Anda di halaman 1dari 16

PORTOFOLIO

COMPUTATIONAL THINKING

Disusun Oleh

Sri Shophiatur Rahayu – 24910004

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

IKIP SILIWANGI BANDUNG

2024
MULAI DARI DIRI

• Nama/Jenjang/Mapel yang akan diajar: Sri Shophiatur Rahayu/Pendidikan Profesi


Guru SD/ Bahasa Indonesia
• Saat ini, komputer cukup banyak digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan berbagai hal, misalnya belanja online (daring) atau mencari jalur untuk
menuju suatu tempat. Menurut Anda, bagaimana cara komputer ‘berpikir’ sehingga
dapat membantu manusia melakukan berbagai kegiatan? :
CT memiliki empat fondasi yang menjadi landasan pemecahan persoalan yaitu
dekomposisi (decomposition), algoritma (algorithm), pengenalan pola (pattern
recognition), dan abstraksi (abstraction). Contoh yang bisa diambil dari ke empat
tersebut seperti kerja microsoft yang membagi ke dalam beberapa fungsi yang
dibutuhkan untuk memecahkan persoalan manusia dalam hal pengolahan data. Seperti
microsoft word yang digunakan untuk membuat suatu dokumen, microsoft power point
yang menjadi salah satu media presentasi dan microsoft excell sebagai software
pengolah data numerasi.
• Apakah Anda pernah mendengar/mengetahui tentang CT? Jika pernah, uraikan dengan
ringkas apa yang Anda ketahui tentang CT!
Pernah. Computational thinking merupakan salah satu cara berpikir untuk
menyelesaikan suatu masalah yang juga melibatkan kecanggihan dari
tekhnologi. Melalui computational thinking, seseorang dapat merancang solusi yang
terstruktur untuk masalah kompleks, tidak hanya dalam konteks komputer, tetapi juga
dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
• Jika belum pernah mendengar tentang CT dan saat ini Anda mengambil mata kuliah ini,
apa motivasi Anda dalam mengambil mata kuliah ini?
Saya pernah mendengar tentang CT. Motivasi saya megambil mata kuliah ini berharap
saya menjadi guru yang melek akan tekhnologi sehingga dapat menerapkan prinsip
pengajaran abad 21.
EKSPLORASI KONSEP

• Manfaat apa sajakah yang Anda peroleh setelah mempelajari CT?


Beberapa poin yang saya peroleh dari mempelajari mata perkuliahan computational
thinking:
1. Menyadari bahwa memecahkan permasalahan dengan berdampingan dengan
tekhnologi merupakan hal yang sangat membantu dan jauh lebih mudah dan cepat
2. Kemampuan problem solving yang dihasilkan jauh lebih modern
3. Dapat memilih beberapa software/aplikasi/media yang kita inginkan untuk
membantu dalam pemecahan suatu masalah
4. Menjadi pribadi yang lebih logis dan strategis terutama dalam merumuskan
pemecahan masalah
• Menurut Anda, apakah Anda sudah memahami apa itu CT dan 4 fondasi CT?
Jelaskan apa itu CT dan 4 fondasi dasarnya berdasarkan pemahaman Anda!
Computational Thinking (CT) merupakan metode untuk menyelesaikan sebuah
permasalahan. Seorang individu bukan dituntut untuk menjadi komputer, akan tetapi
seorang individu harus berfikirnya seperti komputer dalam artian berfikir secara
terstruktur untuk mendapatkan hasil yang efektif, efisien dan optimal. Terdapat 4
fondasi dari CT itu sendiri, diantaranya:
o Dekomposisi: Proses membagi suatu persoalan ke dalam masalah-masalah yang
lebih kecil dari yang dihadapi.
o Pengenalan pola: Proses analisis terhadap beberapa hal yang memiliki
kesamaan dengan kesamaan yang lain atau yang mungkin sudah pernah terjadi,
sehingga dari hal tersebut akan timbul solusi-solusi yang diimplementasikan
untuk penyelesaian suatu permasalahan.
o Abstraksi: proses penghapusan beberapa hal yang dianggap tidak relevan dari
suatu persoalan. Dengan abstraksi, dapat dibuat suatu blueprint untuk mencapai
tahap penyelesaian suatu permasalahan.
o Algoritma: Cara-cara yang sudah tersusun untuk menyelesaikan persoalan.
EKSPLORASI KONSEP LEMBAR KERJA (LK)
RUANG KOLABORASI

Nama/No. Kelompok: Kelompok 1 (Kelompok Aurora)

Ari Apriandi - 24910008


Sri Shophiatur Rahayu - 24910004
No. Induk / Nama
Sylvia Mesya Putri - 24910005
Mahasiswa :
2.
3.

Hasil Diskusi secara umum : Membuat nasi menggunakan rice cooker termasuk kedalam CT
karena yang menjadi fokus di CT ialah prosesnya bukan dari alat yang digunakannya.
Proses yang dikerjakan oleh manusianya ialah apa yang disebut dengan CT.

Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi
membutuhkan CT.

1. Memasak nasi goreng


2. Mencuci baju putih
3. Membuat bola nasi

Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari.


A. Jawaban yang sudah tepat

1. Memasak Nasi Goreng


Langkah-langkah penyelesaian menggunakan Computational Thinking dalam memasak nasi
goreng dapat dilakukan dengan menerapkan 4 fondasi, yaitu: dekomposisi (docomposition),
pengenalan pola (pattern recognition), abstrak (abstraction) dan algoritma (algorithm).
Dekomposisi (decomposition) => memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Pada dekomposisi proses memasak nasi goreng, pertama-tama menyiapkan terlebih dahulu nasi,
bumbu, toping dan alat masak yang tersedia atau yang diinginkan seperti wajan, teflon, magic
com dan panci listrik. Pemilihan toping juga dapat disesuaikan dengan selera masing-masing.
Pengenalan Pola (Pattern Recognition) => merupakan pengamatan atau sebuah proses
menganalisis terhadap berbagai kesamaan yang ada dari persoalan yang sudah pernah
terjadi sebelumnya. Mengenali pola yang ingin digunakan dalam memasak nasi goreng
dimulai dengan memasukan bumbu basah atau irisan perbawangan sampai harum,
kemudian diikuti dengan memasukan nasi agar nasi dan bumbu tercampur. Atau cara
ini bisa dilangsungkan sekaligus tanpa menunggu bumbu atau perbawangan harum.
Abstraksi (Abstraction) => merupakan proses mengeliminasi bagian yang dirasa kurang
dan tidak relevan dalam suatu persoalan. Dalam proses memasak nasi goreng ini dapat
dikaitkan dengan abstraksi dibagian pemilihan bumbu dan toping. Bila tidak suka pedas
maka tidak usah memasukan cabai dan bubuk pedas lainnya. Bila tidak suka dengan
toping sosis maka dapat diganti dengan toping ayam suwir atau sayuran.
Algoritma (Algorithm) => Langkah terurut untuk menguraikan suatu permasalahan.
Dalam proses memasak nasi goreng dapat dilakukan dengan tahap di bawah ini:
1. Siapkan peralatan masak wajan/ teflon/panci listrik/magic com, serokan, kompor,
dll.
2. Siapkan bumbu
3. Panaskan minyak dengan api kecil
4. Masukkan irisan perbawangan atau perbumbuan lalu tumis sampai harum
5. Masukkan telur dan orak arik bersama bumbu
6. Masukan nasi secukupnya
7. Aduk nasi dan bumbu supaya tercampur.
8. Masukan toping sesuai selera
9. Aduk terus hingga semua komponen tercampur dan bisa diangkat setelah rasa dan
tingkat kematangan sudah sesuai
10. Nasi goreng siap dimakan

2. Mencuci pakaian putih


Berkaitan dengan contoh penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari, maka
dalam hal ini diambil contoh penerapan untuk menyelesaikan persoalan mencucui
pakaian.
Langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan 4 fondasi CT dari mulai dekomposisi,
pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma. Adapun penerapan sesuai 4 fondasi CT,
diantaranya sebagai berikut.
• Dekomposisi, merupakan pembagian persoalan pada beberapa sub persoalan yang
lebih kecil. Dalam hal menucuci pakaian, maka disini diperlukan pengelompokkan
mengenai bagaimana proses yang dihadapi dari mulai memisahkan pakaian dari
jenis kain, menyiapkan ember yang akan digunakan, deterjen apa yang akan dipakai,
proses mencuci dan proses menjemurnya seperti apa, serta hal-hal yang berkaitan
lainnya.
• Pengenalan pola merupakan pengamatan atau sebuah proses menganalisis terhadap
berbagai kesamaan yang ada dari persoalan-persoalan. Dalam mencuci pakaian ini,
salah satu pengamatan yang bisa dilakukan yaitu pada jenis kain pada pakaian,
misalnya dengan memisahkan jenis pakaian yang mudah luntur dan yang tidak
mudah luntur kemudian menentukan berapa banyak deterjen yang akan digunakan
sesuai dengan banyaknya pakaian yang akan dicuci.
• Abstraksi merupakan proses mengeliminasi bagian-bagian yang kurang tidak
relevan dari suatu persoalan. Pada kegiatan mencuci pakaian ini, diantaranya yaitu
tidak menggunakan atau tidak melakukan proses mencuci pakaian yang tidak terlalu
kotor bisa tidak menggunakan sikat cuci, kemudian untuk ember yang digunakan
apabila cuciannya banyak maka ember yang kecil tidak perlu digunakan.
• Algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk suatu persoalan. Dalam mencuci
pakaian ini, maka pada algortima yaitu dengan menentukan urutan proses mencuci
pakaian dari mulai menyiapkan alat, memilah pakaian, merencam pakaian, sampai
tahap terakhir yaitu menjemur pakaian.

3. Membuat bola nasi


Dekomposisi : Pada tahap awal membuat bola nasi saya harus menyiapkan wadah, sendok
nasi, nasi hangat, nori, sayuran yang sudah di iris, abon, telur yang sudah di iris, 1sdt kaldu
jamur dan garam secukupnya.
Pengenalan Pola : merupakan pengamatan atau sebuah proses menganalisis terhadap
berbagai kesamaan yang ada dari persoalan yang sudah pernah terjadi sebelumnya.
Mengenali pola yang ingin digunakan dalam pembuatan bola nasi dari mulai memasak beras
hingga menjadi nasi, ketika nasi sudah matang lalu pindahkan ke wadah terbuka tunggu
terlebih dahulu agar tidak terlalu panas, setelah nasi sudah hangat masukan 3 nori, lalu
masukan abon sekupnya, selanjutnya masuka telur dan sayuran yang sudah diiris, stelah itu
tambahkan bumbu kaldu jamur 1sdt dan sedikit garam. Aduk nasi dan bahan lainnya menjadi
satu, setelah tercampur merata nasi sudah bisa dibentuk.
Abstraksi : merupakan proses mengeliminasi bagian yang dirasa kurang dan tidak relevan
dalam suatu persoalan. Dalam proses pembuatan bola nasi berdasarkan hasil eliminasi dan
sinkron dengan pengenalan pola, maka untuk di pembuatan bola nasi kali ini nori yang dipilih
ialah rasa rumput laut dan sayurnya jenis brokoli.. karena dalam proses sebelumnya,
pembuatan bola nasi menggunakan nori pedas tidak sesuai selera dan menggunakan sayuran
jenis wortel juga tidak sesuai selera.

Algoritma : Langkah terurut untuk menguraikan suatu permasalahan. Dalam proses


pembuatan bola nasi dapat dilakukan dengan tahap di bawah ini:
1. Siapkan nasi hangat
2. Siapkan peralatan seperti magkuk besar, centong nasi, dll.
3. Siapkan bumbu
4. Siapkan nori rumput laut dan irisan sayuran brokoli
5. Siapkan telur yang sudah diiris
6. Masukkan nasi kedalam mangkuk besar
7. Masukkan bahan-bahan yang sudah di siapkan
8. Aduk nasi dan bahan-bahan lain hinga tercampur.
9. Masukan bumbu sesuai selera
10. Aduk terus hingga semua komponen tercampur
11. Selanjutnya bentuk nasi yang sudah tercampur menjadi bulat
12. Bola nasi siap dimakan

(silakan dilanjutkan)

B. Jawaban yang kurang tepat


1. Memasak nasi
2.
3.
(silakan dilanjutkan)
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Nama/No. Kelompok: KELOMPOK AURORA

1. Sri Shophiatur Rahayu - 24910004

No. Induk / Nama Mahasiswa: 2. Sylvia Mesya Putri - 24910005

3. Ari Apriandi - 24910008

Feedback/pertanyaan: Tanggapan/solusi:

Kelompok Power rangers -


Dede Heni Nurhasanah &
Melinda Indriyani

• Kelompok ini
memberikan
pertanyaan sekaligus
feedback berupa • Kelompok kami memberikan jawaban terhadap apa yang
argumentasi. sudah dipertanyakan oleh kelompok Power Rangers
Pertanyaannya, bahwasanya mengapa memasak nasi bukan termasuk
mengapa memasak kedalam CT karena menggunakan rice cooker yang
nasi termasuk ke merupakan peralatan elektronik.
kegiatan yang bukan
CT? Sedangkan
menurut kelompok
mereka bahwa
memasak nasi
merupakan salah
satu contoh CT.

Kelompok Sparkle - Feby


Arvia Salsabila

• Kelompok ini
memberikan
feedback berupa • Kelompok kami meminta pendapat pada dosen pengampu
sanggahan pada mata kuliah mengenai permasalahan ini. Namun sebelum
kelompok kami dijawab oleh dosen pengampu, dipersilahkan kelompok lain
bahwasanya sepakat untuk voting suara antara jawaban kelompok kami atau
dengan kelompok kelompok Sparkle dan kelompok Power Rangers.
Power Rangers kalau
memasak nasi
merupakan kegiatan
yang termasuk ke
dalam CT. Mereka
menjelaskan bahwa
yang difokuskan
dalam pembahasan
adalah proses dari
menyelesaikan suatu
kegiatan bukan fokus
pada alat yang
digunakannya.
Karena CT bukan
berarti tidak boleh
menggabungkan
dengan tehnologi,
tetapi bagaimana
seorang individu
mampu
menyelesaikan setiap
permasalahnnya
dengan cara-cara
yang efektif, efisien
dan optimal.

