Anda di halaman 1dari 4

02.04.

02 Lembar Kerja Mahasiswa 2 (Literasi Matematika pada Tes PISA)

Mengapa literasi matematika dibutuhkan oleh siswa?

Literasi matematika sangat penting bagi siswa karena memiliki banyak manfaat, termasuk:

1. Pemecahan masalah: Literasi matematika membantu siswa dalam memecahkan masalah


di dalam dan di luar lingkungan akademik. Siswa yang mahir dalam literasi matematika
memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah, memahami informasi yang diberikan,
dan mengembangkan solusi yang tepat.
2. Peningkatan kemampuan berpikir logis: Melalui belajar matematika, siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis. Hal ini membantu siswa untuk
memahami hubungan sebab-akibat dan untuk mengembangkan pemikiran analitis yang
dapat digunakan di luar lingkungan akademik.
3. Kemampuan mengambil keputusan yang tepat: Siswa yang memiliki literasi matematika
yang baik dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tepat dalam situasi yang
kompleks. Mereka dapat memperhitungkan risiko dan keuntungan dari setiap pilihan
yang tersedia.
4. Persiapan untuk dunia kerja: Banyak pekerjaan membutuhkan keterampilan matematika
yang baik, seperti pengolahan data, analisis statistik, dan pemrograman. Siswa yang
terampil dalam literasi matematika memiliki keunggulan dalam persaingan kerja dan
lebih siap untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompleks.
5. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari: Literasi
matematika membantu siswa untuk memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan
pengukuran, pengaturan waktu, pengelolaan uang, dan lain sebagainya. Hal ini membantu
siswa untuk menjadi lebih mandiri dan efektif dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Secara keseluruhan, literasi matematika sangat penting bagi siswa karena membantu mereka
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, membuat keputusan yang tepat, dan memecahkan
masalah di kehidupan sehari-hari dan di masa depan.

Pengertian dari literasi matematika 2012 juga digunakan pada tahun 2015 dan 2018. Literasi
Matematika adalah kemampuan seseorang untuk menginformasikan sebuah situasi secara
matematika menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika dan
menginterpretasikan hasil matematika untuk berbagai konteks. Apa makna dari masing-masing
istilah berikut ini dalam literasi matematika.
1. Menginformasikan sebuah situasi secara matematika

Situasi yang dapat dijelaskan secara matematika adalah perhitungan biaya untuk sebuah acara.
Misalnya, kita ingin mengadakan sebuah acara dengan total 100 orang yang diadakan di sebuah
hotel. Harga sewa ruangan hotel adalah Rp 5.000.000 per malam, dan makanan serta minuman
yang disajikan akan memakan biaya Rp 50.000 per orang.
Kita dapat menghitung total biaya acara dengan menggunakan operasi matematika sebagai
berikut:
 Biaya sewa ruangan hotel: Rp 5.000.000
 Biaya makanan dan minuman: Rp 50.000 x 100 orang = Rp 5.000.000
Total biaya acara = Rp 5.000.000 (sewa ruangan) + Rp 5.000.000 (makanan dan minuman) = Rp
10.000.000
Dengan demikian, biaya untuk mengadakan acara dengan total 100 orang di hotel tersebut adalah
Rp 10.000.000. Dalam hal ini, matematika digunakan untuk menghitung biaya secara tepat dan
efisien, sehingga dapat membantu kita dalam mengatur anggaran acara dengan lebih baik.

2. Menggunakan konsep fakta prosedur dan penalaran matematika

Fakta, prosedur, dan penalaran matematika merupakan konsep-konsep penting dalam


mempelajari matematika. Fakta matematika adalah informasi dasar dalam matematika, seperti
angka, rumus, dan definisi. Prosedur matematika adalah langkah-langkah atau cara-cara untuk
menyelesaikan masalah matematika. Sedangkan penalaran matematika adalah kemampuan untuk
memahami, menganalisis, dan menyimpulkan hasil matematika.
Contoh penerapan konsep fakta, prosedur, dan penalaran matematika adalah ketika kita ingin
menghitung luas segitiga. Fakta matematika yang diperlukan adalah rumus luas segitiga, yaitu
1/2 x alas x tinggi. Sedangkan prosedur matematika yang dapat digunakan adalah dengan
mengalikan alas dengan tinggi dan kemudian membagi hasilnya dengan 2. Penalaran matematika
dapat digunakan untuk memahami implikasi dari hasil perhitungan luas segitiga, misalnya,
bahwa luas segitiga merupakan satu bagian dari bangun datar yang lebih besar.
Selain itu, penerapan konsep fakta, prosedur, dan penalaran matematika juga dapat digunakan
dalam penyelesaian masalah matematika yang lebih kompleks. Misalnya, ketika kita ingin
menghitung waktu yang diperlukan untuk sebuah mobil menempuh jarak yang telah ditentukan
dengan kecepatan tertentu, maka kita dapat menggunakan fakta matematika tentang hubungan
antara jarak, kecepatan, dan waktu. Kemudian, prosedur matematika yang dapat digunakan
adalah dengan menggunakan rumus waktu = jarak / kecepatan. Dalam hal ini, penalaran
matematika dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil perhitungan, misalnya dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi waktu tempuh mobil,
seperti lalu lintas atau kondisi jalan.
Dalam kesimpulannya, konsep fakta, prosedur, dan penalaran matematika merupakan dasar-
dasar yang penting dalam mempelajari matematika. Penerapan konsep ini dapat membantu kita
dalam menyelesaikan masalah matematika yang sederhana atau kompleks, dan memahami
implikasi dari hasil perhitungan matematika dalam situasi nyata.
3. Menginterpretasikan hasil matematika

Interpretasi hasil matematika adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan


menyimpulkan hasil perhitungan matematika dalam situasi nyata. Interpretasi yang tepat dan
akurat dari hasil matematika sangat penting dalam membuat keputusan yang baik dan beralasan
dalam banyak bidang, seperti bisnis, ekonomi, sains, dan teknologi.
Sebagai contoh, ketika melakukan analisis data penjualan produk dalam beberapa bulan terakhir,
kita dapat menggunakan hasil perhitungan matematika, seperti rata-rata, median, dan modus,
untuk menentukan kinerja produk tersebut. Kemudian, hasil perhitungan ini dapat
diinterpretasikan untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran produk dan membuat
keputusan bisnis yang lebih baik.
Selain itu, interpretasi hasil matematika juga dapat digunakan dalam penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan keuangan. Sebagai contoh, ketika membuat rencana investasi atau pinjaman,
kita dapat menggunakan hasil perhitungan matematika, seperti suku bunga dan jangka waktu,
untuk menghitung biaya dan membantu memutuskan investasi atau pinjaman yang paling
menguntungkan.
Dalam interpretasi hasil matematika, juga diperlukan penalaran matematika yang baik. Misalnya,
ketika melakukan perhitungan statistik, kita dapat menggunakan hasil perhitungan untuk
mengidentifikasi tren atau pola dalam data. Kemudian, penalaran matematika dapat digunakan
untuk mengevaluasi implikasi dari tren atau pola ini, dan membuat rekomendasi berdasarkan
hasil perhitungan dan penalaran.
Dalam kesimpulannya, interpretasi hasil matematika adalah kemampuan untuk memahami,
menganalisis, dan menyimpulkan hasil perhitungan matematika dalam situasi nyata. Interpretasi
yang tepat dan akurat dari hasil matematika sangat penting dalam membuat keputusan yang baik
dan beralasan dalam banyak bidang, dan diperlukan kemampuan fakta, prosedur, dan penalaran
matematika yang baik.

Terdapat 6 level progress pada literasi matematika. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat
lakukan jika ada atau melewati level tersebut.

Level Apa yang dapat dilakukan siswa


1 Siswa mampu memahami informasi matematika dasar yang disajikan secara konkret dan
akrab, seperti tabel sederhana, grafik, atau diagram.
2 Siswa mampu menggunakan informasi matematika untuk menyelesaikan masalah sederhana
yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
3 Siswa mampu menggunakan informasi matematika untuk menyelesaikan masalah yang lebih
kompleks dan terkait dengan situasi abstrak dan tidak terlalu akrab.
4 Siswa mampu memodifikasi atau mengembangkan pemecahan masalah matematika yang
telah diberikan, dan membuat rekomendasi atau alasan berdasarkan hasil analisis dan
perhitungan.
5 Siswa mampu memecahkan masalah matematika yang kompleks dan abstrak, menggunakan
penalaran matematika yang canggih dan pemecahan masalah yang kreatif.
6 Siswa mampu melakukan pemecahan masalah matematika yang kompleks dalam situasi
multidisiplin yang melibatkan beberapa bidang ilmu, seperti sains, teknologi, dan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai