COMPUTATIONAL THINKING
RUANG KOLABORASI
A. Proyek STEM sebelum Diintegrasikan dengan CT
Nomor Kelompok
Nomor Kelompok
Algoritma:
Berikut adalah langkah-langkah algoritma yang
umum digunakan dalam proyek pembuatan ecobrik
dari sampah plastic dan botol bekas :
1. Mengumpulkan botol-botol plastik bekas, seperti
botol bekas kemasan minuman (misalnya air
mineral), botol bekas kemasan minyak goreng dan
lain sebagainya. Kemudian mencucinya hingga
bersih, lalu dikeringkan.
2. Mengumpulkan berbagai macam kemasan plastik,
seperti kemasan mie instan, minuman kemasan,
plastik pembungkus, tas plastik dan sebagainya.
Harus dipastikan plastik-plastik tersebut bebas
dari segala jenis makanan (yang tersisa
didalamnya), dalam keadaan kering dan tidak
tercampur oleh bahan lain (klip, benang, kertas
dan sebagainya).
3. Memasukkan segala jenis plastik yang ada di poin
ke 2 ke dalam botol-botol plastik pada poin ke 1.
4. Tidak boleh tercampur dengan kertas, kaca,
logam, benda-benda yang tajam dan bahan bahan
lain selain plastik.
5. Bahan-bahan plastik yang dimasukkan ke dalam
botol plastik harus dipadatkan hingga sangat padat
dan mengisi seluruh ruangan dalam botol plastik.
6. Cara memadatkannya bisa dengan menggunakan
alat yang terbuat dari bambu atau kayu (seperti
tongkat bambu atau kayu).
7. Jika ingin membuat sesuatu dengan hasil ecobrick
ini, misalnya membuat meja, kursi, atau benda-
benda lain, maka bisa menggunakan botol yang
berukuran sama, atau bahkan dari jenis dan merk
yang sama, sehingga memudahkan penyusunan.
Untuk merekatkan satu botol dengan botol yang
lainnya bisa menggunakan lem kaca/lem silikon
Komunikasi:
Dalam proses komunkasi ini pihak-pihak yang terkait
adalah Peserta didik, Guru, Masyarakat, serta
Pemerintah daerah setempat.
Conditional Logic:
Tindakan yang dilakukan bisa menyesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi lingkungan daerah
sekitar sekolah.
Pengumpulan Data:
Pengumpulan data dalam proyek ini dilakukan
melalui penelusuran literatur dan dokumen yang
relevan dengan fokus kajian. Sejalan dengan
pendekatan yang dilakukan, maka analisis data
dilakukan dengan cara cara membuat telaah secara
holistik, mencari esensi dan membuat kesimpulan.
Sumber data berasal dari observasi, wawancara serta
kajian literatur.
Dekomposisi:
1. Tujuan:
Pengelolaan sampah sebagai upaya untuk
menanggulangi masalah sampah di Sekolah.
2. Identifikasi Masalah:
Masih banyak sekolah yang belum menerapkan
pengelolaan sampah yang baik disekolah,
sehingga melaui penerapan ecobrik diharapkan
mampu memecahkan masalah sampah di sekolah,
sehingga akan menciptakan lingkungan belajar
yang lebih nyaman.
3. Pemecahan Masalah:
Penerapan Ecobrik sebagai salah satu upaya
pengelolaan sampah di Sekolah.
Pengenalan Pola:
Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya
terlibat dalam pengenalan pola dalam proyek STEM
ecobrik di sekolah:
1. Pengumpulan Data:
Langkah pertama adalah mengumpulkan data
terkait dengan sampah, pemisahan sampah, dan
sumber sampah, serta pemecahan masalah
sampah.
2. Preprocessing Data:
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya
adalah melakukan preprocessing data untuk
membersihkan data dari noise, mengisi nilai yang
hilang, dan melakukan transformasi data jika
diperlukan. Preprocessing data penting untuk
memastikan kualitas data sebelum dilakukan
analisis lebih lanjut.
3. Analisis Pola:
Setelah data diproses, data dianalisis untuk
mengidentifikasi pola-pola yang mungkin terkait
dengan pengelolaan sampah yang diteliti. Analisis
ini dapat melibatkan penggunaan metode statistik,
analisis spasial, analisis deret waktu, atau teknik
pembelajaran mesin untuk mengekstraksi pola-
pola yang signifikan dari data.
4. Identifikasi Pola:
Setelah analisis dilakukan, langkah berikutnya
adalah mengidentifikasi pola-pola yang paling
relevan dan signifikan.
5. Validasi Pola
Pola-pola yang diidentifikasi kemudian divalidasi
untuk memastikan keandalannya dan relevansinya
dalam konteks pengelolaan sampah di sekolah
berupa penerapan ecobrik. Validasi dapat
dilakukan dengan membandingkan pola yang
diidentifikasi dengan data historis atau dengan
literatur ilmiah yang ada.
6. Pemahaman Pola:
Setelah pola-pola teridentifikasi dan divalidasi,
langkah berikutnya adalah memahami implikasi
dari pola-pola tersebut dalam konteks pengelolaan
sampah dnegan penerapan metode ecobrik
Pemahaman ini penting untuk mengembangkan
strategi penerapan motode ecobrik yang efektif
dan efisien serta optimal.
7. Pengembangan Solusi Ecobrik:
Berdasarkan polapola yang teridentifikasi, solusi
atau strategi penerapan metode ecobrik dapat
dikembangkan. Ini dapat mencakup
pengembangan ecoenzym sebagai upaya lain
untuk pengelolaan sampah di masyarakat luas.
Selain itu, juga melakukan pengembangan
pemuatan alat pencacah kompos yang mengubah
sampah menjadi kompos.