Anda di halaman 1dari 14

Aksi Nyata

Kurikulum Merdeka
Anggi Putri Panuluh
NIM : 23102460633
PPG Prajab Angkatan 2 2023
Pendidikan IPS
Universitas Negeri Yogyakarta
Karakteristik Kurikulum Merdeka

1. Pengembangan Soft Skills dan Karakter


2. Fokus pada Materi Esensial
3. Pembelajaran yang fleksibel
Apa itu kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan


pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana
konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki
cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi.
3 Pilihan Implementasi Kurikulum
Merdeka

1. Mandiri Belajar
2. Mandiri Berubah
3. Mandiri Berbagi
1. Keberadaan CT di dalam Kurikulum
Merdeka?

Saat ini adalah waktu yang paling tepat dalam konteks


kebijakan pemerintah, yakni Merdeka Belajar. Sekolah-
sekolah diharapkan menyambut kebijakan ini dengan
menghasilkan inovasi baru, salah satunya melalui
penerapan computational thinking.
Pemahaman terhadap computational thinking memberikan
pemberdayaan kepada individu dalam cara berpikir,
sehingga hal ini menjadi elemen kunci dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya
dalam menyiapkan peserta didik menghadapi tantangan
masa depan.
2. Mengapa CT tidak diberikan sebagai
mata pelajaran tersendiri?

Pemikiran Komputasional (CT) diterapkan


khususnya dalam konteks pembelajaran
Teknologi Informasi (IT). Namun, seiring
dengan perkembangan pengetahuan dan
kebutuhan akan inovasi yang
berkelanjutan dalam penyelesaian
masalah, CT kini menjadi suatu konsep
yang harus diaplikasikan secara luas di
berbagai bidang. Hal ini bertujuan agar
individu dapat terlatih untuk berpikir
secara mendalam, kritis, dan prosedural.
2. Mengapa CT tidak diberikan sebagai
mata pelajaran tersendiri?

Dalam setiap mata


Pentingnya penguasaan Teknik
Berpikir Komputasional sebagai pelajaran, tantangan khusus
suatu pendekatan terletak pada muncul, namun melalui
kemampuannya untuk pendekatan berpikir CT,
membantu peserta didik dalam peserta didik diajarkan
mengorganisir penyelesaian untuk mengatasi masalah di
masalah yang kompleks. Di berbagai konteks mata
masa depan, keterampilan pelajaran dengan
dalam pemecahan masalah menggunakan pola-pola
kompleks dan berpikir kritis berpikir terstruktur,
dianggap sebagai dua keahlian
sehingga dapat mencapai
utama yang sangat dibutuhkan.
solusi yang lebih akurat.
3. Referensi-referensi yang paling
menarik untuk Saya?

Yang paling menarik bagi saya karena


Computational Thinking adalah suatu pendekatan
dalam memecahkan masalah yang
mengembangkan kemampuan berpikir kritis
untuk mencapai solusi optimal terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi.
3. Yang paling sulit untuk diajarkan?

Yang paling sulit yaitu mengajarkan


bagaimana mencapai tahap-tahap
pemikiran kritis dengan tepat merupakan
hal yang paling sulit, sehingga mencapai
solusi terbaik menjadi tantangan
tersendiri.
4. Posisi CT di Indonesia jika dibandingkan
keberadaannya di beberapa negara lain yang sudah
berupaya terlebih dahulu untuk memasukkan CT ke
dalam kurikulumnya?

Pengembangan Computational Thinking (CT) di Indonesia


belum sepenuhnya diimplementasikan, namun Indonesia
telah memulai partisipasinya dalam organisasi bernama
Bebras Indonesia. Meskipun Bebras didirikan pada tahun
2004, Indonesia baru bergabung dengan organisasi ini
pada tahun 2016. Bebras Indonesia menyelenggarakan
kegiatan yang dirancang untuk mengubah cara berpikir
manusia agar dapat berpikir secara computational thinking.
4. Posisi CT di Indonesia jika dibandingkan
keberadaannya di beberapa negara lain yang sudah
berupaya terlebih dahulu untuk memasukkan CT ke
dalam kurikulumnya?

Di Indonesia, Computational Thinking (CT) sudah mulai


diimplementasikan oleh beberapa lembaga pendidikan, bahkan
pemerintah telah memasukkannya ke dalam kurikulum nasional,
terutama dalam mata pelajaran Informatika. Meskipun sebenarnya,
CT dapat diterapkan dalam hampir semua mata pelajaran,
tergantung sejauh mana kreativitas guru dalam membuat atau
menciptakan soal/kasus yang mengarah pada CT. Di Indonesia,
umumnya digunakan soal-soal Bebras sebagai salah satu metode
untuk mengintegrasikan CT dalam pembelajaran.
.
1.Perasaan saat menelaah lebih lanjut mengenai CP
CT dalam pertemuan kuliah ini?

saya menyadari bahwa masih banyak hal yang belum saya


ketahui dan perlu saya pelajari lebih lanjut mengenai CT.
Saya menyadari bahwa setiap pencapaian pembelajaran
CT melibatkan berbagai fase yang saling terkait. Dengan
mengetahui ini, saya merasa mendapatkan pemahaman
baru dan semakin tertarik untuk menjelajahi lebih dalam
tentang CT, terutama dalam memahami berbagai fase
yang terlibat.
2. Pengetahuan-pengetahuan baru yang didapatkan
dari Pembelajaran Computional Thingking

Pengetahuan-pengetahuan baru yang saya dapat pada


pertemuan Topik 2 ini tentang fase- fase capaian
pembelajaran CT diantaranya :
Pengetahuan baru yang saya dapat tentang CP dari CT
itu sesuai dengan Fase A-F pada kurikulum merdeka,
penerapan CT dalam berbagai pelajaran, penerapan CT
dalam berbagai tatanan global, dan keterkaitan CT pada
pelajaran yang saya ampu yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS).
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai