SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

JURNAL REFLEKSI – MATA KULIAH COMPUTATIONAL THINKING

OLEH:

DEA FAISAL RAHMAD SALIM

202210631013206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
Nama : Dea Faisal Rahmad Salim
NIM : 202210631013206
Kelas : PPG PGSD 8
Jurnal Refleksi_Dea Faisal Rahmad Salim_Computational Thinking

Nama Mata Computational Thinking

Kuliah

Review Mata Kuliah CT menerapkan pendekatan Technological Pedagogical

pengalaman Content Knowledge (TPACK) seperti yang terlihat pada Gambar 1. Dapat
belajar. dilihat pada Gambar 1, bahwa Mata Kuliah CT dapat ditinjau dari tiga aspek,
yaitu konten, pedagogi, dan teknologi pembelajaran. Warna kuning pada
Gambar 1 artinya materi tersebut adalah materi pengayaan. Warna biru pada
Gambar 1 artinya materi tersebut tidak diajarkan mada mata kuliah ini. Pada
Gambar 1 terdapat simbol berbentuk awan yang artinya dosen dapat
mempertimbangkan atau menyesuaikan metode yang akan digunakan pada
proses pembelajaran. Untuk dapat menjadiseorang computational thinker, tidak
cukup jika mahasiswa sekedar menghafal materi yang diberikan. Selain harus
menguasai konsepkonsep yang terkait dengan CT, mahasiswa perlu banyak
berlatih dan menggali proses berpikir komputasional dari mentor/dosen. Karena
itu, selain diberikan Pemahaman Peserta Didik & Pembelajarannya berbagai
konsep mengenai CT, pada modul ini, diberikan berbagai latihan problem
solving yang bertujuan untuk melatih/mengasah keterampilan computational
thinking. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk memahami posisi dan peran
CT dalam kurikulum Merdeka serta dalam tatanan global. Problem solving
dilakukan pada berbagai domain. Domain problem solving yang dilatih pada
modul ini mencakup problem solving pada kehidupan sehari- hari, literasi,
analisis data, pemodelan, dan simulasi, proyek, dan pada mata pelajaran.

Refleksi Pada modul Mata Kuliah Computational Thinking ini, terdapat tujuh topik,
pengalaman yaitu :
belajar yang 1. Pendalaman Pemahaman CT
dipilih 2. CT dalam Kurikulum Indonesia, CT dan Posisinya dalam Tatanan Global
3. CT dalam Problem Solving
4. CT dan Proyek
5. Ujian Tengah Semester
6. Integrasi CT dalam Mata Pelajaran
7. Pameran Portofolio Dari tujuh topik di atas, terdapat dua topik yang
merupakan ujian, yaitu Ujian Tengah Semester dan Pameran Portofolio.
Ketujuh topik tersebut disusun dengan tujuan untuk membantu para
mahasiswa untuk menjadi seorang computational thinker. Untuk
menghindari pemberian materi yang terlalu banyak atau padat, maka
beberapa subtopik dijadikan sebagai subtopik yang bersifat opsional.
 Terdapat dua topik yang di dalamnya terdapat subtopik yang bersifat
opsional, yaitu Topik CT dalam Problem Solving serta Topik CT dan Proyek.

Analisis artefakArtefak pada topik 2 : Teknologi dan Media untuk Pembelajaran, yang
pembelajaran mendukung hasil refleksi pengalaman belajar saya meliputi elaborasi
pemahaman dan koneksi antar materi. Berikut link artefak elaborasi dan koneksi
antar materi :

https://drive.google.com/file/d/1STkaMGlW6pCskb1owObM4bIu84UGnlfg/vi
ew?usp=sharing

Pembelajaran Penerapan Computational Thinking dalam ranah pendidikan atau

bermakna “Computational Thinking for Educators” adalah proses pembelajaran
(good merupakan pola pikir dan pendekatan untuk pembelajaran, kolaborasi, dan
practices) pemecahan masalah. Seorang thinker membuat desian supaya dapat
diterapkan secara fleksibel kepada peserta didik dan semua mata pelajaran
melalui pembuatan sebuah proyek pembelajaran yang dapat didesain oleh
guru sehingga akan melahirkan proses pembelajaran yang inovatif. Dalam
prosesnya seorang thinker mendesain kerangka kerja terstruktur untuk
mengidentifikasi tantangan, mengumpulkan informasi, menghasilkan solusi
potensial, menyempurnakan ide, dan menguji solusi.
Karena pada abad 21 sekarang ini guru memiliki tantangan unik untuk
mengajar dan membimbing generasi pengganti dimasa yang akan datang,
dimana mereka akan menjalani profesi-profesi baru yang saat ini belum ada,
namun proses Computational Thinking akan membantu guru dalam
mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan profesi dimasa
mereka (peserta didik).