Anda di halaman 1dari 13

proposal ptk tematik sd

Sabtu, 28 Mei 2011


proposal PTK tematik SD

A. JUDUL

PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN


KETERAMPILAN PROSES DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas II
SDN 01 Gedung Ketapang, Kecamatan Sungkai selatan, Lampung utara.
B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar, ditegaskan

bahwa Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA pada KTSP diperuntukkan bagi

siswa SD sejak kelas I hingga kelas III. Seperti halnya untuk mata pelajaran lainnya,

pembelajaran IPA pada kurikulum tersebut untuk kelas rendah di SD (kelas I, II dan

III) dilaksanakan dengan pendekatan tematik dan terintegrasi dengan mata pelajaran

lainnya terutama Bahasa Indonesia.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam segi kognitif, psikomotorik,

dan afektif antar mata pelajaran. Dengan pembelajaran tematik siswa akan

memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Utuh dalam arti

pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi lebih

bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran

terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui

pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra

mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan

pendekatan konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan


pada keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa aktif terlibat dalam proses

pembelajaran untuk pembuatan keputusan.

Pemberlakuan pembelajaran tematik pada KTSP untuk siswa kelas rendah di SD

dapat dibenarkan secara akademik, karena siswa pada usia tersebut masih

berpandangan holistik serta berperilaku dan berpikir konkrit. Mereka belum terbiasa

dengan cara berpikir terspesialisasi dan abstrak. Pengalaman belajar akan

bermakna bagi mereka jika banyak berkaitan dengan ragam pengalaman keseharian

mereka yang ditunjang dengan benda-benda dan fenomena nyata yang dapat

diobservasi. Dengan demikian pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan

tematik akan memberikan pengalaman belajar yang sangat kaya bagi siswa dalam

rangka menumbuhkembangkan keragaman potensi yang dimiliki setiap siswa.

Tumbuh dan berkembangnya potensi siswa secara optimal sejak usia dini akan

sangat menentukan kualitas pengalaman dan hasil belajar mereka pada jenjang

berikutnya.

1. Identifikasi Masalah

Pemberlakuan pembelajaran tematik di kelas rendah Sekolah Dasar secara

institusional telah diterima oleh seluruh SD, termasuk SDN 01 Gedung Ketapang

Kecamatan Sungkai selatan, Lampung utara. Tetapi dalam kerangka profesional,

pemberlakukan tersebut berhadapan dengan sejumlah kendala. Diantara kendala

yang teridentifikasi oleh peneliti sebagai guru kelas II di SDN 01 Gedung ketapang

adalah sebagai berikut.

a. Belum ada kesepahaman antara guru-guru segugus yang mengajar di kelas

rendah tentang langkah-langkah operasional pembelajaran tematik yang benar-

benar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Sebagian guru memahami bahwa setiap

kegiatan dalam pembelajaran tematik tidak lagi menyajikan mata pelajaran tertentu

secara tegas. Sebagian lagi berpendapat bahwa KBM tematik hanya muncul pada

bagian-bagian tertentu saja.


b. Ada sikap ragu bahkan tidak percaya pada sebagian guru terhadap

kebermaknaan pembelajaran tematik di kelas rendah, terutama di kelas I dan kelas

II. Menurut mereka, pembelajaran tematik akan menyebabkan kesulitan bagi guru

untuk memantapkan keterampilan dasar siswa kelas rendah dalam calistung

(membaca, menulis, dan berhitung).

c. Bagi-bagi guru-guru yang telah mencoba merancang dan melaksanakan

pembelajaran tematik mengalami masalah tentang bagaimana mekanisme

penyelenggaraan dan pengelolaan evaluasi pada pembelajaran tematik. Apakah

berorientasi pada evaluasi tematik atau evaluasi mata pelajaran yang ditematikkan.

d. Bagi peneliti sendiri (guru kelas II SDN 01 Gedung Ketapang) selain

terkondisikan dengan tiga masalah di atas, saat ini berhadapan dengan masalah

penginte-grasian pembelajaran IPA ke dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

melalui pembelajaran tematik. Selama ini, contoh dalam buku-buku atau dalam

naskah-naskah pelatihan guru, mata pelajaran IPA dalam pembela-jaran tematik

ditampilkan tidak selaras dengan hakikat pendidikan IPA.

2. Analisis Masalah

Terhadap permasalahan sebagaimana teridentifikasi di atas, peneliti berusaha

menganalisis akar penyebab utama masalah tersebut serta mengupa-yakan

alternatif pemecahannya. Untuk itu melakukan studi literatur baik terhadap

perangkat kurikulum (KTSP) Sekolah Dasar maupun sumber-sumber lainnya yang

membahas pembelajaran tematik. Peneliti juga berkonsultasi dengan tenaga

akademisi yang dianggap memahami pembelajaran tematik. Hasil kegiatan analisis

menemukan beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya kendala

dalam pandangan dan pengalaman guru mengimplementasikan pembelajaran

tematik di SD. Penyebab tersebut antara lain.


1. Para guru pada umumnya belum memperoleh informasi yang benar dan

memadai tentang pembelajaran tematik. Informasi diterima bukan dari sumber

utama dan resmi (kurikulum dan perangkatnya) tapi dengan cara berantai dari mulut

ke mulut, dengan prinsip-prinsip dan konsep beragam dan kurang jelas.

2. Konsep pembelajaran tematik yang diterima oleh sebagian guru SD melalui

penataran atau penyuluhan sangat bersifat verbalistis dan teoritis. Sangat kurang

bukti praktis. Bahkan disampaikan oleh orang yang belum pernah mempraktikkan

atau menyaksikan pembelajaran tematik yang sebenarnya.

3. Guru yang telah mengetahui konsep dasar pembelajaran tematik kurang

terdorong untuk melaksanakannya dengan perencanaan yang matang. Kalau pun

melaksanakannya adalah dengan menerapkan langsung contoh-contoh yang siap

pakai yang seringkali tidak mempedulikan karakter masing-masing mata pelajaran

yang ditematikkan.

Karena luasnya permasalahan pembelajaran tematik di lapangan sebagaimana

dipaparkan terdahulu, peneliti memilih untuk memfokuskan perhatiannya kepada

permasalahan yang behubungan erat dengan permasalahan peneliti sendiri yang

timbul saat mengelola pembelajaran di kelas II SDN 01 Gedung ketapang yang

menjadi tanggungjawabnya. Peneliti pernah beberapa kali mencoba pembelajaran

tematik sesuai dengan pemahaman dan kemampuan yang terbatas. Bentuk

pembelajaran tematik yang dilakukan berdasarkan contoh-contoh yang diperoleh

dari buku-buku paket pembelajaran. Sebelumnya peneliti tidak begitu merasakan

adanya masalah dalam melaksanakan pembelajaran tematik. Tapi setelah peneliti

menempuh studi pada Program S1 PGSD interes IPA Universitas Terbuka, barulah

peneliti merasakan adanya masalah dalam penyelenggaraan pembelajaran tematik

di SD peneliti maupun pada SD lainnya yang satu gugus dengan peneliti. Terutama

pembelajaran tematik yang melibatkan mata pelajaran IPA di dalamnya.


Pada berbagai buku yang menyajikan contoh pembelajaran tematik di kelas rendah,

pengintegrasian mata pelajaran IPA ke dalam pembelajaran tersebut ternyata tidak

lagi memperhatikan karakteristik mata pelajaran IPA sebagaimana diamanatkan oleh

kurikulum dan para pakar. Dalam pembelajaran tematik ini mata pelajaran IPA

ditampilkan hanya dalam satu dimensi saja , yaitu dimensi konsep-konsep atau

istilah-istilah IPA. Sedangkan dua dimensi penting lainnya dari IPA yaitu sebagai

keterampilan proses dan sikap ilmiah tidak dikembangkan dalam pembelajaran

tematik.

Peneliti menyadari dan setuju bahwa pembelajaran tematik dan pembelajaran

dengan pendekatan lainnya di kelas rendah harus dapat menunjang penanaman

landasan yang kokoh dalam hal keterampilan dasar menulis, membaca, dan

berhitung. Tetapi karakteristik khusus setiap mata pelajaran yang ditematikkan tidak

boleh diabaikan dan hilang begitu saja sehingga kehilangan jatidirinya. Termasuk

untuk mata pelajaran IPA. Berdasarkan hal itu lah peneliti terdorong untuk

melakukan kaji tindak tentang penyelenggaraan pembelajaran tematik yang benar

secara konseptual, mampu meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi siswa dalam

keterampilan menulis, membaca, dan berhitung serta dapat menghadirkan

karakteristik mata pelajaran yang ditematikkan.

C. RUMUSAN MASALAH

Kaji tindak pembelajaran tematik yang akan dilaksanakan oleh peneliti akan

mentematiskan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kertakes. Berorientasi

kepada upaya menghasilkan model pembelajaran tematik yang dapat memfasilitasi

peningkatan kemampuan siswa kelas II dalam menulis paragraf dan secara simultan

mengembangkan keterampilan proses siswa. Selain itu pembelajaran ini pun harus

mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan

menghadirkan nuansa bermain bagi siswa dengan memamfaatkan lingkungan


sekolah sebagai faktor pendukung. Dengan demikian rumusan masalah penelitian

ini adalah:

Bagaimana penggunaan media lingkungan sekolah untuk meningkatkan

Keterampilan Proses dan Keterampilan Menulis Siswa pada Pembelajaran Tematik

di Kelas II SDN 01 Gedung ketapang, Kecamatan Sungkai selatan, Lampung utara?

Lebih khusus rumusan masalah tersebut dirinci ke dalam pertanyaan penelitian


sebagai berikut.:
1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran tematik dengan media

lingkungan sekolah untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan Keterampilan

Menulis siswa kelas II SDN 01 Gedung Ketapang, Kecamatan Sungkai selatan

Lampung utara?

2. Bagaimana proses pembelajaran tematik dengan media lingkungan sekolah

untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan Keterampilan Menulis siswa kelas II

SDN 01 Gedung ketapang, kecamatan Sungkai selatan, Lampung utara ?

3. Bagaimana peningkatan keterampilan proses siswa pada pembelajaran tematik

dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 01 Gedung ketapang, kecamatan

Sungkai selatan, Lampung utara ?

4. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis siswa pada pembelajaran tematik

dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 01 Gedung ketapang, kecamatan

Sungkai selatan, Lampung utara ?

Masalah penelitian dibatasi pada pembelajaran tematik dengan komponen mata

pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kertakes di kelas II semester 2 tahun

pelajaran 2010/2011. Keterampilan proses yang akan dikembangkan dibatasi pada

keterampilan mengobservasi dan keterampilan berkomunikasi (melaporkan hasil

observasi). Sedangkan keterampilan menulis yang akan dikembangkan adalah

keterampilan menulis kalimat dan paragraf sederhana.

D. TUJUAN PENELITIAN
Sasaran utama yang diharapkan sebagai tujuan dari kegiatan Penelitian Tindakan

Kelas ini adalah meningkatnya keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa

Kelas II Sekolah Dasar Negeri 01 Gedung ketapang, kecamatan Sungkai selatan,

Lampung utara.

, sehingga dapat memenuhi standar kurikulum. Adapun tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan kompetensi guru dalam merancang model pembelajaran tematik

dengan media lingkungan sekolah untuk meningkatkan keterampilan proses dan

keterampilan menulis siswa kelas II SDN 01 Gedung ketapang, kecamatan Sungkai

selatan, Lampung utara

2. Meningkatkan kompetensi guru mengelola pembelajaran tematik dengan media

lingkungan sekolah untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan Keterampilan

Menulis siswa kelas II SDN 01 Gedung ketapang, kecamatan Sungkai selatan,

Lampung utara.

3. Meningkatkan kinerja keterampilan proses siswa pada pembelajaran tematik

dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 01 Gedung ketapang, kecamatan

Sungkai selatan, Lampung utara.

4. Meningkatkan kinerja keterampilan menulis siswa pada pembelajaran tematik

dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 01 Gedung ketapang, kecamatan

Sungkai selatan, Lampung utara.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat

memberikan manfaat atau kontribusi sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh aturan-aturan, rambu-rambu dan model

pembelajaran tematik yang lebih realistik yang memungkin dikembangkan di sekolah

dasar.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru kelas untuk

memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait dengan

pembelajaran tematik di Sekolah Dasar, khususnya di Kelas II Sekolah Dasar

Negeri. 01 Gedung ketapang.

3. Manfaat Kelembagaan

Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga pendidikan dalam

mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah sebagai amanat KTSP. Antara

lain merintis pelaksanaan pembelajaran tematik yang benar-benr merujuk kepada

kondisi dan kompetensi realistik sekolah yang bersangkutan.

F. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kajian pustaka yang akan dirujuk dalam penelitian ini adalah yang berhu-bungan

erat dengan:

1. PTK
2. Pembelajaran Tematik
3. Karakteristik Pembelajaran IPA dan Keterampilan Proses
4. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Keterampilan Menulis
G. ANGGAPAN DASAR

Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandastumpu pada asumsi (anggapan)

dasar sebagai berikut.

1. Pembelajaran tematik sangat bermakna bagi siswa apabila dirancang sesuai

dengan perkembangan psikologis siswa dan faktor pendukung yang ada di

lingkungan siswa.

2. Keterampilan proses IPA dan keterampilan menulis sangat penting dan perlu

dikembangkan sejak dini bagi siswa sekolah dasar.


H. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagai-

mana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah:

Serangkaian tindakan dan refleksi terhadap pembelajaran tematik dengan media lingkungan

dapat meningkatkan keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa Kelas II Sekolah

Dasar Negeri 01 Gedung ketapang, kecamatan Sungkai selatan, Lampung utara.

I. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

1. Metode Penelitian.

Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model

penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana

kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan satu

kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun fase PTK model Kemmis & MC

Tanggart meliputi: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan dan Observasi

(Acting and Observing), dan (3) Refleksi (Reflecting).

