Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
UJIAN TENGAH SEMESTER

PROGRAM PPG PRAJAB : PROGRAM STUDI KULINER


MATA KULIAH : COMPUTATIONAL THINKING
DOSEN PENGAMPU : Dr. FITRI RAHMAWATI, M.P.
TANGGAL : 10 Oktober 2023
SIFAT UJIAN : TAKE HOME
BENTUK SOAL : ESSAY
PENGUMPULAN : 11/10/2023 Maksimal Pukul 07.30 WIB

NAMA : MAHARANI DYAH SUSILOWATI


NIM : 23105060015

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas

1. Jelaskan menurut Anda pemahan tentang Computational Thinking (CT)

Menurut saya berdasarkan modul ajar dan beberapa sumber yang saya baca, Computational thinking adalah
suatu cara berpikir menggunakan pola pemikiran komputasional yaitu cara berpikir untuk menyelesaikan
suatu masalah. Caranya adalah dengan menguraikan setiap masalah menjadi beberapa bagian atau tahapan
yang efektif dan efisien. Computational Thinking juga dapat diartikan menjadi sebuah metode untuk
menyelesaikan suatu masalah yang dirancang untuk bisa diselesaikan oleh manusia atau sistem atau
keduanya.

2. Mengapa di era seperti sekarang ini Computational Thinking (CT) sangat penting dikuasai
oleh siswa?
Siswa perlu untuk mempelajari computational thinking dengan tujuan siwa dapat berpikir dengan sistem
komputasi atau menguraikan suatu permasalahan satu demi satu agar dapat melatih siswa untuk memiliki
kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif dalam menyelesaikan masalah. Komputasi
mengajarkan siswa untuk dapat menyelesaikan suatu permaslahan dengan berbagai macam cara atau metode
yang menurut siswa dapat lebih efektif. Computational thinking juga membantu dalam memecahkan masalah
yang kompleks melalui cara-cara yang sederhana serta melatih otak agar terbiasa berpikir secara logis,
kreatif, dan terstruktur.

3. Bagaimana Computational Thinking (CT) dapat digunakan dalam problem solving dalam
kehidupan sehari-hari?
Computational Thinking dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara menggunakan sistem
koputational dalam penyelesaian masalah yang kita miliki dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memahami dan menganalisis masalah yang ada.
2. Mengurai satu persatu permaslahan yang ada.
3. Menentukan carapenyelesaian yang paling efisien digunakan.
4. Mengimplementasikan.
5. Mencari solusi.
6. Mengevaluasi.
Contoh dalam penginputan nilai siswa, apabila siswa yang kita miliki berjumlah di bawah 5 siswa kita akan
lebih efisien untuk menginput nilai secara manual menggunakan catatan. Apabila siswa yang kita miliki
berjumlah diatas 20 kita dapat menggunakan bantuan aplikasi excel agar dalam penginputan nilai kita dapat
menginputnya dengan efisien. Namun apabila jumlah siswa yang nilainya akan kita input berjumlah banyak,
kita dapat menggunakan bantuan sistem komputer yang lebih kompleks agar data yang guru miliki lebih
valid, dan efisien dalam pengerjaanya.

4. Jelaskan bagaimana rencana yang akan Anda lakukan dalam mengintegrasikan Computational
Thinking (CT) dalam kegiatan pembelajaran yang akan Anda ampu di sekolah

Cara yang akan saya gunakan untuk mengimplementasikan Computational Thinking di sekolah dengan
memahami masalah, mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi sesuai dengan masalah.
Dalam Computational Thinking, ada yang disebut dengan dekomposisi yaitu kita memecah suatu masalah
yang komplek menjadi masalah-masalah yang kecil untuk diselesaikan. Computational Thinking sebagai
pendekatan pembelajaran dapat disandingkan dengan pendekatan dan metode lain seperti Pembelajaran
Berbasis Proyek atau Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based Learning) dalam pembelajaran sains.

Berikut adalah contoh penerapannya dalam pembelajaran. Ketika peserta didik disodorkan permasalahan
berupa menurunnya minat masyarakat terhadap makanan tradisional di era ini, dimana siswa saya tantang
untuk menciptakan atau mengemas produk makanan tradisional menjadi makanan yang lebih diminati oleh
masyarakat yang sesuai dengan kondisi lokal/setempat. Guru memberikan contoh tentang upaya pembuatan
menu fushion food kepada para siswa sebagai salah satu solusi yang dapat dikembangkan.

Selanjutnya Guru meminta para siswa untuk mempelajari bagaimana membuat solusi tersebut yaitu belajar
tentang product fushion food serta mencari literatur di Internet tentang berbagai macam makanan tradisonal.
Ketika para siswa ditugaskan untuk membuatmenu fushion food tersebut, maka siswa harus memahami cara
pembuatannya, mendefinisikan pengertiannya serta memahami bagaimana proses pembuatannya secara
sederhana dan ini merupakan proses bernama dekomposisi dalam pemikiran komputasi.

Anda mungkin juga menyukai