Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 2

Dosen Pengampu:

Fakhriyatus Shofa Alawiyah S.Pd.I., M.Pd

Disusun Oleh:

1. Diah Khoirunnisa (T201710019)

2. Widatul Khovivah (T201710021)

3. Firda Safitri (T201710025)

4. Fina Nikmatul Farida (T201710030)

5. Abdurrohman Walid (T201710092)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi hidayah dan
inayah -Nya kepada umat Islam. Tidak lupa shalawat serta salam kita tujukan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari jalan yang penuh kemaksiatan
menuju jalan yang diridhai Allah SWT. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Konsep Dasar PTK 2”. Ucapan
terima kasih kami haturkan kepada ibu Fakhriyatus Shofa Alawiyah, S.Pd.I, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah ini yang telah memberi masukan, arahan dan pembelajaran
pada mata kuliah ini. Serta penulis ucapkan juga pada semua pihak yang telah ikut
berpartisipasi dalam menyusun makalah ini.

Segala upaya yang telah kami lakukan untuk menyempurnakan makalah ini tidak
menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan serta kekurangan dalam penyusunan
makalah. Karena memang kebenaran hanyalah milik Tuhan semata. Maka dari itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat diharapakan demi tercapainya kesempurnaan makalah ini

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jember, 29 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 2

A. Tujuan PTK .................................................................................. 2

B. Manfaat PTK ................................................................................ 5

C. Urgensi PTK ................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ......................................................................... 11

A. Kesimpulan ................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 12


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembaharuan pendidikan selalu mengalami perbaikan sehingga pembelajaran tidak


hanya berbasis akademis saja. Berbagai penemuan teori-teori pembelajaran selalu
digencarkan agar pendidikan mengalami inovasi yang terus menerus. Salah satu
pembaharuan pendidikan yaitu dengan adanya suatu penelitian yang mencari titik
kelemahan dalam suatu pembelajaran yang dilakukan dalam lingkup kelas. Dalam hal ini
guru memang menjadi objek sebagai pembaharuan dalam pendidikan.

Adanya masalah yang memicu guru untuk melakukan sebuah penelitian adalah untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran agar menjadi lebih baik. Sehingga guru ingin mencari
kelemahannya sendiri lalu mencoba menyempurnakannya dengan diadakan sebuah
penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu pembahasan makalah ini mengenai tujuan,
manfaat sekaligus urgensi penelitian tindakan kelas, karena perlu pemahaman yang baik
agar tujuan yang dicapai berjalan dengan efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan penelitian tindakan kelas?

2. Apa manfaat penelitian tindakan kelas?

3. Apa urgensi penelitian tindakan kelas?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tujuan penelitian tindakan kelas

2. Untuk mengetahui manfaat penelitian tindakan kelas

3. Untuk mengetahui urgensi penelitian tindakan kelas


BAB 1

PEMBAHASAN

A. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik dalam pembelajaran yang dilakukan


oleh guru. Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas (PTK) yang diawali dengan
kesadaran akan adanya permasalahan yang dirasakan oleh guru itu sendiri, yang dianggap
menghambat pencapaian tujuan pendidikan sehingga dapat berdampak kurang baik
terhadap proses atau hasil dalam belajar peserta didik dan implementasi sesuatu program
sekolah. Dalam permasalahan tersebut guru mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
kemudian memfokuskan permasalahan yang lebih tajam juga mengumpulkan data
lapangan secara lebih sistematis sesuai dengan kajian pustaka yang relevan. Adapun
tujuan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut :

1. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dipahami
langsung dalam interaksi antara guru dan peserta didik yang melaksanakan belajar,
meningkatkan profesialisme, guru dan memunculkan budaya akademik dikalangan
guru.
2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus mengingat
masyarakat berkembang sanagt cepat.
3. Meningkatkan relevansi pendidikan, hal ini mulai mencapai melalui peningkatan
proses pembelajaran.
4. Sebagai alat training in service, yang mempelajari guru dengan skill dan metode
baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
5. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran.
6. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di
kelas, dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
7. Meningkatkan sifat professional pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Menumbuhkan budaya akademik di lingkungan akademik.
9. Peningkatan efisiensi pengelolan pendidikan, peningkatan dan perbaikan proses
pembelajaran untuk meningkatkan relevensi dan mutu hasil pendidikan untuk
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang terintegrasi didalamnya.
Artinya, dari Penelitian Tindakan Kelas tersebut guru harus lebih banyak berlatih
dalam mengaplikasikan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi permasalahan dan
segera mencari solusi demi peserta didik. Borg (1996) yang dikutip oleh Suharsimi
menyatakan bahwa tujuan utama penelitian tindakan yaitu untuk mengembangkan
keterampilan guru berdasarkan pada persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di
kelasnya sendiri, dan bukan tujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang
pendidikan.
Output atau hasil yang diharapkan melaltu PTK adalah peningkatan atau perbaikan
kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
2. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.
3. Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan
sumber belajar lainya.
4. Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk
mengukur proses dan hasil belajar siswa.
5. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
6. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan
kompetensi siswa di sekolah.

B. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Dengan memperhatikan tujuan dan hasil yang dapai dapat dicapai melalui PTK,
terdapat sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut.
a) menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi para
pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK
yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk
berbagai kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal
ilmiah.
b) Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme dan
karir pendidik.
c) Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antarpendidik dalam satu
sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
d) Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau
program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas.
Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.
e) Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan
kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu,
hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
f) Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman,
menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau
media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara
sungguh-sungguh.

