NO BP : 2018130017
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Uji keras dapat digunakan sebagai metode untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas
dan perlakuan dingin terhadap material. Material yang telah mengalami Cold Working, Hot
Working, dan Heat Treatment, dapat diketahui perubahan kekuatan, dengan mengukur
kekerasan permukaan suatu material. Sehingga dengan uji keras, kita dapat dengan mudah
melakukan quality control terhadap suatu material.
Cara pengujian kekerasan material telah bertahun- tahun diuji yaitu dengan
menggunakan indentor kecil yang ditekan pada permukaan benda uji dibawah kondisi
terkontrol dari pembebanan dan laju penggunaan. Setelah ditusuk, kedalaman atau ukuran
indentasi akan dihitung . Semakin lunak suatu material maka hasil indentasi memiliki
kedalaman dan ukuran yang besar dan semakin kecil pula indeks kekerasannya dan
sebaliknya, jika kedalaman dan ukuran hasil indentasi kecil maka material yang diuji semakin
tinggi sifat kekerasannya dan indeks kekerasan semakin besar.
Pengujian kekerasan ini memiliki skala dengan kisaran 20-100. Hal ini merupakan sebuah
kelemahan dari pengujian ini karena terdapat benda dengan kekerasan mencapai angka 130
dan bahkan kurang dari 20. Apalagi jika benda uji yang digunakan terlalu tipis maka akan
mempengaruhi hasil pengukuran.
SELESAI
III.1 Alat dan Bahan
III.1.2 Amplas
III.1.4 Aluminum
Kekerasan
No. Bahan
Sisi atas sisi samping
1. 33,9 29,5
2. 33,9 27,5
3. Baja 34 31,3
4. 34,5 32
5. 33,5 29,3
Rata – Rata 33,96 29,92
Tabel 4.1 hasil pengujian metode Rockwell pada Baja
Kekerasan
No. Bahan
sisi atas sisi bawah
1. 43,8 34
2. 44 35
3. Aluminium 38 37
4. 41 34
5. 38 36,5
Rata – Rata 40,96 35,3
Tabel 4.2 Hasil pengujian Rockwell pada Aluminium
33,9
32
31,3
29,5
2 7,5
1 2 3 4 5 titik
Gambar 4.2 Grafik uji kekerasan dengan bahan baja sisi samping
kekerasan
43,8
44
41
38
1 2 3 4 5 titik
Gambar 4.3 grafik kekerasan pada bahan aluminium bagian atas
1 2 3 4 5 titik
Gambar 4.4 Grafik kekerasan pada bahan Aluminium bagian atas.
Gambar 4.1 sampai dengan Gambar 4.4 menjelaskan bahwa pada pengujian dilakukan
pada 5 titik yang berbeda-beda dalam dua benda spesimen. Pada percobaan ini menggunakan
dua jenis bahan yang berbeda yaitu Baja dan Aluminium. Nilai yang didapatkan pada
penyimpangan jarum menunjukan adanya pembebanan yang diberikan melalui identor
setelah gaya yang diberikan kemudian dilepaskan. Semakin jauh pergeseran jarum
menunjukan bahwa material tersebut memiliki kekerasan yang cukup tinggi. Dari hasil
pengujian di 5 titik yang berbeda didapatkan hasil yang juga berbeda-beda meskipun dalam
satu benda yang sama, hal itu dikarenakan homogenitas bahan. Contoh nya pada baja,baja
merupakan perpaduan Carbon dengan Besi sehingga homogenitas pada bahan disetiap
titiknya berbeda.
40,96
35,3
33,96
29,92
Baja aluminium
Gambar 3.5 Grafik rata – rata kekerasan baja dan aluminium
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diberikan setelah praktikum adalah sebagai berikut:
V.1.1 Rata-rata nilai kekerasan Rockwell sisi atas baja 33,96
V.1.2 Rata-rata nilai kekerasan Rockwell sisi samping baja 29,92
V.1.3 Rata-rata nilai kekerasan Rockwell sisi atas alumunium 40,96
V.1.4 Rata-rata nilai kekerasan Rockwell sisi bawah alumunium 35,3
V.1.5 Semakin keras material maka akan semakin kuat pula material tersebut.
V.1.6 Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan saat melakukan pengujian
kekerasan:
Permukaan spesimen yang terlalu kecil.
Permukaaan benda uji yang tidak rata (pada Alumunium).
1.Sebaiknya gunakanlah jas laboratorium sebelum memasuki ruangan laboratorium.