Anda di halaman 1dari 5

PEMODELAN

Suci Handayani
H1E114056

ISOTERM ADSORPSI
Isoterm adsorpsi adalah hubungan yang menunjukkan
distribusi adsorben antara fasa teradsorpsi pada permukaan
adsorben dengan fasa ruah saat kesetimbangan pada temperatur
tertentu. Ada dua jenis hubungan matematik yang umumnya
digunakan untuk menjelaskan isoterm adsorpsi yaitu
a) Isoterm Langmuir
Persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dapat diturunkan secara
teoritis dengan menganggap terjadinya kesetimbangan antara
molekul-molekul zat yang diadsorpsi pada permukaan adsorben
dengan molekulmolekul zat yang tidak teradsorpsi. Persamaan
isoterm adsorpsi Langmuir dapat dituliskan sebagai berikut

C merupakan konsentrasi adsorbat dalam larutan, x/m adalah


konsentrasi adsorbat yang terjerap per gram adsorben, k adalah
konstanta yang berhubungan dengan afinitas adsorpsi dan
(x/m)mak adalah kapasitas adsorpsi maksimum dari adsorben.

b. Persamaan Isoterm Adsorpsi Freundlich


Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich didasarkan atas
terbentuknya lapisan monolayer dari molekul-molekul adsorbat
pada permukaan adsorben. Namun pada adsorpsi Freundlich situssitus aktif pada permukaan adsorben bersifat heterogen.
Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dapat dituliskan
sebagai berikut.
Log (x/m) = log k + 1/n log
c.................................................................(2),
sedangkan kurva isoterm adsorpsinya disajikan pada Gambar 2.

Kinetika adsorpsi

Kinetika adsorpsi menyatakan adanya proses penyerapan suatu zat


oleh adsorben dalam fungsi waktu. Adsorpsi terjadi pada permukaan
zat padat karena adanya gaya tarik atom atau molekul pada
permukaan zat padat. Molekul-molekul pada permukaan zat padat atau
zat cair, mempunyai gaya tarik ke arah dalam, karena tidak ada gayagaya lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat
padat dan zat cair, mempunyai gaya adsorpsi. Model yang cukup
sederhana untuk menggambarkan kinetika adsorpsi adalah model
pseudo-first-order rate dan model pseudo-second-order rate (Azizian,
2004).
Model pseudo-first-order rate

di mana Q dan Q adalah adalah jumlah zat teradsorpsi tiap unit massa
adsorben (mmol/kg) pada saat t dan pada kesetimbangan, k1 adalah
konstanta kecepatan
adalah konstanta kecepatan adsorpsi orde 1.

Model pseudo-second-order rate


Dalam reaksi orde dua, laju berbanding langsung dengan kuadrat
konsentrasi dari satu reaktan atau dengan hasil kali konsentrasi
yang meningkat sampai pangkat satu atau dua dari reaktanreaktan tersebut.

di mana k2 adalah konstanta kecepatan adsorpsi orde 2.


Berikut ini contoh grafik orde 1 dan 2.

Anda mungkin juga menyukai