Anda di halaman 1dari 22

3

Konduksi Panas
Satu Dimensi
Struktur Komposit
La Choviya Hawa

1
STRUKTUR KOMPOSIT

Suatu struktur gabungan yang terdiri dari beberapa


bahan yang khas.

Bahan komposit untuk lapisan material gedung yang memiliki


daya tahan tinggi, dan memiliki proteksi temperatur dan cuaca
2
STRUKTUR KOMPOSIT

Suatu struktur gabungan yang terdiri dari beberapa


bahan yang khas.

Asumsi yang digunakan :


- Pada satu sisi, sistem bersinggungan dengan
medium bersuhu tinggi (sumber panas) yang
suhunya konstan dan diketahui.
- Pada sisi lain, sistem bersinggungan dengan
medium bersuhu rendah (heat sink) yang suhunya
konstan dan diketahui.
- Pada suatu permukaan tertentu, konduktansi
permukaan antara medium dan permukaan
dianggap konstan
3
1. DINDING DATAR KOMPOSIT
Misalnya pada tanur pengolah bijih besi.
Lapisan dalam terbuat dari bata tahan api, lapisan
antara terbuat dari bata isolasi dan lapisan luar dari
bata merah biasa.

A
B

4
A
B
C

T2 T1 T3 T2 T4 T3
q k A A k B A k C A
LA LB LC

T1 T4
q
L A /k A A L B /k B A L C /k C A
5
2.SILINDER KONSENTRIK
Misalnya pada instalasi industri dimana terdapat pipa
yang diisolasi karena adanya fluida panas yang
mengalir di bagian tengahnya dan bersinggungan
dengan fluida dingin di bagian luarnya.

6
Asumsi :
- Jika pipa relatif panjang, maka aliran panas melalui
dinding akan terjadi dalam arah radial.
- Dalam keadaan steady state, laju aliran panas
melalui tiap bagian sama besarnya

Untuk permukaan dalam


Tpanas T1
q 2 r1l h i (Ti T1 )
R1
Untuk silinder dalam
2 k1l T1 T2
q (T1 T2 )
ln (r2 / r1 ) R2
7
Untuk silinder luar

2 k2l T2 T3
q (T2 T3 )
ln (r3 /r2 ) R3

Untuk permukaan luar

T3 Tdin gin
q 2 r3 l h0 (T3 T0 )
R4

k = konduktivitas termal
hi = koefisien konveksi dinding sebelah dalam
h0 = koefisien konveksi dinding sebelah luar
l = panjang
R = tahanan termal
8
dengan mengeliminasi suhu dengan penjumlahan
suku-suku beda suhu, maka laju aliran panas melalui
dua silinder yang konsentrik menjadi :
Ti - T0
q
1 ln (r2/r1 ) ln (r3/r2 ) 1

2 r1 l h i 2 k1l 2 k 2 l 2 r3 l h 0

Tpanas - Tdingin Tpanas - T dingin


q
R1 R 2 R 3 R 4 n=4
Rn
n =1

9
Koefisien pindah panas keseluruhan U pada sistem ini dapat
didasarkan pada luasan mana saja asalkan diketahui luasnya.
Tapi agar lebih mudah dipilih pengukuran garis tengah ke
luar karena lebih mudah dihitung, dimana luas dasarnya :

q = U A0 (Tpanas Tdingin)

dipilih A0=2r3l mudah dihitung

sehingga koefisien pindah panas keseluruhan menjadi


1
U=
r3 r3 ln (r2 /r1 ) r3 ln (r3 /r2 ) 1
+ + +
r1 h i k1 k2 h0
10
1

Sebuah ruang cold storage memiliki konstruksi sbb:


Bagian dalamnya terbuat dari pinus dg ketebalan 12.7 mm,
bagian tengah dari papan gabus ketebalan 101.6 mm dan
bagian terluar dari beton dg ketebalan 76.2 mm.
Suhu permukaan dinding 255.4 K yg berada di dalam ruang
pendingin dan 297.1 K dibagian luar beton.
Hitunglah :
a.Panas yang hilang (dalam Watt) tiap 1 m2
b.Temperatur permukaan antara pinus dan papan gabus
Diketahui :
k pinus = 0.151 W/mK
k papan gabus = 0.0433 W/mK
k beton = 0.762 W/mK
11
2

Sebuah silinder berdinding tipis yang terbuat dari stainless


steel (A) memiliki diameter dalam 0.0254 m dan diameter
luar 0.0508 m dilapisi insulasi tipis dengan ketebalan 0.0254
meter (B).
Temperatur dinding dalam pipa 811 K dan temperatur
permukaan luar insulasi 310.8 K.
Jika panjang pipa 0.305 meter, hitunglah
a.jumlah panas yang hilang
b.temperatur antara stainless steel dan insulasinya

Diketahui :
k stainless steel = 21.63 W/mK
k insulasi tipis = 0.2423 W/mK

14
T2
a) T1 - T3
q
Tln
1 (r -2/rT1 )3 ln (r3/r2 ) T1
q
ln (r2/r12) kln l (r3/r
2 ) k2 l T3
1 2
2 k1l 2 k2 l
811 - 310.8
q
8110127)
ln (0.0254/0. - 310.8
ln (0.0508/0.0254)
q
ln (0.0254/0. 0127)
2 (21.63) (0.305) ln2(0.0508/0.
(0.2423) 0254)
(0.305)

2 (21.63) *500.2
(0.305) 2 (0.2423) * (0.305)
q 331.412 Watt
500.2
0.0167 1.4926
q 331.412 Watt
0.0167 1.4926

15
b) Untuk menghitung T2 antara stainless steel dan insulasinya :

T1 - T2
q
ln (r2/r1 )
2 k1 l
811 - T2
331.811412 - T2
331.412 ln (0.0254/0.0127)
ln (0.0254/0.0127)
2 (21.63) (0.305)
2 (21.63) (0.305)
811 - T2
3 811
31 . - T2
412
331.412 0.0167
0.0167
T T 805
2805 .5 K.5 K
2

Cek : T1-T2 = 5.5 K artinya hanya terjadi sedikit penurunan


temperatur sepanjang dinding SS karena nilai k-nya besar
16
Isolasi dan Nilai R

Dalam pengelompokan keampuhan bahan isolasi,


dalam industri bangunan biasanya disebut R
(C.m2/W atau F.ft2.h/Btu)

T
R
q/A

17
Jenis bahan isolasi dan penerapannya
Jenis Jangkauan Konduktivitas Densitas Penerapan
suhu (C) termal (kg/m3)
mW/mC
Busa uretana -180 - 150 16 - 20 25 - 48 Pipa panas dan dingin
Blok kaca sel -200 - 200 29 - 108 110 - 150 Tangki dan pipa
Selubung kaca serat -170 - 230 25 - 86 10 - 50 Tangki dan alat-alat
Lembaran elastomer 40 - 100 36 - 69 70 - 100 Tangki
Kaca serat dengan -5 - 70 29 - 45 10 - 32 Pipa alat pendingin
selubung uap
Kaca serat tanpa sampai 250 29 - 45 24 - 48 Pipa panas
selubung uap
Papan kaca serat 20 - 450 33 - 52 25 - 100 Ketel uap,
tangki,penukar kalor
Blok serat mineral sampai 1100 52 - 130 100 - 106 Pipa panas, ketel uap,
pelapis cerobong
Blok wool mineral 450 - 1000 52 - 130 175 - 290 Pipa panas

18
Tebal Kritik Isolasi

Pemasangan isolasi di sekeliling pipa atau kawat


kecil tidak selalu mengurangi perpindahan panas.

2 k l (Ti T0 )
qk r0 : jari-jari luar
ln (r0/r1 ) r1 : jari-jari dalam
Rk : tahanan termal
T ln (r0 / r1 )
Rk
qk 2 k l

19
Untuk kawat berisolasi yang suhu permukaan
luarnya Ti, perpindahan panasnya

2 k l (Ti T0 ) r0 : jari-jari luar


qk ri : jari-jari dalam
ln (r0 /r1 ) k/h r0
k : konduktivitas termal
isolasi

Untuk harga ri yang tetap, laju aliran panas adalah


fungsi r0 yaitu q = q(r0) dan akan menjadi
maksimum pada harga r0

- 2 k l (T T ) 1 / r ( k / h r 2 )
dq i 0 0 0
0
dr0 ln (r0 /r1 ) k/h r0 2
20
Sehingga jari-jari kritis isolasi untuk perpindahan
panas maksimum

k
r0 k : konduktivitas termal
h
h : koefisien pindah panas konveksi

Jika jari-jari luar < jari-jari kritis isolasi


q bertambah besar dengan penambahan isolasi
Jika h kecil q besar karena tebal isolasi
bertambah (luas permukaan bertambah)

21
Contoh Soal

Hitunglah jari-jari kritis isolasi asbes (k= 0,17 W/mC)


yang membalut pipa yang terkena udara kamar yang
suhunya 20 C dengan h= 3,0 W/m2 C.
Hitunglah rugi kalor dari pipa yang diameternya 5,0 cm
dan suhunya 200C jika dibalut dengan isolasi pada
jari-jari kritis dan tanpa isolasi.

22
Jawab :
jari-jari kritis

k 0,17
r0 0,0567 m 5,67 cm
h 3,0

jari-jari dalam isolasi ialah 5.0/2= 2.5 cm,


sehingga rugi kalor dari pipa dengan isolasi

q 2 (200 20)
105,7 W/m
L ln(5,67 / 2,5) 1

0,17 (0,0567)(3 ,0)

23
rugi kalor pipa tanpa isolasi (dihitung dengan
konveksi dari permukaan luar pipa) ialah

q
h(2 r)(Ti T0 ) (3.0)(2 )(0.025)(2 00 20) 84.8W/m
L

Jadi jika ditambahkan isolasi setebal 3.17 cm


(5.67-2.5), rugi kalor malah bertambah sebanyak
25%

24

Anda mungkin juga menyukai