Anda di halaman 1dari 11

Mulai Dari Diri

Topik 2

Nama : Henisa Rosulawati


Mata Kuliah : Computational Thinking
Nama Dosen : Bapak Drs. Nurdin, M.Si.
Nama Instruktur : Ibu Fauziyah Hanif, S.Pd.

Pertanyaan Reflektif (pertanyaan diskusi di kelas)


Jawablah pertanyaan berikut.

Nama/Jenjang/Mapel yang akan diajar : Henisa Rosulawati/SD/Matematika


Pertanyaan Refleksi Respon
Bagaimana pendapat Anda mengenai Menurut saya keberadaan CT di dalam
keberadaan CT di dalam Kurikulum Kurikulum Merdeka menjadi bagian penting
Merdeka? dan inovasi yang diharapkan bisa
memberikan dampak yang baik karena
dapat membantu mengembangkan pola pikir
siswa untuk memahami, mengembangkan,
dan memecahkan masalah dalam setiap
mata pelajaran. CT dapat diintegrasikan di
semua jenjang pendidikan, mulai dari SD
hingga SMA. Namun, perlu diingat bahwa
keberadaan CT di dalam Kurikulum
Merdeka masih perlu dilatih secara eksplisit,
agar dapat tercapai tujuan pembelajaran
dengann baik. Dengan mempelajari CT
dapat memberdayakan orang dengan cara
berpikir oleh karena itu CT menjadi salah
satu bagian penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan Indonesia khususnya
dalam mempersiapkan peserta didik
menghadapi masa depan.

Karena CT berada dalam kurikulum, CT Awalnya CT diterapkan dalam


dipandang sebagai sesuatu yang perlu pembelajaran IT saja namun
dipelajari oleh peserta didik. Menurut Anda, dengan berkembangnya pengetahuan dan
mengapa CT tidak diberikan sebagai mata secaraterus menerus pembelajaran
pelajaran tersendiri? harus berinovasi dalam pemecahan masalah
maka CT harus diimplementasikan di
dalamsegala bidang, agar terlatih untuk
berpikirmendalam, kritis dan
prosedural.Teknik berpikir
Computional Thinking sebagai sebuah
pendekatan sangat pentingdikuasai peserta
didik untuk membantumereka
menstrukturisasi penyelesaianmasalah yang
rumit. Di mana kecakapan complex problem
solving dan berpikir kritisini merupakan dua
keahlian terpenting yang diperlukan pada
masa mendatang. Setiap mata pelajaran
terdapat masalah masing-masing, namun
dengan cara berpikir CT peserta didik
dilatih untuk memecahkan masalah di setiap
mata pelajaran yangsedang dihadapi dengan
pola-pola yangteratur sehingga
mendapatkan solusi yang lebih akurat.

Pada saat Anda membaca referensi-referensi  Hal paling menarik dari


yang ditugaskan oleh dosen Anda, bagian computational thinking sebagai
mana yang: metode pemecahan masalah yang
● Paling menarik untuk Anda? Mengapa? melatih berpikir kritis sehingga
● Paling sulit untuk diajarkan? Mengapa? mendapatkan solusi terbaik terhadap
masalah yang sedang dipecahkan,
bisa melatih peserta didik untuk
berpikir kritis dan dapat melatih
siswa untuk menyelesaikan masalah
dengan fondasi CT.
 Hal yang paling sulit adalah
mencapai tahap-tahapan fondasi CT
dengan akurat sehingga mencapai
solusi terbaik, menanamkan peserta
didik untuk berfikir CT dan
membiasakan menyelesaikan
masalah dengan berpikir CT.
Topik 2
Eksplorasi Konsep

Nama : Henisa Rosulawati


Mata Kuliah : Computational Thinking
Nama Dosen : Bapak Drs. Nurdin, M.Si.
Nama Instruktur : Ibu Fauziyah Hanif, S.Pd.

Lembar Kerja Mahasiswa (Dikumpulkan sebagai Penilaian Partisipasi)


Untuk calon guru yang akan mengampu fase A-C. Pada Lembar Kerja Reflektif
Individual,Anda telah mencoba menelaah peningkatan CP CT pada fase A-C. Tuliskan hasil
yang Anda dapat dari menelaah CP CT fase A-C pada lembar kerja berikut.

Nama/NIM Henisa Rosulawati

Fase (A/B/C/D/E/F) A, B, C

Tuliskan kata-kata kunci yang membedakan masing-masing fase:


1. Fase A: mengidentifikasi, membandingkan, memilih, memilah, mengelompokkan,
danmengurutkan objek konkret.
2. Fase B: membandingkan, memilih, memilah, menyusun, mengelompokkan,
danmengurutkan himpunan data kecil hasil abstraksi benda konkret menggunakan
berbagaicara untuk menghasilkan beberapa solusi.
3. Fase C: membandingkan, menyusun, mengelompokkan, dan mengurutkan
himpunan datahasil abstraksi benda konkret yang lebih banyak dan kompleks untuk
menghasilkan lebih banyak alternatif solusi.

Setelah memperhatikan dengan lebih seksama kata kunci pembeda pada tiap Fase, tuliskan
peningkatan kompleksitas capaian A-C:

Peningkatan kompleksitas capaian dari fase A ke fase C pada capaian pembelajaran dapat
terjadi melalui peningkatan pemahaman dan penerapan konsep, pengembangan
keterampilan, dan peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang lebih
kompleks. Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan pembelajaran yang terstruktur dan
bertahap, serta penggunaan metode dan alat yang tepat untuk setiap fase capaian
pembelajaran. Peningkatan kompleksitas pada akhir fase A peserta didik mampu
menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan
cara mengidentifikasi, membandingkan, memilih, memilah, mengelompokkan, dan
mengurutkan objek konkret. Sementara pada akhir fase B peserta didik mampu
membandingkan, memilih, memilah, menyusun,mengelompokkan, dan mengurutkan
himpunan data kecil hasil abstraksi benda konkret menggunakan berbagai cara untuk
menghasilkan beberapa solusi. Sedangkan pada akhir fase C peserta didik mampu
menggunakan berbagai cara untuk menghasilkan lebih banyak alternatif solusi yang
mengintegrasikan berpikir komputasional dalam memanfaatkan benda konkret.
RUANG KOLABORASI
TOPIK 2

Nama : Henisa Rosulawati


Mata Kuliah : Computational Thinking
Nama Dosen : Bapak Drs. Nurdin, M.Si.
Nama Instruktur : Ibu Fauziyah Hanif, S.Pd.

Hasil Diskusi Kelompok 4


Nama/NIM anggota 1: Agung Santosa
Nama/NIM anggota 2: Agustina Eva
Nama/NIM anggota 3: Lusiana
Nama/NIM anggota 4: Henisa Rosulawati
Nama/NIM anggota 5: Kartika Dwi Wahyuning
Nama/NIM anggota 6: Winda Cindy Antika

Fase (A/B/C/D/E/F) B
Pada akhir fase B, peserta didik mampu menerapkan berpikir
komputasional dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari
dengan membandingkan, memilih, memilah, menyusun,

CP mengelompokkan, dan mengurutkan himpunan data kecil hasil


abstraksi benda konkrit menggunakan berbagai cara untuk
menghasilkan beberapa solusi dengan memanfaatkan perkakas
yang disediakan.
Istilah dan makna dari kata-kata yang sudah disepakati oleh kelompok:
1. Membandingkan
2. Memilih
3. Memilah
4. Menyusun
5. Mengelompokkan
6. Mengurutkan benda konkrit

Kata-kata yang dipahami sebagai makna yang berbeda oleh anggota kelompok. Diskusikan
lebih lanjut tentang perbedaan makna tersebut! Diskusikan juga dengan konsep pada saat
eksplorasi konsep!
1. Membandingkan
Membandingkan merupakan kegiatan untuk menemukan perbedaan dan persamaan dari
suatu hal dengan cara membaca dan mengetahui terlebih dahulu objek yang akan
dibandingkan. Proses memeriksa dua atau lebih benda konkrit untuk menentukan
kesamaan dan perbedaan di antara mereka.
2. Memilah
Memilah merupakan kegiatan membedakan atau memisahkan.
3. Memilih
Memilih merupakan kegiatan dalam menentukan sesuatu yang sesuai dengan kehendak
kita.
4. Menyusun
Menyusun merupakan kegiatan dalam mengatur dengan menempatkan secara beraturan.
5. Mengelompokkan
Mengelompokkan merupakan kegiatan dalam memisahkan dan menempatkan sesuatu
menjadi satu bagian.
6. Mengurutkan benda konkrit
Mengurutkan benda konkrit merupakan kegiatan dalam mengurutkan suatu benda yang
benar-benar dapat terlihat oleh mata.

Tuliskan pemaknaan mengenai CP yang dibahas di kelompok, sesuai pemahaman bersama


seluruh anggota kelompok!
Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, Capaian Pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap fase
perkembangan baik dari Fase A maupun sampai fase C untuk Sekolah Dasar. Capaian
pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi. Sehingga dapat diketahui bahwa pemaknaan mengenai
CP fase A yaitu peserta didik harus bisa memanfaatkan berbagai macam cara dan perkakas
yang ada guna menghasilkan beberapa solusi.

Contohnya yaitu pada (1) elemen membaca dan memirsa, peserta didik dapat
membandingkan ciri-ciri watak setiap tokoh fiksi pada sebuah teks bacaan, (2) elemen
berbicara dan mempresentasikan, peserta didik dapat memilih watak tokoh untuk bermain
peran berdasarkan isi cerita yang ada pada dongeng, (3) elemen menulis, peserta didik dapat
memilah pesen moral yang terkandung pada dongeng, peserta didik dapat menyusun kata
yang membentuk sebuah kalimat yang berisi pesan yang ada pada dongeng, peserta didik
dapat mengelompokkan tokoh-tokoh dalam cerita, peserta didik dapat mengurutkan kata
yang membentuk sebuah kalimat yang berisi pesan yang ada pada dongeng.
Topik 2
Demonstrasi Kontekstual

Nama : Henisa Rosulawati


Mata Kuliah : Computational Thinking
Nama Dosen : Bapak Drs. Nurdin, M.Si.
Nama Instruktur : Ibu Fauziyah Hanif, S.Pd.

Nama/NIM: Henisa Rosulawati

Istilah yang baru


Fase Makna dari istilah
diketahui maknanya

Abstaraksi Pola sederhana yang mewakili suatu pernyataan yang


B
rumit.

Memerintahkan, menempatkan (orang),


D Mendisposisikan
mengesahkan, menginstruksikan, mengumumkan,
menyatakan, menyuruh, merekomendasikan.

Data yang nilainya memiliki kemungkinan nilai terbatas dan


Data diskrit
D antar nilai satu dengan yang lainnya terpisah, contohnya jumlah
siswa dalam satu kelas.

Keputusan yang diambil secara tepat untuk


menyelesaiakan sesuatu. Justifikasi adalah menyediakan
dasar, bukti, dan penalaran untuk meyakinkan orang
lain (atau mengajakdiri sendiri) bahwa suatu klaim atau
pembenaran adalah benar (Thomas, 1973). Bisa
Justififikasi efisiensi
F disimpulkan bahwa justifikasi adalah suatu
bentuk pernyataan pembenaran yang dilakukan oleh
seseorang dengan berdasarkan penelitian atau alasan.
Jadi, justifikasi dapat termasuk ke dalam metode
ilmiah karenakeyakinan, pengetahuan, pembuktian tersebut
menyajikan fakta-fakta bukan berdasarkan argumen saja.

Strategi algoritmik adalah kumpulan metode atau teknikuntuk


Strategi algoritmik memecahkan masalah guna mencapai tujuan yangditentukan,
F
yang dalam hal ini deskripsi metode atauteknik tersebut
dinyatakan dalam suatu urutan langkah-langkah penyelesaian.

Tuliskan pemahaman yang Anda dapat dari presentasi rekan Anda mengenai CP CT pada fase
yang berbeda dari fase yang Anda kerjakan dalam kelompok!
Fase Pemaknaan CP

Pada fase ini peserta didik mampu menerapkan berpikir Komputational dalamme
A nyelesaikan masalah sehari-hari yang dialami dengan menggunakan 4landasan
CT.

Pada fase ini peserta didik mampu menerapkan berpikir Komputational dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari yang dialami dengan menggunakan 4 landasan
B CT dari hasil yang dibuat dengan pola sederhana menggunakan perkakas yang
disediakan. Contohnya siswa diberikan tugas memodifikasi sarana olahraga
“cone” dari berbagai bahan bekas yang disiapkan oleh guru.

Pada fase ini peserta didik mampu menerapkan berpikir Komputational dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari yang dialami dengan menggunakan 4 landasan
C CT dari hasil yang dibuat dengan pola sederhana menggunakan perkakas yang
disediakan untuk menghasilkan berbagai alternatif atau solusi yang saling
berkaitan

D Pada fase ini peserta didik sudah mampu menempatkan CT pada bidang lain terut
ama literasi, numerasi dan literasi sains.

Pada fase ini, peserta didik mampu menerapkan strategi


E pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam sistem komputer,
untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan.

F Pada fase ini peserta didik mampu mengambil keputusan dan memberikan solusi
yang tepat untuk menyelesaiakan berbagai persoalan.
Topik 2
Koneksi Antar Materi

Nama : Henisa Rosulawati


Mata Kuliah : Computational Thinking
Nama Dosen : Bapak Drs. Nurdin, M.Si.
Nama Instruktur : Ibu Fauziyah Hanif, S.Pd.

Tuliskan kaitan antara CP mata pelajaran yang Anda ampu dengan CP CT untuk
fase yang akan Anda ampu!

Fase C
CP Computational Thinking Pada akhir fase C, peserta didik mampu
menerapkan berpikir komputasional dalam
menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan
membandingkan, menyusun,
mengelompokkan, dan mengurutkan
himpunan data hasil abstraksi benda konkrit
yang lebih banyak dan kompleks dengan
menggunakan berbagai cara untuk
menghasilkan lebih banyak alternatif solusi
yang mengintegrasikan berpikir
komputasional dalam memanfaatkan
perkakas yang digunakannya.
CP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada akhir fase C, peserta didik memiliki
kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi
dan bernalar sesuai dengan tujuan dan
konteks sosial. Peserta didik menunjukkan
minat terhadap teks, mampu memahami,
mengolah, dan menginterpretasi informasi
dan pesan dari paparan lisan dan tulis
tentang topik yang dikenali dalam teks
narasi dan informatif. Peserta didik mampu
menanggapi dan mempresentasikan
informasi yang dipaparkan; berpartisipasi
aktif dalam diskusi; menuliskan
tanggapannya terhadap bacaan
menggunakan pengalaman dan
pengetahuannya; menulis teks untuk
menyampaikan pengamatan dan
pengalamannya dengan lebih terstruktur.
Peserta didik memiliki kebiasaan membaca
untuk hiburan, menambah pengetahuan, dan
keterampilan.
Kaitan Antara CP CT dengan CP Mata Pada akhir fase C, capaian pembelajaran
Pelajaran computational thinking (CT) meliputi
kemampuan peserta didik dalam
menerapkan berpikir komputasional dalam
menyelesaikan persoalan sehari-hari dengan
membandingkan, menyusun,
mengelompokkan, dan mengurutkan
himpunan data hasil abstraksi benda konkrit
yang lebih banyak dan kompleks. Mereka
juga mampu menghasilkan lebih banyak
alternatif solusi yang mengintegrasikan
berpikir komputasional dalam
memanfaatkan perkakas yang digunakan.

Sementara itu, capaian pembelajaran bahasa


Indonesia pada fase C mencakup
kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi, bernalar sesuai dengan
tujuan dan konteks sosial, serta kemampuan
dalam memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi dari paparan
lisan dan tulisan tentang topik yang dikenali
dalam teks narasi dan informatif.

Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,


terdapat empat elemen kemampuan
bahasa, yaitu menyimak, membaca dan
memirsa, berbicara dan
mempresentasikan, menulis. Minimal setiap
aktivitas ada 2 atau lebih elemen yang ada
kaitannya dengan proses berpikir
komputasi. Dengan demikian kaitannya
siswa dapat berlatih mengabstraksi
komponen-komponen yang terdapat dalam
ringkasan tulisan. Dalam menulis ringkasan,
siswa memilah informasi yang ada pada
bahan bacaan menjadi kelompok informasi
utama yang perlu disajikan pada
ringkasan tulisan atau informasi yang tidak
perlu ada pada ringkasan tersebut.