C. Urgensi Penelitian Tindakan Kelas

Pendidikan yang berlangsung di Indonesia mengalami berbagai persoalan yang


komplek terkait dengan berbagai komponen yang melingkupinya. Penyelesaian persoalan
pendidikan tersebut tidak dapat hanya dibebankan kepada pemerintah saja dalam hal ini
Kementerian Pendidikan. Dengan kata lain semua komponen yang terlibat dalam
pendidikan, termasuk guru diharapkan memberikan konstribusi untuk mengatasi masalah
dan ikut membantu kemajuan pendidikan. Guru tidak dapat berpangku tangan dan hanya
melihat-lihat saja tanpa melakukan suatu aksi.

Pembaharuan dan perubahan hendaknya dimulai dari pribadi guru itu sendiri selaku
pelaku dan ujung tombak dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas tidak terlepas dari peran yang dimainkan oleh
tenaga pengajar. Oleh karena itu tenaga pengajar menjadi salah satu komponen penting
dari suatu sistem pembelajaran. Untuk itu kualitas tenaga pengajar sebagai profesional
dalam bidangnya tidak hanya sebatas penguasaan terhadap metodologi mengajar dan
penguasaan bahan ajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Lebih dari sekedar itu,
tenaga pengajar haruslah memahami keadaan kebutuhan peserta didik yang memiliki
karakteristik yang unik dan khas. Salah satu upaya dari berbagai upaya yang dapat
dilakukan untuk mencapai kualitas tenaga pengajar sebagaimana diharapkan dapat
dilakukan melalui kemampuan guru dalam menguasai teori dan praktik pelaksanaan PTK.

Urgensi PTK dalam menyahuti kebutuhan guru untuk meningkatkan


profesionalitasnya juga dinyatakan sebagai berikut:
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap dinamika
pembelajaran di kelasnya. Guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang
guru dan siswa lakukan.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak
lagi bertindak hanya sebagai seorang praktisi saja yang sudah merasa puas
terhadap apa yang dikerjakannya selama bertahuntahun tanpa ada upaya
perbaikan dan inovasi, namun guru juga bertindak sebagai peneliti di bidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru mampu memperbaiki proses
pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi
dikelasnya. Tindakan yang dilakukan guru sematamata didasarkan pada masalah
aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak
perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang
terintegrasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dengan melaksanakan PTK, guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk
melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori
dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.
6. Penerapan dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik mengajar guru dalam sebuah
pembelajaran serta berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kualitas
hasil pembelajaran, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi,
meningkatkan efisiensi pengelolaan pembelajaran serta menumbuhkan budaya
meneliti pada komunitas guru.

Berdasarkan uraian di atas terlihat rasionalitas yang menggambarkan urgensi PTK


yaitu: Pertama, berhubungan dengan tugas profesional guru. Guru profesional tidak akan
merasa puas dengan hasil yang telah dicapainya. Untuk itu guru profesional akan secara
terus menerus menambah dan meningkatkan kemampuannya sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya. Kedua, berkaitan dengan otonomi guru dalam pengelolaan kelas,
artinya guru memiliki tanggung jawab penuh untuk keberhasilan pembelajaran siswa.
Dengan kata lain apa yang akan dilakukan guru dalam kelas bergantung pada guru itu
sendiri. Dengan demikian guru memiliki kesempatan yang luas untuk berinovasi yang
dianggapnya bermanfaat dalam meningkatkan kinerjanya. Ketiga, berkenaan dengan
pemanfaatan hasil penelitian. Selama ini banyak penelitian yang telah, sedang dan akan
dilakukan peneliti, akan tetapi hasilnya sulit diterapkan oleh guru. Hal ini selain masalah
yang dikaji bukan berasal dari kebutuhan dan masalah yang dihadapi guru.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi


permasalahan-permasalahan di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas dapat dijadikan
sarana bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran secabbbra efektif. Penelitian
tindakan kelas juga merupakan kebutuhan bagi guru dalam meningkatkan
profesionalitasnya sebagai guru, karena (Sukanti, 2008):

1. Penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan
tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya. Guru menjadi reflektif dan kritis
terhadap apa yang guru dan siswa lakukan.
2. Peneltian tindakan kelas meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.
Guru tidak lagi sebagai praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan
tanpa adanya upaya perbaikan dan inovasi namun dia bisa menempatkan dirinya
sebagai peneliti dibidangnya.
3. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu pengkajian yang
terdalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya.
4. Penelitian tindakan kelas tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena tidak
perlu meninggalkan kelasnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di dalam kelas yang dipahami langsung dalam interaksi antara guru dan peserta
didik yang melaksanakan belajar, meningkatkan profesialisme, guru dan memunculkan
budaya akademik dikalangan guru.
PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi
bertindak hanya sebagai seorang praktisi saja yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakannya selama bertahuntahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun guru
juga bertindak sebagai peneliti di bidangnya.
Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru mampu memperbaiki proses
pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya.
Tindakan yang dilakukan guru sematamata didasarkan pada masalah aktual dan faktual
yang berkembang di kelasnya.
Daftar Pustaka

Anjani Putri Belawati Pandingan, Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Upaya


Peningkatan Kualitas Pembelajaran Profesionalisme Guru dan Kompetesni
Belajar Siswa), Yogyakarta : CV Budi Utama, 2019.
Aqib, Z.Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. 2008.
Daryanto. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta:
Gava Media. 2011.
Sagala, S. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012
Suharsimu Arikunto, Suhardjono, Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bina
Aksara, 2006.
Sukanti, 2008. Meningkatkan kompetensi guru melalui pelaksanaan penelitian
tindakan kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. VI. No. 1.
Tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai