Anda di halaman 1dari 13

Analisis Hasil Belajar Peserta didik di SMAN 2 Bandar Lampung

(Mata Kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran)

Oleh Kelompok 5 :
Dona Setiawan
Elviana
Elza Yulistiana

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
Hasil Penilaian Kognitif Kelas X.3 SMA Negeri 2 Bandar Lampung

1 2 3 4 5 Nilai Rata-
NO. NAMA SISWA L/P
Vir Remd KH PT PAS 1 Rata
1. AGITA NAZARA P 87 90 86 82,00 86,25
2. AHMAD AZIZ NUR L 86 87 86 75,00 83,50
3. AMANDA SEPTIANA P 85 88 85 79,00 84,25
4. ANANDA KEMAL THAHA L 85 86 85 80,00 84,00
5. AZQINIA NURSYAFITRI P 88 90 86 83,00 86,75
6. CARRISSA ATHAYA ARINI
P 86 89 89 85,00 87,25
PASHA
7. CHINTYA SALMA RIFANSYAH P 86 89 80 89,00 86,00
8. CHRISTIAN TARUNA
L 89 90 88 85,50 88,13
YUGATAMA
9. FASYA CARLA GULISTAN
L 80 87 82 81,00 82,50
SUBHAN
10. FELICITA AMELIA TANJUNG P 85 89 83 78,00 83,75
11. FINA ALAWIYAH PRATIWI P 90 90 87 84,50 87,86
12. GABRIELA KEIVA CAROLYNE
P 90 89 86 89,00 88,50
MNP
13. GLADYS BENING PINASTI P 89 90 87 82,50 87,13
14. GUSTI NGURAH RAI
L 87 89 84 76,50 84,13
MAHARDIKA
15. HANZHALIA AZZAHRA RAYA P 88 87 87 75,00 84,25
16. KAHIRUNISA RAHMA ALIA P 85 88 83 80,00 84,00
17. M. IRSAN PANCA JAYA L 86 89 87 85,00 86,75
18. MEGA AULIA RAMADHANI P 88 89 90 90,00 89,25
19. MUHAMMAD ICHIRO L 87 88 80 83,50 84,63
20. NABILA RIZKIA AZZAHRA P 86 87 82 80,00 83,75
21. NADYA SHAFWAH P 86 83 84 80,00 83,25
22. NASHITA FAZILA PUTRI ARSI P 90 88 88 81,50 86,87
23. NAYLA HERTIYANA P 88 86 80 80,50 83,63
24. NAZWA MAHARANI BAZAR P 87 89 84 84,00 86,00
25. NIKEN SURYA AL ASY`ARI P 87 87 82 79,50 83,87
26. RAYVA SHABA ARDIAN P 89 90 87 84,00 87,50
27. RESSYA AURILLA FERDINAN P 85 87 83 80,00 83,75
28. REVAL FIRIZKI ILHAM L 84 86 82 77,50 82,37
29. RIKANA TIO KERENHAPUKH
L 89 87 79 80,00 83,75
NAIBAHO
30. ROMLIAN ARIF L 85 87 80 76,00 82,00
31. SILVA GARDA BUANA P 90 89 86 83,50 87,13
32. SITI KESYA MARITZA PUTRI P 86 88 80 90,00 86,00
33. YEOVENI NABILA BERNARD
P 82 89 86 83,50 85,13
DEHAAN
34. YOLANDA NATHANIA PUTRI
P 86 90 85 84,00 86,25
SIMANGUNSONO
35. ZATA AMANDA SHAFIRA P 85 87 79 79,00 82,50
36. ZEFANYA KARYADI P 87 89 83 82,50 85,37
37.

Berdasarkan nilai di atas di dapatkan bahwa secara keseluruhan peserta didik di kelas
X.3 nilai kognitif pada saat PAS di atas KKM, rata-rata nilai mulai dari 82 paling rendah dan
paling tinggi 89. Namun untuk mendapatkan nilai tambahan guru memberi kesempatan peserta didik
agar dapat membuat herbarium kering. Menurut Syaiful dan Aswan (2006) Pemberian tugas sebagai
suatu metode atau cara mengajar merupakan suatu pemberian pekerjaan oleh guru kepada siswa untuk
mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dengan pemberian tugas tersebut siswa belajar mengerjakan
tugas. Dalam melaksanakan kegiatan belajar, siswa diharapkan memperoleh suatu hasil yaitu perubahan
tingkah laku tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pemberian tugas berupa pembuatan
herbarium bertujuan agar peserta didik mepunyai tanggung jawab dan lebih memahami mengenai
materi tentang keanekaragaman hayati.

Berdasarkan nilai tersebut tiga siswa yang memiliki nilai terendah di bandingkan dengan siswa
lain yaitu: Ahmad Aziz Nur, Reval Foirizki Ilham, dan Zata Amanda Shafira, selain ketiga siswa
tersebut dipersilakan bagi siswa lain yang ingin menambah nilai agar mengajukan diri dalam bentuk
kelompok yang terdiri dari 3 orang. Pembuatan herbarium diberi waktu 2 minggu dalam pengerjaannya
sampai dengan pelaporan. Herbarium yang dibuat harus diletakkan dalam sebuah frame yang telah
ditentukan ukurannya oleh guru agar siswa tidak membuat dalam frame yang terlalu besar karena dapat
membebankan siswa dari segi dana dan tenaga. Hasil pelaporan dipresentasikan di depan kelompok lain
sehingga kelompok lain mendapat pengetahuan mengenai tumbuhan yang dijadikan herbarium oleh
kelompok yang sedang presentasi
Rubrik Penilaian Proyek Pembuatan Herbarium

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas /semester : X/1
Tujuan pembelajaran : 10.11. Mengkomunikasikan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk
hidup
Tugas Proyek : Membuat Herbarium dari akar, daun, batang dan bunga.

No Aspek Yang Kriteria skor


Dinilai 3 2 1
1 Kognitif Dapat menjelaskan Dapat menjelaskan Tidak dapat
bagaimana proses bagaimana proses menjelaskan
pembuatan herbarium pembuatan herbarium (akar, bagaimana proses
(akar, daun, batamg daun, batamg dan bunga) pembuatan herbarium
dan bunga) dari awal dari awal sam pai akhir
sampai akhir secara tetapi tidak terperinci, hanya
terperinci menjelaskan 2 atau 1 dari 3
Proses terdiri dari: langkah pembuatan
1. Persiapan herbarium
pembuatan
rancangan design
herbarium
2. Persiapan alat dan
bahan
3. Proses pembuatan
(pengambilan
bahan/tumbuhan,
proses pengeringan,
dan proses
meletakkan ke
dalam
bingkai/frame)
Psikomotor 1. Mengidentifikasi 1. Hanya dapat 1. Kesulitan
jenis organ Mengidentifikasi organ mengidentifikasi
tumbuhan (akar, tumbuhan (daun,dan organ tumbuhan
daun, batang dan bunga) yang akan (akar, daun,
bunga) yang akan digunakan untuk batamg dan bunga
digunakan untuk membuat herbarium, )yang dapat
membuat herbarium 2. Tumbuhan kering digunakan untuk
2. Membuat tumbuhan namun warna tidak membuat
kering dengan masih dapat herbarium,
mempertahankan dipertahankan/tumbuhan 2. tumbuhan masih
warna tumbuhan menjadi coklat kering basah dan hanya
layu
Afektif Memilih asumsi yang Hanya memilih bagian organ Kesulitan memilih
telah ditunjukkan tumbuhan (akar, daun) yang bagian organ
bahwa organ akan digunakan untuk tumbuhan (akar, daun,
tumbuhan(akar, daun, membuat herbarium batamg dan bunga)
bunga dan batang) yang akan digunakan
dapat digunakan untuk untuk membuat
membuat herbarium herbarium
3 Design 1. Tidak dipenuhi Hanya 3 atau 2 dari 4 kriteria Hanya 1 dari 4 kriteria
dengan bagian yang diharapkan yang diharapkan
tumbuhan yang tidak
diperlukan
(seharusnya hanya
batang, daun, bunga,
dan akar)
2. Deskripsi yang
ditampilkan ringkas
dan efisien sehingga
tidak memenuhi
frame
3. Bagian tumbuhan
yang ditunjuk dan
dideskripsikan
sesuai
4. Penulisan nama
ilmiah tumbuhan
sudah sesuai dengan
kaidah penulisan
yang benar
(penulisan nama
genus diawali
dengan huruf kapital
dan diikuti dengan
nama spesies ditulis
dengan huruf kecil
3 Pelaporan Melaporkannya secara Melaporkan secara Perlu waktu lama
lengkap disertai dengan sederhana disertai dengan melaporkannya disertai
pembahan hasil dan pembahan hasil dan dengan pembahan
kesimpulan benar dan kesimpulan hasil dan kesimpulan
tepat

INSTRUMEN PENILAIAN
Aspek yang dinilai dan Penskoran
Nama Anggota
No Kognitif Psikomotor Afektif Design Pelaporan
kelompok
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2
3
Total Skor
Nilai

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF
SMAN 2 Bandar Lampung
TAHUN 2011/2012

Tujuan Pembelajaran : 10.11. Mengkomunikasikan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk


hidup
Kelas/Semester : X/ 1
Nama Siswa :
Hasil Kriteria Penilaian
No Aspek Afektif Indikator Observasi SB B C K SK
(✓) (5) (4) (3) (2) (1)
1 Menghargai Menyampaikan salam dan menyapa
siswa/guru dengan cara yang santun
Menghargai pendapat siswa lain
Mengerti keadaan siswa lain
Mengakui kelebihan atau keunggulan
siswa lain
Menghargai siswa lain/guru apa
adanya
2 Persahabatan Membantu siswa lain dengan ikhlas
Berprilaku penuh kasih
Bersimpati kepada siswa lain,
utamanya ketika siswa lain dalam
keadaan sulit
Mendukung/memberikan kesempatan
siswa lain untuk maju/berkembang
Rela berkorban untuk siswa lain
3 Toleransi Menghargai keunikan siswa lain
Bersikap terbuka (open minded)
Menghargai keberagaman
Menghindari diskriminasi
Toleran terhadap kekeliruan siswa lain
4 Sinergi Meminta dan memberi pendapat/saran
dengan santun
Mengingatkan siswa lain tentang
sesuatu yang harusnya dilakukan
Memberi semangat siswa lain
Membangun kerja sama dan menjaga
nama baik komunitas
Hasil Kriteria Penilaian
No Aspek Afektif Indikator Observasi SB B C K SK
(✓) (5) (4) (3) (2) (1)
Amanah dan menjaga rahasia siswa
lain
5 Jujur Berani mengakui
kekeliruan/kekurangan
Berkata dan bertindak jujur
Menyampaikan/melaporkan sesuatu
apa adanya
Satu kata dengan perbuatan
Mengkomunikasikan maksud/gagasan
secara terbuka
6 Tanggung Berprakarsa untuk melakukan yang
jawab terbaik bagi diri sendiri dan kelompok
Mampu membuat keputusan
/menyelesaikan masalah
Antusias dalam mengikuti pelajaran
Mengutamakan aktivitas belajar
dibanding aktivitas lainnya
Mengemban tanggung jawab terhadap
hasil belajar yang diperoleh
7 Visioner Memiliki keingintahuan yang besar
Memutuskan apa yang harus
dilakukan berdasarkan situasi yang
ada
Berpikir kritis dan kreatif
Berusaha belajar/bekerja melampui
standar yang ditetapkan
Berani berinovasi/melakukan hal baru
8 Disiplin Tepat waktu dalam mengikuti kegiatan
belajar
Tepat waktu dalam
penyelesaian/pengumpulan tugas/PR
Menaati peraturan kelas
Tidak mengganggu siswa lain
Menghargai keputusan dan
konsekuensi yang diberlakukan
9 Kerja sama Berkonstribusi dalam menyelesaikan
masalah dalam kelompok
Memberikan bantuan kepada siswa
lain dalam kelompok
Mengemban tugas yang menjadi
tanggung jawabnya dalam kelompok
Berinisiatif untuk mengambil peran
tertentu dalam kelompok
Hasil Kriteria Penilaian
No Aspek Afektif Indikator Observasi SB B C K SK
(✓) (5) (4) (3) (2) (1)
Bersedia belajar dari siswa lain

10 Adil Melakukan kewajiban sebelum


menuntut hak
Memberikan kesempatan yang
sama kepada rekan lain untuk
berpartisipasi dalam proses belajar
Tidak memilih-milih teman
Bertindak secara proporsional
Memperlakukan sama siswa
lain/anggota kelompok
11 Peduli Membantu siswa lain yang
membutuhkan bantuan
Mau mendengar dengan baik
Menunjukkan sikap ingin tahu
Menunjukkan
keterbukaan/keinginan menerima
informasi
Membantu mewujudkan suasana
kelas yang kondusif

Keterangan:
Nilai berikut diberikan jika:
SB = Sangat Baik : Menunjukkan lima dari lima indikator
B = Baik : Menunjukkan empat dari lima indikator
C = Cukup : Menunjukkan tiga dari lima indikator
K = Kurang : Menunjukkan dua dari lima indikator
SK= Sangat Kurang : Menunjukkan satu dari lima indikator
TABEL HASIL PENILAIN KOGNITIF XI IPA 6

KD 1 KD2 KD 3 KD4 KD5 KD6 KD7 RATA-


NO NAMA RATA PTS PAS NA
KOG KOG KOG KOG KOG KOG KOG KD
21-25541 AKHDAN IBAD DZAKI 85 89 86 84 87 83 88 86 92 87 91
21-25546 ALULA NARA KHANSA 83 87 84 82 85 81 86 84 92 87 90
21-25560 APRILIA ANDINI 88 92 89 87 90 86 91 89 100 95 97
ATHALLAH FARREL
21-25569
DANENDRA SIRONI 82 86 83 81 84 80 85 83 92 87 90
AUDREY TSABITAH
21-25572
NABIL 83 87 84 82 85 81 86 84 100 95 94
21-25573 AULIA SALSABILA SAKHI 86 90 87 85 88 84 89 87 100 95 96
BISMO WARDOYO
21-25581
HIDAYAT 88 92 89 87 90 86 91 89 64 70 80
21-25603 DHERIS ZIDANE 85 89 86 84 87 83 88 86 92 87 91
21-25658 JERRY ANDREAN 80 84 81 79 82 78 83 81 88 83 86
21-25675 LIZZY ADZ DZAKI 86 90 87 85 88 84 89 87 92 87 92
21-25898 M AL FARUQ SESUNAN 86 90 87 85 88 84 89 87 92 87 92
21-25686 M. IHSAN AL FAJRI 85 89 86 84 87 83 88 86 84 79 87
21-25690 M. RAYYAN AL, KHADAFI 83 87 84 82 85 81 86 84 100 95 94
21-25693 M. RIZKY ISNANDA 80 84 81 79 82 78 83 81 100 95 93
M. SATRIO KRESNA
21-26303
SAPUTRA 77 81 78 76 79 75 80 78 64 76 76
MADE ABHINAYA NATA
21-25696
NEGARA 82 86 83 81 84 80 85 83 88 83 87
21-25703 MEIVA SHAKILA NAVISA 82 86 83 81 84 80 85 83 76 77 82
MOH. RAFFA
21-25706
MARIOTAMA 89 93 90 88 91 87 92 90 80 75 87
MOHAMMAD NABIL
21-25710
PASHA 84 88 85 83 86 82 87 85 80 75 84
MUHAMMAD ALIEF FAIZ
21-25721
MAHDAVIKY 75 79 76 74 77 73 78 76 78 82 80
MUHAMMAD GERIYA
21-25907
ITSA 86 90 87 85 88 84 89 87 100 95 96
MUHAMMAD NABIL
21-26294
FARRAS ALI 82 86 83 81 84 80 85 83 92 87 90
MUHAMMAD NUGRAHA
21-25733
DWIPAMUNGKAS 80 84 81 79 82 78 83 81 72 70 79
MUHAMMAD RAFI AL
21-25737
IRFANI 67 71 68 66 69 65 70 68 88 83 80
21-25764 NAURAH ASYIFA 81 85 82 80 83 79 84 82 100 95 93
NAYLA EKA AYU
21-25766
LESTARI 85 89 86 84 87 83 88 86 88 83 89
21-25926 NOVITA FITRIANI 84 88 85 83 86 82 87 85 96 91 93
RAIHAN FARRAS
21-25800
EMERALDI 87 91 88 86 89 85 90 88 80 75 86
21-25801 RAISSA PUTRI ANINDYA 83 87 84 82 85 81 86 84 96 91 92
21-25808 REVA DWI BINTANG A. 81 85 82 80 83 79 84 82 92 87 89
21-25811 RIDHO 67 71 68 66 69 65 70 68 76 87 77
KD 1 KD2 KD 3 KD4 KD5 KD6 KD7 RATA-
NO NAMA RATA PTS PAS NA
KOG KOG KOG KOG KOG KOG KOG KD
21-25819 RIZKY ZAIDAN PRATIKA 81 85 82 80 83 79 84 82 84 79 85
SABRINA SURYA
21-25915
AGUSTRI 87 91 88 86 89 85 90 88 92 87 92
21-25823 SALWA AULIA PUTRI 82 86 83 81 84 80 85 83 100 95 94
21-25837 SITI AZZAHRA TANTINI 87 91 88 86 89 85 90 88 96 91 94
21-25854 TRI SANTIKA 82 86 83 81 84 80 85 83 100 95 94

Dari data tabel tabel diatas, nilai akhir siswa kelas XI IPA 6, Dapat dilihat bahwa nilai
paling tinggi yakni atas nama Aprilia Andini dengan prolehan nilai 97 dan paling rendah
diperoleh atas nama M. Satrio Kresna Saputra dengan prolehan nilai 76. Nilai siswa secara
keseluruhan dengan perolehan nilai rata-rata 89. Ini menunjukkan bahwa nilai standar nilai
KKM biologi yakni 75 ini menandakan bahwa siswa tersebut lulus dengan hasil Baik. Namun
disini membahasa lebih mendetail mengenai permasalahan yang timbul ketika proses
pembelajaran berlangsung dikelas, dengan membandingkan nilai yang mereka dapat itu sesuai
dengan apa yang terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung, yakni siswa tersebut
melakukan keributan dan malas untuk belajar. Terdapat 6 siswa yang mendapatkan nilai rendah
oleh karenanya perlu ada alternative solusi dan strategi pembelajaran agar siswa tersebut bisa
berubah dan bisa mengikuti prose pembelajaran dengan baik serta bisa menyeimbangi nilai
dengan teman sejawatnya.
Strategi pembelajaran yang dapat dilakukan dengan 2 cara yakni :

1. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa
adalah model Project Based Learning (PjBL). PjBL adalah suatu pendekatan
pendidikan yang efektif yang berfokus pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah,
dan interaksi antara siswa dengan kawan sebaya mereka untuk menciptakan dan
menggunakan pengetahuan baru. Berdasarkan The George Lucas Educational
Foundation (2005), langkah-langkah PjBL terdiri dari:
a. Memberikan pertanyaan esensial kepada siswa,
b. Mendesain rencana proyek,
c. Menyusun jadwal kegiatan,
d. Memonitoring aktivitas siswa,
e. Menilai keberhasilan siswa,
f. Mengevaluasi pengalaman siswa.
Manfaat dari PjBL adalah siswa menjadi pembelajar aktif, pembelajaran menjadi lebih
interaktif, memberikan kesempatan siswa memanajemen sendiri kegiatan atau aktivitas
penyelesaian tugas sehingga melatih siswa menjadi mandiri, dapat memberikan
pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih mendalam kepada siswa.
Hasil penelitian Widiastuti (2010) dan Zaenal (2010) menyatakan bahwa
pembelajaran berbasis proyek berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa baik
pada ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hal ini sejalan dengan Widyaningrum
(2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan proyek berpengaruh positif
terhadap aktivitas dan hasil belajar kognitif, psikomotorik dan afektif. PjBL dapat
dipandang sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat mendorong siswa
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan secara personal. PjBL juga memberikan
landasan pengembangan kognitif melalui peningkatan intensitas interaksi
antarpersonal. Adanya peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain,
dan merefleksikan ide sendiri pada orang lain, adalah suatu bentuk pembelajaran
individu. Proses interaktif dengan kawan sejawat membantu proses konstruksi
pengetahuan (Wena, 2010).

