Anda di halaman 1dari 11

TOPIK 5

COMPUTATIONAL THINKING
RUANG KOLABORASI

Sebelum diintegrasikan dengan CT


NO. KELOMPOK 8

ANGGOTA KELOMPOK KRISMAYANA MEGARIYANI


RIZAL MAULANA
ULVA HAZIMATUNNABILA
Judul Proyek STEM yang Dipilih Proyek pembuatan taman mini dari barang
bekas
Sumber Sri Mulyati, dkk. (2017).
Deskripsi Singkat tentang Proyek Dalam proyek ini, anak-anak dapat belajar
STEM yang Dipilih
tentang praktik kelestarian lingkungan dan
memperoleh pengalaman dalam
memanfaatkan bahan daur ulang untuk
membuat sesuatu yang berguna dan kreatif.
Buku "Pembuatan Taman Mini dari Barang
Bekas" oleh Sri Mulyati dan kolega
menyediakan ide-ide kreatif tentang
bagaimana membuat taman mini dengan
bahan-bahan daur ulang. Buku ini sangat
cocok bagi guru atau orang tua yang ingin
memulai proyek ini dengan anak-anak dan
membutuhkan inspirasi dan panduan praktis.
Dengan memanfaatkan buku ini, anak-anak
dapat belajar sains dan teknologi dalam
kegiatan praktis yang menyenangkan dan
bermanfaat.
Setelah diintegrasikan dengan CT
NO. KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK KRISMAYANA MEGARIYANI
RIZAL MAULANA
ULVA HAZIMATUNNABILA
NAMA PROYEK Proyek pembuatan taman mini dari barang
bekas
Deskripsi singkat proyek Dalam proyek ini, anak-anak dapat belajar
tentang praktik kelestarian lingkungan dan
memperoleh pengalaman dalam
memanfaatkan bahan daur ulang untuk
membuat sesuatu yang berguna dan kreatif.
Buku "Pembuatan Taman Mini dari Barang
Bekas" oleh Sri Mulyati dan kolega
menyediakan ide-ide kreatif tentang
bagaimana membuat taman mini dengan
bahan-bahan daur ulang. Buku ini sangat
cocok bagi guru atau orang tua yang ingin
memulai proyek ini dengan anak-anak dan
membutuhkan inspirasi dan panduan praktis.
Dengan memanfaatkan buku ini, anak-anak
dapat belajar sains dan teknologi dalam
kegiatan praktis yang menyenangkan dan
bermanfaat.
Outline Proyek I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan Proyek
c. Manfaat Proyek
II. Pengumpulan Bahan
a. Menentukan bahan-bahan daur ulang
yang diperlukan
b. Mencari bahan-bahan daur ulang yang
cocok
c. Menyiapkan alat dan bahan untuk
proyek
III. Rencana Desain
a. Membuat sketsa atau gambaran taman
mini yang diinginkan
b. Menentukan jenis tanaman yang tepat
untuk taman mini
c. Menentukan tempat yang tepat untuk
menempatkan taman mini
IV. Pembuatan Pot Tanaman
a. Menyiapkan bahan-bahan untuk
membuat pot tanaman dari barang
bekas
b. Membuat pot tanaman dari barang
bekas
c. Melakukan uji coba dan perbaikan
pada pot tanaman
V. Penanaman Tanaman
a. Menyiapkan tanaman yang akan
ditanam
b. Menanam tanaman pada pot tanaman
yang sudah dibuat
c. Merawat tanaman agar tumbuh dengan
baik
VI. Pemanfaatan Taman Mini
a. Menggunakan taman mini sebagai
sarana edukasi lingkungan
b. Menggunakan taman mini sebagai
hiasan dan penyejuk mata di
lingkungan sekitar
VII. Kesimpulan
a. Meringkas hasil proyek
b. Menjelaskan manfaat pembuatan
taman mini dari barang bekas
VIII. Daftar Pustaka
Menyertakan sumber-sumber referensi yang
digunakan dalam proyek

Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dari proyek pembuatan


taman mini dari barang bekas adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya daur ulang dan
pengelolaan sampah dalam
lingkungan.
2. Meningkatkan kreativitas dan
keterampilan anak-anak dalam
membuat produk yang ramah
lingkungan dari barang bekas.
3. Meningkatkan keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan masalah melalui
proses desain dan pembuatan taman
mini.
4. Mengajarkan anak-anak tentang jenis
tanaman dan cara menanam serta
merawat tanaman.
5. Meningkatkan keterampilan sosial dan
kerjasama tim dalam merencanakan
dan melaksanakan proyek.
6. Memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan dan bermanfaat bagi
anak-anak.

