Anda di halaman 1dari 12

Adsorpsi - Desorpsi

Nama anggota kelompok:


1. Rinaldo Jhonatan Simanjuntak 191910401065
2. Fakhri Arkaan Humaidi 191910401066
3. Febri Adrian 191910401067
4. Agus Rahman 191910401069
Pengertian Adsorpsi - Desorpsi

Adsorpsi

Adsorpsi adalah suatu proses


yang terjadi ketika suatu Desorpsi
fluida, cairan maupun gas,
terikat kepada suatu padatan Desorpsi adalah proses
atau cairan dan akhirnya pelepasan kembali ion/molekul
membentuk suatu lapisan tipis yang telah berikatan dengan
atau film pada permukaannya. gugus aktif pada adsorben.
Berbeda dengan absorpsi yang Salah satu contohnya adalah
merupakan penyerapan fluida larutan H2SO4 untuk
oleh fluida lainnya mendesorpsi adsorbat pada
membentuk suatu larutan adsorben karbon aktif.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi
a. Adsorben
Tiap jenis adsorben memiliki karakteristik tersendiri, artinya sifat dasar dari adsorben yang berperan
penting.
b. Adsorbat
Dapat berupa zat padat elektrolit maupun non-elektrolit. Untuk zat elektrolit adsorpsinya besar,
karena mudah mengion, sehingga antara molekul-molekulnya saling tarik menarik, untuk zat non-
elektrolit adsorpsinya sangat kecil.
c. Konsentrasi
Makin tinggi konsentrasi larutan, kontak antara adsorben dan adsorbat akan makin besar, sehingga
adsorpsinya juga makin besar.
d. Luas Permukaan
Semakin luas permukaan adsorben, gaya adsorpsi akan besar sebab kemungkinan zat untuk
diadsorpsi juga makin luas. Jadi, semakin halus suatu adsorben, maka adsorpsinya makin besar.
e. Temperatur
Temperatur tinggi, molekul adsorbat bergerak cepat, sehingga kemungkinan menangkap atau
mengadsorpsi molekul-molekul semakin sulit.
Proses Adsorpsi

• Padatan berpori yang menyerap


(adsorption) suatu fluida disebut
adsorben.
• Molekul fluida yang dihisap
tetapi tidak melekat ke
permukaan absorben disebut
adsorptive.
• Fluida yang melekat ke
permukaan absorben disebut
adsorbat.
Prinsip Kerja Adsorpsi
• Pada awalnya sistem dikondisikan pada
tekanan dan temperatur rendah. Dua buah
botol labu (vessel) yang berhubungan, dimana
pada labu pertama terdapat adsorben (karbon
aktif) yang mengandung adsorbat
berkonsentrasi tinggi sedangkan pada labu
yang kedua terdapat adsorbat dalam fasa uap.
• Labu pertama yang berisi adsorben dengan
kandungan adsorbat berkonsentrasi tinggi
dipanaskan, sehingga tekanan sistim
meningkat dan menyebabkan kandungan
adsorbat yang ada didalam adsorben
berkurang atau menguap. Proses
berkurangnya kandungan adsorbat pada
adsorben pada kasus ini disebut desorpsi.
• Adsorbat yang menguap kemudian
terkondensasi dan mengalir ke botol labu yang
kedua, disini panas dilepaskan ke lingkungan
dimana tekanan sistem masih tinggi.
Pemanasan pada botol labu pertama
dihentikan, lalu pada botol labu yang pertama
terjadi perpindahan panas ke lingkungan
sehingga tekanan sistim menjadi rendah.
• Tekanan sistem yang rendah menyebabkan
adsorbat cair pada botol labu yang kedua
menguap dan terserap ke botol pertama yang
berisi adsorben. Proses terserapnya adsorbat ke
adsorben pada kasus ini disebut adsorpsi.
Proses adsorpsi meghasilkan efek pendinginan
yang terjadi pada botol labu kedua, dimana
pada tekanan rendah panas dari lingkungan
diserap untuk menguapkan adsorbat sampai
sistim kembali kekondisi awal.
Perpindahan panas yang terjadi secara konveksi dimana terjadi pemanasan pada labu pertama yang berisi adsorben dengan
kandungan adsorbat berkonsentrasi tinggi sehingga tekanan sistem meningkat dan menyebabkan kandungan adsorbat yang
ada di dalam adsorben berkurang atau menguap.

 Faktor yang mempengaruhi perpindahan panas dan pengaruhnya perpindahan panas terhadap alat tersebut:

1.Tekanan (P)
Dimana tekanan yang dimaksud adalah tekanan adsorbat. Jika kenaikan tekanan adsorbat maka menaikkan jumlah
yang diadsorpsi.
2. Temperatur Absolut
Temperatur yang dimaksud adalah temperatur adsorbat. Pada saaat molekul-molekul adsorbat melekat pada permukaan
adsorben akan terjadi pembebasan sejumlah energi (peristiwa eksotermis). Berkurangnya temperatur akan menambah jumlah
absorbat yang teradsopsi.
3. Interaksi Potensial (E)
Interaksi potensial antara adsorbat dengan dinding adsorben sangan bervariasi, tergantung sifat adsorbat-adsorben
4. Jenis Adsorbat
Ukuran molekul molekul yang diadsorpsi adalah molekul yang diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori
adsorben. Dan juga kepolaran zat dimana molekul polar lebih kuat diadsorpsi daripada molekul tidak polar
5. Karakteristik Adsorben
Kemurnian suatu adsorben yand diutamakan karena kemampuan adsorpsi yang baik dan jumlah molekul adsorbat yang
teradsorpsi meningkat dengan bertambahnya luas permukaan dan volume pori adsorben.
Cara Meningkatkan Perpindahan Panas Pada
Adsorpsi-Desorpsi

 Untuk meningkatkan perpindahan panas pada adsorber


yaitu dengan menggunakan bahan atau material yang
dapat menghantarkan panas.

 Setiap adsorber berisi tujuh buah adsorben yang dilalui


pipa tembaga sebagai penghantar panas dari luar sistem CARA MENGURANGI
yang dipompa Oleh Circulating Thermostatic Bath.
Diantara susunan adsorben dipasang plat tembaga (fin) TERJADINYA KEBOCORAN
untuk menghantarkan panas ke seluruh permukaan PANAS
adsorben.
 Melakukan perawatan dan
pembersihan rutin.
 Menggunakan material yang
tahan terhadap panas dan tekanan
untuk bahan atau material alat.
Material yang digunakan pada alat Adsorber
 Shell Adsorber dibuat dengan menggunakan Stainless Stell.
 Setiap adsorber berisi tujuh buah adsorbent yang dilewati tube- tube
tembaga (pipa tembaga).
 Untuk mengalirkan kalor secara konduksi dari pipa tembaga ke
bidang adsorben digunakan fin yang tebuat dari tembaga.
MOTIVASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai