Anda di halaman 1dari 12

JURNAL REFLEKSI

MATA KULIAH COMPUTATIONAL THINKING

Disusun dan diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menempuh


Mata Kuliah Seminar Program Profesi Guru

Disusun Oleh :
Dwi Hidayatul Fitri, S.Pd
NIM. 22303169

BIDANG STUDI MATEMATIKA


PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Nama
Matakuliah Computational Thinking

Topik 5 CT dan Proyek

Capaian Pembelajaran berbasis Studi Kasus Tematik untuk penerapan CT dengan


Pembelajaran menjalankan siklus lengkap problem solving dengan 4 fondasi CT mulai
memahami permasalahan, menganalisis, menemukan akar persoalan, mengusulkan
alternatif solusi, memilih solusi “terbaik” (efektif, efisien, optimal).

Review Pada pertemuan ke-9, 10, dan 11, mahasiswa mempelajari integrasi CT pada
pengalaman Proyek STEM, lalu memilih sebuah proyek STEM yang belum mengintegrasikan
belajar. CT untuk dirancang ulang sehingga dihasilkan proyek STEM dengan integrasi CT
di dalamnya. Proyek STEM dipilih pada topik ini karena dapat menjadi contoh
proyek yang melibatkan lebih dari satu mata pelajaran. Pada saat ini, STEM sudah
berkembang menjadi STEAM. Proyek STEAM pun dapat melibatkan berbagai
kakas, termasuk kakas digital. Dengan mempelajari topik ini, calon guru dapat
menggunakan konsep yang serupa untuk mengembangkan proyek kreatif STEM
atau STEAM.

Pengalaman belajar yang dilakukan dalam rangka mempelajari topik 5 ini yaitu
dengan mengikuti alur MERDEKA :

Eksplorasi Konsep : Dalam mempelajari topic CT dan Proyek ini terdapat


beberapa konsep penting yang harus diketahui :

Pendekatan : Dalam mempelajari CT dan Proyek menggunakan


pembelajaran pendekatan flipped learning.
Paparan Konsep : https://drive.google.com/file/d/1aDY9vsVIIlX-
SWJxKQ1DcPLruoAiE5F0/view?usp=sharing
Lembar Kerja : Memuat pertanyaan “ Tuliskan hal baru apa sajakah
Reflektif Individu 1 yang didapatkan dari makalah Infusing
Computational Thinking in an Integrated STEM
Curriculum : User Reactions dan Lessons Learned .
Tuliskan intisari dari hal-hal yang sudah dipelajari.
Lembar Kerja : Secara individual, mahasiswa memilih sebuah
Mahasiswa proyek STEM. Proyek STEM dapat diambil dari
proyek sebelumnya yang sudah pernah dilakukan
oleh mahasiswa, atau mencari di media lain seperti
buku dan internet. Proyek yang dipilih tidak boleh
proyek yang sudah mengintegrasikan CT.

Mulai dari Diri : Salah satu pendekatan pembelajaran pada STEM adalah
pembelajaran berbasis proyek. Pada tahap ini diminta untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada Pertanyaan Refleksi Individual 1 yang memuat
pertanyaan :

1. Jika Anda memilih proyek STEM yang sudah pernah Anda lakukan,
kendala apakah yang Anda hadapi dalam melaksanakan proyek STEM
tersebut?
2. Jika Anda memilih proyek STEM yang belum pernah Anda lakukan
(mengambil proyek yang ada di media lain seperti buku dan internet),
potensi kendala apa yang mungkin dihadapi jika proyek STEM tersebut
dilaksanakan?

dan Pertanyaan Reflektif Individual 2 yang memuat pertanyaan : “Tuliskan


usulan untuk mengatasi kendala-kendala yang telah disebutkan diatas”.

Ruang Kolaborasi : Pada tahap ini, mahasiswa diminta untuk berkolaborasi


dalam kegiatan berkelompok untuk mendiskusikan proyek Steam yang akan
dipilih dan merancang proyek steam dengan mengisi tabel yang sudah disediakan,
yaitu untuk proyek STEM sebelum diintegrasikan dengan CT, setelah
diintegrasikan dengan CT, dan bagaimana perbedaan keduanya. Dengan demikian,
Anda dapat membandingkan bagaimana hasil rancangan sebelum dan sesudah
diintegrasikan dengan CT.

Demonstrasi Kontekstual dan Elaborasi Pemahaman : Pada tahap ini,


mahasiswa secara kelompok mempresentasikan rancangan integrasi CT ke Proyek
STEM yang dikerjakan. Pada presentasi, perlu ditonjolkan bagaimana proyek
STEM sebelum dan sesudah diintegrasikan dengan CT. Aktivitas ini digabung
dengan Elaborasi Pemahaman. Dosen dan kelompok lain akan memberi masukan
untuk rancangan integrasi CT yang dibuat. Mahasiswa memperbaiki lagi
rancangan integrasi CT ke Proyek STEM yang dibuat, sehingga diperoleh
rancangan integrasi CT yang lebih baik.saya bersama anggota kelompok
mempresentasikan dengan efektif rencana pemantauan projek

Koneksi Antar Materi : Pada tahap ini, saya diminta untuk menuliskan
kesimpulan tentang bagaimana CT dapat diintegrasikan ke dalam proyek STEM!
Tuliskan juga tantangan-tantangan mungkin akan dihadapi ketika mengintegrasikan
CT ke dalam proyek STEM! Tambahkan juga solusi apa yang dapat Anda usulkan
untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut

Aksi Nyata : Pada akhir pembelajaran tentang CT dan Proyek ini, diminta untuk
menjawab pertanyaan reflektif yang memuat pertanyaan :

1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari proses melakukan integrasi
CT ke dalam proyek STEM?
2. Bagaimana perasaan Anda pada saat mengerjakan modul ini?
3. Jelaskan bagaimana rencana Anda dalam mengintegrasikan CT di dalam
proyek STEM di kelas yang Anda ajar kelak.

Refleksi Refleksi terhadap mata kuliah kuliah Computational Thinking Khususnya pada
pengalaman Topik 5 yang membahas mengenai : CT dan Proyek
belajar yang
1) Mengapa topik-topik tersebut penting untuk dipelajari ?
dipilih

Alasan pentingnya untuk mempelajari kuliah Computational Thinking


Khususnya pada Topik 5 yang membahas mengenai : CT dan Proyek selain dari
salah satu mata kuliah wajib yang harus saya jalani untuk menjadi seorang guru
professional, suatu pengalaman berhaga bagi saya, dimana pada mata kuliah ini
diajarkan untuk dapat mencari solusi dari suatu masalah atau suatu proses
berpikir yang lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan permasalahan.
Sebagai seorang guru professional hendaknya mampu menerapkan CT kedalam
proses pembelajaran, salah satu penerapannya bisa dilakukan dengan
menggunakan Proyek yang disarankan juga pada Kurikulum Merdeka ini.

Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut?

Pengalaman belajar yang dilakukan dalam rangka mempelajari topik 5 ini yaitu
dengan mengikuti alur MERDEKA :

Eksplorasi Konsep : Dalam mempelajari topic CT dan Proyek ini terdapat


beberapa konsep penting yang harus diketahui :

Pendekatan : Dalam mempelajari CT dan Proyek menggunakan


pembelajaran pendekatan flipped learning.

flipped learning maksudnya adalah pendekatan


pembelajaran dimana mahasiswa diminta untuk
memilih proyek steam yang pernah dilakukan, jika
belum pernah dilakukan dapat dicari melalui internet
dan sumber lainnya untuk dipelajari, dibedah dan
dirancang kembali menggunakan pendekatan CT.

Paparan Konsep : https://drive.google.com/file/d/1aDY9vsVIIlX-


SWJxKQ1DcPLruoAiE5F0/view?usp=sharing

Pada paparan konsep ini memuat teori mengenai


definisi dari proyek, dimana proyek dapat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu, perencanaan, implementasi
dan pengujian. Selanjutnya dipaparkan mengenai
unsur-unsur yang harus ada didalam proyek steam
dan terdapat contoh proyek steam yang dapat
dijadikan pedoman dalam merancang proyek steam
yang lainnya. Contoh proyek steam yang dibahas
adalah “Perancangan Jembatan Tahan Gempa”.

Lembar Kerja : Memuat pertanyaan “ Tuliskan hal baru apa sajakah


Reflektif Individu 1 yang didapatkan dari makalah Infusing
Computational Thinking in an Integrated STEM
Curriculum : User Reactions dan Lessons Learned .
Tuliskan intisari dari hal-hal yang sudah dipelajari. 1.
Penggunaan computational thinking (CT) dapat
membantu peserta didik memperoleh keterampilan
dan pemahaman yang diperlukan untuk mengatasi
masalah kompleks. Pengajaran CT juga dapat
membantu peserta didik memperkuat keterampilan
STEM mereka. 2. Integrasi CT ke dalam kurikulum
STEM dapat membantu peserta didik lebih
memahami hubungan antara mata pelajaran STEM
yang berbeda dan bagaimana mereka saling
berkaitan. 3. Peserta didik yang menerima pengajaran
CT melalui kurikulum STEM terintegrasi cenderung
memiliki sikap positif terhadap pengajaran tersebut
dan merasa lebih siap untuk mengatasi masalah
STEM di dunia nyata. 4. Pembelajaran CT melalui
kurikulum STEM terintegrasi dapat membantu
meningkatkan kerja sama dan komunikasi antar
peserta didik.

Intisari dari hal-hal yang saya pelajari dari makalah


ini adalah bahwa integrasi CT ke dalam kurikulum
STEM dapat memberikan manfaat yang signifikan
bagi peserta didik dan membantu mereka
memperoleh keterampilan dan pemahaman yang
diperlukan untuk mengatasi masalah STEM
kompleks di dunia nyata. Makalah ini juga
menunjukkan bahwa pengajaran CT melalui
kurikulum STEM terintegrasi dapat meningkatkan
kerja sama antara peserta didik.
Lembar Kerja : Secara individual, mahasiswa memilih sebuah
Mahasiswa proyek STEM. Proyek STEM dapat diambil dari
proyek sebelumnya yang sudah pernah dilakukan
oleh mahasiswa, atau mencari di media lain seperti
buku dan internet. Proyek yang dipilih tidak boleh
proyek yang sudah mengintegrasikan CT.

Proyek steam yang saya pilih adalah Aturan Pola


Bilangan.

Mulai dari Diri : Salah satu pendekatan pembelajaran pada STEM adalah
pembelajaran berbasis proyek. Pada tahap ini diminta untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada Pertanyaan Refleksi Individual 1 yang memuat
pertanyaan :

1. Jika Anda memilih proyek STEM yang sudah pernah Anda lakukan, kendala
apakah yang Anda hadapi dalam melaksanakan proyek STEM tersebut?
2. Jika Anda memilih proyek STEM yang belum pernah Anda lakukan
(mengambil proyek yang ada di media lain seperti buku dan internet),
potensi kendala apa yang mungkin dihadapi jika proyek STEM tersebut
dilaksanakan?

Kendala yang saya hadapi dalam mempelajari proyek stem ini adalah
kesulitan dalam memahami tujuan dan makna untuk mempelajarinya dan
bagaimana menerapkannya didalam pembelajaran matematika. Hal ini
dikarenakan oleh mata kuliah yang dipelajari adalah mata kuliah yang baru
bagi saya dan abstrak untuk dipahami karena ini merupakan suatu proses
berpikir, selain dari itu kesulitan dalam mencari referensi sehingga hanya
mengharapkan arahan dari dosen pengampu.

dan Pertanyaan Reflektif Individual 2 yang memuat pertanyaan : “Tuliskan


usulan untuk mengatasi kendala-kendala yang telah disebutkan diatas”.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut saya akan terus belajar dan membahas
banyak permasalahan yang diselesaikan dengan cara CT serta berusaha untuk
memahami proyek stem dapat membantu dalam proses pembelajaran dikelas.
Selain itu saya juga akan bertanya kepada dosen mengenai hal yang tidak saya
mengerti.

Ruang Kolaborasi : Pada tahap ini, mahasiswa diminta untuk berkolaborasi


dalam kegiatan berkelompok untuk mendiskusikan proyek Steam yang akan
dipilih dan merancang proyek steam dengan mengisi tabel yang sudah disediakan,
yaitu untuk proyek STEM sebelum diintegrasikan dengan CT, setelah
diintegrasikan dengan CT, dan bagaimana perbedaan keduanya. Dengan demikian,
Anda dapat membandingkan bagaimana hasil rancangan sebelum dan sesudah
diintegrasikan dengan CT.

Kami Kelompok AADY (Arnina, Adhina, Dwi dan Yani) berkolaborasi dalam
memilih proyek stem yang akan dianalisis, Judul Proyek Steam yang dipilih
adalah Parasut Untuk Daerah Bencana Terisolasi. Kami membagi pekerjaan dalam
melengkapi tabel proyek stem sebelum diintegrasikan dengan CT, setelah
diintegrasikan dengan CT dan perbedaan antara keduanya. Pembagiannya yaitu
Arnina dengan Dwi dan Adhina dengan Yani. Saya berusaha untuk membuat tugas
serta memberikan saran dan pendapat dalam menyelesaikan proyek stem ini
sampai proyek ini selesai dan siap untuk dipresentasikan.

Demonstrasi Kontekstual dan Elaborasi Pemahaman : Pada tahap ini,


kelompok AADY mempresentasikan rancangan integrasi CT ke Proyek STEM
yang dikerjakan. Pada presentasi, perlu ditonjolkan bagaimana proyek STEM
sebelum dan sesudah diintegrasikan dengan CT. Aktivitas ini digabung dengan
Elaborasi Pemahaman. Dosen dan kelompok lain akan memberi masukan untuk
rancangan integrasi CT yang dibuat. Mahasiswa memperbaiki lagi rancangan
integrasi CT ke Proyek STEM yang dibuat, sehingga diperoleh rancangan
integrasi CT yang lebih baik.saya bersama anggota kelompok mempresentasikan
dengan efektif rencana pemantauan projek. Saat presentasi saya menyampaikan
materi bagian proyek stem setelah diintegrasikan CT dan saat kegiatan diskusi di
forum atau dikelas bersama dosen saya memberikan pendapat dan menjawab
pertanyaan dari rekan sejawat. Pada saat itu banyak yang bertanya mengenai
spesifik proyek stem ini dan dibantu oleh dosen yaitu Buk Helma dalam
menjelaskannya, karena ternyata proyek yang diambil adalah proyek yang dibuat
oleh teman buk Helma sendiri yaitu Buk Salmah. Saat dijelaskan ulang oleh buk
Helma saya menjadi semakin paham mengenai proyek stem yang sudah dipilih.

Koneksi Antar Materi : Pada tahap ini, saya diminta untuk menuliskan
kesimpulan tentang bagaimana CT dapat diintegrasikan ke dalam proyek STEM!
1. Integrasi CT di dalam STEM memiliki potensi untuk meningkatkan
pembelajaran di bidang STEM, serta meningkatkan ketertarikan peserta didik
untuk mempelajari STEM
2. Integrasi CT pada STEM dinilai penting karena CT skills berkaitan erat
dengan proses-proses yang ada pada STEM seperti pemodelan, penalaran,
dan pemecahan persoalan.
Tuliskan juga tantangan-tantangan mungkin akan dihadapi ketika mengintegrasikan
CT ke dalam proyek STEM!
Tantangan yang mungkin akan dihadapi saat mengintegrasikan CT ke dalam
proyek STEM adalahmembagi pelaksanaan proyek STEM ke dalam tahapan-
tahapan CT seperti dekomposisi, pengenalanpola (generalisasi), abstraksi dan
algoritma.Kemudian nantinya apakah peserta didik bisa secara langsung untuk
memahami tahapan-tahapan CT yangakan dilaksanakan pada proses
pembelajaran. Ketersediaan sumber bacaan (termasuk ke dalam tahap
generalisasi) juga merupakan tantangan untuk sekolah yang memiliki
perpustakaan dengan ketersediaan buku yang kurang memadai.
Tambahkan juga solusi apa yang dapat Anda usulkan untuk mengatasi tantangan-
tantangan tersebut

1. Guru harus mempersiapkan secara matang perencanaan dan


perancangan baik dari segi media pembelajaran, LKPD dan lain sebagainya.
2. Guru harus lebih telaten dalam membimbimg peserta didik yang dimulai dari
proses dekomposisi
3. Sekolah khususnya harus mempersiapkan bahan bacaan untuk memperkaya
ilmu atau bisa juga dengan mengeksplor lewat media digital.

Aksi Nyata : Pada akhir pembelajaran tentang CT dan Proyek ini, diminta untuk
menjawab pertanyaan reflektif yang memuat pertanyaan :

1. Pengalaman apa saja yang Anda dapatkan dari proses melakukan integrasi CT
ke dalam proyek STEM?

Jawab:

Pengalaman yang saya dapatkan dari proses melakukan integrasi CT ke dalam


proyek STEM adalah saya mengetahui adanya keterkaitan yang erat antara
STEM dan CT terutama pada bagian pemodelan, penalaran, dan problem
solving. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran STEM
adalah project based learning serta proyek STEM dibagi menjadi tiga tahap
utama yaitu perencanaan, implementasi, dan pengujian.

2. Bagaimana perasaan Anda pada saat mengerjakan modul ini?

Jawab:

Perasaan saya saat mengerjakan modul ini adalah saya merasa penasaran
dengan keterkaitan proyek STEM dan CT serta saya merasa tertarik saat
mengidentifikasi fondisi CT yang ada pada proyek STEM yang kelompok
pilih.