Driving Questions 1. Bagaimana kita dapat memanfaatkan


barang bekas untuk membuat produk
yang ramah lingkungan?
2. Bagaimana kita dapat menggunakan
taman mini sebagai sarana edukasi
lingkungan?
3. Bagaimana cara merancang dan
membuat pot tanaman dari barang
bekas?
4. Bagaimana kita dapat menanam dan
merawat tanaman dengan baik?
5. Bagaimana taman mini dapat
memberikan manfaat bagi lingkungan
sekitar?

Produk Akhir Produk akhir dari proyek pembuatan taman


mini dari barang bekas adalah taman mini yang
terdiri dari pot-pot tanaman yang terbuat dari
barang bekas dan ditanami dengan jenis
tanaman yang tepat. Taman mini tersebut
dapat dijadikan sebagai sarana edukasi
lingkungan dan juga sebagai hiasan yang
menarik di lingkungan sekitar.
Dalam proyek ini, anak-anak akan belajar
membuat pot tanaman dari barang bekas
seperti botol bekas, kaleng bekas, atau barang
bekas lainnya yang cocok digunakan sebagai
wadah tanaman. Anak-anak juga akan
mempelajari cara menanam dan merawat
tanaman agar tumbuh dengan baik di dalam
pot-pot tersebut.
Setelah semua pot tanaman selesai dibuat dan
tanaman berhasil ditanam, maka taman mini
dapat dirakit dengan menempatkan pot-pot
tanaman di tempat yang tepat sesuai dengan
desain yang telah dibuat sebelumnya. Taman
mini tersebut dapat dihias dengan bahan-
bahan daur ulang lainnya seperti batu bekas,
pecahan keramik, atau kayu bekas untuk
menciptakan tampilan yang menarik.
Produk akhir dari proyek ini bukan hanya
taman mini yang indah dan berfungsi sebagai
sarana edukasi lingkungan, tetapi juga
pengalaman belajar yang berharga bagi anak-
anak dalam meningkatkan keterampilan dan
kesadaran lingkungan.

Hands-Of-Activities 1. Membuat desain taman mini: Anak-


anak dapat membuat desain taman mini
menggunakan kertas dan pensil.
Mereka dapat menentukan posisi pot-
pot tanaman dan hiasan-hiasan lainnya
untuk menciptakan tampilan yang
menarik.
2. Membuat pot tanaman dari barang
bekas: Anak-anak dapat memilihbahan
bekas yang cocok untuk digunakan
sebagai pot tanaman, seperti botol
bekas, kaleng bekas, atau kotak bekas.
Mereka dapat menghias pot-pot
tersebut dengan cat atau bahan-bahan
dekorasi lainnya.
3. Menanam tanaman: Setelah pot-pot
tanaman selesai dibuat, anak-anak
dapat menanam tanaman yang cocok
untuk ditanam di dalam pot-pot
tersebut. Mereka dapat mempelajari
jenis tanaman yang cocok untuk
tumbuh di dalam pot, serta teknik
menanam yang benar.
4. Merawat tanaman: Anak-anak dapat
mempelajari cara merawat tanaman
agar tumbuh dengan baik di dalam pot-
pot tersebut. Mereka dapat
mempelajari cara menyiram tanaman,
memberi pupuk, dan memotong daun
yang sudah kering.
5. Merakit taman mini: Setelah semua pot
tanaman selesai dibuat dan tanaman
berhasil ditanam, anak-anak dapat
merakit taman mini sesuai dengan
desain yang telah dibuat sebelumnya.
Mereka dapat
menempatkan pot-pot tanaman di
tempat yang tepat dan menambahkan
hiasan-hiasan lainnya untuk
menciptakan tampilan yang menarik.

