. Diagnosa Keperawatan Cedera Kepala
a. Ketidak efektifan perfusi jaringan otak b/d penurunan sirkulasi darah ke otak,
adanya edema serebral.
b. Resiko Ketidak efektifan pola nafas b/d dengan kerusakan neurovaskuler (cedar
pada pusat pernapasan otak), kerusakan persepsi atau kognitif, obstruksi
trakheobronkial,
a. Nyeri akut b/d cedera fisik, peningkatan tekanan intrakranial, danalattraksi.
b. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b/d akumulasi cairan, trauma.
c. Gangguan persepsi sensori b/d penurunan kesadaran, peningkatantekanan intra
cranial.
d. Gangguan mobilitas fisik b/ d spastisitas kontraktur, kerusakan saraf motorik.
e. Resiko infeksi b/d jaringan trauma, kerusakan kulit kepala.
f. Resiko kekurangan volume cairan b/d haluaran urine dan elektrolit meningkat.
g. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kelemahan otot untuk
menguyah dan menelan.
h. Resiko cedera b/d penurunan tingkat kesadaran, gelisah, agitasi, gerkan involunter
dan kejang.
i. Ansietas b/d stress ancaman kematian.
Page | 8
menurun. kesadaran menurun)
Gelisah dan cemas Monitor MAP (Mean Arterial
menurun. Pressure)
Demam menurun Monitor CPP (Central Venous
Tekanan darah sistolik Pressure)
dan diastolic membaik. Monitor gelombang ICP
Reflek saraf membaik Monitor status pernafasan
Monitor intake dan output cairan.
Teraupetik
Berikan posisi semi fowler
Cegah terjadi nya kejang
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
Atur ventilator agar PaCO2
optimal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi dan
anti konvulsan, jika perlu.
Kolaborasi pemberian diuretic
osmosis, jika perlu.
Page | 10
Pola nafas membaik Pertimbangkan jenis dan sumber
Pola tidur membaik nyeri dalam pemilihan strategi
Tekanan darah membaik meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah dijelaskan, bisa disimpulkan bahwa cedera
kepala adalah trauma pada otak yang disebabkan adanya kekuatan fisik dari luar yang
dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran, akibat nya dapat menyebabkan
gangguan kognitif, gangguan tingkah laku atau fungsi emosional. Gangguan ini dapat
bersift sementara atau permanen yang menimbulkan kecacatan baik partial atau total
serta gangguan psikososial.
Page | 11
DAFTAR PUSTAKA
Https://idoc.pub/documens/makalah-cedera-kepala-6klz0o12zq4g
Https://Id.scribd.com/document/376956014/Makalah-Kegawatdaruratan-Cedera-
Kepala-1-docx
Page | 12