3. Jelaskan bagaimana rencana Anda dalam mengintegrasikan CT di dalam


proyek STEM di kelas yang Anda ajar kelak.

Jawab:

Rencana saya dalam mengintegrasikan CT di dalam proyek STEM di kelas


yang saya ajar kelak adalah saya akan memperkenalkan CT kepada peserta
didik saya agar mereka mengetahui pentingnya CT dalam pelajaran dan
kehidupan sehari-hari sehingga dalam membuat proyek STEM peserta didik
bisa menerapkan cara berfikir CT.

Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut


penting bagi saya ? dan mengapa ?

Strategi yang saya lakukan sesuai dengan alur MERDEKA dimana pada setiap
tahapannya memuat penjelasan yang dapat memudahkan saya dalam mempelajari
topik ini serta dalam mata kuliah ini, dosen yang membimbing yaitu Buk Helma
sangat baik dan sabar dalam mengajarkan dan menjelaskan kepada kami
sehingga kami menjadi lebih paham terhadap materi ini.

Analisis artefak Adapun artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman
pembelajaran belajar pada topic CT dan Proyek adalah sebagai berikut:

Eksplorasi Konsep :
https://drive.google.com/file/d/1UblfkgicFsuk0yiwodOOjT1HrkqBQAhU/vie
w?usp=sharing

Ruang Kolaborasi : https://drive.google.com/file/d/1DlXB-ZM7fl79-


9wB3xeoxq5RJRUKxEM7/view?usp=sharing

Koneksi Antar Materi :


https://drive.google.com/file/d/13Ek3wLXn1JE_7E5uphpPz4MjPyRqlQMH/
view?usp=sharing

Aksi Nyata :
https://drive.google.com/file/d/1Qq68D7GQvSp7tTGXUP4pLNTqUM8xJebv/

Pembelajaran
dekomposisi
(decomposition),
algoritma
pengenalan
(pattern
CT
abstraksi
Dengan (algorithm),
empat pola dan
(abstraction).
fondasi
recognition),
view?usp=sharing
Pada mata kuliah Computational Thinking ini, merupakan pembelajaran yang
bermakna (good menuntun saya untuk dapat belajar mengubah cara berpikir. CT Ketika
practices) diajarkan kepada peserta didik dapat melatih cara berpikir mereka
dalam pemecahan masalah dan hal ini sangat penting dan dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari topik-topik pada mata kuliah ini
menambah pengetahuan bahwa penting mempelajari CT untuk berpikir kritis
dalam pemecahan masalah dan menemukan solusi efektif dan efisien dengan cara
yang sistematis. Mengetahui karakteristik CT di antaranya yaitu 1) CT
berkaitan dengan konseptualisasi solusi, bukan pemrograman; 2) CT adalah cara
berpikir seperti cara berpikir computer scientist, bukan untuk membuat
manusia berpikir seperti komputer karena cara berpikir manusia jauh
lebih kompleks dari komputer yang diciptakan dan diprogram oleh
manusia; 3) CT dapat dimanfaatkan oleh semua orang dan untuk berbagai
persoalan, bukan hanyaorang-orang yang pekerjaannya berkaitan erat
dengan komputer, atau persoalan-persoalan di bidang komputer saja; 4) CT
berkaitan dengan ide,tidak terbatas pada artefak. CT tidak selalu berkaitan
artefak perangkat lunak dan perangkat keras yang berperan pada kehidupan
manusia. CT berkaitan dengan konsep komputasi yang digunakan untuk
memecahkan persoalan,untuk mengelola kehidupan kita sehari-hari, dan untuk
berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain; dan 5) CT adalah
keterampilan dasar, bukan hafalan. Hafalan berarti rutinitas mekanis.
Keterampilan dasar adalah sesuatu yang perlu dikuasai agar seseorang dapat
beradaptasi dalam masyarakat modern.CT memiliki empat fondasi yang
menjadi landasan pemecahan persoalan yaitu dekomposisi (decomposition),
algoritma (algorithm), pengenalan pola (pattern recognition), dan abstraksi
(abstraction). Dengan empat fondasi CT tersebut, saya dapat mengembangkan
solusi-solusi dari persoalan. CT juga dapat diintegrasikan dengan berbagai
konsep berpikir untuk memahami permasalahan, menganalisi, menemukan akar
persoalan, mengusulkan alternative solusi dan memilih solusi terbaik yang efektif,
efisien dan optimal dengan 4 fondasi CT yaitu abstraksi, algoritma, dekomposisi
dan pengenalan pola.

Anda mungkin juga menyukai