2. Subjek Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dalam Pembe-lajaran

Tematik di Kelas II Sekolah Dasar Negeri 01 Gedung Ketapang Kecamatan Sungkai

selatan, Lampung utara; semester Genap tahun 2011. Jumlah siswa yang menjadi

subjek penelitian sebanyak 30 orang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 10

orang siswa perempuan.

3. Variabel yang Diselidiki


Adapun jenis variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan pada
penelitian adalah:
(1) Variabel input

Yaitu keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa sebelum dilakukan

Penelitian Tindakan Kelas.

(2) Variabel proses

Yaitu tindakan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran tematik dengan

menggunakan media lingkungan sekolah, termasuk di dalamnya upaya-upaya

bimbingan guru dalam memfasilitasi peningkatan keterampilan proses dan

keterampilan menulis siswa.

(3) Variabel output

Yaitu peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola proses

pembelajaran tematik dengan menggunakan media lingkungan sekolah, serta

peningkatan keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa setelah mengikuti

siklus pembelajaran tematik.

4. Rencana Tindakan

Seperti telah disebutkan pada bagian metode penelitian, bahwa Penelitian Tindakan

Kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model Kemmis & MC Tanggart dengan pola umum

sebagai berikut:

Gambar 1: Alur Dasar Penelitian Tindakan

Alur siklus sebagaimana tergambar dalam gambar 1 rencana Penelitian Tindakan


Kelas, dijelaskan sebagai berikut:
1. Rencana Umum
a. Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu guru kelas V SD Negeri 01 Gedung

ketapamg. Membangun kesepahaman antara peneliti dengan observer tentang

konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, tema yang diangkat dalam

proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan kegiatan Penelitian

Tindakan Kelas.

b. Mengkaji kurikulum 2006 (KTSP) yang berhubungan dengan pembelajaran

tematik, pembelajaran Bahasa Indonesia, dan pembelajaran IPA di kelas II semester

2.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang dipilah ke

dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi

dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubumgan dengan kinerja guru dalam

menggunakan pembelajaran tematis dengan media lingkungan sekolah, dan kinerja

siswa yang meliputi:

a. Keterampilan mengamati

b. Keterampilan melaporkan hasil observasi

c. Keterampilan menulis kalimat

d. Keterampilan menulis paragraf

J. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat

pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan pembelajaran

dilaksanakan.

Data tersebut adalah:

Tabel 1
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
NO JENIS DATA METODE ALAT
1. Perencanaan pembelajaran tematik Observasi Lembar
pengamatan
2. Proses pembelajaran tematik.
a. Aktivitas atau kinerja guru
b. Aktivitas atau kinerja siswa

3. Peningkatan keterampilan proses siswa. Observasi Lembar


pengamatan
4. Peningkatan keterampilan menulis siswa. Observasi Lembar
pengamatan

K. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


Pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:

1. Seleksi data, pengelompokkan dan pengolahan data, dan interpretasi data

2. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data

3. Tindak lanjut atau rekomendasi.

Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan diberlakukan

pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkenaan

dengan analisis data hasil penelitian meliputi:

1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan dentifikasi

masalah

2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan penelitian

3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan tindakan

penelitian

4. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan

5. Kesimpulan dan rekomendasi


L. PUSTAKA RUJUKAN

Al Muchtar, S. (1995). Arah peningkatan mutu pendidikan IPS di sekolah dasar


(Makalah). Bandung: Laboratorium PIPS SD FPIPS IKIP Bandung.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan : Sekolah Dasar. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Pembelajaran terpadu PGSD &
S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta Depdikbud Republik Indonesia.
Fogarty, R. (1991). The mindful school: How to integrated the curricula palatine,
Illinois: IRI / Skylight Publishing Inc.
Hadisubroto, T. & Herawati, I.S, (2004). Pembelajaran terpadu. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Jahiru, K. (1994). Buku pedoman guru pengajaran IPS SD. Jakarta: Depdikbud
Joni, R. (1996). Pembelajaran terpadu, Makalah Bahan untuk Program Pelatihan
Guru Pamong, BP3GSD Ditjen Dikti.
Natawijaya, RR. & Moesa, A.M.(1992). Psikologi pendidikan. Jakarta. Depdikbud
Republik Indonesia.
Ningrum, E. (2002). Materi dan pembelajaran IPS SD (Modul 9). Jakarta Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Sanusi, A., (1998). Pendidikan alternatif menyentuh azas dasar persoalan
pendidikan dan pemasyarakatan. Bandung PT Grafindo Media Pratama.
Winataputra, U.S, (2002). Materi dan pembelajaran IPS SD. (Edisi kesatu) Jakarta:
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai