Anda di halaman 1dari 15

Nama: Rocky Rivaldo

No.Bp: 1800512039

Pemasaran 1

Praktikum Penelitian Pasar

STRATEGI PROMOSI SAAT PANDEMI COVID-19 PADA CV. MAX-INDO


PADANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pada saat ini kebanyakan perusahaan mengalami penurunan omset karena adanya
virus COVID-19. Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terinfeksi virus
ini. COVID-19 dapat menyebar terutama dari orang ke orang melalui percikan-percikan
dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin
atau berbicara. Percikan-percikan ini relatif berat, perjalanannya tidak jauh dan jatuh ke
tanah dengan cepat. Orang dapat terinfeksi COVID-19 jika menghirup percikan orang
yang terinfeksi virus ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak minimal
1 meter dari orang lain. Percikan-percikan ini dapat menempel di benda dan permukaan
lainnya di sekitar orang seperti meja, gagang pintu, dan pegangan tangan. Orang dapat
terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan tersebut, kemudian menyentuh
mata, hidung, atau mulut mereka. Inilah sebabnya penting untuk mencuci tangan secara
teratur dengan sabun dan air bersih mengalir, atau membersihkannya dengan cairan
antiseptik berbahan dasar alkohol. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian
tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.
Di kota padang, virus corona sudah mencapai angka 3963 orang yang terjangkit virus
corona sampai tanggal 16 september 2020 yang menyebabkan padang berada di zona
merah yang penyebaran virus terbilang sangat pesat sehingga menyebabkan orang takut
untuk melakukan pembelian keluar rumah.

Promosi menurut Kotler dan Amstrong (2016) adalah suatu pesan yang digunakan
untuk memberitahu dan juga untuk membujuk pasar tentang produk atau jasa baru yang
ada pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publikasi.
Promosi berguna untuk meningkatkan penjualan sesuai target yang ingin dicapai oleh
perusahaan dan juga untuk menciptakan citra suatu produk dimata konsumen. Promosi
juga memiliki banyak jenis cara penerapannya, seperti promosi secara fisik, promosi
secara media tradisional, dan promosi melalui media digital.
CV. MAX-INDO yang berlokasi di jalan kampung Nias no.7 belakang kota padang
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang retailer alat elektronik. Perusahaan ini
menjual berbagai alat elektronik seperti laptop, tv, handphone, cctv, dan alat elektronik
lainnya. Dalam usaha penjualannya CV. MAX-INDO tidak terlepas dari kegiatan
promosi untuk meningkatkan penjualannya. CV. MAX-INDO biasanya melakukan
promosi besar-besaran setiap tahunnya dengan memberikan diskon seperti perayaan hari
jadi CV. MAX-INDO dengan membuka stan di depan CV. MAX-INDO.

Promosi yang biasa dilakukan oleh CV. MAX-INDO yaitu dengan menggunakan
bauran personal selling. Personal Selling menurut Sutisna (2008) merupakan kegiatan
komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan calon konsumen
yang melibatkan pikiran dan emosi, dengan cara bertatap muka langsung. Yaitu dengan
cara membagi selebaran yang berisikan data lengkap tentang produk, spesifikasi dan
harga dari produk yang ditawarkan kepada para calon pembeli yang biasanya lewat di
depan toko MAX INDO dan bahkan banyak juga para calon pembeli yang bertanya-
tanya tentang produk yang dijual kepada tenaga penjual MAX INDO sesaat setelah
memberikan selebaran sehingga hal ini tidak dapat lagi dilakukan saat suasana pandemi
ini.

Permasalahan yang timbul pada promosi CV. MAX-INDO saat ini yaitu pada saat
pandemi ini CV. MAX-INDO tidak bisa lagi melakukan penjualan dengan
mengumpulkan orang banyak karena takut akan penyebaran virus COVID-19 ini
sehingga mengharuskan beralih untuk melakukan promosi melalu media sosial.

Kegiatan promosi dilakukan dengan berbeda sesuai dengan keadaan yang sedang
dialami pada saat tertentu dan target yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Dengan
adanya perbedaan tersebut perusahaan mengharapkan dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan penjualannya pada saat pandemi ini. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis bermaksud melakukan penelitian ini dengan judul :

“ STRATEGI PROMOSI SAAT PANDEMI COVID-19 PADA CV. MAX-INDO”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan latat belakang diatas maka, peneliti membuat rumusan


masalah sebagai berikut: Bagaimana strategi promosi saat pandemi pada CV. MAX-
INDO?.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui strategi promosi saat pandemi covid-19 pada CV. MAX-INDO.
1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Teoritis

Menambah wawasan tentang promosi yang dilakukan perusahaan untuk


menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi saat ini.

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pertimbangan untuk CV. MAX
INDO dalam mengambil keputusan atau kebijakan untuk promosi di perusahaan.

1.5 METODE MAGANG

Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data secara primer. Yaitu
dengan cara melakukan wawancara langsung dengan salah satu pegawai yang
bekerja di CV. MAX-INDO

1.6 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Untuk tidak memperluas pembahasan ini, penelitian ini difokuskan pada cara
promosi CV. MAX-INDO pada saat pandemi COVID-19.

1.7 TEMPAT DAN WAKTU MAGANG

Penelitian ini dilakukan di CV. MAX-INDO yang beralamat di Jl. Kp. Nias V
No.7 Belakang , Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat,
Indonesia. Dan waktu magang selama 40 hari.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelasakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
metode penelitian, ruang lingkup penelitian, tempat dan waktu magang dan
sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelasakan tentang konsep dan teori serta permasalahan lainnya yang
menjadi dasar pemikiran dalam penulisan penelitian melalui sudut pandang
konseptual.

BAB III GAMBARAN UMUM INSTITUSI

Bab ini menjelasakan tentang gambaran umum perusahaan mengenai sejarah


singkat CV. MAX-INDO.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasaan masalah meliputi hasil yang diperoleh pada saat
penelitian mengenai “ STRATEGI PROMOSI SAAT PANDEMI COVID-19 PADA
CV. MAX-INDO PADANG”.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan dari bab – bab sebelumnya dan juga saran – saran yang sesuai
dengan jangkauan produksi .
DAFTAR PUSTAKA

https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public

2020, 16 September. Data Pantauan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat. Dikutip 16


September. https://corona.sumbarprov.go.id/

Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edii13. Jilid 1.
Jakarta:Erlangga

Sutisna. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PEMASARAN

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses dimana terciptanya nilai dari perusahaan bagi


pelanggan dan dibangunnya hubungan yang kuat dengan pelanggan guna
menangkap nilai dari pelanggan sebagai suatu imbalan (Kotler dan Amstrong,
2016). Adapun pengertian lain dari yaitu suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis Yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan Dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan
kebutuhan baik Kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton,
2001).

Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran


adalah tujuan dari sebuah perusahaan produk atau jasa yang berusaha
semaksimal mungkin untuk meningkatkan hubungan dan memuaskan kebutuhan
pelanggan dengan memberikan produk atau jasa yang sesuai dan terbaik untuk
pelanggan.

2.1.2 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2003) adalah


perangkat alat pemasaran taktis dan dapat dikendalikan produk, harga, distribusi,
dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan perusahaan dalam pasar target.

Menurut Alma (2005) bauran pemasaran adalah strategi


mengombinasikan kegiatan-kegiatan pemasaran, agar tercipta kombinasi
maksimal sehingga akan muncul hasil paling memuaskan.

Menurut Assauri (2013), bauran pemasaran adalah kombinasi variabel


atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat
di kendalikan oleh pemasaran untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau
konsumen.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran atau


marketing mix merupakan variabel-variabel yang digunakan untuk menghasilkan
tanggapan dari para pembeli sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan
dalam memenuhi targetnya.

2.2 PROMOSI

2.2.1 Pengertian Promosi

Kotler dan Amstrong (2016) promosi merupakan suatu pesan yang


digunakan untuk memberitahu dan juga untuk membujuk pasar tentang produk
atau jasa baru yang ada pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi,
promosi penjualan dan publikasi. Sedangkan menurut Buchory dan Saladin
(2016) promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan
yang digunakan untuk Memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang
produk Perusahaan kepada pasar.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa


promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memberitahu
kepada pasar tentang produk yang dimiliki suatu perusahaan dan juga untuk
membujuk para pelanggan tentang produk yang ada di perusahaan tersebut
melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publikasi.

2.2.2 Tujuan Promosi

Bauran promosi menurut Kotler dan Keller (2016) adalah maketing


communication mix yang lebih dikenal dengan istilah promotion mix, yaitu:

1. Advertising (Iklan), yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non


personal Dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
Bentuk yang Paling dikenal oleh masyarakat adalah melalui media
elektronik dan media Cetak.

2. Sales promotion (Promosi Penjualan), yaitu berbagai insentif jangka pendek


Untuk mendorong percobaan pembelian produk atau jasa. Bentuknya seperti
Undian, hadiah, sampel dan lain-lain
3. Events and experiences (Acara dan pengalaman), yaitu kegiatan dan program
Yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi
Harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. Bentuknya
Seperti festival seni, hiburan, acara amal, dan lain-lain.

4. Public Relation and publicity (Hubungan masyarakat dan publisitas) yaitu


Beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi
Citra perusahaan atau produk individunya. Bentuknya seperti donasi, amal,
Pidato, seminar, dan lain-lain.

5. Direct Marketing and database (Pemasaran langsung) yaitu penggunaan


surat, Telepon, faksmile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara
langsung Dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan dan
prospek tertentu.

6. Online and social media marketing (Pemasaran online dan media sosial),
yaitu Aktivitas online dan program yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau Prospek dan secara langsung meningkatkan kesadaran,
memperbaiki citra, Atau memperoleh penjualan produk dan layanan.

7. Mobile marketing (Pemasaran mobile), yaitu bentuk khusus pemasaran


online Yang menempatkan komunikasi pada konsumen ponsel, smartphone
atau Tablet.

8. Personal Selling (Penjualan personal), yaitu interaksi tatap muka dengan satu
Atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan atau pengadaan pesan. Bentuknya seperti penjualan, rapat
penjualan, dan lain-lain.

2.3 PERSONAL SELLING

2.3.1 Pengertian Personal Selling

Personal Selling menurut Sutisna (2008) merupakan kegiatan


komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan calon
konsumen yang melibatkan pikiran dan emosi, dengan cara bertatap muka
langsung. Sedangkan menurut Swastha (2002) personal selling merupakan
interaksi antara individu untuk saling bertatap muka. Agar nantinya mereka bisa
memperbaiki, menciptakan, menguasai, dan juga mempertahankan hubungan
yang baik dalam pertukaran informasi ataupun transaksi yang saling menentukan
antara pihak satu dengan yang lain.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa personal selling adalah


promosi yang dilakukan dengan cara bertatap muka langsung dengan calon
konsumen melalui tenaga kerja dengan melibatkan pikiran dan emosi agar bisa
memperbaiki, menciptakan, menguasai, dan juga mempertahankan hubungan
yang baik dengan calon konsumen.
2.3.2 Jenis-Jenis Personal Selling

Menurut Swasta (2002), terdapat 5 (lima) macam personal selling


diantaranya yaitu:

1. Trade Selling, yaitu penjualan ini dapat terjadi jika produsen dan pedagang
besar memperbolehkan pengecer untuk berusaha dan memperbaiki
distributor produk-produk mereka.

2. Missionary Selling, yaitu penjualan berusaha ditingkatkan dengan


mendorong pembeli untuk membeli barang dari para penyalur perusahaan.

3. Techincal Selling, yaitu meningkatkan penjualan dengan pemberian saran


dan nasihat kepada pemberi saran dan nasehat kepada pembeli akhir barang
dan jasanya.

4. Nee Business Selling, yaitu berusaha membuka transaksi baru dengan


mengubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering
digunakan oleh perusahaan asuransi.

5. Responsive Selling, yaitu penjualan diharapkan bisa memberikan reaksi


terhadap permintaan pembeli. Dua jenis penjualan disini yaitu route driving
dan retail.

2.3.3 Tujuan personal selling

Menurut Kotler (2008:305), tujuan personal selling antara lain adalah


sebagai berikut:

1. Mencari calon, melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk.

2. Menetapkan sasaran, memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu


mereka diantara calon dan pelanggan.

3. Menetapkanasi, mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa


perusahaan tersebut.

4. Menjual, mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan-keberatan,


dan menutup penjualan.

5. Melayani, menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan


konsultasi tentang masalah, memberikan bantuan teknis, merencanakan
pembiayaan, dan melakukan pengiriman.

6. Mengumpulkan informasi, melakukan riset pasar dan melaksanakan tugas


intelejen.

7. Mengalokasikan, memutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk


tidak mencukupi selama masa-masa kekurangan produk
2.3.4 Bentuk-bentuk Personal Selling

Menurut Saladin dan Oesman (1994), terdapat 3 (tiga) bentuk personal


selling diantaranya yaitu:

1. Field Selling, yakni tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar


perusahaan dengan mendatangi dari satu rumah ke satu rumah atau bisa juga
dari perusahaan ke perusahaan lainnya.

2. Retail Selling, yakni tenaga penjualan yang melakukan penjualan dengan


melayani konsumen yang datang ke perusahaan.

3. Executive Selling, yaitu hubungan yang dilakukan oleh pemimpin


perusahaan dengan pemimpin perusahaan lainnya atau pemerintah dengan
tujuan melakukan penjualan.

2.3.5 Fungsi Personal Selling

Menurut Ronald B Marks di dalam Rangkuti (2010) fungsi personal selling


adalah:

1. Memberi pemahaman dan pengetahuan kepada konsumen, Seorang salesman


harus mampu memberikan pemahaman dan pengetahuan sehingga dapat
membantu konsumen mengambil keputusan pembelian.

2. Menjadi sumber informasi, Salesman juga harus dapat menjadi sumber


informasi untuk perusahaan tentang prediksi penjualan, aktivitas pesaing,
dan sebagainya.

3. Pelayanan, Salesman tidak hanya memastikan bahwa konsumen memperoleh


manfaat dari produk yang mereka tawarkan tapi juga harus memberikan
pelayanan dengan baik.

4. Penjualan, Dalam fungsi personal selling, salesman harus mampu


meningkatkan penjualan produk dengan cara membujuk konsumen untuk
melakukan pembelian produk.

5. Koordinasi upaya penjualan, Seorang sales harus meluangkan waktu mereka


untuk mengevaluasi kinerja mereka dalam rapat sehingga kinerja mereka
dapat ditingkatkan.

2.4 DIGITAL MARKETING

2.4.1 Pengertian Digital Marketing

Digital marketing adalah suatu usaha pencapaian tujuan pemasaran


melalui penggunaan teknologi digital dan juga dapat diartikan sebagai aplikasi
internet dan teknologi digital yang berkaitan dengan Pemasaran tradisional
untuk mencapai tujuan pemasaran (Chaffey dan Chadwick, 2012).
Sedangkan menurut Chaffey, Chadwick, Johnston, dan Mayer dalam Nadya
( 2016) digital marketing merupakan pemasaran dengan menggunakan
penerapan teknologi secara digital. Salah satu bentuk marketing digital dengan
menggunakan media elektronik atau internet adalah internet marketing (e-
marketing).

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan pengertian digital


marketing adalah kegiatan pemasaran dengan memanfaatkan media elektronik
yang menggunakan jaringan internet untuk mempermudah kegiatan pemasaran.

2.5 MEDIA SOSIAL

2.5.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah media yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi
teks, gambar, suara, dan video informasi baik dengan orang lain maupun
perusahaan (Kotler dan Keller, 2016). Adapun pengertian lainnya yaitu media
sosial adalah media berbasis Internet yang memungkinkan pengguna
berkesempatan untuk berinteraksi dan mempresentasikan diri, baik secara
seketika ataupun tertunda, dengan khalayak luas maupun tidak yang mendorong
nilai dari user-generated content dan persepsi interaksi dengan orang lain (Carr
dan Hayes,2015).

Berdasarkan penjelasan di atas, media sosial adalah media berbasis


internet yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi informasi
dengan orang lain maupun perusahaan.

2.5.2 Jenis Media Sosial

Kotler dan Keller mengemukakan terdapat tiga platform utama dalam


media sosial, yakni:

1. Online Communities And Forums

Ada berbagai bentuk dan ukuran komunitas online dan forum, yang mana
banyak dibuat oleh pelanggan atau kelompok pelanggan tanpa ada bunga
komersial ataupun afiliasi perusahaan. Beberapa komunitas online dan forum ini
didukung oleh perusahaan yang anggotanya berkomunikasi dengan perusahaan
dan satu sama lain dengan lewan posting, instant, messaging, dan juga chatting
yang berdiskusi tentang minat khusus yang dapat berkaitan dengan produk
perusahaan dan merek.

2. Blogs

Ada sekitar 3 juta pemakai blog dan mereka sangat bervariasi, sebagian dalam
bentuk blog priadi untuk teman-teman dekat dan keluarga, dan juga yang lainnya
dibuat untuk menjangkau dan mempengaruhi khalayak luas.
3. Social Networks

Jaringan sosial sudah menjadi kekuatan yang utama baik pada bisnis konsumen
dan juga pemasaran bisnis ke bisnis. Salah satunya adalah facebook, messanger,
twitter dan lain-lain. Jaringan yang berbeda itu menawarkan manfaat yang
berbeda untuk perusahaan.

2.6 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Menurut Arifuddin, kadir dan kadir (2019) dikatakan bahwa personal selling
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan penjualan karena
adanya interaksi antara calon pelanggan dan tenaga penjual yang merupakan salah satu
kelebihan dari promosi personal selling. Dan mereka juga mengatakab bahwa digital
marketing juga memberikan dampak yang positif dan signifikan karena calon pelanggan
bisa mendapatkan informasi lebih mudah karena bisa diakses kapan saja dan di mana
saja melalui media sosial.

H1: Personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

H2: Digital Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Dan pada saat masa COVID-19 ini menurut Lestari dan Saifudin (2020) digital
marketing akan memberikan dampak positif bagi konsumen dan juga untuk perusahaan
memberikan manfaat bagi konsumen juga memberikan manfaat bagi perusahaan.
Manfaat ini meliputi kepraktisan dalam melakukan pemasaran, memperkecil beban
operasional, perusahaan khususnya pada beban yang dianggarkan untuk proses promosi
yang seharusnya, lebih cepat menanggapi konsumen baik segala sesuatu yang berkaitan
dengan konsumen. Dan untuk personal selling pada masa pandemi ini akan sangat susah
dilakukan karena adanya PSBB yang berlaku dari pemerintah.

H3: Personal selling tidak disarankan pada saat pandemi ini karena saat bertatap muka
bisa terjadinya penularan virus corona

H4: Digital marketing akan sangat diperlukan pada masa pandemi ini karena saat ini
orang banyak menghabiskan waktu di rumah dan segala kegiatan juga dilakukan dengan
sistem online.

2.7 MODEL PENELITIAN

SEBELUM
PANDEMI
PERSONAL KEPUTUSAN
SELLING PEMBELIAN

SAAT

SEBELUM
DIGITAL KEPUTUSAN
MARKETING PEMBELIAN

SAAT

DAFTAR PUSTAKA
Stanton, William, J., (2001), Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid I, Edisi
Kesembilan. Jakarta: Indeks.

Buchari Alma. (2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung.

Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Achmad, Buchori., Djaslim Saladin. 2016. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung. Alfabeta Bandung.

Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta:
Penerbit Liberty

Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi Yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010.

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.

Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2012). Digital Marketing Strategy, Implementation


and Practice (Fifth Edit). Pearson.

Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edii13. Jilid 1.
Jakarta:Erlangga

Sutisna. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.

Nadya. (2016). Peran digital marketing dalam eksisitensi bisnis kuliner seblak jeletet
murni. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, Vo. 1 NO. 2, Oktober 2016: 133-144

Lestari, Putri. Saifuddin, Muchammad. (2020). IMPLEMENTASI STRATEGI


PROMOSI PRODUK DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI
DIGITAL MARKETING SAAT PANDEMI COVID’19. Jurnal Manajemen dan
Inovasi.

Arifuddin, Rani Rufani. Abdul Rahman Kadir. Nuraeni Kadir. (2019). PENGARUH
PERSONAL SELLING DAN DIGITAL MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN POLIS ASURANSI PT. QBE GENERAL INSURANCE INDONESIA
CABANG MAKASSAR. Hasanuddin Journal of Applied Business and
Entrepreneurship

Anda mungkin juga menyukai