Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pad
Lanjut usia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun ke atas. Pada lanjut
memperbaiki kerusakan yang terjadi dalam tubuh (Dewi, Sosia Rhosma, 2014).
umur lanjut usia Menurut Efendi (2009) dalam sunaryo & Wijayanti, Rhayudkk
undang-undang nomor 13 tahun 1998 dalam Bab I pasal 1 ayat 2 yang berbunyi”
World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria
berikut: usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly)
ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very
Dra. Jos Masdani (psikolog UI) terdapat empat fase, yaitu: pertama (fase
inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah 40-55 tahun, ketiga (fase
presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup usia.
prof. Dr. Koesoemato Setyonogoro masa lansia (geriatric age): lebih 65 tahun
atau 70 tahun. Masa lansia (getriatic age) itu sendiri dibagi menjadi tiga batasan
umur, yaitu young old (7—75 tahun), Old (75-80 ytahun).dan very old (lebih 80
2. Karakteristik lansia
Lansia resiko tinggi Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/ seseorang yang
Lansia tidak potensial Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
3. Tipe lansia
hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan ekonominya. Tipe tersebut
b. Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru dan selektif dalam mencari
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah, tidak
d. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama dan melakukan
e. Tipe bingung
menyebutkan bahwa orang tua (lanjut usia) dalam literatur lama (Jawa) dibagi dua
golongan, yaitu:
Wong Sepuh: orang tua yang sepi hawa nafsu, menguasai ilmu “Dwi Tunggal”,
yakni mampu membedakan antara baik dan buruk, sejati dan palsu, Gusti (Tuhan)
Wong Sepah lanjut usia yang kosong, tidak tahu rasa, bicaranya mulukmuluk
tanpa isi, tingkah lakunya dibuat-buat dan berlebihan, serta memalukan. Hidupnya
a) Kulit mulai mengendur dan wajah muulai keriput serta garis-garis yang
menetap.
e) Pendengaran berkurang.
a) Teori Biologi
1) Theory genetic
Menyebutkan bahwa manusia dan hewan terlahir dengan program genetic yang
Menurut teori “pemakaian dan perusakan” disebutkan bahwa proses menua terjadi
akibat kelebihan usaha dan stress yang menyebabkan tubuh menjadi lelah dan
Teori nutrisi menyatakan bahwa proses menua dan kualitas proses menua
Penuaan terjadi karena adanya mutasi somatik akibat pengaruh lngkungan yang
buruk
d) Teori stress
Mengungkapkan bahwa poses menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa
digunakan tubuh
Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masukny virus ke
g) Teori psikologis
itu.
Menurut teori ini, kepribadian seseorang tidak hanya berorientas pada dunia luar
Teori ini berfokus pada identifkasi dan pencapaian tujuan kehidupan seseorang
menurut lma fase perkembangan, yaitu masa kanak-kanak, remaja, dewasa tengah,
Tugas perkembangan lnsia adalah Integrity Versus Despair. Jika lansia dapat
menemukan arti dari hidup yang dijalaninya dan mengatur proses menua yang
didalamnya
h) Teori sosiologi
Menurut teori ini pada lansia terjadi penurunan kekuasaan dan prestise sehingga
interaksi social mereka juga berkurang, yang tersisa hanyalah harga diri dan
3) Teori aktivitas
Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses bergantung pada bagaimana
4) Teori berkesinambungan
Setiap orang pasti berubah menjadi tua namun kepribadian dasar dan pola perilaku
Konsep Hepertensi
A. Pengertian
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg.
Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmhg
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita
jika tekanan Sistolik lebih besar daripada 140 mmHg atau tekanan Diastolik lebih
besar dari 90 mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistolik dan 80
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang
dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai “normal”. Pada tekanan darah tinggi,
terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga
B. Epidemiologi
Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di
remaja.
C. Etiologi
hipertensi).
tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau
norepinefrin (noradrenalin).
1. Penyakit Ginjal
- Pielonefritis
- Glomerulonefritis
- Tumor-tumor ginjal
2. Kelainan Hormonal
- Hiperaldosteronism
- Sindroma Cushing
- Feokromositoma
3. Obat-obatan
- Pil KB
- Kortikosteroid
- Siklosporin
- Eritropoietin
- Kokain
- Penyalahgunaan alkohol
- Koartasio aorta
D. Faktor Predisposisi
seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Hipertensi juga banyak dijumpai pada
kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan
stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis
adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf parasimpatis adalah
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti,
akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan
dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang
Hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan
membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita
E. Patofisiologi
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar
bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bias
terjadi.
Pada saat bersamaan dimana system simpatis merangsang pembuluh darah
yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, saat vasokonstriktor kuat, yang
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormone ini
keadaan hipertensi.
F. Manifestasi Klinis
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sesak nafas
- Gelisah
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
G. Klasifikasi
Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7 (2003) dapat dilihat pada tabel
berikut:
Klasifikasi Tekanan Sistolik (mmHg) Tekanan Diastolik (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi 140-150 90-99
stage I
Hipertensi >150 >100
stage II
(Arif Muttaqin, 2009).
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO:
Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Tingkat I (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub group: Perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (Hipertensi Sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (Hipertensi Berat) >180 >110
Hipertensi Sistol terisolasi >140 <90
Sub group: Perbatasan 140-149 <90
(Andy Sofyan, 2012)
Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kategori Sistol (mmHg) Dan/Atau Diastol (mmHg)
Normal <120 Dan <180
Pre Hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi Tahap I 140-159 Atau 90-99
Hipertensi Tahap II ≥160 Atau ≥100
Hipertensi Sistol ≥140 Dan <90
Terisolasi
(Andy Sofyan, 2012)
The Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of
Tidak minum obat antihipertensi dan tidak sakit akut. Apabila tekanan
sistolik dan diastolic turun dalam kategori yang berbeda, maka yang dipilih adalah
kategori yang lebih tinggi. berdasarkan pada rata-rata dari dua kali pembacaan
atau lebih yang dilakukan pada setiap dua kali kunjungan atau lebih setelah
skrining awal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang
dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi,
terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga
atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik
masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara
hipertensinya reversible setelah bayi lahir. PIH tampaknya terjadi akibat dari
kombinasi peningkatan curah jantung dan TPR. Selama kehamilan normal volume
darah meningkat secara drastis. Pada wanita sehat, peningkatan volume darah
vasoaktif, misalnya angiotensin II. Hal ini menyebabkan TPR berkurang pada
kehamilan normal dan tekanan darah rendah. Pada wanita dengan PIH, tidak
peningkatan besar volume darah secara langsung meningkatkan curah jantung dan
tekanan darah. PIH dapat timbul sebagai akibat dari gangguan imunologik yang
H. Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit hipertensi menurut TIM
POKJA RS Harapan Kita (2003:64) dan Dr. Budhi Setianto (Depkes, 2007)
adalah diantaranya:
acut (IMA).
I. Pemeriksaan Penunjang
bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan factor resiko lain atau
pemerisaan lain, seperti klirens kreatinin, protein, asam urat, TSH dan
ekordiografi.
J. Penatalaksanaan
karena olah raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat
raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi
asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam
lewat kulit).
pengobatan farmakologis.
4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.
1. Diuretik
2. Penghambat Simpatetik
(saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ). Contoh obatnya adalah :
3. Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya
sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang
4. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi
otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini
terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping
yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan
lemas.
6. Antagonis kalsium
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko
terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
Daftar Pustaka
Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2.
Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2001.Keperawatan Medikal-Bedah edisi 8 volume 2. Jakarta
:EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tingg
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17124/4/Chapter%20II.pdf