• Kelompok bakso ojo


lali - Ayu Mutiara • Sisanyak kelompok ini memiliki pandangan yang sama
dengan kedua kelompok dimana jawaban kami memiliki arti
• Kelompok Black
dan penafsiran yang kurang tepat.
white - Intania Azwa
• Kami perlu memahami lagi mengenai CT, penerapan serta
• Kelompok
contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari agar
Perjuangan dan doa
nantinya mampu membuat dan menjelaskan dalam skema
– Solahudin
yang lebih luas juga spesifik ialah dalam ranah pendidikan.
• Hujan - Rini Nuraeni
• Kelompok kami berterima kasih banyak atas segala
• Libur - Salsabila
masukan, pelurusan pemahaman serta pertanyaan-
Maura
pertanyaan yang sudah diberikan oleh kelompok lain.
• Mama Muda - Kelompok kami belajar banyak dari pembelajaran hari ini.
Muhammad Rizal
ELABORASI PEMAHAMAN

Untuk mempertajam pemahaman Anda tentang CT, buatlah pertanyaan-pertanyaan tentang


konsep-konsep CT yang masih belum Anda pahami! Setelah itu, diskusikanlah pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan dosen, maupun rekan mahasiswa lainnya!
❖ Bagaimana jika strategi yang digunakan untuk CT tidak memuat tiga hal yaitu efektif,
efisien dan optimal, apakah masih disebut dengan CT atau masih termasuk kedalam CT
akan tetapi strateginya tidak sempura?
KONEKSI ANTAR MATERI
AKSI NYATA

1. Apa harapan/target Anda dalam mengikuti mata kuliah ini?


Apa yang menjadi harapan saya ketika mengikuti mata perkuliahan ini ialah mampu
menerapkan fondasi-fondasi CT terhadap permasalahan yang terjadi sehari-hari secara
efektif, efisien dan optimal. Hal yang paling khususnya ialah menerapkannya dalam
pembelajaran peserta didik, dimana dengan menerapkan fondasi yang ada di CT akan
mengurai banyak pemecahan masalah dari setiap aspek yang menjadi keresahan dalam
dunia pendidikan. Contohnya membuat perangkat pembelajaran yang di dalamnya memuat
aspek-aspek pembelajaran yang berdiferensiasi yang mampu mewadahi minat serta apa
yang menjadi kebutuhan peserta didik.
2. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari CT?
Setelah mempelajari CT saya dapat memahami bahwa CT merupakan cara berpikir
untuk menemukan sebuah pemecahan atau solusi dengan cara yang efektif dan optimal.
Mengetahui dan memahami secara lebih mendalam terkait 4 fondasi landasan
pemecahan masalah yaitu dekomposisi, algoritma, pengenalan pola, dan abstraksi yang
sangat penting diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
pembelajaran. Selain itu saya baru medapat pemahaman baru jika hal-hal atau kegiatan
sederhana yang kita lakukan merupakan bentuk penerapan dari CT.
3. Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan CT dalam kehidupan Anda?
CT merupakan alternatif berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan secara
terstruktur. Dengan adanya pemahaman mengenai CT maka setiap permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari dapat dikategorikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk
solusi dari segala permasalahan. Dengan CT, membuat saya pribadi belajar bahwa segala
sesuatu perlu diselesaikan dengan terstruktur dengan menerapkan 4 fondasi yang ada di
CT: Dekomposisi, pengenalan pola, abstrak dan algoritma. Sama halnya dengan peran
seorang guru dalam menghadapi peserta didik berikut seluruh perangkat pembelajarannya
perlu lah disusun sedemikian terstrukturnya seperti bagaimana CT bekerja.
4. Bagaimana perasaan Anda setelah belajar mengenai CT?
Perasaan saya senang karena dapat belajar dan mendapatkan ilmu yang baru terkait
dengan CT. Selain itu saya dapat mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari maupun
dalam proses pembelajaran
5. Apa potensi kendala yang mungkin akan Anda alami selama mengikuti kuliah ini?
Jika ada, tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk mengantisipasinya?
Kendala yang saya alami selama perkuliahan ialah memahami beberapa istilah dan
mensinkronkannya terhadap contoh-contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa miskonsepsi yang sering pikiran saya temukan terkait penerapan CT dalam
kehidupan sehari-hari pun dengan contoh-contoh CT itu sendiri. Dengan hal baru tersebut
memicu saya untuk berpikir dan memahami lebih cepat sebisa saya agar tidak tertinggal
pemahamannya dengan teman-teman saya.

Anda mungkin juga menyukai