2. Strategi yang dilakukan oleh guru kelas dalam menghadapi peserta didik yang malas
belajar di Sekolah adalah strategi yang diterapkan:
a. Menciptakan kesiapan belajar
Dalam kondisi apapun kesiapan belajar sangat penting. Peserta didik yang
berada dalam kondisi siap akan merasa tertarik untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Secara fisik misalnya, memeriksa peralatan- peralatan
belajar sebelum proses pembelajaran dimulai dan secara psikis, pendidik dapat
menciptakan kesiapan belajar dengan memberikan pencerahan atau penyadaran.
b. Memberikan motivasi
Dalam proses pembelajaran di Sekolah selalu ada pemberian motivasi kepada
peserta didik dilakukan secara verbal dan non-verbal. Misalnya menghargai apa
yang dilakukan peserta didik ketika pembelajaran sedang berlangsung
walaupun hanya dengan memuji tulisannya. Selain itu, para pendidik Sekolah
tersebut suka membaca buku-buku yang bertemakan motivasi sehingga dari
situlah pendidik bisa memotivasi peserta didik.
c. Mengurangi marah yang berlebihan
Ketika seorang guru menghadapi peserta didik yang bermasalah dengan cara
marah apalagi sampai berlebihan (kurang manusiawi dan tidak mendidik) hanya
akan memperparah keadaan dan hanya akan menambah rasa malas peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas bahkan dapat membuat peserta
didik ketakutan dan pada akhirnya mereka tidak mau lagi datang ke sekolah.

d. Menciptakan keharmonisan
Keharmonisan pendidik dengan peserta didik merupakan syarat penting dalam
proses pembelajaran di kelas, keharmonisan bisa tercipta jika seorang pendidik
mampu menempatkan dirinya dalam kondisi kejiwaan peserta didik. Simpati
dan empati merupakan dua unsur kejiwaan yang sangat penting untuk
memunculkan keharmonisan. Canda tawa pendidik dengan peserta didiknya
merupakan hal selalu dilakukan oleh guru-guru di sekolah agar dapat
menghilangkan rasa lelah dan jenuh peserta didik terutama pada jam terakhir
dalam proses pembelajaran di kelas.

e. Memberikan bimbingan seperlunya


Pendidik memberkan pembimbing seperlunya dengan peserta didik
yakni dengan tiga materi penting yaitu membimbing dalam hal penguasaan
aspek keilmuan, membimbing dalam hal penguasaan aspek psikomotorik dan
membimbing dalam hal penerapan aspek sikap (afektif). Pendidik sebagai
pembimbing tidak akan pernah diam di kursinya. Pendidik tipe ini akan
bergerak ke arah peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Agar
peserta didik yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas dapat dibimbing.
Jika pendidik tidak melakukan bimbingan yang memadai maka kesulitan akan
memunculkan rasa malas untuk belajar.
f. Menyelipkan jenaka sebagai transisi pembelajaran
Belajar mengajar merupakan seni, kemampuan dan kreativitas pendidik
sangat dituntut ketika melaksanakan pembelajaran. Saat ini, tugas pendidik
bukan cuma mengajar tetapi membelajarkan peserta didik. Membelajarkan
berarti mengajak peserta didik untuk berpikir dan bertindak dan dalam
prosesnya ini bukanlah suatu yang mudah, banyak sekali tantangan yang
dihadapi pendidik. Mudah bosan dan kurang bersemangat seringkali dialami
peserta didik ketika sedang berlangsung pembelajaran di kelas dan dalam
kondisi seperti itulah guru menyelipkan unsur jenaka untuk mengurangi
ketegangan pembelajaran di kelas, yang tentunya unsur jenaka itu merupakan
suatu cerita humor yang mendidik dan membuat peserta didik kembali segar
untuk belajar.

g. Membangkitkan efek rasa malu


Efek rasa malu dinilai sangat perlu dalam dunia pendidikan. Namun,
efek ini hanya akan digunakan untuk hal-hal yang edukatif. Misanya,
menyebutkan nama siswa yang tidak atau belum mengumpulkan tugas, strategi
ini cukup efektif apabila dilakukan secara rutin setiap pembelajaran di kelas dan
peserta didik lebih tertantang untuk belajar dan mengerjakan berbagai tugas atau
latihan yang diberikan oleh guru.

h. Memberikan hadiah
Strategi selanjutnya yang dilakukan oleh pendidik untuk menghadapi
peserta didik yang malas belajar adalah memberikan hadiah seperti apresiasi
ucapan selamat kata-kata yang bagus dan membanggakan bagi siapa saja yang
mampu menyelesaikan tugas atau latihan tepat waktu dan memperoleh nilai
seratus atau jawabannya benar semua.

Anda mungkin juga menyukai