Anda di halaman 1dari 6

COMPUTATIONAL THINKING

OLEH:

MELANI
A3S223068

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024
Hal-hal yang menjadi bagian dari portofolio untuk topik pendalaman CT adalah sebagai berikut:

1. Hasil diskusi pada bagian Ruang Kolaborasi (dapat berupa slide presentasi/laporan).
2. Feedback yang diberikan kelompok lain pada saat Demonstrasi Kontekstual.
3. Hasil refleksi yang diisikan pada Aksi Nyata

PORTOFOLIO
TOPIK 1: PENDALAMAN PEMAHAMAN COMPUTATIONAL THINGKING (CT)

BAB 1
PENDAHULUAN
Computational Thinking (CT) merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran di kelas pada tiap mata pelajaran.
Tujuannya agar pembelajaran yang dilakukan dalam memaksimalkan peningkatan
keterampilan 6c. Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasional adalah cara
berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Caranya adalah menguraikan setiap masalah
menjadi beberapa bagian atau tahapan yang efektif dan efisien. CT juga dapat diartikan
menjadi sebuah metode untuk menyelesaikan suatu masalah yang dirancang untuk dapat
diselesaikan oleh manusia atau sistem atau keduanya. Secara tidak sadar Computational
Thinking (CT) atau berpikir komputational dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Meskipun kebanyakan aspek kehidupan sekarang terkait erat dengan teknologi informasi
dan komputasi, masih ada banyak situasi di mana Computational Thinking dapat diterapkan
tanpa langsung melibatkan komputer, TIK, atau robot. Penerapan berpikir komputasional
dalam menyelesaikan permasalahkan sehari-hari dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu
penerapan dekomposisi, penerapan pengenalan pola, penerapan abstraksi, dan penerapan
algoritma. Semuanya memiliki cara berpikir dan penyelesaian masalah yang berbeda. Salah
satu contohnya yaitu membuat jus mangga. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, kami
menyepakati bahwa memanfaatkan sampah barang non organik menjadi barang bekas,
membenahi kancing baju lepas, dan mengatur jadwal harian untuk optimalitas waktu dan
produktifitas sudah tepat mengenai persoalan zaman sekarang yang tidak membutuhkan
komputer dalam penerapannya dan pemecahan masalahnya sudah sesuai dengan penerapan.
BAB II
PEMBAHASAN
Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasional adalah cara berpikir untuk
menyelesaikan suatu masalah. Caranya adalah menguraikan setiap masalah menjadi beberapa
bagian atau tahapan yang efektif dan efisien. CT juga dapat diartikan menjadi sebuah metode
untuk menyelesaikan suatu masalah yang dirancang untuk dapat diselesaikan oleh manusia atau
sistem atau keduanya. Secara tidak sadar Computational Thinking (CT) atau berpikir
komputational dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Computational Thinking (CT) merupakan pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan


masalah dengan 4 fondasi yaitu:

1. Decomposion
Adalah keterampilan seseorang dalam menguraikan atau menjabarkan sebuah masalah menjadi
sub-bab atau bagian-bagian yang sederhana.

2. Pattern Recognition
Merupakan keterampilan untuk mengidentifikasi pola-pola tertentu baik itu
persamaan,perbedaan,bentuk dari informasi yang didapat pada tahap decomposition.

3. Abstraction
Merupakan keterampilan mengenelisir pola-pola yang didapat dari tahap pattern recognition,
kemudian dijadikan dasar dalam perumusan alternatif pemecahan masalah dan solusi.

4. Algorithma
Merupakan keterampilan menjabarkan alternatif pemecahan masalah/splusi kedalam langkah-
langkah yang terstruktur dan sistematis.

Tanggapan/solusi: Kelompok l, SMP Negeri 4 Kendari:

1. Berikut adalah cara membuat desain kerajinan kursi dari bambu dengan menggunakan
fondasi computational thinking:
A. Dekomposisi
Pecah desain kursi bambu menjadi bagian-bagian kecil. Misalnya kaki kursi, dudukan
kursi, sandaran kursi. Setiap bagian perlu dianalisis sifat dan fungsinya.
B. Pengenalan Pola
Amati pola dan simetri pada desain kursi bambu tradisional. Misalnya pola anyaman
pada dudukan dan sandaran. Pola ini bisa dijadikan acuan desain.
C. Abstraksi
Buat abstraksi desain kursi bambu. Misalnya dengan sketsa atau model 3D. Abstraksi ini
menonjolkan ciri khas tanpa detail spesifik.
D. Algoritma
Rancang algoritma atau langkah-langkah pembuatan kursi secara berurutan. Misalnya:
1) Siapkan bahan baku bambu
2) Potong bambu sesuai ukuran
3) Anyam bagian dudukan, sandaran, dan kaki
4) Rangkai bagian-bagian
5) Finishing permukaan

Dengan menerapkan fondasi computational thinking, desain kursi bambu bisa dibuat lebih
sistematis dan terstruktur. Komponen desain yang rumit dapat disederhanakan. Algoritma
pembuatan juga menjadi lebih jelas.

2. Berikut ini adalah cara mengatur kegiatan acara lomba lari marathon dengan menerapkan
computational thinking:
A. Abstraksi
Buat abstraksi permasalahan dengan memfokuskan pada komponen utama
penyelenggaraan lomba lari marathon seperti rute lari, peserta, panitia, konsumsi,
keamanan, dan lainnya.
B. Dekomposisi
Pecah komponen utama menjadi sub komponen yang lebih rinci. Misalnya rute lari
dibagi menjadi titik start, titik finish, pos air minum, pos medis. Peserta dibagi
berdasarkan kategori umur, kelamin, dan lainnya.
C. Pengenalan Pola
Kenali pola dari acara lari marathon sebelumnya. Misalnya jumlah peserta terbanyak,
pola penyebaran pos air minum, dan kebutuhan medis. Pola ini bisa dijadikan acuan
perencanaan.
D. Algoritma
Buat algoritma atau langkah-langkah sistematis untuk eksekusi tiap komponen. Misalnya
algoritma pendistribusian paket start, penentuan pemenang, perhitungan waktu tiap
peserta.
Dengan menerapkan computational thinking, penyelenggaraan lomba lari marathon dapat
direncanakan dan dieksekusi secara lebih terstruktur dan sistematis untuk mencapai hasil terbaik.

Hasil refleksi dari aksi nyata:

Melalui pengetahuan baru dari pemahaman tentang Computational Thingking (CT) harapan
saya yaitu saya mampu mengelola suatu permasalahan dengan menguraikan sesuai pondasi agar
dapat terselesaikan dengan baik, setelah mengikuti perkuliahan ini saya berharap dapat
menerapkan kepada peserta didik sehingga dalam menganalisis suatu permasalahan dapat
terpecahkan dan terselesaikan dengan menerapkan langkah-langkah cara berfikir “dekomposisi”
pengenalan pola, abstrak, dan algoritma.

Setelah mempelajari CT saya dapat memahami bahwa Computational Thingking (CT)


merupakan cara berfikir untuk menemukan sebuah pemecahan atau solusi dengan cara yan
efektif dan optimal. Saya mengetahui dan memahami secara lebih mendalami terkait empat
pondasi landasan pemeahan masalah yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstrak, dan
algoritma, yang sangat penting diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pelajaran. Selain itu saya baru mendapat pemahaman baru jika hal-hal atau kegiatan sederhana
yang kita lakukan merupakan bentuk penerapan dari Computational Thingking (CT).

Dengan adanya keberadaan CT dalam kehidupan sangat penting, karena dengan adanya CT
dapat memudahkan dalam memahami sesuatu yang sulit menjadi mudah dipahami dan
melakukan strategi menganalisis, mengkonsep masalah dengan yang efektif, efesien, dan
optimal. Sehingga sebagai guru akan mudah menyelesaikan permasalahan dalam
pembelajaran.

Perasaan yang saya rasakan yaitu saya sangat senang karena saya dapat belajar dan
mendapatkan ilmu yang baru terkait dengan Computational Thingking (CT). Selain itu saya
dapat mengaplikasikan dikehidupan sehari-hari maupun dalam proses pembelajaran.

Kendala yang mungkin akan saya alami selama mengikuti kuliah ini yaitu munculnya istilah-
istilah baru yang ada pada materi, selanjutnya materi dalam mata kuliah Computational
Thingking (CT) ini sangat baru bagi saya, jadi saya juga harus mempelajarinya dari awal dan
memaksimalkan diri untuk menggali lebih dalam tentang semua hal yang berkaitan dengan
Computational Thingking (CT).

BAB III
PENUTUP
Computational Thinking (CT) merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran di kelas pada tiap mata pelajaran.
Tujuannya agar pembelajaran yang dilakukan dalam memaksimalkan peningkatan
keterampilan 6cComputational Thinking (CT) atau berpikir komputasional adalah cara berpikir
untuk menyelesaikan suatu masalah. Computational Thinking (CT) merupakan pendekatan
yang digunakan dalam menyelesaikan masalah dengan 4 fondasi yaitu:1.Decomposion Adalah
keterampilan seseorang dalam menguraikan atau menjabarkan sebuah masalah menjadi sub-
bab atau bagian-bagian yang sederhana.2.Pattern Recognition Merupakan keterampilan untuk
mengidentifikasi pola-pola tertentu baik itu persamaan,perbedaan,bentuk dari informasi yang
didapat pada tahap decomposition.3.Abstraction Merupakan keterampilan mengenelisir pola-
pola yang didapat dari tahap pattern recognition, kemudian dijadikan dasar dalam perumusan
alternatif pemecahan masalah dan solusi.4.Algorithma Merupakan keterampilan menjabarkan
alternatif pemecahan masalah/splusi kedalam langkah-langkah yang terstruktur dan sistematis.

Anda mungkin juga menyukai