Keterkaitan antara kedua capaian


pembelajaran ini terletak pada penerapan
berpikir komputasional dalam
menyelesaikan persoalan sehari-hari dan
kemampuan peserta didik dalam
menanggapi, mempresentasikan informasi,
dan menuliskan tanggapannya terhadap
bacaan menggunakan pengalaman dan
pengetahuannya.
TOPIK 2 CT dalam Kurikulum

Aksi Nyata

A. Bagaiamana perasaan Anda daat menelaah lebih lanjut mengenai CP CT


dalam pertemuan kuliah ini?

Jawab :
Saya antusias dan tertarik setelah mempelajari materi di topik 2, karena saya jadi
belajar memahami materi lebih jauh mengenai CT dalam kurikulum yang
diintegrasikan dengan capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka dan
computational thinking. Selanjutnya dikaitkan dengan mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, IPAS, PP dsb. Terdapat lembar kerja yang memandu proses
menelaah CP CT yang dimulai dari menemukan dan mengartikan kata-kata yang
belum dipahami dalam CP CT lalu didiskusikan bersama rekan-rekan yang kemudian
membantu saya untuk mendapat pemahaman yang lebih baik dari sebelumnya
sehingga merasa lebih antuasias untuk mempelajari CT dan mengaitkan CP CT
dengan CP mata pelajaran SD yang akan diajarkan. Dengan mengetahui CP CT saya
juga bisa belajar bagaimana penerapan CP CT untuk peserta didik dimana
harapannya dengan berfikir komputasi dapat membekali peserta didik dengan
pemahaman yang bermakna dalam mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga dapat membiasakan berpikir komputasional dalam menyelesaikan masalah.

B. Tuliskan pengetahuan-pengetahuan baru yang anda dapatkan dari


pertemuan ini

Jawab :

1. Saya mendapat pengetahuan istilah-istilah baru dalam CP CT yang dapat


diaplikasikan dan diintegrasikan dalam kurikulum.
2. Dalam kurikulum SD, CT diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia,Matematika, dan IPAS, PP.
3. CT adalah literasi berpikir yang perlu dilatih secara terus-menerus, maka tidak
cukuphanya dilatih pada mata pelajaran Informatika. CT sangat disarankan
diintegrasikanpada seluruh mata pelajaran lain.
4. Terdapat relevansi CP pada fase-fase yang diberikan, namun pada setiap kenaikan
fase, diberikan persoalan atau problem dengan kompleksitas yang semakin
meningkat, untuk objek mulai konkrit sampai dengan “abstrak”.
5. CP CT fase A untuk kelas 1 dan 2 SD, fase B untuk kelas 3 dan 4 SD, fase C
untukkelas 5 dan 6 SD, fase D untuk kelas 7,8,9 SMP, fase E untuk kelas 10
SMA, fase Funtuk kelas 11 dan 12 SMA.
6. Awalnya CT diterapkan dalam Computer Science tingkat perguruan tinggi
tetapidengan melihat perkembangan yang ada dirasakan perlu untuk dapat
diterapkandalam dunia Pendidikan dasar dan menengah yang disesuaikan dengan
level mereka.
7. Pembelajaran CT membuat siswa dapat mengkonsepkan, menganalisis, dan
menyelesaikan persoalan kompleks dengan memilih dan mengaplikasikanstrategi-
strategi dan kakas-kakas baik baik secara virtual maupun dalam dunia nyata.
Computational Thinking Pedagogical Framework (CTPF) didasarkan
padapengalaman belajar yang terdiri dari unplugged, tinkering, making, dan
remixing.
8. Di Indonesia sendiri CT sudah mulai diterapkan oleh beberapa Lembaga
Pendidikan,bahkan pemerintah sendiri sudah memasukkannya ke dalam
kurikulum nasional yangdikenal dalam mata pelajaran Informatika meskipun
sebenarnya CT dapat diterapkanhampir semua mata pelajaran tergantung sejauh
mana kreativitas dari guru dalammembuat atau menciptakan soal/kasus yang
mengarah pada CT.

Anda mungkin juga menyukai