Asesmen 1. Gotong royong


2. Berfikir kritis
3. Pengetahuan lingkungan
4. Kemampuan teknis
Resources yang dibutuhkan 1. Barang bekas: Untuk membuat pot-pot
tanaman, dapat menggunakan bahan-
bahan bekas seperti botol plastik,
kaleng, kardus, atau bahan lainnya
yang bisa didaur ulang.
2. Tanah dan pupuk: Tanah dan pupuk
diperlukan untuk menanam tanamandi
dalam pot-pot yang sudah dibuat.
3. Benih atau bibit tanaman: Untuk
menanam tanaman di dalam pot-pot,
diperlukan benih atau bibit tanaman
yang akan ditanam.
4. Peralatan taman: Beberapa peralatan
taman seperti sekop, gembor, gunting
tanaman, dan lain-lain mungkin
diperlukan untuk memperindah taman
mini yang sudah dibuat.
5. Buku panduan: Buku panduan atau
sumber belajar lainnya dapat
membantu anak-anak memahami cara
membuat pot-pot tanaman dan cara
menanam tanaman yang benar.
6. Guru atau fasilitator: Guru atau
fasilitator dapat membimbing anak-
anak dalam membuat taman mini dan
memberikan informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan
proyek.
7. Anggaran: Dalam beberapa kasus,
mungkin diperlukan anggaran untuk
membeli beberapa sumber daya seperti
benih tanaman atau peralatan taman.

Integrasi CT dalam Proyek STEM (


Beak at al., 2021 )
Abstraction (Abstraksi):
Anak-anak dapat belajar mengambil informasi
yang relevan dan meninggalkan informasi
yang tidak penting, seperti memilih bahan daur
ulang yang sesuai untuk membuat pot tanaman
dan membuang bahan yang tidak dapat
digunakan.
Algorithm Design (Desain Algoritma):
Anak-anak dapat mengembangkan algoritma
atau rencana langkah demi langkah untuk
membuat taman mini, termasuk cara membuat
pot dari bahan daur ulang, memilih tanaman
yang tepat untuk taman mini, dan menanam
tanaman.
Komunikasi :
Hubungan antara peserta didik dengan guru
saling berkordinasi terkait apa saja yang
dibutuhkan dalam setiap proses berjalannya
proyek
Decomposition (Pemecahan Masalah):
Anak-anak dapat memecah proyek menjadi
tugas-tugas yang lebih kecil, seperti
mengumpulkan bahan-bahan daur ulang,
memilih jenis tanaman yang tepat, dan
membuat rencana desain taman mini.
Pattern Recognition (Pengenalan Pola):
Anak-anak dapat belajar mengenali pola dan
hubungan antara bahan daur ulang dan
bagaimana mereka dapat digunakan untuk
membuat taman mini yang ramah lingkungan.
Conditional logic:
Konsep ini dapat digunakan dalam pemilihan
jenis tanaman yang cocok untuk pot tertentu.
Anak-anak dapat membuat algoritma yang
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti
ukuran pot dan kebutuhan air tanaman, untuk
menentukan jenis tanaman yang paling cocok.

Pengumpulan data:
Keterampilan ini dapat digunakan dalam
mengumpulkan data tentang tanaman dan
barang bekas yang dapat digunakan sebagai
pot. Anak-anak dapat mencari sumber
informasi yang akurat dan terpercaya, serta
memanfaatkan teknologi seperti internet dan
aplikasi mobile untuk memperoleh informasi
tambahan.
Struktur analisis data:
Keterampilan ini dapat digunakan dalam
menganalisis data tentang tanaman dan pot
bekas yang telah dikumpulkan. Anak-anak
dapat menggunakan metode seperti tabel,
grafik, dan diagram untuk memvisualisasikan
dan memahami data mereka.
Pemodelan:
Keterampilan ini dapat digunakan dalam
merencanakan taman mini, dengan membuat
model skala kecil dari taman mini yang
direncanakan. Anak-anak dapat menggunakan
bahan seperti kertas, karton, atau perangkat
lunak pemodelan 3D untuk membuat model
tersebut.
Simulasi:
Keterampilan ini dapat digunakan dalam
mensimulasikan pertumbuhan tanaman di
taman mini. Anak-anak dapat menggunakan
perangkat lunak simulasi untuk memprediksi
bagaimana tanaman akan tumbuh dan
berkembang dalam kondisi yang berbeda.

Perbedaan sebelum dan sedudah diintegrasikan CT :


Sebelum diintegrasikan CT Proyek berjalan secara norrmatif, belum memiliki gambaran secara
terperinci akan berbentuk seperti apa proyek tersebut, hanya ulasan sekilas bahwa proyek
tersebut akan membuat taman mini dari bahan bekas, setelah diintegrasikan ke dalam CT
pemaparan proyek lebih mudah dilaksanakan, terlihat lebih sistematis dan terartur, mulai dari
proses awal sampai akhir, tujuan serta proyek terlihat tepat sasaran dan substansial.

Anda mungkin juga menyukai