A. JUDUL
bahwa Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA pada KTSP diperuntukkan bagi
siswa SD sejak kelas I hingga kelas III. Seperti halnya untuk mata pelajaran lainnya,
pembelajaran IPA pada kurikulum tersebut untuk kelas rendah di SD (kelas I, II dan
III) dilaksanakan dengan pendekatan tematik dan terintegrasi dengan mata pelajaran
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam segi kognitif, psikomotorik,
dan afektif antar mata pelajaran. Dengan pembelajaran tematik siswa akan
memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Utuh dalam arti
bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran
terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra
dapat dibenarkan secara akademik, karena siswa pada usia tersebut masih
berpandangan holistik serta berperilaku dan berpikir konkrit. Mereka belum terbiasa
bermakna bagi mereka jika banyak berkaitan dengan ragam pengalaman keseharian
mereka yang ditunjang dengan benda-benda dan fenomena nyata yang dapat
tematik akan memberikan pengalaman belajar yang sangat kaya bagi siswa dalam
Tumbuh dan berkembangnya potensi siswa secara optimal sejak usia dini akan
sangat menentukan kualitas pengalaman dan hasil belajar mereka pada jenjang
berikutnya.
1. Identifikasi Masalah
institusional telah diterima oleh seluruh SD, termasuk SDN 01 Gedung Ketapang
yang teridentifikasi oleh peneliti sebagai guru kelas II di SDN 01 Gedung ketapang
benar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Sebagian guru memahami bahwa setiap
kegiatan dalam pembelajaran tematik tidak lagi menyajikan mata pelajaran tertentu
secara tegas. Sebagian lagi berpendapat bahwa KBM tematik hanya muncul pada
II. Menurut mereka, pembelajaran tematik akan menyebabkan kesulitan bagi guru
berorientasi pada evaluasi tematik atau evaluasi mata pelajaran yang ditematikkan.
terkondisikan dengan tiga masalah di atas, saat ini berhadapan dengan masalah
melalui pembelajaran tematik. Selama ini, contoh dalam buku-buku atau dalam
2. Analisis Masalah
utama dan resmi (kurikulum dan perangkatnya) tapi dengan cara berantai dari mulut
penataran atau penyuluhan sangat bersifat verbalistis dan teoritis. Sangat kurang
bukti praktis. Bahkan disampaikan oleh orang yang belum pernah mempraktikkan
yang ditematikkan.
menempuh studi pada Program S1 PGSD interes IPA Universitas Terbuka, barulah
di SD peneliti maupun pada SD lainnya yang satu gugus dengan peneliti. Terutama
kurikulum dan para pakar. Dalam pembelajaran tematik ini mata pelajaran IPA
ditampilkan hanya dalam satu dimensi saja , yaitu dimensi konsep-konsep atau
istilah-istilah IPA. Sedangkan dua dimensi penting lainnya dari IPA yaitu sebagai
tematik.
landasan yang kokoh dalam hal keterampilan dasar menulis, membaca, dan
berhitung. Tetapi karakteristik khusus setiap mata pelajaran yang ditematikkan tidak
boleh diabaikan dan hilang begitu saja sehingga kehilangan jatidirinya. Termasuk
untuk mata pelajaran IPA. Berdasarkan hal itu lah peneliti terdorong untuk
secara konseptual, mampu meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi siswa dalam
C. RUMUSAN MASALAH
Kaji tindak pembelajaran tematik yang akan dilaksanakan oleh peneliti akan
peningkatan kemampuan siswa kelas II dalam menulis paragraf dan secara simultan
mengembangkan keterampilan proses siswa. Selain itu pembelajaran ini pun harus
ini adalah:
Lampung utara?
D. TUJUAN PENELITIAN
Sasaran utama yang diharapkan sebagai tujuan dari kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah meningkatnya keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa
Lampung utara.
Lampung utara.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh aturan-aturan, rambu-rambu dan model
dasar.
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Kelembagaan
Kajian pustaka yang akan dirujuk dalam penelitian ini adalah yang berhu-bungan
erat dengan:
1. PTK
2. Pembelajaran Tematik
3. Karakteristik Pembelajaran IPA dan Keterampilan Proses
4. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Keterampilan Menulis
G. ANGGAPAN DASAR
lingkungan siswa.
2. Keterampilan proses IPA dan keterampilan menulis sangat penting dan perlu
Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagai-
Serangkaian tindakan dan refleksi terhadap pembelajaran tematik dengan media lingkungan
dapat meningkatkan keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa Kelas II Sekolah
1. Metode Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model
penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana
kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan satu
kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun fase PTK model Kemmis & MC
2. Subjek Penelitian
selatan, Lampung utara; semester Genap tahun 2011. Jumlah siswa yang menjadi
subjek penelitian sebanyak 30 orang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 10
Yaitu tindakan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran tematik dengan
4. Rencana Tindakan
Seperti telah disebutkan pada bagian metode penelitian, bahwa Penelitian Tindakan
Kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model Kemmis & MC Tanggart dengan pola umum
sebagai berikut:
konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, tema yang diangkat dalam
Tindakan Kelas.
2.
2. Pelaksanaan Tindakan
dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi
dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubumgan dengan kinerja guru dalam
a. Keterampilan mengamati
Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat
dilaksanakan.
Tabel 1
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
NO JENIS DATA METODE ALAT
1. Perencanaan pembelajaran tematik Observasi Lembar
pengamatan
2. Proses pembelajaran tematik.
a. Aktivitas atau kinerja guru
b. Aktivitas atau kinerja siswa
pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkenaan
1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan dentifikasi
masalah
2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan penelitian
3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan tindakan
penelitian